Bab 3
"Jodoh Tak Pernah Salah Memilih "
"Ajak keluarga Satria untuk makan malam di sini.."Ucap Adrian kepada istri nya,,saat istri nya memasuki kamar mereka.
"Apa..?? Papah mengundang keluarga Satria untuk makan malam di rumah kita..??"Tanya Rima tak percaya sambil menatap suami nya penuh selidik.
"Kenapa..??Ada yang aneh kalau aku mengundang orang untuk makan malam di rumah kita..??Tanya Adrian dengan tatapan dingin dan tajam nya.
"Bukan begitu pah.."Belum sempat Rima meneruskan ucapannya Adrian sudah memotongnya.
"Aku mau pergi menemui klien dulu,, siapkan pakaian ku..!!"Ucap Adrian sambil beranjak dari tempat tidur.
" Siapkan makan malam dan segera beritahu keluarga Satria..!!"Ucap Adrian penuh penekanan sambil menuju kamar mandi.
Rima menghela napas,, perkataan dan perintah suami nya itu bagaikan keputusan yang sudah tidak bisa di ganggu gugat.
Rima segera menuju walk in closet,,dan menyiapkan pakaian yang akan di kenakan suaminya hari ini.
Tak lama Adrian pun keluar dari kamar mandi,, dan segera berpakaian.
"Aku hanya pergi sebentar,, sebelum acara makan malam aku usahakan sudah pulang.."Ucap Adrian yang sedang memasang kancing kemeja nya.
"Iya pah,,mamah akan menyuruh pelayan untuk menyiapkan makan malam yang spesial.."Ucap Rima membantu mengancingkan kemeja Adrian.
Adrian mengangguk.
"Aku akan menemui Ana dulu.."Ucap Adrian sambil melangkah keluar kamar.
Rima mengikuti langkah Adrian,,tapi bukan ke kamar Ana,,dia menuju dapur untuk memberi tahu para pelayan untuk menyiapkan makan malam yang lebih banyak dan spesial karena akan ada tamu.
"Ana.."Adrian memanggil sambil mengetuk pintu kamar Ana.
Tiga kali Adrian memanggil nama Ana,,Ana pun membuka pintu.
"Papah.."Ucap Ana dengan muka bantal dan suara parau menandakan kalau dia baru terbangun dari tidur nya.
"Hai,,anak papah yang cantik lagi bobo siang ya..??Maaf mengganggu sayang.."Ucap Adrian lembut sambil mengusap rambut Ana.
Ya begitulah Adrian walaupun dia angkuh dan dingin tapi jika dengan Ana,,hati,,sikap dan tingkah nya akan sangat lembut dan penuh kasih sayang.
"Papah rapi banget,,mau kemana..??Ana berkata sambil bergelayut manja di lengan Adrian.
"Papah mau ada urusan Sebentar,.."Ucap Adrian memeluk Ana.
"Nanti malam Satria dan orang tua nya akan makan malam di sini.."Ucap Adrian sambil mengelus kepala Puteri nya.
"Yang benar pah.??."Tanya Ana tak percaya menatap wajah Adrian.
Adrian mengangguk.
"Papah sudah menyuruh mamah mu untuk menyiapkan semuanya dan mengundang keluarga Satria.."Adrian berkata sambil menatap teduh mata Puteri nya.
"Maafkan papah nak,,papah harus melakukan ini demi kebaikan mu,,walau itu akan membuat kamu sakit dan kecewa.."Ucap Adrian dalam hati.
"Terimakasih ya pah,,mau mengundang keluarga Satria ke rumah,,Ana sayang sekali sama papah.."Ana berkata dengan memeluk kembali tubuh papah nya,,mata dan wajah nya berbinar penuh kebahagiaan.
"Iya sayang.."Ucap Adrian sambil memejamkan mata nya sesaat,, berharap yang terbaik untuk Puteri yang di kasihi nya.
"Ya sudah,,papah berangkat sekarang.."Ucap Adrian sambil melepaskan pelukan nya dan mencium kening Ana.
"Biar Ana antar papah sampai depan.."Ana berkata sambil menggandeng tangan papah nya,,dan mereka beranjak meninggalkan kamar Ana.
Sesampainya di depan pintu rumah,,Ana mencium punggung tangan Papah nya,, kemudian Adrian pun masuk kedalam mobil setelah mencium kening Ana.
Rima yang melihat itu,,hanya menarik napas.
"Adrian ,,Kamu bisa sangat dekat dan sayang sekali dengan Ana,, sedangkan dengan aku,, kadang kita seperti orang asing.."Ucap Rima dalam hati dengan tatapan nanar ke arah Ana dan Adrian.
Saat Ana berbalik dan akan melangkah ke dalam,,Rima buru-buru menata hati nya agar terlihat tenang dan biasa saja.
"Mamah.."Panggil Ana yang melihat Mamah nya yang berada di ruang tamu,, kemudian berlari kecil memeluk mamah nya.
"Mamah ngapain disini..??"Tanya Ana yang terus memeluk mamah nya.
"Oh,,itu tadi mamah mendengar suara mobil papah mu,,saat mamah baru sampai ruang tamu,, ternyata papah sudah berangkat.."Ucap Rima tersenyum dan setenang mungkin untuk menutupi perasaan nya.
"Mah,,papah mengundang keluarga Satria untuk makan malam di sini.."Ucap Ana dengan mata berbinar bahagia menatap Rima.
"Iya sayang,, mamah sudah menyuruh para pelayan untuk menyiapkan makan malam yang banyak dan spesial karena kita mau kedatangan tamu.."Rima berkata sambil mencubit pelan hidung Ana.
"Karena yang akan datang juga tamu yang spesial mah.."Ucap Ana dengan tertawa bahagia.
"Iya dech,,yang spesial di hati Puteri mamah yang cantik ini.."Ucap Rima sambil mencubit gemas pipi Ana.
"Mamah.."Mereka pun tertawa bahagia.
"Ya sudah mamah akan menghubungi orang tua Satria,,dan kamu cepat hubungi Satria.."Ucap Rima mengelus lembut rambut Ana.
"Siap mamah ku yang cantik.."Ucap Ana bahagia melepaskan pelukan nya dan mencium pipi Rima,, kemudian berlari kecil dengan penuh semangat dan bahagia ke dalam kamar nya.
Rima menggelengkan kepalanya dan tersenyum melihat tingkah Puteri manja nya.
Rima pun langsung menghubungi kedua orang tua Satria untuk mengundang makan malam.
Tentu saja orang tua Satria tidak menolak bahkan mereka bahagia sekali,,10 tahun Satria dan Ana berpacaran baru pertama kali keluarga Ana mengundang mereka makan malam.
Sedangkan Ana sudah terbiasa makan malam atau makan siang di rumah Satria,, bahkan Ana sering belajar masak dengan ibu nya Satria.
Satria pun sangat bahagia mendengar kabar dari Ana,,dia langsung membuka laci,,dan mengambil kotak yang berisi cincin yang sudah lama ingin di berikan nya untuk Ana.
"Ana,, malam ini aku akan melingkar kan cincin ini di jari manis mu,,aku akan melamar mu Ana.."Ucap Satria dengan senyum penuh kebahagiaan dan meletakkan kotak cincin itu di dadanya,, membayangkan Ana memakai cincin pemberian nya.
*****************
Tempat jam 7 malam keluarga Satria sampai di kediaman keluarga Ana.
Kehadiran mereka di sambut hangat oleh Ana dan Rima,, sedangkan Adrian seperti biasa dengan wajah dingin dan datar nya.
Adrian hanya berbicara sedikit sekedar berbasa-basi kepada Anton ayah Satria.
Makan malam pun mereka lalui dengan sedikit obrolan ringan,, tampak kebahagiaan terpancar dari mata Satria dan Ana.
Adrian hanya menghela napas,, apakah setelah dia melakukan ini masih ada kebahagiaan di mata Puteri nya.
"10 tahun,aku rasa cukup untuk waktu kalian bersama,, maafkan papah nak.."Ucap Adrian dalam hati sambil menatap bergantian Ana dan Satria.
Selesai makan malam ,,mereka pun bersantai di ruang keluarga,, tampak Ana duduk di sebelah Satria,,Rima di sebelah Adrian,, dan Mirna di sebelah Anton.
Satria merasa ini adalah waktu yang tepat untuk melamar Ana.
Satria menarik napas mencoba untuk berbicara.
"Om, tante terimakasih banyak sudah mengundang kami untuk makan malam.."Ucap Satria sambil mengatur napas berusaha menenangkan hatinya yang berdegup kencang.
"Ya sama-sama,,,maaf juga 10 tahun kalian berhubungan baru malam ini saya mengundang kalian datang ke rumah kami.."Ucap Adrian datar.
"Tidak apa-apa pak,,kami tahu kalau pak Adrian ini orang sibuk.."Ucap Anton tersenyum ramah.
Adrian tidak menjawab hanya menyunggingkan senyum tipis nya.
"Satria,, terimakasih kamu sudah menjaga Ana,, walaupun waktu kebersamaan kalian sangat lama tapi kamu laki-laki yang bisa diandalkan dan sangat menghormati wanita.."Ucap Adrian menatap tajam ke arah Satria.
"Itu sudah kewajiban saya om,,saat kita mencintai dengan tulus seorang wanita,,kita tidak akan mengedepankan nafsu dengan merusak kehormatan nya,,sampai agama mengatakan halal dengan cara melakukan pernikahan yang sah.."Ucap Satria tegas dengan tersenyum dan menoleh ke arah Ana yang sedang menatap nya sendu.
Rima,,Anton dan Mirna pun tersenyum,, kecuali Adrian.
"Untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih,, karena kamu sudah membantu menjaga Puteri saya.."Ucap Adrian menarik napas.
Tiba-tiba Adrian meraih tas kecil yang tadi di bawa nya saat makan malam,, kemudian Adrian mengambil buku kecil dan pulpen dan menaruh nya di atas meja.
"Ini cek,, silahkan kamu tulis nominal yang kamu mau,, sebagai biaya selama ini kamu sudah menjaga Puteri saya Ana.."Ucap Adrian sambil menyodorkan buku kecil berupa cek dan pulpen ke arah Satria.
Tentu saja semua orang terkejut dengan perkataan Adrian.
"Ini maksudnya apa om.."Ucap Satria meraih buku kecil itu dan memperhatikan nya.
"Tadi saya sudah bilang kalau itu cek,, silahkan kamu tulis berapa nominal yang pas atas kebaikan mu pada Puteri saya.."Ucap Adrian dingin sambil menatap tajam ke arah Satria.
Wajah Satria memerah menahan emosi yang kini bergejolak di hati nya.
********************
Apa alasan Adrian memisahkan Satria dan Ana..??.
Bagaimana hubungan yang sudah terjalin lama antara Satria dan Ana..??
Ikuti dan dukung author untuk cerita ini,,ga kalah seru lho dengan novel author yang pertama "Darah Daging Yang Di Benci".
Jangan lupa tinggalkan jejak,,Vote,, like dan komen.
Terimakasih
Selamat Malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Ikha muhlisin
sungguh teganya dirimu adrian!
2022-09-09
3