"Aduuuuh! Siapa sih itu cewek! Lagi cari mati kali yah?" Ucap bara marah sambil buru-buru membuka kaca mobil miliknya itu.
"Heh! Kamu ngapain berdiri di tengah-tengah jalan kayak gini? Kamu ini lagi cari mati kali,,,,," seketika teriakan Bara itu pun terpotong.
"Eh, Om, Om! Tolongin Gue dong Om, pleaseee!" Ucap Tania tergesa-gesa dan panik, sambil menatap ke arah Pak Asep yang masih terus mengejarnya.
"Woy! Mau lari kemana kamu sekarang? Udah kamu nyerah aja!" Teriak Pak Asep yang semakin mendekat ke arahnya.
"Om, kok Om diem aja sih? Bukain pintunya! Tolongin gue Om!" Ucap Tania lagi masih tergesa-gesa dan semakin panik sambil menarik-narik pintu mobil tersebut.
"Lihat itu Om! Itu orangnya udah deket bangeeeet! Bukain pintunya dong Om, tolongin gue Om, pleaseee!" Ucapnya lagi-lagi meminta tolong sambil memohon dengan raut wajah yang sangat melas, sehingga membuat Bara pun tak tega melihatnya.
"Ya udah ayo masuk!" Ucapnya dengan raut wajah yang sangat dingin sambil membuka pintu mobil miliknya itu.
"Ya ampun Om, makasih ya Om? Makasiiiih banget!" Ucap Tania sambil buru-buru melangkah masuk ke dalam mobil tersebut dan menutup pintunya. Kemudian ia pun langsung menatap kearah Pak Asep yang masih terus mengejarnya.
"Pak Asep! Weeeek,,," teriaknya meledek Pak Asep sambil menjulurkan lidahnya seperti anak kecil, sehingga Bara yang sedang duduk disampingnya pun tersenyum heran melihat tingkah lakunya.
"Dasar gadis kecil!" Ucapnya dalam hati, kemudian ia pun langsung buru-buru melajukan mobilnya itu kembali.
"Aduuuuh! Ini mobil kok panas banget sih Om? Gue gedein ya Om AC nya!" Ucap Tania sambil kipas-kipas karena saking panasnya, namun sebenarnya bukan AC mobil tersebutlah yang kurang dingin, akan tetapi keadaan tubuhnya lah yang sekarang ini sedang panas. Karena seperti yang kita tau, tadi itu ia habis kejar-kejaran dengan Pak Asep. Kemudian dengan cerobohnya ia pun langsung buru-buru memencet tombol otomatis untuk meningkatkan volume AC mobil tersebut, namun belum sempat ia memencet tombol otomatis tersebut, tak sengaja ia menjatuhkan Handphone milik Bara yang sedang dicharger di dalam mobil tersebut.
PRAAAAKKKK!
"Ya ampun Om! Sorry banget ya Om, sorry bang,,,,,," seketika ucapan Tania pun terpotong.
"Kamu itu bisa enggak sih sopan sedikit!" Ucap Bara marah dengan raut wajah yang semakin dingin.
"Ups! Sorry Om, tadi itu gue enggak sengaja. Sorry banget yah!" Ucap Tania meminta maaf karena ia benar-benar merasa sangat bersalah kepadanya. Namun sayang, Bara tidak perduli dan tidak menghiraukan ucapannya, ia pun terus melajukan mobilnya dengan raut wajah yang masih sangat dingin. Sehingga Tania pun hanya bisa menghela nafas pelan dan membuangnya kasar.
"Aduuuuh, gila! Dingin banget sih ini Om-om! Emang ini Om-om enggak lihat apa kecantikan gue yang paripurna ini!" Ucapnya dalam hati kesal sambil melirik kearahnya, karena ia benar-benar heran mengapa ada seorang lelaki seperti itu yang tidak tertarik melihat kecantikannya. Namun lagi-lagi sayang, melihatnya melirik seperti itu, lagi-lagi Bara tidak perduli. Ia pun tetap fokus mengendarai mobilnya tanpa menoleh ke arahnya sedikit pun, sehingga mereka berdua pun terdiam cukup lama di dalam mobil tersebut.
"Dari pada gue diem kayak gini, mendingan sekarang gue telpon anak-anak aja!" Ucap Tania dalam hati, kemudian ia pun langsung buru-buru mengeluarkan ponselnya dan langsung buru-buru menelepon teman-teman segank nya itu.
"Iya hallo! Sekarang kalian masih ada di mall xxxxx kan? Terus filmnya juga belum mulai kan?" Ucapnya lagi via telepon.
"Ya ampuuun! Sorry banget yaaah? Kalian berdua udah pada nungguin gue lama yah? Soalnya tadi itu gue hampiiiir aja enggak berhasil kabur dari sekolah! Soalnya tadi itu gue dikejar-kejar sama pak Asep!" Ucapnya lagi mencoba untuk menjelaskan seperti itu kepada teman-temannya, sehingga Bara yang sedang fokus mengendarai mobilnya pun tersenyum dingin mendengarnya.
"Dasar gadis brutal!" Ucapnya dalam hati, ia tidak suka dengan kelakuannya itu
"Oh enggak, enggak! Gue jadi kesitu kok sekarang, malahan sekarang ini gue udah dijalan!" Ucap Tania lagi yang masih terus menelpon teman-teman segank nya itu.
"Iyaaa, gue serius! Soalnya tadi itu gue ketemu sama Om-om yang baiiiiik banget mau nganterin gue kesitu!" Ucapnya lagi sambil tersenyum kecentilan menatap kearahnya yang masih terus fokus mengendarai mobilnya. Namun sayang, mendengar ia memuji-mujinya seperti itu, lagi-lagi Bara tidak perduli, ia pun terus fokus mengendarai mobilnya dengan raut wajah yang masih sangat dingin.
"Iya, iya, kalian tentang aja! Gue langsung kesitu kok sekarang! Ya udah dulu yah kalau gitu!" Ucap Tania lagi, kemudian ia pun langsung buru-buru memutuskan sambungan telepon tersebut.
"Om, anterin gue ke mall xxxxx yah!" Ucapnya lagi, dengan seenaknya ia menyuruhnya seperti itu, sehingga membuat Bara pun tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya karena heran dengan tingkah lakunya itu yang menurutnya sangatlah minus.
"Oh iya Om, ngomong-ngomong sepi amat ini mobil!" Ucapnya lagi dengan bawelnya, ia tidak tau sama sekali kalau ternyata dari tadi Bara itu sudah tidak suka dengan tingkah lakunya.
"Gue coba nyalain Musicnya yah Om?" Ucapnya lagi, kemudian ia pun langsung buru-buru mengambil kaset milik Bara yang ada di dalam mobil tersebut, namun belum sempat ia mengambil kaset tersebut, tiba-tiba tangannya tertahan.
"Jangan sentuh barang-barang saya!" Ucap Bara dengan tegas dan dingin, ia melarangnya seperti itu, karena ia memang paling tidak suka jika ada seseorang yang menyentuh barang-barang miliknya, apalagi seseorang tersebut adalah seseorang yang tidak ia kenal seperti dirinya.
"Tapi ini mobil sepi banget loh Om! Emang Om betah apa di dalam mobil sepi banget kayak gini!" Ucap Tania lagi, kemudian ia pun langsung mencoba untuk mengambil kaset tersebut lagi.
"Saya bilang jangan sentuh barang-barang saya!" Ucap Bara lebih tegas lagi, lagi-lagi ia melarangnya seperti itu, sehingga membuat Tania pun sedikit kesal.
"Iiiiiihhhh! Om ini pelit banget sih jadi cowok! Ati-ati loh.! Nanti enggak ada cewek yang mau deket-deket sama,,,," seketika ucapnya pun terpotong, karena tiba-tiba Bara menghentikan mobilnya itu secara mendadak.
"Loh, kok berhenti sih Om?" Ucapnya lagi bingung.
"Keluar!" Ucap Bara dengan tegas dan raut wajah yang semakin dingin, ia menyuruhnya untuk keluar dari dalam mobil miliknya itu.
"Keluar, maksudnya?" Ucap Tania lagi masih bingung, karena menurutnya mall xxxxx yang ia tuju itu masih jauh jaraknya dari jalan yang sedang ia lewati sekarang.
"Iya keluar, saya bilang keluar! Keluar dari dalam mobil saya!" Ucap Bara lebih tegas lagi, ia mencoba untuk menjelaskan apa maksud dari ucapannya itu, sehingga Tania yang sedang kebingungan pun seketika langsung tersenyum kesal mendengarnya.
"Jadi Om usir gue?" Ucapnya lagi tak percaya dengan apa yang baru saja ia lakukan kepadapnya, karena sebelumnya tidak ada seorang lelaki pun yang berani melakukan hal seperti itu kepadanya, bahkan mereka semua malah justru berbondong-bondong ingin memberi tumpangan untuk perempuan bertubuh seksi dan secantik dirinya.
"Iya, keluar sekarang juga!" Ucap Bara lagi dengan sangat jelas.
"Ok! Kalau emang ini mau Om, gue keluar sekarang juga!" Ucap Tania marah, kemudian ia pun langsung buru-buru melangkah keluar dari dalam mobil tersebut dan langsung menutup pintunya dengan sangat kencang JEBREEET!
"Eh, Om! Asal Om tau yah! Kalau Om mau nolongin orang itu jangan setengah-setengah!" Teriaknya masih marah, ia mencoba untuk menasehatinya seperti itu, sehingga membuat Bara pun lagi-lagi tersenyum dingin mendengarnya.
"Heh gadis brutal! Kalau saya tau dari awal kamu dikejar-kejar karena kabur dari sekolah, saya juga enggak bakalan mau nolongin kamu!" Ucapnya dengan jelas.
"Apa tadi Om bilang? Gadis brutal? Jadi Om ngatain gue gadis brutal?" Ucap Tania tak terima dengan sebutannya itu.
"Iya gadis brutal! Itu tuh sebutan yang paling cocok untuk anak sekolah yang suka kabur kayak kamu!" Ucap Bara mencoba untuk menjelaskan yang sejelas-jelasnya.
"Dan saya peringatin lagi yah sama kamu! Kalau dari awal saya tau kamu dikejar-kejar karena kabur dari sekolah, saya juga enggak bakalan mau nolongin kamu!" Ucapnya lagi-lagi berbicara seperti itu, sehingga membuat Tania pun semakin kesal.
"Ooooh, jadi Om nyesel udah nolongin gue? Ya udah kalau gitu! Lagian gue juga enggak mau lama-lama dekat sama Om! Udah jelek, galak, dingin, kaku, ngeselin, udah gitu pelit lag,,,,,," seketika ucapnya terpotong, karena lagi-lagi Bara tidak menghiraukan ucapannya itu, dan ia pun malah justru melajukan mobilnya itu dengan sangat kencang melewati comberan, sehingga tak sengaja air comberan tersebut pun muncrat mengenai seragam sekolahnya yang sedang ia pakai.
"Iiiiiihhhh! Dasar Om-om gila! Kan baju gue jadinya basah, mana kotor banget lagi kayak gini!" Teriaknya dengan sangat kencang karena saking kesalnya, sambil menatap kearah seragam sekolah nya itu yang memang sudah basah dan kotor terkena air comberan tersebut.
"Aduuuuh! Kalau kayak gini gue harus ganti baju dimana? Mana mall xxxxx juga masih jauh lagi dari sini! Gue harus lanjutin kesana naik ap,,,,," Lagi-lagi ucapnya itu terpotong, karena tiba-tiba mobil Bara mundur kembali dan berhenti tepat disampingnya, sambil membuka kaca mobil tersebut.
"Enggak mau! Gue enggak mau numpang di mobil Om lagi!" Teriak Tania sok jual mahal sambil cemberut, dengan percaya dirinya ia berbicara seperti itu, sehingga membuat Bara pun lagi-lagi tersenyum heran karena melihat tingkah lakunya. Kemudian ia pun langsung melempar tas sekolah miliknya yang tak sengaja ketinggalan didalam mobilnya itu.
"Nih tas kamu!" Teriaknya sambil melempar tas sekolah tersebut, karena memang itulah tujuannya mengapa ia memundurkan mobilnya kembali. Kemudian ia pun langsung melajukan mobilnya itu dengan sangat kencang meninggalkannya lagi ditengah-tengah jalan hanya sendiri.
"A_apa! J_jadi Om-om itu balik lagi cuma mau,,,,,,," seketika Tania pun langsung terdiam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya menatap kearah tas sekolahnya itu yang terlempar tepat di bawah kakinya. Lagi-lagi ia tak percaya dengan apa yang baru saja ia lakukan kepadapnya.
"Iiiiiihhhh! Dasar Om-om gila, gila, gila, gilaaaa!" Teriaknya lagi semakin kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Rmdtl Awalia
sueeeeee lohhh bara ntar bucin
2022-10-04
1
Rmdtl Awalia
😁😅😅😂🤣🤪
2022-10-04
0