Hancur nya hati Satria dan Ana

Bab 4

Jodoh Tak Pernah Salah Memilih

Satria merasakan amarah di dadanya seperti mau meledak,,tapi sebisa mungkin dia menahan nya,, bagaimana pun dia masih menghormati laki-laki yang ada di hadapannya sebagai ayah dari wanita yang di kasihi nya.

"Apa maksud papah.."Ucap Ana sedikit berteriak dengan mata berkaca-kaca.

"Ana.."Rima mengingat kan Ana untuk tidak berteriak di depan papah nya.

"Maaf pak Adrian ,,apa maksud bapak memberikan cek pada Satria..??"Ucap Anton berusaha tenang.

"Seperti tadi saya bilang pak Anton,,saya ingin mengganti semua tenaga dan waktu yang di keluarkan Satria selama 10 tahun menjaga Ana.."Ucap Adrian dengan wajah angkuh dan tatapan dingin.

"Om,,saya menjaga dan menyayangi Ana dengan tulus ,,Ana terlalu berharga jika hanya di hargai dengan selembar kertas yang di bubuhi banyak nya angka 0.."Satria berkata sambil menatap Adrian dan menggenggam erat tangan Ana.

"Hmm.. cukup besar juga nyali anak ini.."Ucap Adrian dalam hati dengan tatapan tajam ke tangan Satria yang menggenggam erat tangan Ana.

Adrian menghela napas.

"Satria lepaskan tangan mu dari tangan Puteri ku..!!"Ucap Adrian dengan penuh penekanan dan sorot mata yang mematikan.

"Tidak pah,, walaupun Satria melepaskan tangan nya dari tangan Ana,,tapi Ana yang akan menggenggam kembali tangan Satria.."Ucap Ana menatap tajam ayah nya,,air mata mulai keluar dari sudut matanya.

"Sayang,,kita bisa membicarakan ini baik-baik.."Ucap Rima lembut menatap Ana,, walaupun dia tahu ini semua akan terjadi pada hubungan Satria dan Ana.

"Tidak mah,, papah sudah menghina Satria..!!"Ana kembali berteriak.

"Ana,,tenang,,kamu jangan seperti ini.."Satria berusaha menenangkan Ana dan menghapus air mata Ana.

Adrian menarik napas,,mata dan wajahnya memerah menahan emosi melihat perlakuan Satria kepada Ana.

"Lepaskan tangan miskin mu dari wajah puteri saya..!!!!"Adrian berkata sambil berdiri dengan suara dan wajah penuh emosi.

Semua orang di sana ikut berdiri,, seketika suasana ruang keluarga Sudrajat mencekam,,aura dingin dan kemarahan sangat terasa di ruangan itu.

"Pah,,sabar..""Ucap Rima mencoba menenangkan dengan mengelus lembut punggung suami nya.

Adrian menepis kasar tangan Rima ,, perasaan nyeri begitu menjalar di hati Rima,, sedangkan Mirna ibu Satria sudah menangis di pelukan Anton suami nya.

"Kami memang miskin pak Adrian,, perbedaan keluarga kita bagaikan langit dan bumi,,tapi tak seharusnya bapak Adrian yang terhormat berbicara seperti itu,,apa lagi sampai menghina putera saya...!!!!"Ucap Anton tegas menatap tajam wajah Adrian yang sudah di kuasai amarah.

"Saya berbicara baik-baik ,, bahkan saya menawarkan berapa pun uang yang kalian mau,,tapi. ternyata kalian lebih suka menerima penghinaan...!!"Adrian berkata dengan senyum mengejek.

"Pah cukup..!!!"Teriak Ana.

"Kenapa papah jadi jahat seperti ini..??""Tanya Ana sambil berteriak menatap tajam ayah nya.

"Katakan kepada Ana apa Kesalahan Satria dan keluarga nya...??Tanya Ana lagi masih sambil berteriak ,, mendadak Ana merasa sangat benci kepada laki-laki yang menjadi idola nya selama ini.

Lelaki yang selama 22 tahun merawat ,,memanjakan,,menjaga dan merawat nya dengan tulus,,kini Ana merasa tidak percaya dengan perlakuan dan ucapan nya,,dia merasa asing dengan papah nya sendiri.

"Karena mereka tidak sebanding dengan kita Ana.."Ucap Adrian penuh penekanan,,tapi jauh di relung hati nya dia merasakan hatinya terluka.

Anak yang di besarkan dan di rawat dengan setulus hati,,pasti sekarang sangat membenci nya,, Adrian menangis dalam diam.

"Cukup Tuan Adrian yang terhormat,,cukup tuan menghina kami seperti ini..'Ucap Mirna ibu Satria tiba-tiba dengan tatapan yang tajam ke arah Adrian.

"Kami memang miskin,,tapi kemiskinan ini lah yang akan membuat putera saya Satria bisa menjadi orang besar,, karena roda dunia itu berputar tuan Adrian..."Ucap Mirna lagi penuh penekanan.

"Ayo yah,, Satria kita tinggal kan rumah orang terhormat ini.."Mirna berkata lagi sambil menarik tangan Anton dan Satria.

"Tante Ana ikut,,Ana sangat mencintai Satria.."Ana berkata sambil menangis dan memeluk lengan Satria.

"Ana..!!!"Teriak Adrian.

Ini adalah pertama kali Adrian meneriaki Puteri nya.

"Tenang kan diri mu sayang,,kita akan mencari solusi untuk masalah ini,, sekarang lebih baik kami pulang dulu..."Ucap Satria lembut sambil melepaskan tangan Ana dari lengan nya.

"Tapi aku tidak mau kita berpisah Sat,,aku mencintaimu.."Ucap Ana memeluk tubuh Satria.

"Ana,, apa-apaan kamu,, menjatuhkan harga diri kepada laki-laki seperti ini...!!!"Bentak Adrian sambil menarik kasar tubuh Ana dari pelukan Satria.

"Om tolong jangan kasar sama Ana,,om boleh menghina dan menyakiti saya,,tapi jangan sakiti Ana.."Satria berkata sambil menatap nanar Ana yang terus mengeluarkan air mata nya.

Satria merasakan sakit di hatinya,, melihat air mata Ana,, selama 10 tahun dia sangat menjaga perasaan Ana,,jangan sampai hati kekasih nya terluka apa lagi sampai menangis.

"Lebih baik sekarang kalian pergi dari sini,,dan mulai sekarang kamu dan Ana sudah tidak ada hubungan lagi.."Ucap Adrian dengan wajah memerah sambil menunjuk wajah Satria.

"Tanpa di usir,,kami juga akan pergi dari rumah ini..!!"Ucap Mirna dengan wajah memerah juga.

"Terimakasih atas hadiah makan malam nya.."Ucap Mirna sambil menarik tangan putera dan suami nya.

Anton langsung menepuk bahu Satria,,dan mengangguk mengajak Satria segera pergi dari rumah Ana

"Satria,, jangan pergi..!!"Ucap Ana Sambil menjerit memanggil nama Satria.

Ana yang berusaha untuk mengejar Satria,, langsung di halangi oleh dua bodyguard Adrian.

Ana meronta,, memukul,,dan menendang para bodyguard ayah nya,,tapi bagi mereka perlawanan Ana bagaikan angin.

"Cepat,,bawa dia ke kamar..."Perintah Adrian pada bodyguard nya.

Salah satu bodyguard nya menggendong Ana di pundak nya,,Ana terus mencakar,, memukul bahkan menggigit.

Sang bodyguard diam tanpa ekspresi,, perlawanan Ana tidak ada artinya sama sekali, bodyguard itu terus melangkah dengan ringan menuju ke kamar Ana,,di ikuti oleh Rima dan Adrian di belakang nya.

Sesampainya di kamar Ana,, bodyguard itu langsung menurunkan tubuh Ana,, dan Ana langsung menampar dan mendorong tubuh bodyguard itu keluar dari kamar nya.

Adrian memberikan isyarat agar bodyguard itu keluar dari kamar Puteri nya.

"Aku benci sama papah,,keluar dari kamar ku...!!"Ucap Ana sambil mendorong tubuh Papah nya.

"Ana.."Ucap Rima memegang tangan Ana yang sedang memukul dan mendorong tubuh Adrian.

"Mamah juga keluar dari kamar ku,, kalian keluar semua..!!"Teriak Ana mendorong kasar tubuh orang tua nya untuk keluar dari kamar nya.

Setelah orang tua nya berada di luar pintu,,Ana langsung menutup dan mengunci pintu kamar nya.

Dia langsung melempar semua barang di kamar nya,, berteriak dan menangis frustasi.

"Pah,,apa ini tidak keterlaluan pada Ana.."Ucap Rima sedih menatap Adrian.

"Ini yang terbaik untuk nya.."Ucap Adrian sambil berlalu meninggalkan Rima.

Rima menatap pintu kamar Ana,, terdengar tangisan,, teriakan Ana,,dan suara barang-barang yang jatuh dan pecah.

"Maafkan mamah Ana.."Ucap Rima lirih meninggalkan kamar Ana

Adrian yang sedang duduk di sofa ruang kerja nya,, menatap ponselnya di situ terlihat Ana yang sedang menangis dan mengamuk.

Adrian mengusap air matanya.

"Maafkan papah An.."Ucap Adrian lirih.

******************

Sebenarnya rahasia apa yang di simpan Adrian dan Rima..??

Ikuti terus cerita nya di jamin seru.

Jangan lupa tinggalkan jejak, dukungan, Vote, like dan komen.

Jangan lewatkan juga Novel author yang beberapa bab lagi mau tamat

Terimakasih

Semangat

Sehat selalu

Episodes
1 Wisuda
2 Rencana Satria
3 Makan Malam Yang Menyakitkan
4 Hancur nya hati Satria dan Ana
5 Bagai mimpi buruk
6 Ana bunuh diri
7 Kenyataan Pahit Untuk Ana
8 Pernikahan di Rumah Sakit
9 Rumah baru Ana
10 Kehadiran Laura
11 Kenyataan pahit
12 Pilihan
13 Anemia dan Hipotensi
14 Keluarga Aksa Sakti
15 Keputusan Ana
16 Kebahagiaan Laura
17 Pertemuan Tak Sengaja
18 Kemarahan Fidy
19 Kecemburuan Laura dan Pencarian Satria
20 Lelaki berjas putih dan hilang nya Laura
21 Kekejaman Kelvin
22 Mimpi buruk Ana
23 Misi Ana
24 Kepergian Kelvin
25 Hati Fidy
26 Sikap Fidy
27 Rasa Ana
28 Sadar nya Laura
29 Hati Yang Gundah
30 Rasa ini
31 Perlakuan Fidy untuk Laura
32 Satria Pramudya
33 Kepulangan Laura
34 Misi Fidy 1
35 Kecemburuan Fidy
36 Dermaga biru
37 Bi Minah
38 Perasaan Ana
39 Ajakan Fidy
40 Rencana makan malam
41 Permintaan Laura
42 Aryo
43 Perubahan Sikap Fidy
44 Pesona Ana
45 Berdirilah di samping ku
46 Kedai Kopi
47 Wedang Jahe
48 I Love You
49 Tuan Huong
50 Coffe Morning
51 Kopi Spesial
52 Sikap Manja Laura
53 Kamera Tersembunyi
54 Berita Fidy dan Laura
55 Kesedihan Ana
56 Kekhawatiran Fidy
57 Kekecewaan Fidy
58 Fidy, Satria
59 Apa salah jika aku cemburu??
60 Pesan Ancaman
61 Manja nya Fidy
62 Sikap Aneh Wira
63 Istri kecil ku
64 Laura dan Ayu
65 Kematian dokter Aryo
66 Pemakaman Dokter Aryo 1
67 Proses Pemakaman Dokter Aryo 2
68 Dia Tidak Pernah Menggoda Ku
69 Penculikan
70 Kepanikan
71 Sosok Lelaki berkaos hitam
72 Spekulasi 1
73 Spekulasi 2
74 Pertemuan
75 Kenangan tentang Satria
76 Kesedihan dan Tangisan
77 Lukisan Ana
78 Persidangan
79 Kepergian dokter Alan dan suster Eva
80 Pengumuman
81 Pemakaman Dokter Alan
82 Pertemuan Fidy dan Ana
83 Kepergian Adrian
84 Kegundahan Fidy
85 Rima Histeris
86 Mamah Ku Tidak Gila
87 I Miss You Mom
88 Mimpi Yang Menjadi Nyata
89 Duka mu duka ku, sedih mu sedih ku
90 Melepaskan Untuk Membahagiakan nya
91 Wanita berambut Pirang
92 Febi Ema Sakti
93 Ana dan Febi
94 Kita Saudara Walaupun Tak Sedarah
95 Penemuan mayat
96 Duka bi Minah
97 Keributan Di Makam
98 Di Tusuk Belati
99 Masa lalu bi Minah
100 Kantor Polisi
101 Tatapan bi Minah
102 Kenapa Wajah Kita Mirip ??
103 Penculikan bi Minah
104 Kebenaran Yang Semakin Terungkap
105 Hari Berdarah Di Pabrik Bata
106 Tembakan Laura
107 Ibu Kita
108 Kita Hadapi Bersama
109 Cuci Darah
110 Apa Istri Kecil Ku Sedang Cemburu??
111 Kepulangan Jenazah Aksa
112 Mereka Kembali
113 Sudah Milik Orang Lain
114 Kita Akan Mencoba
115 Ingin Sekali Memeluk nya.
116 Pengakuan Fidy
117 Aku Wanita Yang Bersuami
118 Kemarahan Dokter Jimmy
119 Ada Apa Dengan Hati Ku
120 Drama Di Resto
121 Ada Cinta Segi Empat
122 Seberat dan sesakit ini kah melepas mu?
123 Rasa Cinta Yang Kuat
124 Apa Kita Mencintai Wanita Yang Sama?
125 Sadar lah, Kembalilah Kepada Ku
126 Kata Talak
127 Kritis
128 Kecelakaan
129 Sebuah Janji
130 Tamat-Pesta Pernikahan.
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Wisuda
2
Rencana Satria
3
Makan Malam Yang Menyakitkan
4
Hancur nya hati Satria dan Ana
5
Bagai mimpi buruk
6
Ana bunuh diri
7
Kenyataan Pahit Untuk Ana
8
Pernikahan di Rumah Sakit
9
Rumah baru Ana
10
Kehadiran Laura
11
Kenyataan pahit
12
Pilihan
13
Anemia dan Hipotensi
14
Keluarga Aksa Sakti
15
Keputusan Ana
16
Kebahagiaan Laura
17
Pertemuan Tak Sengaja
18
Kemarahan Fidy
19
Kecemburuan Laura dan Pencarian Satria
20
Lelaki berjas putih dan hilang nya Laura
21
Kekejaman Kelvin
22
Mimpi buruk Ana
23
Misi Ana
24
Kepergian Kelvin
25
Hati Fidy
26
Sikap Fidy
27
Rasa Ana
28
Sadar nya Laura
29
Hati Yang Gundah
30
Rasa ini
31
Perlakuan Fidy untuk Laura
32
Satria Pramudya
33
Kepulangan Laura
34
Misi Fidy 1
35
Kecemburuan Fidy
36
Dermaga biru
37
Bi Minah
38
Perasaan Ana
39
Ajakan Fidy
40
Rencana makan malam
41
Permintaan Laura
42
Aryo
43
Perubahan Sikap Fidy
44
Pesona Ana
45
Berdirilah di samping ku
46
Kedai Kopi
47
Wedang Jahe
48
I Love You
49
Tuan Huong
50
Coffe Morning
51
Kopi Spesial
52
Sikap Manja Laura
53
Kamera Tersembunyi
54
Berita Fidy dan Laura
55
Kesedihan Ana
56
Kekhawatiran Fidy
57
Kekecewaan Fidy
58
Fidy, Satria
59
Apa salah jika aku cemburu??
60
Pesan Ancaman
61
Manja nya Fidy
62
Sikap Aneh Wira
63
Istri kecil ku
64
Laura dan Ayu
65
Kematian dokter Aryo
66
Pemakaman Dokter Aryo 1
67
Proses Pemakaman Dokter Aryo 2
68
Dia Tidak Pernah Menggoda Ku
69
Penculikan
70
Kepanikan
71
Sosok Lelaki berkaos hitam
72
Spekulasi 1
73
Spekulasi 2
74
Pertemuan
75
Kenangan tentang Satria
76
Kesedihan dan Tangisan
77
Lukisan Ana
78
Persidangan
79
Kepergian dokter Alan dan suster Eva
80
Pengumuman
81
Pemakaman Dokter Alan
82
Pertemuan Fidy dan Ana
83
Kepergian Adrian
84
Kegundahan Fidy
85
Rima Histeris
86
Mamah Ku Tidak Gila
87
I Miss You Mom
88
Mimpi Yang Menjadi Nyata
89
Duka mu duka ku, sedih mu sedih ku
90
Melepaskan Untuk Membahagiakan nya
91
Wanita berambut Pirang
92
Febi Ema Sakti
93
Ana dan Febi
94
Kita Saudara Walaupun Tak Sedarah
95
Penemuan mayat
96
Duka bi Minah
97
Keributan Di Makam
98
Di Tusuk Belati
99
Masa lalu bi Minah
100
Kantor Polisi
101
Tatapan bi Minah
102
Kenapa Wajah Kita Mirip ??
103
Penculikan bi Minah
104
Kebenaran Yang Semakin Terungkap
105
Hari Berdarah Di Pabrik Bata
106
Tembakan Laura
107
Ibu Kita
108
Kita Hadapi Bersama
109
Cuci Darah
110
Apa Istri Kecil Ku Sedang Cemburu??
111
Kepulangan Jenazah Aksa
112
Mereka Kembali
113
Sudah Milik Orang Lain
114
Kita Akan Mencoba
115
Ingin Sekali Memeluk nya.
116
Pengakuan Fidy
117
Aku Wanita Yang Bersuami
118
Kemarahan Dokter Jimmy
119
Ada Apa Dengan Hati Ku
120
Drama Di Resto
121
Ada Cinta Segi Empat
122
Seberat dan sesakit ini kah melepas mu?
123
Rasa Cinta Yang Kuat
124
Apa Kita Mencintai Wanita Yang Sama?
125
Sadar lah, Kembalilah Kepada Ku
126
Kata Talak
127
Kritis
128
Kecelakaan
129
Sebuah Janji
130
Tamat-Pesta Pernikahan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!