Aku akan menjadi penguasa dunia ini dan tidak ada satu pun yang akan mampu untuk menghalangiku. Bahkan kematian sekalipun. Aku adalah raja penguasa dunia ini." ucap pangeran dalam hatinya.
"Pangeran, apa yang akan kita lakukan sekarang?" ucap Gerry penasaran.
"Apakah kita tetap bertahan di istana ini?" tanya Gerry singkat.
"Bantai mereka semua." ucap pangeran singkat dengan wajah penuh kekejaman.
Mendengar suara lantang dari pangeran, Gerry dan semua anak buah ras manusia serigala yang berada di istana itu berseru dengan gembira, mereka semua tidak sabar untuk memburu dan membantai semua ras manusia dan ras vampir yang sudah menghancurkan ras mereka. Mereka tidak akan membiarkan kekejaman ras tersebut terus menghantui ras manusia serigala. Karena sejak nenek moyang menemukan wilayah ini, kekuasaan sudah berada di tangan ras manusia serigala.
Tubuh pangeran masih lemah dan wajahnya masih pucat seperti mayat. Melihat tubuh pangeran yang semakin lemah, membuat Gerry menjadi cemas. Dengan cekatan Gerry menyentuh kembali kening pangeran dan merasakan tubuh pangeran yang semakin panas.
"Pangeran sebaiknya anda beristirahat, anda pasti sangat lelah setelah bangkit dari kematian. Biarkan aku membantumu." ucap Gerry dan membawa pangeran menuju kamar pribadinya.
"Gerry, tubuhku sangat lemah. Aku sangat haus dan lapar. Bawakan aku daging segar yang masih memiliki darah segar di dalamnya. Aku sangat ingin menghilangkan rasa dahaga dan lapar ini. Dan jangan lupa siapkan selimut wol agar aku bisa tidur dengan hangat dan nyaman." ucap pangeran pelan.
Sesuai dengan keinginan pangeran, dengan cekatan Gerry membawakannya seekor rusa betina yang sangat gemuk dan segar.
"Lihatlah pangeran makananmu ada disini." ucap Gerry singkat
Pangeran menoleh ke arah makanan itu, dan ternyata Gerry membawakannya seekor rusa, Rusa yang gemuk dan segar itu membuat rasa lapar dan dahaganya semakin kuat, tanpa basa-basi pangeran langsung mengambil rusa itu dan menyantap rusa itu dengan lahap dan tanpa sisa. Dia makan dengan sangat lahap.
"Bawakan lagi." ucap perintah pangeran sambil membuang sisa tulang belulang daging rusa yang sudah habis disantapnya.
Ternyata seekor rusa saja tidak cukup baginya. Mungkin setelah bangkit dari kematian, membuat tubuhnya banyak kehilangan cadangan lemak. Gerry kembali membawakannya seekor domba betina yang sangat gemuk dan segar, bahkan tubuhnya lebih besar dari rusa itu. Melihat makanan keduanya sudah datang, dengan cepat dia langsung mengambil domba gemuk dan segar itu. Tanpa ragu dia menggigit, merobek dan mengunyah daging domba itu dengan lahap dan tanpa sisa, seakan dia belum makan selama sebulan. Dia sangat menikmati makanan itu.
"Hm, daging ini sangat lezat dan darahnya sangat segar. Sekarang energi dalam tubuhku sudah kembali." ucap pangeran dengan wajah gembira.
Dua ekor hewan itu benar-benar habis disantap oleh pangeran tanpa sisa. Daging hewan itu telah menghilangkan rasa laparnya dan darah segar hewan itu pun juga telah menghilangkan rasa dahaganya. Makanan itu benar-benar telah memulihkan tubuh pangeran yang lemah. Dan bahkan makanannya itu membuat libido pangeran memuncak. Gairah dan hasrat nafsunya semakin tak terkendali.
"Gerry, panggil kelima istriku untuk melayaniku di ranjang. Aku ingin menghabiskan malam ini bersama mereka." ucap pangeran dengan pikiran yang penuh nafsu.
Malam itu, pangeran tidur bersama kelima istrinya, dia meluapkan semua energi dan hasratnya. Dia sangat kuat dan birahinya sangat tinggi. Dia dapat memberikan kepuasan kepada kelima istrinya hanya dalam satu malam. Kelima istrinya sangat puas dengan kejantanan pangeran. Tak dapat dipungkiri, meskipun pangeran terkenal dengan kekejamannya di medan perang, namun dia juga terkenal dengan kekuatannya dalam memuaskan semua istri-istrinya di ranjang. Semalaman mereka bersenang-senang dan berusaha melupakan rasa dendam untuk sesaat.
Tok.. Tok.. Tok..
"Pangeran anda sudah bangun?" ucap Gerry sambil mengetuk pintu kamar itu.
"Hm, ada apa? kenapa kau menganggu tidurku?" teriak pangeran dari dalam kamarnya.
"Maafkan hamba pangeran, ada hal penting yang ingin hamba sampaikan." ucap Gerry singkat.
"Hal penting apa? Jangan ganggu tidurku." ucap pangeran sambil melemparkan pedangnya ke arah pintu.
"Maafkan aku pangeran, namun ratu Dwyne sudah siuman, kini ratu ingin menemui anda." ucap Gerry dengan cemas.
"Baiklah. Katakan pada ratu aku akan menemuinya." ucap pangeran dan langsung berdiri bersiap-siap bertemu ratu dan meninggalkan kelima istrinya di kamarnya.
"Kalian tetap disini." ucap pangeran kepada kelima istrinya.
Lima belas menit kemudian, pangeran berjalan menuju ke kamar ratu Dwyne. Dia menghampiri ratu yang masih terbaring lemah di ranjangnya.
"Salam ibu ratu, maaf hamba terlambat." ucap pangeran lembut.
"Kau sudah datang anakku, bagaimana kabarmu?" tanya ratu Dwyne sambil melirik ke arah pangeran.
"Hamba baik-baik saja. Jangan khawatir tentang hamba." ucap pangeran tersenyum.
"Aku berharap kamu selalu bahagia." ucap ratu Dwyne sambil menyentuh lembut kepala pangeran.
"Aku harap ibu juga baik-baik saja." ucap pangeran singkat.
"Anakku pangeran Erlan, aku sangat bahagia mendengar kebangkitan dirimu dari kematian. Aku mengira bahwa kamu akan meninggalkanku disini sendirian sama seperti ayahmu. Aku sangat putus asa, saat melihat ayahmu dan dirimu mati oleh mereka. Aku sangat sedih saat mengingat semua itu." ucap ratu Dwyne dengan penuh kesedihan.
"Aku disini ibu." ucap pangeran lembut sambil mengusap air mata ratu Dwyne yang berlinang dipipinya.
"Namun aku tetap bahagia melihatmu sekarang, meskipun saat ini kondisimu sedang lemah. Aku paham bahwa kemampuan kamu berbeda dengan yang dulu karena kekuatanmu yang telah tersegel, aku tahu bahwa kekuatanmu tidak akan bisa membalaskan dendam ras kita." ucap ratu Dwyne dengan lemah dan sedih.
"Uhuk." ratu Dwyne terbatuk dan mengeluarkan darah hitam dari mulutnya.
"Aku tahu bahwa tubuhku sudah sangat lemah dan virus vampir dalam darahku sudah mulai mengalir. Aku tidak bisa menemanimu hingga akhir." ucap ratu Dwyne dengan kesedihan yang mendalam.
"Kamu akan baik-baik saja ibu, percayalah padaku." ucap pangeran dengan wajah penuh kesedihan.
"Jangan menangis, jangan buat dirimu menjadi lemah di depan rasmu sendiri dan ras musuh. Buat mereka takut akan kekuatanmu dan kekejaman dirimu. Jangan tunjukkan kelemahanmu. Perlihatkan bahwa kamu masih seperti yang dulu, kamu masih hebat dan mampu untuk melindungi ras manusia serigala" ucap ratu Dwyne yang semakin melemah.
Pangeran semakin cemas dan memegang kedua tangan ibunya dengan lembut. Dia melihat ibunya semakin melemah, namun dia tidak bisa melakukan apapun. Sekali lagi dia harus kehilangan orang yang mencintai dirinya. Dunia ini memang benar-benar tidak adil. Dunia ini tidak ingin memberikan kesempatan kepadanya untuk merasakan kebahagiaan bersama orang-orang yang mencintainya.
"Pangeran, ini ada sebuah kalung dengan liontin batu emerald merah. Pakailah dan jangan pernah lepaskan kalung itu apapun yang terjadi padamu." ucap ratu Dwyne sambil menyerahkan kalung itu.
"Dan ada satu rahasia yang hanya diketahui oleh para raja dan ratu ras manusia serigala." ucap ratu Dwyne dengan tenang.
"Rahasia apa itu ibu?" tanya pangeran penasaran.
"Rahasia tentang misteri bunga mawar hitam." ucap ratu Dwyne yang berbicara semakin pelan.
"Misteri bunga mawar hitam?" tanya pangeran yang semakin bingung.
"Carilah makam raja Bethel Night Wolf. Dia adalah kakek buyut dari ayahmu, raja Felix Night Wolf. Di dalam makam itu ada sebuah buku kuno tentang misteri mawar hitam yang dapat membantumu. Carilah dan dapatkan buku kuno itu. Tetapi kamu harus hati-hati dalam melangkah saat berada di makam itu." ucap ratu Dwyne yang semakin melemah dan akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.
"Ibu.. Ibu.." panggil pangeran penuh kesedihan dan menitikkan air matanya.
Tanpa informasi yang lengkap dan tanpa petunjuk yang pasti. Dia masih belum memahami perintah sang ratu. Sehingga dia sendirilah yang harus mencari tahu dan memastikan semua keinginan sang ratu di napas terakhirnya.
Dia sangat sedih dengan kematian ibunya. Dia sangat marah, karena mereka semua, karena ras manusia dan ras vampirlah, akhirnya dia kehilangan ayah dan ibunya. Peristiwa pembataian yang kejam dan mengerikan itu membuat darahnya mendidih dan hatinya penuh luka yang tergores parah, membuat dia ingin segera membalas luka ini dan membunuh semua ras yang telah membantai mereka. Tidak ada satupun yang akan luput dari rasa dendamnya. Semua sudah terlambat, amarah sudah memuncak di hatinya.
Kematian ibunya membuat kabut di hatinya semakin hitam sehingga mempengaruhi perangainya menjadi pangeran yang kejam, jahat, dingin, dan tanpa hati. Hatinya hanya dipenuhi kekuasaan dan dendam.
"Aku pasti akan membunuh mereka semua ibu, aku akan membunuh mereka semua dengan kejam." ucap janji pangeran dalam hati di depan jenazah ratu Dwyne.
"Pangeran, ratu Dwyne siap dikremasi." ucap Gerry sambil memegang obor diberikan kepada pangeran.
Pangeran menerima obor itu dan melemparkan ke peti mati tempat ratu Dwyne dibaringkan. Api mulai membesar dan membakar seluruh tubuh ratu hingga menjadi debu. Semua kenangan yang menyenangkan dan menyedihkan melebur menjadi satu dalam api yang membara itu.
Setelah semua terbakar tanpa sisa, kemudian debu yang sudah dipisahkan disimpan dalam sebuah guci khusus dan ditempatkan di dalam peti mati bersama debu raja Felix. Kedua orang tuanya sudah tidur tenang di dalam peti mati yang terbuat dari emas murni itu.
"Ayah, ibu, aku berjanji akan mencari rahasia Mawar hitam itu dan aku akan berusaha untuk membuka segel kekuatanku." ucap pangeran dengan wajah penuh kesedihan.
"Aku akan menjadi kuat dan membalaskan dendam ras kita." ucap pangeran dan menitikkan air mata terakhirnya.
Saat itu pangeran telah berjanji akan melepaskan kelemahannya dan berusaha bertahan hidup untuk menjadi kuat. Biarkan kecerdasan otak profesor dan kekuatan tubuh pangeran bersatu dan membuat dunia ini tunduk kepada mereka. Tidak akan ada yang tahu, siapa pemilik jiwa dalam tubuh ini sebenarnya. Profesor sudah gelap mata dan dalam pikirannya hanya ada keinginan untuk menjadi kuat dan tak tertandingi.
"Gerry, siapkan keperluan kita. Kita akan keliling dunia mencari makam raja Bethel Night Wolf. Kita akan berusaha untuk mendapatkan kekuatan sihir bunga mawar hitam itu." ucap pangeran tegas dan menampakkan wajah dinginnya.
Pangeran Erlan bersama dengan tangan kanannya Gerry pergi meninggalkan istana Angel Rest City untuk mencari misteri bunga mawar hitam.
Kelima istrinya dan semua ras manusia serigala memberikan penghormatan terakhir untuk pangeran. Mereka semua berharap pangeran akan mendapatkan keinginannya dan mewujudkan harapan rasnya untuk membalas dendam atas kekejaman ras manusia dan ras vampir.
"Hati-hati pangeran." ucap kelima istrinya dengan kompak dan menitikkan air mata kesedihan.
"Jaga semua ras terakhir kita." ucap pangeran kepada kelima istrinya.
"Pangeran, aku harap kamu bisa kembali secara utuh." ucap salah satu istrinya.
"Aku dan calon anak kita akan tetap disini menunggumu. Kita akan berusaha untuk tetap baik-baik saja." ucap salah satu istrinya yang lain.
Pangeran hanya tersenyum kepada kelima istrinya dan menyentuh dengan lembut calon anaknya. Pangeran sudah berjanji hanya akan menampakkan kekuatannya bukan kelemahannya. Mungkin dalam hatinya dia sedang menangis, harus merelakan menjauh dari istri-istrinya dan calon anaknya, yang bisa jadi mereka semua akan menjadi kelemahan sang pangeran nanti.
Hari itu menjadi hari terakhir dia bersama dengan rasnya. Meskipun pangeran sangat dingin dan kejam, namun dia tetaplah seorang pangeran yang ingin melindungi rakyatnya. Dia tidak ingin kehilangan rasnya lagi dan dia tidak ingin ada pembataian rasnya lagi. Sudah cukup yang terjadi di masa lalu. Dia akan berjuang demi kebangkitan rasnya dan kemenangan rasnya. Tidak peduli tantangan apa yang ada di depannya nanti, dia yakin dan penuh rasa percaya diri bahwa dia akan mengerahkan semua kekuatannya dan melakukan segalanya dengan baik. Semua akan berada di dalam kendalinya. Semuanya tidak akan menjadi sia-sia dan mengecewakan rasnya.
Dia percayakan keselamatan rasnya di Angel Rest City di bawah pengawasan sepupunya Vancent. Dia menitipkan semuanya di bawah kekuatan Vancent.
"Aku percayakan mereka semua kepadamu." ucap pangeran dengan tenang.
"Pangeran, apakah kau percaya dengan kesetiaan tuan Vancent?" tanya Gerry cemas.
"Hm, untuk saat ini aku sangat membutuhkan kekuatannya untuk menjaga ras kita. Biarkan saja dia melakukan apapun yang dia inginkan. Setelah aku mendapatkan kekuatanku, akan aku ambil hakku." ucap pangeran pelan.
"Hamba paham pangeran." ucap Gerry singkat.
Semua ras manusia serigala tetap berdiri di depan istana, mengantarkan sang pangeran yang mulai menjauh dari mereka. Semua harapan diserahkan kepada pangeran. Mereka berharap pangeran akan baik-baik saja dan bisa mendapatkan semuanya sesuai harapan.
Keduanya mulai berjalan menjauhi istana untuk memulai petualangan mereka. Mereka mulai meninggalkan istana. Secara perlahan, istana mulai tidak terlihat, menandakan keduanya telah berjalan cukup jauh dari istana.
"Pangeran kita harus pergi ke arah mana?" tanya Gerry bingung saat melihat dua arah jalan.
"Hm, pergilah ke arah barat. Disanalah tempat makam raja Bethel Night Wolf dimakamkan." ucap pangeran singkat.
Akhirnya keduanya bergerak ke arah barat menaiki kuda mereka. Mulai saat ini, mereka akan terus berjalan tanpa henti dan menghadapi semua rintangan yang ada di hadapannya demi mendapatkan informasi tentang misteri bunga mawar hitam.
"Bersiaplah ras manusia dan ras vampir. Aku datang..!" ucap pangeran.
...~Bersambung~...
...*****...
"Kegelapan adalah ekspresi hati yang terluka."
(By:Fanisa/xiaochan520).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments