Night Wolf Prince And Mysterious Black Rose
Siang itu, seorang profesor arkeolog bernama Gerland berusia 65 tahun sedang fokus meneliti sebuah kerangka manusia yang dia temukan di Hutan terlarang di daerah Dole City. Dia membawa kerangka manusia itu ke tenda yang dia dirikan bersama anak buahnya tidak jauh dari kerangka manusia itu ditemukan.
Dia adalah seorang profesor gila yang tidak melakukan apapun selain memburu dan meneliti sejarah tentang ras manusia serigala dan ras vampir yang berasal dari planet Mars yang tinggal di bumi demi menguasai kehidupan di bumi yang sudah terjadi selama 8.000 tahun yang lalu.
Dia sangat terobsesi dengan sejarah tersebut, sehingga teman kerjanya sesama profesor menganggap rendah dirinya yang tidak memiliki ilmu pengetahuan apapun selain omong kosongnya itu. Semua orang tidak ada yang menyukai kegilaannya itu dan memandangnya dengan rendah.
Hingga suatu hari dia melakukan penelitian di daerah Dole City dan menemukan sebuah kerangka yang hampir mirip dengan ras manusia, namun terlihat aneh dengan bentuk kepala tengkorak terutama di bagian gigi dan bentuk pipinya yang sedikit memanjang.
Dia percaya meskipun kerangka ini memiliki bentuk seperti ras manusia yang belum berevolusi, namun dia membuat praduga bahwa ini berbeda dengan kerangka ras manusia. Dia sudah meneliti hasil temuan itu selama 3 bulan, namun dia belum menemukan hasil yang tepat mengenai kerangka itu.
Braak..
Bunyi pecahan gelas yang terjatuh.
"Sial, sudah 3 bulan kenapa aku belum menemukan hasil apapun. Berengsek." ucap Profesor kembali membanting barang-barang di sekitarnya dengan kasar dan penuh kemarahan.
Dia mencoba untuk menenangkan diri beberapa menit dan kembali meneliti kerangka itu. Dia terus berusaha tanpa lelah dan penuh ambisi terhadap objek penelitiannya. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah tanda kecil di bagian leher kerangka itu, tanda kecil berbentuk seperti ukiran bunga mawar berwarna hitam yang sudah terukir di tengkorak itu. Dia mencoba untuk mengecek tanda itu, saat dia menyentuh tanda itu, tiba-tiba keluar cahaya hitam dan dipenuhi dengan kabut gelap, kabut itu mengelilingi seluruh tubuhnya dan seakan bergerak mengikat tubuhnya dengan erat hingga membuat dia kesulitan untuk bernapas.
Dia terus memberontak, mencoba sekuat tenaga berusaha melepaskan tali kabut itu, namun semakin dia ingin melepaskannya semakin dia terikat kencang oleh kabut itu. Pantang menyerah untuk tetap melepaskan diri dari kondisi di luar kendalinya, membuat tubuhnya semakin lemah dan akhirnya tak sadarkan diri. Terasa cukup lama tak sadarkan diri, akhirnya dia tersadar dan mencoba membuka matanya secara perlahan. Saat kedua matanya sudah terbuka secara sempurna, dia sangat terkejut melihat kondisi di sekelilingnya. Dia terkejut dan bingung, apa yang sedang terjadi padanya? Dia merasakan kejanggalan dan terus menggerakkan kedua bola matanya untuk melihat sekelilingnya, sampai akhirnya dia sadar bahwa saat ini dia sedang berada di sebuah dunia asing. Dunia yang belum pernah dikunjungi dan ketahui.
Dia sedang terbaring di sebuah peti mati yang terbuka, dia melihat ke arah langit dan dia merasa bahwa dirinya sedang berada di sebuah hutan yang sangat gelap, dia hanya melihat di atas sana terdapat sinar bulan berwarna merah darah yang terlihat sangat besar dan di sekelilingnya terdapat banyak pohon trembesi yang menjulang tinggi, besar dan terlihat sangat menyeramkan. Bahkan di hutan itu terdengar suara lolongan serigala yang saling bersahutan satu sama lain dengan suara yang sangat menyeramkan namun juga terasa sangat menyedihkan seperti sedang berduka. Suara lolongan serigala itu membuat hutan sunyi itu terasa semakin menakutkan. Hutan itu sangat sunyi, hingga dia bahkan bisa mendengar suara detakan jantungnya sendiri yang sedang ketakutan.
"Dimana ini? mengapa tempat ini sangat menakutkan?" ucap profesor yang masih kebingungan dan penuh kecemasan sambil mengetuk-ngetuk peti mati itu. Tangannya terus bergetar dan detak jantungnya terus berdetak kencang, seakan semua itu sulit untuk dikendalikan oleh otaknya. Dia berusaha untuk tetap tenang dan mencoba untuk mengendalikan dirinya. Dengan mengumpulkan banyak keberanian dalam dirinya, dia terus berusaha mengetuk-ngetuk peti mati itu, agar dia bisa keluar secepat mungkin dari peti mati itu.
Mendengar sebuah suara gaduh yang terdengar dari peti mati itu, semua orang terkejut dan menghentikan lolongannya. Seorang pria mencoba menengok ke dalam peti mati itu dan terkejut melihat pria di dalamnya hidup kembali. Kedua bola matanya membesar dan seakan seperti akan keluar dari kelopak matanya, saat menyaksikan orang di dalamnya sedang bergerak. Dia menepuk pipinya, ingin memastikan bahwa semua yang dilihatnya adalah sebuah hal nyata.
"Aduh, sakit." ucap pria itu saat menampar pipinya sendiri dengan keras. Setelah memastikan bahwa semua itu bukanlah mimpi atau halusinasinya, dia langsung tersenyum bahagia dan berlompat-lompatan.
"Pangeran hidup. Pangeran hidup kembali. Kalian dengarlah, pangeran kita hidup kembali." teriak pria itu dengan kencang memberitahukan ke semua orang yang berada di sana.
"Pangeran apakah dirimu hidup kembali?" ucap pria muda yang lain menyapanya di atas peti mati.
"Siapa kamu? jangan menyentuhku." ucap profesor yang ketakutan karena melihat sosok manusia serigala di depannya. Sosok manusia serigala yang selama ini dia teliti dengan penuh obsesi kegilaan.
Pria muda itu sangat sedih, saat mendengar respon profesor yang masih terkejut dengan semua keadaan ini. Namun pria muda itu tetap berusaha untuk membantu pangeran ke luar dari peti mati itu dan membantu menopang tubuhnya yang sangat lemah.
"Siapa kamu? jangan sakiti aku." tanya profesor dengan tubuh yang lemah melihat pria muda itu sedang membantu menopang tubuhnya.
"Tolong, jangan sakiti aku. Aku tidak tahu mengapa aku berada disini? Jadi tolong kasihanilah aku." ucap profesor dengan penuh kelemahan dan ketakutan.
"Hamba Gerry pangeran, hamba sahabatmu sekaligus tangan kananmu." ucap Gerry dengan wajah bahagia, saat melihatnya yang hidup kembali.
Dia semakin bingung dan ketakutan, dia terus berpikir keras dan mencoba untuk menenangkan pikirannya. Dia menatap pria muda itu dan mencoba mengingatnya. Namun semua sia-sia. Walaupun saat ini profesor sedang berada di dalam tubuh pangeran, namun dia tidak memiliki ingatan pangeran itu.
"Katakan siapa namaku?" tanya profesor mencoba meyakinkan hasil praduganya.
"Pangeran adalah keturunan dari raja Felix Night Wolf, ras manusia serigala terhebat dan terkuat di piramida ras manusia serigala. Pangeran bernama Erlan Night Wolf, pangeran meninggal saat berusia 20 tahun. Apakah pangeran lupa dengan diri sendiri?" tanya Gerry semakin bingung.
"Erlan? Felix? ras manusia serigala? kenapa semua ini terasa tidak asing?" ucap profesor bergerak ke kanan ke kiri sambil memegang keningnya berpikir dengan keras.
"Pangeran apakah kematianmu telah membuat ingatanmu juga ikut mati?" tanya Gerry yang sangat cemas sambil memegang kening pangeran.
Profesor hanya terdiam kaku dan melamun. Dia masih tidak memahami apa yang telah terjadi padanya. Dia terus berpikir keras, terus mencari benang merah dengan apa yang sedang terjadi saat ini. Tubuhnya bergetar penuh kecemasan, matanya terus bergerak kanan kiri penuh kebingungan. Dia terus berpikir, tanpa terasa sudah lebih dari lima belas menit, dia berada dalam lamunannya. Hingga akhirnya dia berada pada titik temu, dia mengingat sesuatu, yang membuat dia mengerti apa yang sedang terjadi saat ini.
"Apa? Erlan?" ucap profesor dalam hati yang terkejut saat mengingat nama itu.
"Bukankah dia seorang pangeran serigala yang sangat jahat, kejam, dan mempunyai banyak istri? Ah, kenapa aku harus masuk ke dalam tubuhnya yang mempunyai banyak musuh ini?" ucap profesor cemas dan terkejut.
"Sial, ternyata di dunia ini pun, aku menjadi sosok yang tidak diinginkan semua orang. Hah, pasti semua orang tetap akan memandang sebelah mata padaku." ucap profesor dalam hatinya dengan penuh kekecewaan.
Gerry sangat bingung, dia terus memandangi wajah pangeran itu. Dia merasakan keanehan dalam diri pangeran. Dia bingung dengan perilaku pangeran.
"Gerry, bawa aku kembali. Tubuhku sangat lemah dan tenggorokanku sangat haus." ucap pangeran dengan pelan.
Dengan cekatan, Gerry membawa kembali pangeran ke dalam istana ras serigala beserta anak buahnya yang lain. Gerry membawa pangeran dengan hati-hati, dia tidak ingin tubuh pangeran yang lemah semakin terluka. Dia sangat paham, bahwa pangeran membutuhkan tempat yang nyaman untuk beristirahat setelah bangun dari kematiannya.
Semua ras manusia serigala itu akhirnya kembali ke istana di daerah Angel Rest City. Mereka sangat bahagia bahwa pangerannya bisa hidup kembali dan akan membantu mereka membalaskan dendam kepada semua ras manusia yang sangat keji, yang sudah membunuh hampir seluruh ras mereka dan juga ingin membantai seluruh ras vampir yang telah merebut kekuasaan mereka di dunia ini.
Saat sampai di sana, dia melihat ada lima wanita muda yang kecantikannya tidak perlu diragukan lagi. Kelima wanita itu, tidak lain adalah para istri pangeran yang sedang bersedih. Dia juga melihat puluhan ras manusia serigala anak-anak yang memiliki luka parah akibat pembantaian ras vampir dan ras manusia. Melihat kondisi yang sangat memilukan itu, membuat otaknya dipenuhi dengan amarah. Seakan dia bisa memahami ketakutan dan kesedihan mereka. Dimana mereka harus merasakan ketakutan, penindasan dan kesedihan yang mendalam.
"Pangeran anda hidup kembali?" ucap para wanita muda itu yang terkejut dan tersenyum bahagia. Tanpa keraguan, kelima wanita muda itu langsung menghampiri pangeran dan memeluknya dengan penuh harapan.
"Siapa mereka?" tanya pangeran penasaran.
"Mereka para istrimu pangeran. Istrimu tinggal lima orang saja, sisanya telah dibunuh saat pembantaian terjadi. Merekalah yang masih bertahan disini" ucap Gerry sedih.
"Bagaimana dengan ayahku?" tanya pangeran singkat.
"Raja Felix telah mati saat pembataian itu. Tubuh raja secara brutal ditusuk oleh pedang dan dibakar oleh ras manusia. Raja Felix berusaha sekuat tenaga sampai akhir nyawanya untuk melindungi ras manusia serigala sedangkan ratu Dwyne Night Wolf masih terbaring kritis karena digigit oleh ras vampir. Darah kehidupannya telah dihisap oleh ras vampir, hingga membuat ratu tidak bisa hidup ataupun mati. Dia sangat menderita dengan kondisinya seperti ini." ucap Gerry penuh kemarahan dan emosi yang mendidih. Tubuhnya gemetar saat menceritakan semua itu kepada pangeran.
"Bawa aku ke ratu Dwyne" perintah Erlan singkat.
Gerry membawanya ke dalam sebuah ruangan kecil dan tersembunyi. Ruangan itu dijaga ketat oleh para penjaga ras manusia serigala. Dia masuk ke dalam ruangan itu dan melihat ratu dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Tubuhnya sangat kurus dan kulitnya menghitam. Tubuh sang ratu disimpan dalam sebuah peti mati emas yang dikelilingi oleh bongkahan es yang bisa mengawetkan tubuhnya. Amarahnya semakin memuncak dan tanpa sadar tangan pangeran membuat bongkahan es itu retak. Semua orang melihat amarah pangeran, amarah yang dikeluarkan oleh pangeran membuat semua orang sangat bahagia. Amarah itu seakan menjadi secercah harapan bagi ras manusia serigala untuk bangkit kembali dan membalaskan semua dendam mereka kepada ras manusia dan ras vampir.
"Ibu, tenang saja. Aku akan menyembuhkanmu kembali dan percayalah bahwa aku akan berusaha untuk mengembalikan kejayaan ras manusia serigala. Aku tidak akan mati sebelum aku bisa berada di piramida teratas untuk menguasai dunia ini. Aku bersumpah atas nama ayah dan ibu, aku tidak akan berhenti sebelum dendam dan ambisiku berada di bawah kendaliku." ucap pangeran dengan rasa dendam yang sangat membara.
Tiba-tiba saja semua kenangan yang pernah dialami oleh Erlan terlihat jelas di bawah alam sadar profesor. Dia sangat terkejut dengan penyebab kematian Erlan. Hati profesor sangat marah, dia sangat mencintai sejarah ras manusia serigala dan dia merasa harus membangkitkan ras manusia serigala dari kepunahan. Dia memiliki obsesi yang sangat besar terhadap kebangkitan ras manusia serigala dan dengan kenangan yang dimiliki oleh Erlan, dia akan melakukan segala cara untuk membantai semua ras manusia dan ras vampir serta menguasai mereka untuk tunduk di bawah kaki ras manusia serigala.
Profesor Gerland berpikir bahwa impiannya selama ini ada di dunia ini, dia bisa melakukan penelitian, dia bisa membuktikan semua teori yang sudah dia teliti selama puluhan tahun, dan bahkan dia bisa menguasai dunia ini dan membuat semua orang tunduk padanya. Dia bisa menjadi raja dari segala raja, dia ingin membalaskan semua penghinaan, penindasan, penderitaan bahkan kebodohan yang selama ini dia rasakan.
Dia berpikir bahwa dia harus bisa bertahan hidup disini dan melakukan segala cara untuk dirinya sendiri. Kini sisi jahat profesor telah menyatu dengan sisi jahat pangeran Erlan. Senyum jahat diperlihatkan dari wajah pangeran Erlan. Seakan sisi baik di dalam hatinya sudah sirna dan terkubur bersama masa lalunya. Kini hanya ada ambisi dan dendam yang sudah mendarah daging. Tidak ada lagi kebaikan dan tidak ada lagi rasa kasihan. Semua sudah diputuskan dan tidak akan berakhir sebelum semuanya didapatkan. Kematian yang bisa menghentikan semua ini.
"Aku akan menjadi penguasa dunia ini dan tidak ada satu pun yang akan mampu untuk menghalangiku. Bahkan kematian sekalipun. Aku adalah raja dari segala raja, akulah sang penguasa dunia ini." ucap pangeran Erlan dalam hatinya.
"Pangeran, apa yang akan kita lakukan sekarang?" ucap Gerry penasaran.
"Apakah kita tetap bertahan di istana ini?" tanya Gerry singkat.
"Bunuh dan habisi semua keturunan mereka." ucap pangeran singkat dengan wajah penuh kekejaman.
...~Bersambung~...
...********...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments