BAB 5.

"J_jadi gadis brutal itu!" Ucapnya lagi dalam hati sambil terus menatap kearahnya, kerena ia benar-benar masih kaget dan tak percaya dengan semuanya. Kemudian ia pun langsung menghela nafas pelan dan membuangnya kasar.

"Aduuuuh! Kenapa Putri Om Ilham sama Tante Savira harus gadis brutal itu sih!" Ucapnya lagi dalam hati mencoba untuk protes.

"Ya ampun sayaaaang, kamu ini dari mana aja sih? Emang tugas sekolahnya tadi itu banyak banget apa? Dari tadi itu mamah sama Papah udah nungguin kamu lama banget tau!" Ucap Ibu Savira sedikit kesal, namun sayang Tania tidak menghiraukannya, ia pun terus terdiam dan terus terbengong menatap kearah Bara, karena ia pun sama sepertinya, sekarang ini ia benar-benar masih kaget dan tak percaya dengan semuanya.

"Sayaaaang, kamu kenapa? Kok ditanya Mamah diem aja?" Ucap Ibu Savira bingung.

"Eh! I_iya kenapa mah? T_tugas sekolah yah? I_iya mah, i_itu! Tadi itu tugas sekolahnya banyak bangeeeet!" Ucap Tania gugup, ia mencoba untuk membohongi Ibu Savira Mamah nya. Sehingga membuat Bara pun tersenyum dingin mendengarnya, karena ia tau betul kalau semuanya itu bohong, dan sepertinya sekarang ini ia pun semakin tidak suka lagi dengan tingkah lakunya itu.

"Aduuuuh, mati gue! Gimana nih? Gimana kalau nanti sampai Om-om gila dan enggak jelas itu kasih tau mamah sama papah, kalau ternyata tadi itu gue ini kabur dari sekolah, dan enggak ngerjain tugas dari sekolah seperti apa yang tadi sudah gue kasih tau sama mama dan juga Papah?" Ucap Tania dalam hati panik.

"Kalau kayak gini ceritanya! Bisa dimarahin habis-habisan gue ini nanti sama mamah juga sama papah!" Ucap Tania lagi dalam hati semakin panik.

"Oh gitu Sayang, tugas sekolahnya tadi banyak banget?" Ucap Ibu Savira yang langsung percaya dengan ucapannya itu.

"I_iya mah!" Ucap Tania gugup sambil menatap kearah Bara dengan raut wajah yang sangat ketakutan. Namun lagi-lagi ia berbohong kepada Ibu Savira mamahnya, sehingga membuat Bara pun lagi-lagi tersenyum dingin mendengarnya, karena ia benar-benar tidak habis pikir dengan kelakuannya itu.

"Ya udah kalau gitu, kenalin sayang! Ini Bara anaknya Tante Risma!" Ucap Pak Ilham mencoba untuk mengenalkan Bara kepadanya.

"A_apa! J_jadi Om-om gila dan enggak jelas ini, anaknya Tante Risma?" Ucap Tania dalam hati semakin kaget dan tak percaya lagi dengan semuanya, karena ia pun sama seperti Bara, ia tidak pernah ketemu dengannya sebelumnya, dan ia pun tidak tau sama sekali kalau Bara, yang tak lain adalah Om-om gila dan enggak jelas itu ternyata adalah putra dari Ibu Risma, sahabat terdekat dari Ibu Savira yang tak lain adalah mamahnya.

"Sayang, kamu kenapa siiiiih? Kok diem lagi?" Ucap Ibu Savira semakin bingung melihat Tania Putri tersayangnya yang lagi-lagi terdiam seperti itu.

"Eh, i_iya mah! S_sorry mah!" Ucap Tania gugup, kemudian ia pun langsung buru-buru mengenalkan diri kepadanya.

"K_kenalin Om! T_ Tania!" Ucapnya lagi gugup dengan raut wajah yang semakin ketakutan, karena ia benar-benar takut kalau sampai Bara, Om-om gila dan enggak jelas itu memberi tahu kepada kedua orangtuanya tentang masalah tadi saat ia kabur dari sekolah.

"Loh, kok kamu manggilnya Om sih sayang? Mas dong! Lagian kan Bara ini usianya paling beda 10 tahunan doang sama kamu!" Ucap Ibu Savira kaget mendengar sebutannya itu.

"Udah Tante, enggak papa kok!" Ucap Bara dengan sopan, kemudian ia pun langsung ikut mengenalkan diri kepadanya.

"Bara!" Ucapnya lagi dengan tegas dan jelas, dengan raut wajah dingin sambil mengulurkan tangannya untuk salaman.

"T_Tania!" Ucap Tania sambil menyalaminya.

Melihat Tania Putri tersayangnya sudah berkenalan dengan Bara, Pak Ilham dan Ibu Savira pun langsung tersenyum dengan raut wajah yang sangat bahagia.

"Ya udah, kalian berdua kan sekarang udah pada saling kenal nih! Jadi kalian berdua sekarang ngobrol gih! Supaya kalian berdua ini tambah akrab lagi," ucap Pak Ilham sambil terus tersenyum, ia mencoba untuk menyuruhnya seperti itu.

"Iya sayang, kamu sekarang ajak Bara ngobrol gih! Kasihan loh, dia itu dari tadi udah nungguin kamu lama," ucap Ibu Savira yang juga menyuruhnya seperti itu.

"I_iya mah!" Ucap Tania masih gugup.

"Y_ya udah yah mah, pah! Tania sama Om Bara, eh! Mas Bara maksudnya, kedepan dulu!" Ucapnya lagi, kemudian ia pun langsung buru-buru melangkah menuju depan rumahnya.

"Ya udah yah Om, Tan, Bara kedepan dulu!" Ucap Bara yang mengikuti permainan darinya, kemudian ia pun langsung melangkah menuju depan rumah tersebut untuk menghampiri nya, namun baru saja ia sampai di depan rumah tersebut, tiba-tiba ia melihat Tania yang diam-diam malah justru masuk lagi ke dalam rumahnya lewat pintu samping rumah tersebut, karena sepertinya ia berniat untuk kabur dan menghindar darinya.

"Eeehhh! Mau kemana kamu!" Ucap Bara yang langsung buru-buru menarik kerah baju yang sedang Tania kenakan itu dari belakang.

"Eh, O_Om,,," ucapnya gugup sambil menengok kearahnya dengan raut wajah yang semakin ketakutan, sehingga membuat Bara pun lagi-lagi tersenyum dingin melihatnya.

"Ooooh, jadi ternyata ini! Anak tersayangnya Om Ilham sama Tante Savira, yang katanya baru saja selesai mengerjakan tugas dari sekolah?"

Ucapnya sengaja bertanya seperti itu, sehingga Tania yang sedang panik pun semakin panik dan ketakutan lagi dibuatnya, kemudian ia pun langsung buru-buru melangkah mendekat kearahnya dan langsung berhenti tepat dihadapannya.

"Ya ampun Om! Tania minta maaf banget yah sama Om! Mungkin tadi itu waktu dijalan, Tania ini enggak sopan sama Om! Tapi sekarang ini Tania bener-bener mohoooon banget sama Om! Om jangan kasih tau mamah sama papah yah? Kalau tadi itu Tania kabur dari sekolah! Pelasseee!" Ucapnya memohon dengan raut wajah yang sangat melas, berharap Bara akan kasihan kepadanya. Namun sayang, melihatnya memohon dengan raut wajah semelas itu, Bara tidak perduli dan tidak menghiraukannya sama sekali.

"Om, kok Om diem aja sih? Om enggak bakalan kasih tau mamah sama papah kan? Kalau tadi itu Tania kabur dari sekolah!" Ucap Tania lagi mencoba untuk memastikan.

"Jangan yah Oooom, pleasesse! Jangan kasih tau mamah sama papaaaah! Om baik deh, ganteng lagi!"

Ucapnya lagi mencoba untuk merayunya sambil tersenyum kecentilan, sehingga membuat Bara entah mengapa seketika ia pun langsung terdiam.

"Kenapa ngelihat gadis brutal ini ngerayu aku kayak gini! Tiba-tiba aku jadi ingat sama anak kecil itu lagi yah?" Ucapnya dalam hati bingung, sambil mengingat sebuah kejadian 12 tahun yang lalu, saat ia masih berusia 16 tahun yang selama ini selalu muncul dalam pikirannya dan juga mimpinya.

Flashback 12 tahun yang lalu,,,,

"Muaaaachhh!" Pada saat itu dengan secara tiba-tiba anak kecil tersebut menciumnya.

"Kakak baik deh, ganteng lagi! Kakak mau kan jadi pacar aku? Pelasseee!"

Ucap anak kecil itu lagi merayunya sambil tersenyum, sama persis dengan apa yang sedang Tania lakukan sekarang ini. Sehingga membuatnya pun semakin ingat kepada anak kecil tersebut. Namun entah siapa sebenarnya anak kecil tersebut, dan entah apa yang sebenarnya telah terjadi antara ia dan anak kecil tersebut, pada saat 12 tahun yang lalu itu.

Terpopuler

Comments

Rmdtl Awalia

Rmdtl Awalia

itukan Tania😁

2022-10-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!