Natasya malam ini akan menginap di tempat Rio. Saat Natasya memasuki rumah, terasa sangat sepi. Sepeti tinggal sendiri, Natasya selama bersahabat dengan Rio ini adalah pertama kalinya Natasya datang kerumah Rio. Rumahnya sangat mewah tapi sangat sepi, Rio yang melihat ekspresi Natasya langsung tersenyum dan berkata...
“ Gua tinggal sendiri disini, nyokap sama bokap gua ada di luar negeri jadi terpaksa gua harus tinggal sendiri dulu “ kata Rio sambil mengajak Natasya ke kamarnya.
Natasya yang mendengar penjelasan Rio pun hanya mengangguk paham dan terus mengikuti Rio dari belakang. Dikamar Rio terlihat sangat rapi banyak sekali lemari yang terisi dengan buku-buku, gitar disudut ruangan dan meja belajar yang tertata rapi. Baru kali ini Natasya melihat kamar laki-laki yang sangat rapih walau tinggal sendiri.
“ Owow...kamarnya rapih banget “ kata natasya takjub
“ Iya donk, gini-gini gua orangnya suka kerapihan lho “ kata Rio bangga
“ cik..nyesel deh gua puji lu_- “ gerutu Natasya
“ yeee...sensi amat lu! Dah ah lu disini dulu ya gua mau kebawah ngambil minum “ kata Rio sambil mengulurkan jempolnya kearah pintu
“ iya tapi jangan lama-lama “ jawab natasya sambil duduk ditepi ranjang
“ iya gak lama kok, lu tunggu disini jangan kemana-mana “ kata Rio sembari keluar dari kamar lalu menutup pintu.
Rio beranjak kedapur menyiapkan minuman dan beberapa cemilan didapur, sambil mendengarkan musik di headphone miliknya. Lagi asik menyeduh coklat panas tiba-tiba...
Duaar!!!
Suara geluduk dan petir yang terus menyambar-nyambar terdengar keras hingga membuat Rio terkejut, spontan Rio menurunkan headphone Nya dari kepalanya ke lehernya sambil menatap jendela kaca
“ hujan badai lagi? “ gumam Rio
“ Eh...Natasya! “
Rio yang teringat natasya pun langsung pergi naik keatas menuju kamarnya, disana Rio tidak melihat Natasya dimana-mana. Rio melihat kearah meja belajarnya lalu perlahan mendekatinya, saat sudah dekat Rio menundukan kepala. Terlihat Natasya yang sedang duduk meringkuk disamping meja sambil menutup telinganya dengan kedua tangannya, Rio langsung melepas headphone Nya dari leher kemudian menaruh ya di kepala Natasya.
Natasya yang merasa sesuatu menempel di kepalanya Langsung mengangkat kepalanya, menatap Rio dengan tatapan sedu. Rio duduk disampingnya lalu menarik Natasya agar lebih dekat dengannya, natasya yang tertarik pun tertegun karna sedari tadi Rio hanya terdiam.
Duaaarrr!!
Suara geluduk terdengar lagi hingga membuat Natasya semakin meringkuk disamping Rio, melihat Natasya yang ketakutan pun Rio membuat suara agar bisa membuat Natasya tenang.
“ tenanglah! Tidak usah takut, aku disini “ kata Rio tanpa menoleh ke Natasya
Natasya hanya mendongak ke atas melihat Rio dengan raut wajah yang dingin, seketika rasa takut itu hilang secara perlahan. Tubuhnya perlahan tenang, Rio yang menyadari itu pun tersenyum kecil..
“ Sudah tenang? “ tanya Rio yang masih menghadap kearah depan tanpa menoleh ke Natasya
Natasya hanya mengangguk sebagai jawaban
“ Baguslah kalau begitu, kau ini dari dulu tidak pernah berubah ya! Masih saja takut dengan petir ataupun geluduk “ Rio terkekeh kecil
“ kau menghina ku? “ Kata Natasya dengan suara kecil tapi masih bisa didengar oleh Rio
“ tidak, tidak! Aku hanya heran saja, kau sudah berumur 14 thn dan sudah mau lulus SMP tapi kenapa masih takut dengan hal yang seperti itu? “ kata Rio
“ Aku kan sudah pernah bilang ke kamu, kalau aku dari dulu benci dengan hujan ataupun petir dan geluduk. Membuatku mengingat masa lalu saja “ jawab Natasya sambil menegakkan duduknya
“ Iya aku tau, tapi jangan selalu seperti ini. Menurutku, untuk masa lalu kamu. Kamu sendiri tidak perlu mengingatnya lagi, walau banyak kejadian yang membuat kamu mengingat itu. Setiap orang itu pasti memiliki masa lalu yang kelam tapi ada beberapa dari mereka yang menjadikan masa lalu itu menjadi semangat mereka untuk menjadi kuat dimasa depan. Jadi aku harap kamu bisa jadi seperti mereka, berhentilah terus terjebak dimasa lalu kamu, sebelum sesuatu terjadi hingga membuat kamu kelupakan siapa diri kamu “ kata Rio dengan nada dingin
Natasya yang menatap Rio pun tanpa sadar mengerutkan keningnya, menurut Natasya memang ada benarnya juga dari perkataan Rio tapi yang dipikirkan Natasya bukan itu melainkan apa maksud dibalik penjelasan Rio.
“ hm..ya kau benar “ respon Natasya sambil menunduk kepalanya
“ hahaha...cepat sekali menuruti perkataanku, bukankah selama ini kamu jarang menurut padaku? “ cibir Rio sambil menatap Natasya yang sedang menundukan kepalanya dalam ringkukannya.
“ Apakah salah? Lagipula perkataanmu itu ada benarnya juga, aku juga capek seperti ini terus. “ kata natasya dengan lesu
“ cape dengan keadaan itu wajar, semua orang juga bisa ngalamin itu tapi... “ jawab Rio dengan mengantung perkataan nya
“ tapi apa? “ tanya natasya
“ tapi jangan meninggalkan diri kamu sendiri saat kamu dalam posisi capek dengan apapun. “ jawab Rio
“ memangnya kenapa? “ tanya Natasya lagi Yang masih kebingungan
“ Karena gua gak mau, suatu hari nanti lu bukan lagi Natasya yang gua kenal “ jawab Rio sambil menoleh kearah Natasya dengan senyuman ringan
“ aku gak akan pernah berubah sampe kapan pun “ ujar Natasya dengan kerutan di dahinya.
Rio yang melihat Natasya dengan percaya dirinya berkata seperti itu hanya membuatnya tersenyum tanpa berkomentar apapun dari jawaban Natasya. Tidak ingin melanjutkan pembicaraan tadi Rio pun bangun dari duduknya lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Natasya berdiri.
“ ayo bangun, pindah kekasur jangan dilantai nanti masuk angin “ kata Rio
Natasya hanya menuruti perkataan Rio, meraih tangannya lalu bangun dari duduknya perlahan dan berjalan keranjang kemudian duduk diranjang sedangkan Rio duduk di kursi.
“ Yo “ panggil Natasya sambil menurunkan headphone kelehernya
“ Hm “ dehem Rio sebagai respon
“aku boleh nanya sesuatu sama kamu? “ tanya natasya
“ Boleh, asal gak aneh-aneh “ jawab Rio santai sambil menyadarkan tubuhnya dikursi dengan tangan terlipat didada
Natasya sangat ingin bertanya mengenai perubahan Rio tapi Natasya sendiri bingung ingin bertanya bagaimana. Karna Natasya perhatikan, Rio hari ini tidak banyak tertawa ataupun bertingkah seperti biasanya. Natasya malah yang takut Rio ada masalah tapi tidak cerita pada nya.
“ tidak jadi deh “ kata Natasya yang mengurungkan niatnya untuk bertanya
“ hm? Kenapa? “ tanya Rio
“ Gkpapa, tadi lupa ingin bertanya apa “ jawab Natasya yang berbohong
“ ouhh “ respon Rio yang mengakhiri pembicaraan.
*
*
*
Sekitar jam 21.00 Natasya turun kebawah melihat Rio sedang duduk di sofa ruang keluarga sambil memainkan gitarnya, Rio bernyanyi sendiri. Natasya mendengar nyanyian Rio langsung tertegun, dia terkejut karna baru mengetahui Rio bisa bernyanyi dan bermain gitar. Rio yang menyadari Natasya dengan berdiri ditangga sambil menatap nya pun menghentikan nyanyianbya dan mengulurkan tangannya kemudian mengayunkan dengan isyarat untuk mendekati nya.
Natasya hanya menghampiri Rio kemudian duduk disofa seberangnya yang kosong.
“ Rio? “ kata natasya sambil memiringkan kepalanya
“ hmm “ dehem Rio yang melihat ekspresi Natasya kebingungan
“ kamu...sejak kapan bisa bernyanyi sambil bermain gitar? “ tanya Natasya yang melihat gitar dipangkuan Rio
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments