Terpaksa Menikahi Om Duda Sombong

Terpaksa Menikahi Om Duda Sombong

BAB 1.

DI SEKOLAH SMA TERELITE DAN TERNAMA YANG BERADA DI JAKARTA.

Waktu menunjukkan pukul 07.30 pagi.

Terlihat Tania yang baru saja datang dan masuk ke dalam sekolahan tersebut sambil sibuk menelpon teman-teman segank nya yang juga sekolah di sekolahannya itu.

TANIA.

Ia adalah seorang siswi yang duduk di bangku kelas 2 SMA, usianya sekarang ini 18 tahun. Ia baik, cantik, seksi, dan mudah dalam bergaul. Namun sayang ia sedikit brutal, manja, polos, centil, dan juga ceroboh. Di sekolahnya itu ia pun bukan lah termasuk anak yang cerdas, bahkan ia memiliki nilai yang hanya pas-pasan, mungkin ia seperti itu karena ia dan teman-teman segank nya itu seringkali kabur dan bolos dari sekolah. Namun beruntungnya ia memiliki paras yang sangat cantik, atau bisa dibilang ia itu adalah ratu tercantik di sekolahanya, dan beruntungnya lagi ia juga terlahir dari keluarga yang cukup kaya raya, sehingga banyak teman-teman di sekolahanya itu yang baik dan sayang kepadanya meskipun kelakuannya seperti itu, terutama buat para kaum lelaki, diantara mereka banyak sekali yang tergila-gila dan jatuh cinta kepadanya meskipun tidak ada respon darinya.

"Iya hallo! sekarang kalian ada dimana?" Ucapnya via telepon.

"Apa! Sekarang kalian udah ada di mall? Kok kalian nggak kabarin gue dulu sih! Kalau kalian kabarin gue dulu, kan tadi gue bisa langsung kesitu! Gue nggak perlu ke sekolah dulu kayak gini!" Ucapnya lagi sedikit kesal, karena teman-teman segank nya itu tidak memberi tahunya terlebih dahulu kalau mereka semua langsung bolos ke mall dan tidak ke sekolah terlebih dahulu.

"Aduuuuh! Kalau kayak gini gimana caranya gue bisa susulin kalian! Mana gerbang sekolah juga udah ditutup lagi!" Ucapnya lagi semakin kesal.

"Ya iya, ngomong sih gampang! Tapi kan kalian juga tau sendiri! Kalau Pak Asep itu sekarang ini sudah susah banget kita kibulin!" Ucapnya lagi, ia berbicara seperti itu karena memang benar, kalau sekarang ini Pak Asep yang tak lain adalah satpam di sekolahnya itu sudah sangat susah untuk ia bohongi, mungkin ia seperti itu karena ia sudah terlalu sering dibohongi olehnya dan juga teman-teman segank nya itu.

"Ya udah, ya udah deh! Dari pada gue ketinggalan nonton bareng kalian! Mendingan sekarang gue coba rayu Pak Asep dulu, siapa tau aja berhasil!" Ucapnya masih kesal sambil buru-buru memutuskan sambungan telepon tersebut, kemudian ia pun langsung melangkah menuju pintu gerbang sekolahnya itu dan langsung buru-buru merayunya.

"Pak Aseeep, paaak!" Ucapnya sambil tersenyum kecentilan menatap kearahnya yang sedang berdiri tepat di depan pintu gerbang sekolahan tersebut.

"Ada apa kamu panggil-panggil bapak kayak gitu! Mau kabur dari sekolah lagi kamu!" Ucap Pak Asep nyolot, karena ia sudah bisa menebak apa yang akan Tania itu lakukan.

"Iiiihhh! Kok Pak Asep ngomongnya kayak gitu sih! Suudzon aja nih Pak Asep sama Tania!" Ucap Tania pura-pura kesal.

"Ya habisnya ngapain kamu pagi-pagi kesini, berdiri di depan pintu gerbang! Kalau kamu nggak niat untuk kabur lagi dari sekolah?" Ucap Pak Asep masih nyolot.

"Kok Pak Asep gitu amat sih sama Tania! Nggak asyik nih Pak Asep sekarang!" Ucap Tania lagi.

"Nih yah Pak, Tania kasih tau Bapak! Sekarang ini Tania kesini, itu karena sekarang ini Tania lagi nungguin sopir Tania! Soalnya ada buku sekolah Tania yang ketinggalan di rumah!" Ucapnya lagi berbohong.

"Jadi boleh nggak Pak, kalau sekarang pintu gerbangnya dibuka! Soalnya sopir Tania itu masih baru Pak! Tania cuma takut aja kalau nanti sampai sopir Tania itu nyasar," Ucapnya lagi mencoba untuk mencari-cari alasan

"Eeehhh, nggak bisa, nggak bisa, nggak bisa! Enak aja! Nanti kamu bohongin bapak lagi kayak kemaren-kemaren!" Ucap Pak Asep tak percaya, kemudian ia pun langsung melangkah menuju pos satpam yang berada tepat disamping pintu gerbang tersebut.

"Eh, Pak Asep! Tunggu dulu!" Teriak Tania mencoba untuk menghentikan langkahnya.

"Ada apa lagi sih kamu panggil-panggil Bapak?" Ucap Pak Asep kesal.

"Pak Asep, Tania mohon banget sama Bapak! Buka pintu gerbangnya yah Paaaak! Tania serius loh Pak, Tania ini nggak lagi bohong! Sopir Tania itu masih baru, jadi Tania takut kalau sampai nanti sopir Tania itu nyasar! Jadi Tania mohoooon banget sama Bapak! Tolong bukain pintu gerbangnya yah Paaaak!" Rengek Tania memohon sambil memasang wajah yang sangat melas, hingga akhirnya Pak Asep pun percaya dan merasa kasihan kepadanya.

"Ya udah, ya udah! Sekarang Bapak buka nih pintu gerbangnya! Tapi beneran kan, kamu nggak lagi bohongin Bapak lagi kayak kemaren-kemaren?" Ucap Pak Asep mencoba untuk memastikan.

"Iiiihhh Pak Asep, beneraaan! Tania nggak lagi bohong! Lagian emang wajah cantik Tania ini ada tampang tukang bohongnya apa, nggak kan?" Ucap Tania lagi-lagi tersenyum kecentilan, dengan percaya diri ia berbicara seperti itu.

"Bisa aja kamu!" Ucap Pak Asep sambil membuka pintu gerbang sekolah tersebut.

"Ya udah sana keluar! Tapi jangan lama-lam,,,,,," seketika ucapan Pak Asep pun terpotong, karena tiba-tiba Tania langsung menyerobotnya untuk keluar.

"Pak Asep! Thanks yah bantuannya!" Teriaknya sambil tersenyum senang, kemudian ia pun langsung lari untuk kabur dari sekolahnya itu.

"Dadaaaaaaaah!" Teriaknya lagi sambil terus berlari.

"Eeehhh ini anak bener-bener yah! Awas aja nih!" Ucap Pak Asep marah, sambil buru-buru lari untuk mengejarnya.

"Loh, kok Pak Asep ngejar gue sih! Biasanya juga Pak Asep nggak pernah kayak gitu!" Ucap Tania panik, ia berbicara seperti itu karena memang benar, biasanya Pak Asep memang tidak pernah mau ikut campur urusannya jika ia sudah keluar dari pintu gerbang, mungkin ia bisa seperti itu karena sekarang ini kesabarannya sudah habis karena sudah terlalu sering ia bohongi.

"Kalau kayak gini ceritanya! Gue harus lari kemana nih sekarang? Biar gue bisa kabur dari Pak Asep!" Ucapnya lagi semakin panik dan bingung, sambil terus berlari menjauh darinya.

"Apa gue lari kesana aja yah! Gue cegat itu mobil!" Ucapnya lagi sambil menatap kearah mobil yang sedang berjalan kearahnya, karena sepertinya ia mau meminta tolong dan numpang didalam mobil tersebut.

"Iya bener! Mendingan sekarang gue cegat aja itu mobil!" Ucapnya lagi sambil buru-buru berlari ke tengah-tengah jalan untuk mencegat mobil tersebut.

"Woy! Stoooooooooop!" Teriaknya dengan sangat kencang sambil melentangkan kedua tangannya, dan berdiri ditengah-tengah jalan tepatnya di depan mobil tersebut, sehingga pengendara mobil tersebut yang tak lain adalah Bara pun seketika mengerem mobilnya itu secara mendadak, hingga mobilnya itu pun berhenti tepat dihadapannya.

BARA.

Ia adalah seorang CEO muda yang sangat tampan, dewasa, mapan, cerdas, berprestasi, dan juga sangatlah sukses. Mungkin ia bisa sesukses itu karena ia itu adalah salah satu orang yang sangat berkompeten dalam kerja. Usianya sekarang ini 28 tahun, namun ia memiliki sifat yang sangatlah dingin, galak, disiplin, dan juga tegas, apalagi jika sudah menyangkut dengan masalah pekerjaannya. Namun sebenarnya ia juga adalah sosok pria yang sangat penyayang dan hangat terhadap keluarganya, apalagi terhadap anak semata wayangnya. Iya, anak semata wayangnya, karena ternyata ia itu adalah seorang hot papah dan juga seorang duda muda yang ditinggalkan istrinya entah kemana dan entah apa alasannya.

######

Mampir ke Novel baru ku juga yah, guys!

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa

2022-10-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!