Aku Masih Menunggumu
Malam dikamar yang cukup tenang, Natasya sedang duduk dikursi meja belajar yang berada disudut kamarnya sambil memainkan laptopnya. Natasya sekarang berumur 14 thn, ia sekolah di SMP *****. Kehidupan Natasya sangat bagus, apapun keinginannya selalu didapat dengan mudah. Namun sayang Natasya kekurangan kasih sayang dari orang tuanya, ia tak pernah merasakan bagaimana bahagianya tertawa bersama kedua orang tuanya.
“ Darimana aja kamu mas?! Jam segini baru pulang?! “
Suara keras ibu terdengar dari ruang keluarga, ayah selalu pulang terlambat tanpa memberitahu alasannya kepada ibu, jadi Setiap ayah pulang pasti ibu akan selalu memarahi ayah. Bukannya menjelaskan, ayah malah bersikap acuh pada ibu.
“ Dari kantorlah, emang kamu pikir saya darimana? “
Ayah suka sekali mengajak ibu bertengkar setiap hari, Natasya terheran dengan kedua orang tuanya bagaimana bisa mereka tidak lelah sedikitpun? Natasya saja bosan yang trus mendengar keduanya bertengkar setiap bertemu.
“ Kantor ? Udah berani bohong kamu ya sama aku mas “
“ bohong gimana? “
“ kamu habis ngumpulkan sama temen – temen kamu di cafe, aku lihat dari IG temen kamu. “
“ Lalu kenapa kalau aku habis dari sana hah?!!! “
“ Kenapa kamu bilang? Kamu dari kemarin ngumpul Mulu lho sama temen-temen kamu. Trus kapan kamu mau kasih sedikit waktu buat Natasya? “
“ Kasih waktu apa si? Aku udah kasih uang banyak ke dia, semua kemauannya udah aku turuti, trus mau kamu apa lagi hah? Belum cukup puas Ama semua yang aku kasih? “
“ Dia butuh kamu mas bukan uang kamu!! Dia butuh waktu kamu buat main sama dia...kamu gak bisa selalu mengandalkan uang kamu untuk menyenangkan hati Natasya. Natasya juga butuh kasih sayang kamu mas. “
“ yaelah. Kamu kan tau aku sibuk, banyak kerjaan dikantor belum lagi urusan lain. Emang kamu gak bisa kasih perhatian lebih ke dia, lagian dia juga masih pasti ngerti ko “
“ gila kamu ya mas! Natasya itu anak kamu!! “
“ iya emang anak aku, kalau bukan aku juga gak bakal kasih uang aku ke dia “
“ Sadar kamu mas!! Kamu itu sebenarnya lebih penting Natasya atau kerjaan kamu si?!! “
“ ya kerjaan akulah, kalo Natasya kan ada kamu “
Natasya yang sedari tadi mendengar pertengkaran orang tuanya hanya bisa terdiam dikamar dengan hati yang sakit karna sikap ayahnya. Walau Natasya sudah sering sekali mendengar perkataan ayahnya tapi tetap saja rasanya sakit. Tidak mau terlalu banyak mendengar, Natasya pun beranjak kekasurnya dan mengibakan selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya. Natasya menangis tanpa suara hingga akhirnya tertidur pulas.
*
*
*
Natasya bangun pagi sekali, dia keluar dari kamarnya dalam posisi sudah rapih dengan seragamnya baju yang putih dengan lengan pendek dan rok orange kotak-kotak, dengan rambut yang dikuncir kuda. Ibu yang sedang menyiapkan sarapan terkejut melihat Natasya berlari turun ditangga
“ Natasya, jangan lari-lari nanti jatuh “ kata ibu
Ibu dari dulu selalu memperhatikan Natasya hingga Natasya tidak merasa kesepian, Natasya yang mendengar teguran ibunya hanya tersenyum dan duduk di kursi yang kosong sambil menatap keatas meja yang berisi banyak lauk.
“ banyak sekali Bu makanannya “
Natasya senang hari ini ibunya memasak begitu banyak makanan kesukaan Natasya. Ibu yang melihat Natasya tersenyum pun hanya bisa mengangguk dan tersenyum.
“ iya sayang, ibu masak banyak nih. Kamu makan yang banyak ya “ kata ibu sambil menuangkan nasi kedalam piring ku.
Merasa rumahnya sepi, Natasya melihat sekeliling seperti mencari sesuatu. Ibu yang melihat tingkah Natasya pun bertanya dengan nada yang lembut.
“ Ada apa sayang? Kamu cari siapa? “ Tanya ibu
“ cari ayah Bu, ayah kemana Bu? Kok gak ada? “ kata Natasya sambil menatap ibunya
Ibu yang mendengar perkataan Natasya langsung berubah menjadi suram. Ibu merasa kasihan kepada Natasya yang selalu menanyakan kemana ayahnya. Sedangkan ayahnya tidak pernah sedikitpun bertanya tentang Natasya. Natasya yang melihat wajah sedih ibunya pun langsung mengerutkan keningnya dan bertanya...
“ ibu ada apa? Kenapa ibu sedih? “ tanya Natasya
Karna tidak ingin membuat Natasya khawatir, ibu pun langsung mengembalikan ekspresi nya dengan senyuman.
“ tidak apa apa sayang, kamu cari ayah? Ayah ada dikantor, katanya ada meeting penting yang harus dihadiri pagi ini jadi berangkat jam 05.53 “ kata ibu
Jujur? Tentu saja tidak, ibu berbohong kepada Natasya tentang ayahnya. Ayah Natasya pergi pagi karna ia tidak ingin makan bersama mereka, ia memilih makan bersama teman-temannya di cafe biasa ia kumpul. Ibu tidak mungkin memberitahu Natasya soal itu takut membuat Natasya berpikir yang tidak-tidak.
“ ouhk begitu...Bu kayaknya ayah sibuk banget ya, dari kemarin kerjaannya banyak banget. “ kata Natasya
“ Iya sayang, yaudah sekarang kamu makan dulu ya. Nanti berangkat sekolah lagi “ ujar ibu yang mengalihkan pembicaraan.
Natasya yang melihat reaksi ibunya hanya terdiam dan tersenyum kaku. Ia tau ibunya pasti sedang berbohong padanya karna takut membuatnya sedih. Justru kalau ibu selalu menyembunyikan itu semua malah membuat Natasya sedih, tak peduli dengan sikap ayahnya Natasya hanya ingin ibunya terus seperti ini ' tenggelam dalam kesedihan '
*
*
*
Natasya berangkat sekolah dengan mobil jemputan pribadi dari ayahnya. Walau ayahnya jarang memperhatikan Natasya tapi ayahnya selalu memberinya kemewahan hingga membuatnya teman-teman disekolah Natasya iri padanya.
Dikelas, Natasya duduk di kursi pojok belakang dekat dengan jendela. Setiap hari Natasya selalu tidak bersemangat sekolah saat pagi hari hingga dia menidurkan kepalanya diatas lipatan tangannya dimeja. Natasya memejamkan matanya sambil menikmati angin yang masuk dari jendela terbuka.
Braakk!
Meja terjeprak membuat Natasya melonjak kaget sambil membangun kepalanya dari lipatan tangannya. Natasya melihat seorang laki-laki yang sedang terdiri didepan mejanya dengan senyuman, yang menurut Natasya aneh.
Yaps! Itu Rio sahabat dekat sekaligus sahabat dari kecil, Natasya dan Rio tumbuh bersama hingga membuat mereka menjadi dekat. Sikap Rio saat ini menurut Natasya cukup menyebalkan tapi bisa membuat orang lain tertawa. Natasya juga sering cerita tentang keluarganya pada Rio, ia keluarkan semua keluhan yang ada dihatinya hingga membuatnya menangis dan Rio yang sebagai peran mendengarkan langsung menghibur Natasya dengan candaan konyolnya.
Natasya nyaman saat berbagi cerita pada Rio, Rio juga pernah berbagi cerita namun tidak sesering natasya.
“ enak banget nih! Pagi-pagi tidur “ cibir Rio
Natasya hanya diam menatap Rio. Jujur saja Natasya capek tapi disisi lain Natasya merasa beban dipikirannya menghilang saat mendengar suara Rio. Rio yang merasa diliatin dengan Natasya dengan tatapan dingin pun langsung bergidik ngeri.
“ oi lah kenapa si lu? Jangan ngeliatin gua kayak gitu Napa! Serem tau gak?! “ kata Rio
Mendengar perkataan Rio membuat Natasya memutar bola matanya dengan malas dan kembali menatap Rio dengan tatapan biasa.
“ Kamu sendiri ngapain? Pagi-pagi udah bikin orang jantungan aja “ kata Natasya
“ hehehe...habisnya gua liatin dari kejauhan lu begitu Mulu setiap pagi, jadi iseng aja gua. Emang kenapa lagi si lu? Ada masalah? “ kata Rio sambil duduk di kursi depan meja Natasya
“ Nggak kok...gua Cuma ngantuk aja tadi “ bohong Natasya
“ ck...udah mulai bohong lu ya Ama gua! Lu pikir gua bisa lu bohongin? Kalau lu ada apa apa itu ngomong ke gua, jangan diem aja. Gak akan selamanya lu bisa nyimpen beban itu sendiri “ kata Rio dengan tulus
Natasya yang mendengar pernyataan Rio pun hanya terdiam dan tersenyum kaku. Kalau boleh ia akui Natasya memang udah capek dengan beban semua itu. Tapi disisi lain Natasya mencoba untuk berhenti bercerita tentang masalahnya ke Rio.
Dia gak mau terus-terusan cerita. Natasya cerita gak akan bikin masalahnya selesai jadi ia memutuskan untuk menutup semua bebannya dihatinya sendiri. Seperti itulah yang ada dipikiran Natasya.
“ gak apa apa, gua gak ada masalah tadi gua Cuma ngantuk aja. “ ujar Natasya yang menyakinkan
“ lu gak bohong kan Ama gua? “ tanya Rio yang tidak percaya
“ gak percaya ama aku? “ tanya Natasya balik
Natasya yang tidak ingin cerita hanya membuat Rio pasrah untuk berpura-pura percaya. Rio tau bagaimana sikap Natasya itu jadi gak mudah bagi Natasya untuk bohongin dia.
“ oke oke gua percaya sama lu, tapi kalau Lu ada masalah cerita ke gua oke?! “ kata Rio sambil tersenyum lebar
“ iya iya tau kok “ jawab Natasya sambil tersenyum
Setelah pembicaraan mereka selesai, mereka pun terdiam sejenak. Keheningan pun mengelilingi sekitar mereka. Rio yang merasa canggung karena kediaman mereka, Rio pun memutuskan kan membuka pembicaraan mereka untuk menghilangkan keheningan.
“ Oi sya? “ panggil Rio
“ Hem? “ dehem Natasya yang malas
“ besok temenin gua jalan ya. “ Ajak Rio dengan semangat
“ jalan? Tumben “ kata natasya dengan nada terheran
“ iya nih, lagi pengen cari suasana baru aja. Bolehkan? “ jawab Rio
“ iya boleh, besok kabarin aja. Besok aku juga lagi senggang “ kata Natasya yang memerima ajakan Rio
“ Okelah siap! Besok gua traktir lu deh sampe puas “ ujar Rio dengan semangat dan senyuman
“ terserah, aku ikut aja “ kata natasya
“ okelah kalau begitu...gua cabut kebawah dulu ya, mau keruang guru dulu “ kata Rio sembari bangun dari duduknya
“ ngapain? “ tanya Natasya yang penasaran
“ Mau ketemu Bu Lina, ada urusan sebentar. Gua cabut ya “ kata Rio sembari pergi keluar kelas
Natasya hanya terdiam melihat punggung Rio yang menjauh hingga tak terlihat baru natasya menarik pandangannya dan kembali menidurkan kepalanya diatas lipatan tangannya.
*
*
*
Sepulang sekolah, Natasya tidak pulang dengan jemputan pribadinya melainkan bersama Rio. Hari ini kebetulan Rio juga tidak naik jemputannya jadi bisa jalan bareng.
“ Sya, lu gakpapa nih pulang jalan kaki? “ tanya Rio
“ gakpapa. Emang nya kenapa? “ jawab Natasya dengan santai
“ Lu gak takut nanti ayahnya lu marah gara-gara lu gak naik jemputannya? Nanti kalau jemputan lu nyariin lu gimana? “ tanya Rio yang khawatir
“ Ck..gakpapa kali. Lagian mau aku pergi kemanapun, ayah aku gak bakal nyariin “ ujar natasya yang acuh
“ Lah trus ibu lu gimana? “ tanya Rio lagi
“ tadi aku udah bilang ke Bu Lina buat kasih tau ibu kalau aku pulang gak naik jemputan “ jawab Natasya
“ hah? Gimana? Lah trus? “ tanya Rio yang masih belum mengerti
“ huh...ibu aku tau kalau aku gak naik jemputan pasti pulang bareng temen atau enggak pulang sama kamu “ jelas Natasya sambil menghela nafas
“ ouhk gitu...jelasin kek daritadi “ kata Rio sambil menyalahkan Natasya
Natasya hanya bisa memutarkan bola matanya dengan malas. Mereka pun mengakhiri pembicaraan dan berjalan kearah rumah. Bagi yang belum tau, sebenarnya rumah natasya dan Rio satu jalur namun hanya berbeda jalan saja yang menentukan rumahnya.
beberapa saat kemudian mereka berdua berpisah jalan, Natasya mengambil jalur kanan dan Rio mengambil jalur kiri. keduanya melambaikan tangan yang membuat tanda sampai jumpa besok.
sesampainya Natasya dirumah, baru saja ia berdiri didepan pintu langsung terdengar suara keributan didalam.
praaangg!
suara benda kaca terbanting pecah membuat Natasya terkejut sekaligus khawatir dengan satu orang yang ada dibenaknya
yaitu ibunya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Azizah az
mampir nih kk🤗
2022-09-25
0
🦋⃟ℛ★KobeBlack★ᴬ∙ᴴ࿐ 🐍Hiatus🐍
mampir ya🤗
2022-05-20
1