Kisah Di Penghujung Malam
Selesai makan siang di kantin rumah sakit, Aurora mengikuti sahabatnya menuju ruangan prakteknya, ia ingin meminta pendapat sang sahabat tentang ide yang beberapa hari terakhir ini memenuhi sebagian besar otaknya
“Ada apa ngikutin aku kayak anak ayam kehilangan induknya.” Ucap Syakira datar
“Aku ingin meminta pendapat kamu.” Balas Aurora serius.
“Tentang ???!!” Syakira menatap sahabatnya sejak bangku sekolah.
“Aku pingin hamil tapi gak perlu nikah. “ ucapan Aurora yang terdengar aneh di telinga Syakira berhasil mendapatkan pukulan di kepala Aurora.
Plaaak
“Dari mana ide gila itu ??!! Kamu tahu kan jika kita hidup di belahan dunia timur yang punya aturan sendiri. Sudah deh, jangan menyusahkan diri sendiri, jika ingin punya anak, nikah sana banyak pria yang mengantri. Percuma wajah cantik dan seorang dokter tapi gak laku. “ cibir Syakira meremehkan sahabatnya.
“Ck, kayak kamu laku aja. Aku gak mau terikat sebuah komitmen yang dinamakan pernikahan dan berakhir seperti ibu. “ balas Aurora dengan wajah sendu.
Setiap kali Aurora teringat dengan ibunya yang memilih bunuh diri karena melihat suaminya berselingkuh di dalam kamar mereka. Aurora yang kala itu menyaksikan bagaimana ibunya meminum racun serangga dan ia tak bisa berbuat apa-apa karena datang terlambat sementara sang ayah tak melakukan apapun untuk menolong ibunya. Sejak saat itu Aurora tak pernah lagi berniat menemui ayahnya. Beruntung Aurora memiliki otak yang cerdas sehingga bisa menyelesaikan sekolahnya hingga menjadi dokter muda berbakat.
“Ambil hikmahnya saja dan tidak semua pria sama seperti ayahmu.” Balas Syakira bijak.
“Ck, gak usah dibahas. Aku gak mau ambil resiko. “ ucap Aurora tetap pada pendiriannya.
“Lalu, dapat dimana pria yang rela kamu ambil benihnya ? Jangan berpikir untuk tidur dengan pria-pria bayaran karena pria baik-baik gak akan mungkin merelakan benihnya pada wanita yang bukan pasangan halalnya. “ balas Syakira apa adanya.
“Aku sudah punya rencana untuk itu, hanya saja aku harus mengkonsumsi penyubur kandungan supaya hanya sekali melakukannya langsung terjadi pembuahan. “ ucap Aurora bersemangat.
“Jangan hanya memikirkan ego dan traumamu tapi pikirkan ke depannya bagaimana kamu menghadapi masyarakat setelah itu dan yang paling penting pikirkan masa depan anakmu kelak, bagaimana menjelaskan padanya saat dewasa nanti, jangan sampai anak yang susah payah kamu kandung dan lahirkan malah berbalik membencimu. “ Syakira berusaha membuka pikiran sahabatnya agar menghentikan ide gilanya.
“Dua bulan lagi aku akan melanjutkan pendidikanku di luar negeri dan berharap bukan depan rencanakan berhasil setelahnya itu aku akan menghilang untuk beberapa tahun kedepan. “ balas Aurora tak goyah dengan idenya. Hatinya sudah mantap untuk melakukannya.
“Whaattt ??!!! Kamu ikut program beasiswa yang ditawarkan beberapa waktu lalu ??” tanya Syakira kaget luar biasa.
“Gak usah lebay, kamu sendiri tahu kan kehidupanku hanya pas-pasan setelah mamaku pergi untuk selamanya dan papa membuangku begitu saja, aku ingin menjadi dokter spesialis jantung yang pastinya butuh biaya yang tak sedikit darimana lagi aku membiayai sekolahku jika tidak mengambil tawaran beasiswa itu, setidaknya aku bisa melahirkan di sana dan sekaligus menyelesaikan pendidikanku. Aku akan menjalani masa-masa kehamilanku di sana dan akan kembali setelah melahirkan bahkan mungkin setelah anak itu sudah agak besar jadi gak akan ada masalah, kan.” Balas Aurora semakin yakin dengan usahanya memperoleh anak.
Syakira hanya bisa menarik nafas panjang sembari menatap datar sahabatnya. Ia sudah kehabisan kata-kata agar Aurora menghentikan ide gilanya.
“Kapan kamu akan melakukannya ??” tanya Syakira setelah terdiam beberapa saat.
“Setelah masa subur dan sebelum itu aku akan memilih bibit unggul yang pantas untukku.” Jawab Aurora tersenyum lebar
“Dimana kamu akan menemukan pria dengan kriteris seperti itu. “ Syakira penasaran dengan sikap Aurora yang terlihat sangat optimis.
“Diclub XX.” Ucapan Aurora sukses membuat kedua bola mata Syakira membulat sempurna.
Semua orang tahu club XX adalah sebuah club kalangan atas datakidak sembarangan orang yang bisa mengunjungi club tersebut. Meskipun Aurora juga berasal dari kalangan atas namun Syakira sangat mengenal sahabatnya yang tak pernah sekalipun menginjakkan kakinya di tempat seperti itu. Tempat yang lebih banyak keburukannya di banding kebaikannya.
"Kamu yakin ??” tanya Syakira ragu.
“Kenapa tidak ?? balas Aurora yakin
“Tapi bagaimana caranya ?? jangan bermain-main dengan mereka, Ra. Orang-orang yang datang di club XX itu bukan orang sembarangan. “ kini Syakira mengkhawatirkan sahabatnya.
“Justru karena itu makanya aku menjatuhkan pilihan di sana. Jangan khawatir, kamu cukup tutup mulut saja apapun yang akan terjadi di kemudian hari. “ balas Aurora menenangkan sahabatnya baiknya.
“Aku takut, Ra. Calon korbanmu bukan orang sembarangan.” Syakira bergidik ngeri.
“Setelah melakukannya aku akan menghilang dan aku pastikan jika pria itu tak akan mengenaliku. Aku bukan orang bodoh yang akan menggunakan wajah asliku saat tidur bersama pria yang akan aku pilih nantinya. “ lagi-lagi Aurora meyakinkan Syakira.
“Terserah kamu ajalah, aku hanya akan mendoakan yang terbaik untukmu. “ ucap Syakira pasrah.
“Nah gitu dong. Ingat jaga rahasia ini. “ balas Aurora mengedipkan sebelah matanya kemudian melangkah keluar ruangan Syakira.
Entah apa yang dirasakan oleh Syakira saat ini, ia menatap punggung sahabatnya yang semakin menjauh lalu menghilang dibalik pintu, Syakira merasa sangat kasihan dengan kehidupan yang mempermainkan sahabatnya yang begitu dalam terpuruk hingga tak percaya lagi pada kehidupan pernikahan. Syakira menarik napas dalam-dalam berusaha menghilangkan rasa khawatirnya yang berlebihan akan kehidupan selanjutnya sahabatnya itu.
‘Semoga suatu saat kamu menemukan pria yang tulus dan mampu menghilangkan traumamu ‘ batin Syakira tulus.
Syakira meringis pilu mengingat kemalangan yang bertubi-tubi menimpa sahabatnya, beruntung gadis itu sangat kuat sehingga masih bisa bertahan dan ceria hingga saat ini, seandainya dirinya berada diposisi Aurora mungkin saja ia telah berakhir di rumah sakit jiwa atau yang lebih parahnya ia pasti akan memilih mengakhiri hidupnya agar penderitaannya berakhir. Syakira hanya bisa berusaha menghibur dan membuat sahabatnya itu selalu tersenyum serta selalu berada disisi sahabatnya saat dibutuhkan.
Memasuki ruangan prakteknya sendiri membuat perasaan Aurora sedikit lega setelah berbicara dengan Syakira mengenai rencananya. Walaupun Aurora tahu jika sahabatnya itu tidak menyetujui rencananya namun berkat kegigihan Aurora akhirnya Syakira pasrah dan mendukungnya Walaupun setengah hati.
‘Akhirnya aku akan memiliki anak dan hidup bahagia, semoga saja semesta mendukungku dan hanya melakukannya sekali langsung tokjer. Semoga saja pria itu memiliki benih kualitas unggul ‘ batin Aurora berharap.
Aurora harap-harap cemas semoga obat penyubur kandungan yang ia konsumsi manjur karena tidak mungkin ia melakukannya lagi pada malam-malam selanjutnya dengan pria yang sama. Aurora hanya berdoa jika ia masih diberi kesempatan untuk bahagia agar usahanya ini berhasil dengan sempurna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Lia Kiftia Usman
mampir thor, menikmati dulu karyamu
2022-12-24
0
Ririn Nursisminingsih
a hadir thor... iyaa thor mnding ditamatin dulu... jadi bacanya ndakmanggung 🤗🤗
2022-08-27
0
Amelia_Ling
aku kok nggk tau kalo otor ada novel baru,, gak di promoin di novel sebelumnya ,, tadi iseng2 lihat novel yang lama2 sudah ku baca,, 😔😔
2022-06-09
2