Satu bulan sudah Azka menjadi murid disekolah Talita dan akhirnya ujian naik kelas pun tiba. Azka dan Talita semakin akrab. Mereka layaknya pasangan kekasih. Namun karena tidak ada ikatan dan pernyataan cinta mereka bisa di bilang hanya TTM alias teman tapi mesra.
Karena mereka tidak menjalin ikatan khusus. Maka sejak pertama masuk hingga saat ini. Azka tetap saja jadi incaran kakak dan adik kelasnya. Azka sangat tampan dan dia terkenal sebagai cowok keren dari ibu kota. Belum lagi Azka ke sekolah menggunakan motor CBR tentu di kampung itu sangat mencolok.
"Ta..., ntar aku jemput ya!" ucap Azka yang dari tadi sibuk memandangi Talita makan jajanannya di kelas.
"Kemana?"
"Ke tempat faforit kamu dong" ucap Azka sambil ikut mencomot jajanan Talita.
"Boleh. Tapi nanti aku ijin ayah dulu y!"
"Tumben ijin. Biasanya juga main kabur aja majat pohon". Azka menggoda Talita
"Wkwkkwkwk...., sudah saatnya aku jadi anak baik" jawab Talita.
Azka dan Talita tertawa renyah. Setiap hari, ada saja pembahasan mereka yang bikkn mereka kerap ngakak kayak orang gila. Meski begitu, sama sekali tidak mengurangi kecantikan Talita.
Azka selalu nyaman saat di dekat Talita. Mereka bagaikan saudara kembar yang tidak seraga. Karena semua yang disukai Azka juga di sukai Talita, mereka mempunyai selera yang sama juga soal makanan, pelajaran bahkan hobi. Jadi disetiap pembicaraan apapun mereka selalu nyambung.
"Seru terus ni pasangan kekasih ngobrolnya"
Delon tiba-tiba datang ikut nimbrung dan sambil mencomot jajanan Talita juga.Talita dan Azka saling berpandangan. Lalu kembali mereka tertawa ngakak.
"Kebiasan buruk kalian. Selalu tertawa saat orang lain bicara" Delon sebal dan mengambil semua kue dari tangan Talita. Azka lalu merebutnya kembali dan menyerahkan pada Talita.
Azka memukul pundak Delon dengan buku.
"Loe apa-apaan sih"
Delon membalas Azka dengan mengatupkan tangannya melingkar ke leher Azka. Mereka berdua kembali mulai. saling menyerang. Dan lagi Talita di bikkn pusing sama tingkah kedua temannya itu.
" Bel masuk dah bunyi. Kalian mau kek gini sampai kapan?" Talita mulai memutar tubunya dan duduk lurus menghadap papan tulis.
********
Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi.
"Ye...... mari pulang"
"Ta. Langsung siap-siap ya. nanti aku cuma ganti pakaian langsung jemput kamu. Jangan makan di rumah. Temanin aku makan siang ya! sekalian ada yang mau aku bicarakan nanti." ucap Azka serius.
"Hm... oke cowok Ganteng"
"Hahahahaha.... ketcan gitu deh"
Azka membalas gombalan Talita.
Talita kemudian membalas Azka dengan menjulurkan lidahnya dan membesarkan sebelah mata kirinya dengan menarik bagian bawah matanya degan jarinya telunjuknya, sambil berkata "wek".
"Waduh...., kok makin cantik?" ucap Azka gemes
Lalu mereka berdua tertawa cengengesan sambil menutup mulut. Karena guru mereka sudah berada di depan kelas.
Mereka berdua memang sama. Selalu bisa mengendalikan keadaan. Mereka paling bisa menjadikan suasana selalu penuh kecerian.
Karena hari ini adalah hari senin. Maka Talita pulannya jalan kaki bareng Shasa. Namun Azka dan Delon tidak mau ketinggalan. Mereka juga memilih jalan kaki mengantarkan Talita dan Shasa pulang.
"Kamu ngapain?" Talita bertanya pada Delon dan Azka yang terus mengikuti langkah mereka dari belakang.
"Anter kalian pulang lah. Ngapain lagi coba?" Jawab Azka sekenanya.
"Ka..., bukannya habis ni kita mau ketemu. Harusnya kamu langsung pulang ganti baju!"
"Aku nggak tega liat cewek cakep jalan sendirian" ucap Azka .
"Aku tu sama Shasa Ka. Kamu tu yang aneh, itu motor kamu tinggal terus balek lagi kesekolah ambil motor. Terus jemput aku lagi. Sebanrnya kamu mau ngapain? ngukur jalan?" ledek Talita.
"Iya nih. loe ngapain si ? mending loe anter gua pulang dulu, ntar baru jemput Talita. Kalo kek gini kayak nggak da kerjaan aja loe!" ucap Delon.
Azka menghentikam langkahnya.
"Iya ya. Ntah, mau gimana lagi. Kamu kayak ada maghnet gitu. Narik aku terus" gurau Azka serius
"Untung tarik menarik, kalau tolak menolak gimana ayo?" Talita kembali godain Azka.
"Hahahah" mereka ngakak bersamaan.
******
Talita sampai dirumah. Kali ini dia sengaja minta ijin ayahnya untuk pergi bersama Azka. Karena Talita sudah punya rencana mengenalkan Azka pada Ayahnya.
"Ibu. Talita mau pergi sama teman. Tapi Talita mau ijin Ayah dulu, Talita telpon ayah ya bu" tanya Talita oada ibu nya.
"Biasanya kamu juga manjat pohon. nggak pake ijin" ucap ibu Talita sambil tersenyum.
"Hahahah..., Talita mau ketemuan sama teman cowok bu. Rencananya mau Talita ajak kesini nanti bu. Mau di kenalin sama ibu dan ayah. Namun sayangnya kami cuma temanan. Jadi Talita nunggu waktu yang pas bu." Talita bercerita sambil memeluk tubuh ibunya.
Ibu Talita sedang merajut topi di teras rumah. Ibu Talita sangat suka menikmati hari sambil merajut. Karena anak nya hanya Talita semata wayang. Jadi semua pekerjaan rumahnya memang tidak butuh waktu lama untuk mengerjakannya. Sisanya, hampir sepanjang hari digunakan untuk merajut.
"Yaudah, telpon sana ayah kamu. Ibu yakin, lelaki yang akan kamu kenalkan pasti anak yang baik. Karena anak gadis ayah dan ibu, paling pintar mencari apa yang tepat untuk nya!"
Ibu bicara sangat yakin. Aku juga sebenrnya tidak tau mengapa sangat menyukai Azka. Tapi aku takut untuk mengungkap rasa. Aku takut saat rasa terungkap dia malah menjauh. Dan semua hal manis kami ini tinggal kenangan. Jadi, aku memilih diam dan menanti. Jika dia berucap cinta. Maka aku akan langsung mengatakan iya tanpa ragu. gumam Talita dalam hatinya.
"Ayah...., Talita ijin keluar ya! mau pergi makan sama teman Talita!"
"Teman yang mana?" tanya Ayah di seberang telpon sana.
"Lelaki yang ayah liat setiap menjemput Talita pulang sekolah dihari jumat ayah. Azka."
Talita memang sempat mengenalkan Azka pada ayahnya. Karena Azka sendiri tidak pernah takut untuk bertemu ayah Talita.
Disetiap pertemuan ayah dan Azka , walaupun hanya di jalan. Kami sepanjang jalan pulang sering membicarakan Azka. Ayah pun sepertiny Tau Azka anak yang baik dan ayah tidak pernah melarang Talita untuk dekat dengan Azka.
Pesan ayah hanya satu
"Jaga diri dan harga dirimu" ucap Ayah talita
"Ok. Pergilah. Tapi ingat! jangan pulang malam ya!"
"Paling sampai melihat sunset ayah" ucap Talita.
"Baiklah sayang. Ati-ati dan pamit sama ibu kamu. Kali ini suruh dia jemput lewat pagar. Jangan dibalik tembok pohon rambutan!" ucap ayah.
Mendengar ucapan ayah sontak membuat Talita tertawa keras dan mengagetkan ibu nya yang asyik merajut.
Azka datang. Talita langsung keluar pagar. Dan pamitan dengan ibunya. Azka hanya sampai pintu pagar rumah. Karena Talita sudah buru-buru keluar duluan dan menaiki motor Azka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments