Jangan pernah tinggalkan aku sendiri ya..

“ Sejak kecil. Gua nya aja yang gak pernah cerita ke lu “ kata Rio sambil menoleh kearah Natasya

Natasya yang memperhatikan Rio dari bawah sampai atas, terlihat sangat bagus saat memegang gitar. Untuk masalah Rio tidak pernah cerita Natasya tidak mempermasalahkan itu.

“ Iya gakpapa, lagian juga sekarang aku udah tau kamu bisa main gitar “ kata natasya sambil tersenyum

“ Lu gak marah sama gua? “ Tanya Rio yang heran dengan sikap natasya

“ Marah kenapa? “ Natasya tanya balik

“ Lu gak marah sama gua, karna gua gak pernah cerita soal ini? “ jelas Rio

“ Ouh...tentu saja tidak, kamu tidak cerita pasti ada alasannya. Entah itu karna privasi ataupun yang lainnya “ kata natasya

Rio yang mendengar itu langsung tertegun. Bagaimana bisa Natasya yang selalu marah saat dia gak cerita sekarang menjadi seperti ini? Natasya yang suka ada timbal balik kenapa sekarang tidak? Rio yang memikirkan itu tanpa sadar mengerutkan keningnya.

“ Yo, kenapa? “ tanya natasya

“ ah..gakpapa “ jawab Rio sambil mengembalikan ekspresinya menjadi dingin

“ kalau gakpapa, mending sekarang kita tidur! Udah malem nih “ kata Natasya sambil melihat jam di dinding

“ ntar gua ah, lu kalau ngantuk tidur duluan aja “ kata Rio sambil menatap gitar yang bersiap memainkannya lagi

“ Ya masalahnya aku tidur dimana? “ tanya natasya

Rio baru sadar kalau kasurnya hanya ada satu, dan mereka juga gak mungkin kan tidur satu ranjang. Malah yang ada dikira aneh-aneh lagi. Rio yang memikirkan itu pun langsung memindahkan gitarnya disampingnya lalu bangun dari duduknya sembari berjalan menuju kamarnya diatas. Natasya yang melihat Rio pergi tanpa mengajaknya pun langsung mengikuti nya.

Dikamar. Rio menuju lemari seperti sedang mencari sesuatu. Ah ketemu! Merasa sudah ketemu Rio pun langsung menariknya keluar, Natasya yang sedari tadi diam menatap Rio dengan tatapan bingung. Rio mengeluarkan selimut dan berjalan menuju sofa yang ada disebelah kanan kasur.

“ Lu tidur di kasur, gua tidur di sofa “ kata Rio

“ kenapa gak aku aja yang tidur di sofa? Kasur ini kan punya kamu “ tanya Natasya

“ gakpapa, sekali-kali gua tidur disini. “ jawab Rio

“ Udah tidur lu sekarang, kalau nanti butuh apa-apa bangunin gua aja “ kata Rio lagi sembari merebahkan tubuhnya di sofa

Natasya hanya mengangguk dan berjalan ke kasur lalu menghempaskan tubuhnya ke kasur. Beberapa menit kemudian Natasya masih tak kunjung tidur, melirik sekilas Rio yang sedang tiduran di sofa dengan tubuh yang ditutupi selimut. Natasya mencoba memanggil Rio, apakah dia sudah tidur atau belum.

“ Yo “ panggil natasya

“ Rio, kamu udah tidur belum? “ tanya natasya sambil menoleh kearah Rio

Tak ada jawaban dari Rio, gadis itu pun kembali menatap langit-langit lalu memejamkan matanya. Tiba-tiba terdengar suara yang membuat dia kembali membuka matanya.

“ belum, kenapa? Lu gak bisa tidur? “

“ eh...kau belum tidur? Atau kebangun karena aku memanggil mu? “ tanya natasya yang menoleh kearah Rio

“ Belum tidur, kenapa lagi lu? “ tanya Rio yang masih memunggungi natasya

“ gakpapa Cuma gak bisa tidur aja nih, padahal kalau hari-hari biasa gak kayak begini “ jawab natasya

“ Banyak pikiran kali lu “ tebak Rio

“ Hm..enggak juga si “ kata natasya yang ragu

“ Tasya, sekarang lu tidur. Tenangkan pikiran lu, tubuh lu itu butuh istirahat kalau lu kurang tidur begini nanti bisa-bisa lu sakit “ ujar Rio

Natasya yang mendengar itu langsung tertawa kecil, natasya merasa kalau Rio hari ini agak bawel dengan kondisinya.

“ Hahaha...kamu itu sekarang jadi bawel ya, padahal dulu enggak deh “ kata Natasya yang terkekeh kecil

“ kata siapa gua bawel, lagian ini juga demi kebaikan lu “ kata Rio dengan suara berat

“ iya demi kebaikan aku. “ ujar Natasya yang berhenti meledek Rio

Natasya menutup matanya lalu membukanya kembali, menoleh kearah Rio kembali dan berkata...

“ makasih Rio “ kata Natasya

Rio yang mendengar itu spontan menoleh kebelakang, kearah Natasya yang sedang menatapnya.

“ Hah? “ ucap Rio yang bingung dengan maksud natasya

“ Hahaha...biasa aja donk ekspresinya “ kata Natasya yang terkekeh kecil

“ Makasih udah selalu ada, tanpa kamu....mungkin aku udah bunuh diri waktu itu. Hahaha...jadi inget dulu lagi deh. Rio, jangan pernah pergi di suatu hari nanti ya. Jangan pernah tinggalin aku sendiri. “ kata Natasya yang matanya perlahan menutup

Rio yang berada disofa hanya tertegun mendengar pernyataan Natasya, hatinya sakit jika membayangkan masa yang akan datang. Jujur, Rio juga sebenarnya tidak ingin tapi dia terpaksa. Rio membalikan tubuhnya menghadap sofa, membelakangi Natasya tanpa sadar air mata turun membasahi pipi Rio.

*

*

*

Pagi hari Natasya dan Rio berangkat sekolah bersama, disana terlihat masih sepi karna Natasya dan Rio datang pagi sekali.

“ Njirrt sepi banget, kalo tau gini mending rebahan dulu tadi “ kata Rio sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celana

“ rebahan Mulu kerjaannya “ cibir Natasya

“ hahaha... walaupun hobi rebahan Mulu tapi cita-cita gua jadi bos perusahaan dimasa depan “ kata Rio bangga

“ jangan mimpi terlalu tinggi nanti jatuh, sakit lho “ sindir Natasya

“ siapa juga yang mimpi, dimasa depan nanti gua bakal buktiin ke lu “ kata Rio sambil mode ngambek

“ oke kita buktiin! “ jawab Natasya yang tidak percaya

Natasya dan Rio yang sedang asik ngobrol di taman, tiba-tiba ada seorang gadis tinggi, cantik, dengan riasan tipis, rambut di urai. Gadis ini dikenal gadis paling cantik disekolah karna dia anak dari kepala sekolah yang bernama citra.

Citra dari kejauhan menghampiri mereka berdua yang sedang asik, citra menyapa Rio tanpa melihat kearah Natasya.

“ Hai Rio “ sapa citra dengan suara lembut

Rio hanya membalas dengan anggukan saja

Citra yang sudah terbiasa menghadapi sifat Rio yang gampang sekali berubah-ubah, hanya tersenyum.

“ Eum..kamu ada waktu bentar gak? Aku ingin bicara “ kata citra

“ gak ada “ jawab Rio tanpa memikirkannya dulu

“ ayolah Rio, hanya sebentar “ kata citra yang masih belum menyerah

“ gua gak ada waktu “ jawab Rio lagi dengan suara yang terdengar cuek

Natasya yang melihat sikap Rio terhadap citra pun langsung menepuk bahunya hingga Rio menoleh kearah Natasya dengan tatapan dingin.

“ Turuti saja, lagian kan katanya hanya bicara. Siapa tau penting kan “ kata Natasya yang tidak mengerti soal cinta

“ lu bela dia? “ tanya Rio sambil mengerutkan keningnya

“ eh..enggak, maksud aku tuh bukan itu Cuma citra kan hanya ingin bicara sama kamu. Kasih waktu sebentar aja buat dia “ jawab Natasya yang bergidik ngeri karna tatapan Rio

Citra yang mendengar pembelaan Natasya merasa jijik namun ia tidak memperlihatkannya, ia Cuma fokus mengajak Rio berbicara.

“ Rio, ayolah sebentar saja. Kita bicara sebentar di samping sekolah “ bujuk citra

Rio yang menatap citra dengan tatapan jijik pun menoleh kearah Natasya meminta jawaban.

“ Pergilah, aku akan menunggumu disini “ kata Natasya sambil menyadarkan tubuhnya dikursi

“ Hm “ dehem Rio sebagai jawaban atas natasya dan citra

*

*

*

Disamping sekolah. Rio dan citra dengan berdiri saling berhadapan, mereka terdiam sejenak hanya suara angin yang berhembus terdengar. Rio yang tidak ingin membuang waktu pun membuka Pembicaraan.

“ jadi, bicara apa? “ tanya Rio yang langsung ke inti nya

“ eum.. “ pikir citra sambil menggigit bibir bawahnya

“ itu...Aku...Cuma ingin bilang, kalau aku dari dulu...suka denganmu “ kata citra lagi sama menundukkan kepalanya

Rio yang mendengar pengakuan citra pun tidak terkejut lagi, citra anak dari kepala sekolah itu cantik, pinter dan punya IQ yang tinggi. Namun sayang sifat Mandang fisik dan sifat angkuhnya tidak bisa hilang dari dirinya. Banyak remaja laki-laki yang menyukai citra tapi gadis itu dengan cepat menolaknya tanpa harus memikirkannya lagi.

Rio yang sedari tadi hanya diam menatap citra dengan tatapan dingin, membuat citra gelisah atas pengakuannya. Gadis itu mengangkat kepalanya, melihat Rio yang terdiam. Gadis itu bingung dengan jawaban Rio jika dia hanya terdiam seperti itu.

“ Rio bagaimana dengan jawabanmu? “ kata citra

Rio yang tidak memiliki perasaan apa-apa terhadap citra, pun langsung menolaknya.

“ sorry, tpi gua gak ada perasaan yang sama kayak lu “ jawab Rio dengan nada dingin

Citra yang mendengar penolakan Rio pun tidak terima, dia merasa selama ini semua cowok banyak yang menyukainya. Akan selalu menuruti semua keinginan dia, tapi kenapa Rio tidak?

“ kenapa? “ tanya citra yang meminta penjelasan

“ Kenapa apanya? Gua kan udah bilang kalau gua gak ada perasaan sama lu “ kata Rio yang tak acuh

“ ya kenapa? Apa yang kurang dariku? Apa aku kurang cantik? Kurang kaya? Kurang pinter? Atau apa? “ tanya citra yang bertubi-tubi

“ Tidak ada “ jawab singkat Rio

“ Hah? Tidak ada? Lalu kenapa kau menolak ku? Apa karna sahabatmu Natasya? Apa karna dia, kamu menolak ku “ tanya citra sambil menyalahkan Natasya

“ berhenti membawa Natasya masuk kedalam masalah ini! Karna dia tidak ada hubungannya. “ kata Rio sembari meninggalkan citra

Episodes
1 Masalah keluarga..
2 Pelampiasan Amarah..
3 lu pulang, gua pastiin lu gak akan ketemu gua lagi..
4 Rumah Rio..
5 Jangan pernah tinggalkan aku sendiri ya..
6 Ibuku belum pulang..
7 Tante Kinan?..
8 Bukan ibu melainkan wanita lain..
9 Siapa dia? dia bukan Rio yang ku kenal..
10 Perubahan diatas kekerasan..
11 Membuat keluarga impian serta menunggumu kembali..
12 Ketakutan Natasya..
13 Hari kelulusan..
14 Natasya seorang direktur perusahaan..
15 Menganggap ibu telah tiada?..
16 Pertemuan pertama Natasya dengan Edward..
17 Musuh dalam selimut..
18 Menghadiri pertemuan..
19 Iblis yang tersembunyi..
20 Meminta perhitungan..
21 Ternyata rubah licik..
22 Pelukan hangat disaat hati merasa lelah..
23 Jurusan SMA tetapi pengalaman cukup memuaskan..
24 Ayah dengan siapa?..
25 Siapa Musuh dalam selimut itu?..
26 Menyukai lagu yang sama..
27 Tuan Chen kenapa kau malah menanyakan hal ini pada wanita itu?..
28 Kau terlalu merendah..
29 Kenapa aku rela keluar demi gadis itu..
30 Asisten yang tidak pernah takut dengan atasan..
31 Memutuskan hubungan..
32 Atasan dan asisten akan satu jalan pikir..
33 Tersedak gulungan kertas..
34 Liana terluka..
35 Menunggu yang tidak pasti itu seperti orang bodoh..
36 Menggendong wanita itu dengan tangan tuan sendiri..
37 Nekad keluar dari mobil dalam kecepatan tinggi..
38 Kau terlalu meremehkannya..
39 Tertidur diruangan yang sama..
40 jangan memutuskan telponnya..
41 Mencari seseorang?
42 Natasya vs Angel
43 pembicaraan Santai antara Natasya dengan Edward..
44 Pertemuan Natasya dengan Yudha
45 Tante Lucia?
46 Jantung yang terdetak kencang..
47 Pertunangan lagi..
48 Mobil yang menjadikan pusat perhatian..
49 Mengobati luka Edward..
50 Menganggap yang ada menjadi tidak ada..
51 Wajah dingin tanpa ekspresi..
52 Tampak berbeda dari biasanya..
53 Tasya adalah gadis yang beruntung..
54 Pertengkaran..
55 Pertarungan malam yang sunyi..
56 Melihat kedekatan mereka membuatku mengingat hal yang dulu..
57 Apartemen Natasya..
58 Rasanya sangat aneh jika bersama dengannya..
59 Kehidupan yang pahit..
60 Dia terlihat begitu peduli..
61 Rasa sakit yang terus menusuk dalam hatinya..
62 Edward kecelakaan..
63 Menemani Edward di rumah sakit..
64 Menjadi Supir antar-jemput Edward..
65 Perubahan Edward..
66 Jembatan serta sungai dibalik pepohonan..
67 kecemburuan Hiro..
68 Suasana hati yang cukup bagus..
69 Pertengkaran dipagi hari..
70 Memiliki sahabat selain Melisa?
71 Mendapatkan informasi dengan cepat..
72 Bertemu ditempat sebelumnya kita bertemu..
73 Berhenti bersikap layaknya kau menyayangiku..
74 Perbincangan yang membuat suasana menjadi suram..
75 Kenapa kau terus membicarakan lelaki itu?..
76 Wanita gila mabuk
77 Edward, si Pengusaha perusahaan
78 Mereka menutupi niat menunggumu
79 Apa harga diri wanita Dimatamu?
80 Apa dia alasan dibalik berubahnya sifatmu?
81 Luka tidak mampu mempengaruhi ketampanannya
82 Menyerahkan semua padanya
83 Kau ini benar-benar merepotkan ya!
84 Apa aku hanya salah dengar?
85 Pikiran yang tidak sesuai dengan dirinya
86 Aku sedang tidak mempermainkan perasaan wanita
87 Nona Melisa jauh lebih baik daripada nona Angel
88 Tenangkan pikiranmu terlebih dulu
89 Restoran mewah
90 Bekas kemerahan
91 Tahu apa kau soal menunggu?
92 Mata tajam seorang wanita membuat suasana Suram.
93 Keluarga WU itu sangatlah kejam
94 Masalah yang cukup beresiko
95 Pohon harapan dari sebuah ketenangan
96 Edward salah menulis alamat?
97 Apa isi dari semua itu?
98 Dalang bukanlah target incaranmu
99 Menjadi api untuk menghangatkan suasana
100 Gadis itu terlihat cantik saat memakai dress
101 Suara tangisannya terdengar sedang kecewa
102 Kau ini sedang mencari siapa?
103 Wanita dibawah kendali lelaki
104 Apa akan ada pertarungan di malam ini?
105 Sepertinya aku tidak perlu turun tangan.
106 Pasangan kerja yang menyembunyikan identitas dirinya
107 Apa terjadi sesuatu sebelum perkelahian mereka?
108 Manusia itu tidak ada yang sempurna
109 kami ini bawahanmu bukan mangsamu!
110 Angel, Si wanita keras kepala
111 Bicara dengan Arya sangatlah menenangkan
112 Bodyguard Edward kelas atas menghormati Natasya
113 Aku tidak ingin kau terbawa emosi
114 Salah perkiraan mengenai Arya
115 Penyesalan angel
116 Tertidur diatas pangkuan Edward
117 Kasih sayang yang diperlihatkan didepan sahabatnya
118 Siapa Edward di negara ini?
119 Berpisah dengan Edward di keramaian
120 Sesuatu yang hangat terasa dalam genggaman tangannya
121 Dress yang dipilih langsung oleh Edward
122 Menghadiri acara penting di caffe
123 Hanya sebatas pujian
124 Mengingat janji mu
125 Mobil hitam yang membawa seorang gadis pergi
126 Dimana Tasya?!
127 Menyayangi anak yang pernah ku benci dulu
128 Mencari Tasya di kantor Edward
129 Natasya punya kenalan ditempat kerjanya
130 Apakah aku bisa menaruh kembali harapan padanya?
131 menentukan perpisahan atau pengakuan
132 Manusia itu pembohong besar
133 Mencari Natasya di tengah malam
134 Kau sudah terlalu dalam masuk kesana!!
135 Tidak akan pernah memaafkanmu!!
136 Pengakuan Tante kinan
137 Aku mencintaimu, Natasya!!
138 Pengumuman!
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Masalah keluarga..
2
Pelampiasan Amarah..
3
lu pulang, gua pastiin lu gak akan ketemu gua lagi..
4
Rumah Rio..
5
Jangan pernah tinggalkan aku sendiri ya..
6
Ibuku belum pulang..
7
Tante Kinan?..
8
Bukan ibu melainkan wanita lain..
9
Siapa dia? dia bukan Rio yang ku kenal..
10
Perubahan diatas kekerasan..
11
Membuat keluarga impian serta menunggumu kembali..
12
Ketakutan Natasya..
13
Hari kelulusan..
14
Natasya seorang direktur perusahaan..
15
Menganggap ibu telah tiada?..
16
Pertemuan pertama Natasya dengan Edward..
17
Musuh dalam selimut..
18
Menghadiri pertemuan..
19
Iblis yang tersembunyi..
20
Meminta perhitungan..
21
Ternyata rubah licik..
22
Pelukan hangat disaat hati merasa lelah..
23
Jurusan SMA tetapi pengalaman cukup memuaskan..
24
Ayah dengan siapa?..
25
Siapa Musuh dalam selimut itu?..
26
Menyukai lagu yang sama..
27
Tuan Chen kenapa kau malah menanyakan hal ini pada wanita itu?..
28
Kau terlalu merendah..
29
Kenapa aku rela keluar demi gadis itu..
30
Asisten yang tidak pernah takut dengan atasan..
31
Memutuskan hubungan..
32
Atasan dan asisten akan satu jalan pikir..
33
Tersedak gulungan kertas..
34
Liana terluka..
35
Menunggu yang tidak pasti itu seperti orang bodoh..
36
Menggendong wanita itu dengan tangan tuan sendiri..
37
Nekad keluar dari mobil dalam kecepatan tinggi..
38
Kau terlalu meremehkannya..
39
Tertidur diruangan yang sama..
40
jangan memutuskan telponnya..
41
Mencari seseorang?
42
Natasya vs Angel
43
pembicaraan Santai antara Natasya dengan Edward..
44
Pertemuan Natasya dengan Yudha
45
Tante Lucia?
46
Jantung yang terdetak kencang..
47
Pertunangan lagi..
48
Mobil yang menjadikan pusat perhatian..
49
Mengobati luka Edward..
50
Menganggap yang ada menjadi tidak ada..
51
Wajah dingin tanpa ekspresi..
52
Tampak berbeda dari biasanya..
53
Tasya adalah gadis yang beruntung..
54
Pertengkaran..
55
Pertarungan malam yang sunyi..
56
Melihat kedekatan mereka membuatku mengingat hal yang dulu..
57
Apartemen Natasya..
58
Rasanya sangat aneh jika bersama dengannya..
59
Kehidupan yang pahit..
60
Dia terlihat begitu peduli..
61
Rasa sakit yang terus menusuk dalam hatinya..
62
Edward kecelakaan..
63
Menemani Edward di rumah sakit..
64
Menjadi Supir antar-jemput Edward..
65
Perubahan Edward..
66
Jembatan serta sungai dibalik pepohonan..
67
kecemburuan Hiro..
68
Suasana hati yang cukup bagus..
69
Pertengkaran dipagi hari..
70
Memiliki sahabat selain Melisa?
71
Mendapatkan informasi dengan cepat..
72
Bertemu ditempat sebelumnya kita bertemu..
73
Berhenti bersikap layaknya kau menyayangiku..
74
Perbincangan yang membuat suasana menjadi suram..
75
Kenapa kau terus membicarakan lelaki itu?..
76
Wanita gila mabuk
77
Edward, si Pengusaha perusahaan
78
Mereka menutupi niat menunggumu
79
Apa harga diri wanita Dimatamu?
80
Apa dia alasan dibalik berubahnya sifatmu?
81
Luka tidak mampu mempengaruhi ketampanannya
82
Menyerahkan semua padanya
83
Kau ini benar-benar merepotkan ya!
84
Apa aku hanya salah dengar?
85
Pikiran yang tidak sesuai dengan dirinya
86
Aku sedang tidak mempermainkan perasaan wanita
87
Nona Melisa jauh lebih baik daripada nona Angel
88
Tenangkan pikiranmu terlebih dulu
89
Restoran mewah
90
Bekas kemerahan
91
Tahu apa kau soal menunggu?
92
Mata tajam seorang wanita membuat suasana Suram.
93
Keluarga WU itu sangatlah kejam
94
Masalah yang cukup beresiko
95
Pohon harapan dari sebuah ketenangan
96
Edward salah menulis alamat?
97
Apa isi dari semua itu?
98
Dalang bukanlah target incaranmu
99
Menjadi api untuk menghangatkan suasana
100
Gadis itu terlihat cantik saat memakai dress
101
Suara tangisannya terdengar sedang kecewa
102
Kau ini sedang mencari siapa?
103
Wanita dibawah kendali lelaki
104
Apa akan ada pertarungan di malam ini?
105
Sepertinya aku tidak perlu turun tangan.
106
Pasangan kerja yang menyembunyikan identitas dirinya
107
Apa terjadi sesuatu sebelum perkelahian mereka?
108
Manusia itu tidak ada yang sempurna
109
kami ini bawahanmu bukan mangsamu!
110
Angel, Si wanita keras kepala
111
Bicara dengan Arya sangatlah menenangkan
112
Bodyguard Edward kelas atas menghormati Natasya
113
Aku tidak ingin kau terbawa emosi
114
Salah perkiraan mengenai Arya
115
Penyesalan angel
116
Tertidur diatas pangkuan Edward
117
Kasih sayang yang diperlihatkan didepan sahabatnya
118
Siapa Edward di negara ini?
119
Berpisah dengan Edward di keramaian
120
Sesuatu yang hangat terasa dalam genggaman tangannya
121
Dress yang dipilih langsung oleh Edward
122
Menghadiri acara penting di caffe
123
Hanya sebatas pujian
124
Mengingat janji mu
125
Mobil hitam yang membawa seorang gadis pergi
126
Dimana Tasya?!
127
Menyayangi anak yang pernah ku benci dulu
128
Mencari Tasya di kantor Edward
129
Natasya punya kenalan ditempat kerjanya
130
Apakah aku bisa menaruh kembali harapan padanya?
131
menentukan perpisahan atau pengakuan
132
Manusia itu pembohong besar
133
Mencari Natasya di tengah malam
134
Kau sudah terlalu dalam masuk kesana!!
135
Tidak akan pernah memaafkanmu!!
136
Pengakuan Tante kinan
137
Aku mencintaimu, Natasya!!
138
Pengumuman!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!