Pelampiasan Amarah..

Natasya yang yang khawatir dengan ibunya, seketika langsung membuka pintu dan masuk kedalam. Baru saja masuk Natasya sudah melihat ibunya sedang dimarahi oleh ayahnya. Dilihat dari wajah ayahnya, Natasya menyadari ayahnya sedang dalam keadaan mabuk.

Wajahnya merah karna efek dari alkohol, nafasnya memburu. Ibu disana hanya menangis melihat ayah seperti itu, sementara ayah yang melihat ibu menangis bukannya merasa iba malah mengangkat tangannya yang bersiap memukul wajah ibu.

“ KAU INI BERISIK!! TINGGAL JAWAB PERTANYAANKU DAN BERHENTI MENANGIS!! “

Bentak ayah dengan suara yang keras. Natasya yang melihat ayahnya bersiap memukul ibunya pun langsung spontan berlari kearah mereka dan berdiri diantara ayah dan ibunya, dalam posisi membelakangi ibu. Tangan Natasya juga menahan tangan ayahnya yang tadinya berniat memukul ibu.

“ CUKUP AYAH!! “

Kata Natasya yang keras membuat ibu dan ayahnya terkejut dengan kehadiran Natasya. Ayah yang melihat Natasya seketika amarahnya langsung meluap, ia menepis kasar tangan yang ditahan oleh Natasya.

Natasya hanya bisa terdiam dan melepaskan tangan ayahnya dan melangkah mundur sambil menarik tangan ibunya dengan lembut, namun tatapan Natasya masih terkunci kearah ayahnya. Ibu yang melihat Natasya berada disini langsung merasa bahwa anaknya akan menjadi pelampiasan amarah ayahnya, jadi ibu mencoba menyuruh Natasya pergi kekamar.

“ Sayang apa yang kau lakukan disini? Cepat pergi ke kamarmu “ kata ibunya dengan suara lemah

Natasya yang melihat kondisi ibunya yang banyak luka akibat pukulan ayahnya, merasa kesal tanpa menjawab pertanyaan ibunya, Natasya kembali menatap ayahnya sedang tatapan tajam.

“ Kenapa ayah ngelakuin ini ke ibu? Apa salah ibu? “ tanya natasya dengan tegas

“ Ayah hanya memberinya pelajaran karna dia tidak becus mendidik kamu “ jawab ayah dengan suara keras

“ Contohnya? “ tanya Natasya dengan suara yang merendah

“ Kamu tidak pulang dengan mobil jemputan yang ayah kasih ke kamu. Pasti ini hasutan ibumu yang membuatmu berhenti memakai semua pemberian ayah!! “ kata ayah sambil menunjuk kearah ibu yang berada dibelakang Natasya

“ Aku tidak menghasut natasya mas, Sumpah. “ ujar ibu yang ketakutan

“ BOHONG!!! “ bentak ayah

Lagi-lagi suara keras ayah terdengar membuat bulu kuduk berdiri, Natasya yang merasa tubuh ibu yang begitu gemetaran dibelakang Natasya, langsung mencoba memulihkan keadaan lagi.

“ Ibu tidak menghasut ku ayah. Aku yang menginginkan itu sendiri, aku ingin pulang jalan kaki bersama temanku dan itu gak ada kaitannya sama sekali dengan ibu “ jelas Natasya

Berharap amarah ayahnya mereda karna penjelasan Natasya malah sebaliknya ayahnya malah semakin malah dan membentak keras Natasya.

“ JALAN KAKI? AYAH SUDAH MAHAL-MAHAL BELIKAN MOBIL PRIBADI ITU UNTUK KAMU, UNTUK ANTAR-JEMPUT KAMU!!! TAPI KENAPA KAMU MALAH MEMILIH JALAN KAKI? APA KATA ORANG LUAR NANTI?!! PASTI MEREKA AKAN MENGANGGAP AYAH TIDAK MAMPU MEMBELIKAN APAPUN UNTUK KAMU...MAU DITARUH MANA MUKA AYAH NANTI... NATASYA... “ Bentak ayah lagi

“ Tapi aku hanya jalan kaki, kenapa ayah begitu marah? Sebelumnya ayah gak pernah memperhatikan aku, tapi kenapa Cuma masalah aku pulang enggak naik mobil jemputan, ayah jadi seperti ini? Apalagi sampe mukul ibu! “ protes Natasya dengan keras

Capek! Natasya capek dengan sikap ayahnya yang selalu seperti ini. Natasya gak tau apa isi hati dan jalan pikir ayahnya. Biasanya ayah selalu gak peduli dengan Natasya ataupun ibunya, tapi kenapa sekarang dia begitu marah saat Natasya tidak memakai barang yang dia beri? Pikiran Natasya menjadi rumit hingga bentakan ayahnya membuat Natasya terkejut.

“ AYAH UDAH BELIIN SEMUA YANG KAMU MAU NATASYA!! KAMU TINGGAL PAKAI SEPUASNYA APA TIDAK CUKUP?!! APA KURANG YANG AYAH BERIKAN KE KAMU HAH?!!! “ Bentak ayah dengan nafas yang memburu

“ aku gak butuh semua pemberian ayah “ kata Natasya dengan suara lemah

Ya! Natasya capek berhadapan dengan ayahnya, tidak akan ada habisnya jika bertengkar dengannya. Jadi Natasya memutuskan mengakhiri pertengkaran ini walaupun akhirnya tidak akan menjadi baik.

PRAAAKKK!!

Suara tamparan keras terdengar nyaring di ruangan, sebuah tamparan dari ayahnya yang melayang keras kearah pipi mulus Natasya hingga membuat sudut bibir Natasya mengeluarkan darah segar. Ibu yang melihat ayahnya langsung memundurkan tubuh natasya dan membalikan tubuh Natasya hingga menghadap kearah ibunya.

Tubuh Natasya masih berdiri tegak seperti tamparan itu bukan apa-apa bagi Natasya. Ibu menangis melihat pipi anaknya merah karna perbuatan ayah, lalu memohon ke ayah untuk tidak bertindak kasar padanya.

“ Mas apa yang kamu lakukan? Ini putri kamu lho mas, tega kamu tampar dia? Kamu boleh marah, tapi jangan sampai main tangan begini!! Kalau perlu kau boleh memukuli ku sampai mati tapi jangan mukul Natasya “ kata ibu dengan tangis

Bruukkk!

Bukannya merespon ibu, ayah beranjak keluar rumah sambil membanting keras pintu hingga terdengar sangat nyaring. Tanpa mempedulikan Ayah pergi, ibu kembali menatap Natasya sambil mengusap pipi merah Natasya.

Sakit rasanya kalau melihat langsung ibunya menangis, Natasya tidak mempedulikan tamparan ayah nya tadi, ia lebih memperhatikan tubuh ibunya yang penuh dengan luka.

“ apakah ibu baik-baik saja? “ tanya Natasya yang khawatir

“ Ibu tidak apa-apa Sayang. Kamu gakpapa kan? Maafin ibu sayang, karna ibu kamu jadi kena pelampiasan amarah ayahmu “ kata ibu

“ gakpapa Bu, ini hanya luka kecil nanti juga sembuh. Kita kekamar dulu yuk, aku ingin mengobati luka ibu “ ujar natasya dengan lembut

“ yaudah kalau gitu sayang! “ jawab ibu sambil menjauhkan tangannya dari wajah Natasya.

Natasya pun menuntun tubuh lemas ibunya ke kamarnya dilantai atas. Dikamar ibu, Natasya mengambil kotak P3K untuk mengobati luka-luka ibu nya. Natasya yang sedang sibuk mengobati luka ibu sementara ibu yang sedari tadi hanya terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu, jadi hanya ada keheningan diantara mereka.

*

*

*

Keesokan paginya Natasya seperti biasa saat pagi ia dikamar sedang main laptopnya diatas kasur karna hari ini, hari Minggu. Sedang asik memainkan laptopnya hp Natasya bergetar yang menunjukkan kalau ada pesan baru.

Rio bodoh.

Sya, jadi gak?

^^^Natasya.^^^

^^^Jadi^^^

Rio bodoh.

Ouh oke, ini mo ketemuan dimana?

^^^Natasya^^^

^^^Terserah^^^

Rio bodoh.

Taman biasa aja ya? Biar gak jauh-jauh, Ini mau gua jemput atau gimana nih?

^^^Natasya^^^

^^^Terserah^^^

Rio bodoh

Lah bangsat, lu daritadi terserah Mulu.

Yaudah 15 menit lagi gua jemput lu ya.

^^^Natasya^^^

^^^Hm^^^

Natasya langsung menaruh hpnya di meja kecil samping kasur, kemudian beranjak dari kasur menuju kamar mandi. Selesai mandi Natasya langsung memilih baju yang berbeda dari biasanya.

Kriingg!!

Suara telpon berbunyi, Natasya langsung mengangkat nya Karna itu panggilan dari Rio.

“ Lu dimana? gua udah dibawah nih! “ suara Rio terdengar dari hp

“ hm..bentar! “ kata Natasya singkat

Natasya langsung keluar dari kamar dan turun dari tangga. Diluar terlihat Rio sedang berdiri menyandar tubuh kedinding tembok dengan kaki yang diangkat satu dan tangan yang dimasukan kedalam saku.

“ Rio “ panggil Natasya

Rio yang dipanggil pun menoleh kesamping, Natasya berdiri disana dengan pakaian style black dan masker. Sedangkan Rio memakai switer black white.

Rio yang melihat pakaian Natasya yang berbeda, tanpa sadar ia mengerutkan keningnya. Sadar dengan ekspresinya Rio langsung mengembalikan ekspresi menjadi biasa, dan terdiam tanpa bertanya.

“ lama! “ sindir Rio

“ sorry “ kata natasya singkat

“ Hm...dah yuk cabut!! “ Ucap Rio sambil berjalan

Natasya yang terdiam dan mengikuti Rio dari belakang, Natasya melihat Rio hari ini tampak berbeda, tidak seheboh biasanya. Ingin sekali bertanya tapi natasya sendiri tidak berani dan memilih untuk diam.

Ditaman, natasya duduk dengan Rio di kursi dekat dengan pohon besar. Suasana taman sepi hingga suara angin terdengar, keduanya belum membuka pembicaraan karna merasa tidak nyaman. Karna merasa canggung Natasya pun membuka pembicaraan.

“ Disini aja? “ tanya Natasya sambil menoleh kearah Rio

“ iya, disini aja. “ jawab singkat Rio

Natasya benar-benar tidak bisa menahan untuk tidak bertanya, perasaan terhadap Rio sangat tidak enak.

“ Ada masalah ya? “ tanya natasya lagi

“ Tidak, yang seharusnya bertanya itu gua! “ jawab Rio yang santai

“ Hah? “ bingung Natasya

“ iya, gua yang seharusnya tanya ke lu! Lu ada masalahkan? “ tebak Rio sambil menatap Natasya Hingga pandangan mereka bertemu

“ E-enggak ko! Kata siapa? “ elak Natasya sambil memalingkan pandangannya

“ Jangan bohong lu! Gua tau lu ada masalah, kan gua udah pernah bilang kalau lu ada masalah itu jangan di pendam sendiri “ kata Rio sambil menatap ke langit

Natasya yang melihat Rio dari samping dan terlihat wajah tampan Rio hingga membuat Natasya tertegun. Rio Yang tidak mendapatkan respon Natasya pun langsung menoleh kearah Natasya yang sedang terdiam.

“ tanya! “ panggil Rio yang membuat Natasya tersadar dari lamunannya

“ Eh..sorry “ kata Natasya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

Rio yang melihat tingkah Natasya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

“ Emang gua seganteng itu ya sampe lu ngelihatin gua kayak gitu? “ cibir Rio dengan penuh percaya diri

“ ck...narsis banget Lu “ kata natasya

Rio yang mendengar Natasya berkata “ lu “ langsung mengerutkan keningnya. Natasya yang melihat perubahan Rio pun bertanya...

“ Biasa aja kali ngeliat nya! “ ketus Natasya

“ Gak...gak...gak!! Sejak kapan lu pakai bahasa begituan? “ tanya Rio

“ baru sekarang “ jawab Natasya yang santai

“ siapa yang nyuruh lu ngomong begitu? “ kata Rio lagi

“ gak ada, ini atas kemauan gua sendiri “ jawab Natasya sambil memalingkan wajahnya

Rio yang melihat Natasya dengan wajah seperti bisa melihat isi pikiran, lalu memegang tangan Natasya hingga membuat gadis itu terkejut dan menoleh kearah Rio.

“ Ri-Rio? “ gugup Natasya

Rio yang menyadari perbuatannya langsung melepaskan tangannya dari tangan Natasya.

“ Maaf, gua gak bermaksud “ kata Rio sambil memalingkan wajahnya

“ iya gakpapa “ jawab natasya

Mereka pun terdiam sejenak karna tadi, lagi-lagi keheningan diantara mereka. Rio pun bertanya untuk menghilangkan keheningan

“ Sya? “ panggil Rio

“ hm? “ dehem Natasya

“ Sekali lagi gua bilang ya, kalau lu butuh seseorang buat denger cerita lu, lu bisa Dateng ke gua. Gua siap kok dengerin semua keluh resah lu “ kata Rio sambil menatap langit dengan senyuman

“ Ya gua tau kok, makasih ya “ jawab Natasya sambil tersenyum

Rio yang menoleh kearah Natasya yang sedang tersenyum, ia pun ikut tersenyum. Ahh...rasanya tidak rela saja, untuk nanti!

Episodes
1 Masalah keluarga..
2 Pelampiasan Amarah..
3 lu pulang, gua pastiin lu gak akan ketemu gua lagi..
4 Rumah Rio..
5 Jangan pernah tinggalkan aku sendiri ya..
6 Ibuku belum pulang..
7 Tante Kinan?..
8 Bukan ibu melainkan wanita lain..
9 Siapa dia? dia bukan Rio yang ku kenal..
10 Perubahan diatas kekerasan..
11 Membuat keluarga impian serta menunggumu kembali..
12 Ketakutan Natasya..
13 Hari kelulusan..
14 Natasya seorang direktur perusahaan..
15 Menganggap ibu telah tiada?..
16 Pertemuan pertama Natasya dengan Edward..
17 Musuh dalam selimut..
18 Menghadiri pertemuan..
19 Iblis yang tersembunyi..
20 Meminta perhitungan..
21 Ternyata rubah licik..
22 Pelukan hangat disaat hati merasa lelah..
23 Jurusan SMA tetapi pengalaman cukup memuaskan..
24 Ayah dengan siapa?..
25 Siapa Musuh dalam selimut itu?..
26 Menyukai lagu yang sama..
27 Tuan Chen kenapa kau malah menanyakan hal ini pada wanita itu?..
28 Kau terlalu merendah..
29 Kenapa aku rela keluar demi gadis itu..
30 Asisten yang tidak pernah takut dengan atasan..
31 Memutuskan hubungan..
32 Atasan dan asisten akan satu jalan pikir..
33 Tersedak gulungan kertas..
34 Liana terluka..
35 Menunggu yang tidak pasti itu seperti orang bodoh..
36 Menggendong wanita itu dengan tangan tuan sendiri..
37 Nekad keluar dari mobil dalam kecepatan tinggi..
38 Kau terlalu meremehkannya..
39 Tertidur diruangan yang sama..
40 jangan memutuskan telponnya..
41 Mencari seseorang?
42 Natasya vs Angel
43 pembicaraan Santai antara Natasya dengan Edward..
44 Pertemuan Natasya dengan Yudha
45 Tante Lucia?
46 Jantung yang terdetak kencang..
47 Pertunangan lagi..
48 Mobil yang menjadikan pusat perhatian..
49 Mengobati luka Edward..
50 Menganggap yang ada menjadi tidak ada..
51 Wajah dingin tanpa ekspresi..
52 Tampak berbeda dari biasanya..
53 Tasya adalah gadis yang beruntung..
54 Pertengkaran..
55 Pertarungan malam yang sunyi..
56 Melihat kedekatan mereka membuatku mengingat hal yang dulu..
57 Apartemen Natasya..
58 Rasanya sangat aneh jika bersama dengannya..
59 Kehidupan yang pahit..
60 Dia terlihat begitu peduli..
61 Rasa sakit yang terus menusuk dalam hatinya..
62 Edward kecelakaan..
63 Menemani Edward di rumah sakit..
64 Menjadi Supir antar-jemput Edward..
65 Perubahan Edward..
66 Jembatan serta sungai dibalik pepohonan..
67 kecemburuan Hiro..
68 Suasana hati yang cukup bagus..
69 Pertengkaran dipagi hari..
70 Memiliki sahabat selain Melisa?
71 Mendapatkan informasi dengan cepat..
72 Bertemu ditempat sebelumnya kita bertemu..
73 Berhenti bersikap layaknya kau menyayangiku..
74 Perbincangan yang membuat suasana menjadi suram..
75 Kenapa kau terus membicarakan lelaki itu?..
76 Wanita gila mabuk
77 Edward, si Pengusaha perusahaan
78 Mereka menutupi niat menunggumu
79 Apa harga diri wanita Dimatamu?
80 Apa dia alasan dibalik berubahnya sifatmu?
81 Luka tidak mampu mempengaruhi ketampanannya
82 Menyerahkan semua padanya
83 Kau ini benar-benar merepotkan ya!
84 Apa aku hanya salah dengar?
85 Pikiran yang tidak sesuai dengan dirinya
86 Aku sedang tidak mempermainkan perasaan wanita
87 Nona Melisa jauh lebih baik daripada nona Angel
88 Tenangkan pikiranmu terlebih dulu
89 Restoran mewah
90 Bekas kemerahan
91 Tahu apa kau soal menunggu?
92 Mata tajam seorang wanita membuat suasana Suram.
93 Keluarga WU itu sangatlah kejam
94 Masalah yang cukup beresiko
95 Pohon harapan dari sebuah ketenangan
96 Edward salah menulis alamat?
97 Apa isi dari semua itu?
98 Dalang bukanlah target incaranmu
99 Menjadi api untuk menghangatkan suasana
100 Gadis itu terlihat cantik saat memakai dress
101 Suara tangisannya terdengar sedang kecewa
102 Kau ini sedang mencari siapa?
103 Wanita dibawah kendali lelaki
104 Apa akan ada pertarungan di malam ini?
105 Sepertinya aku tidak perlu turun tangan.
106 Pasangan kerja yang menyembunyikan identitas dirinya
107 Apa terjadi sesuatu sebelum perkelahian mereka?
108 Manusia itu tidak ada yang sempurna
109 kami ini bawahanmu bukan mangsamu!
110 Angel, Si wanita keras kepala
111 Bicara dengan Arya sangatlah menenangkan
112 Bodyguard Edward kelas atas menghormati Natasya
113 Aku tidak ingin kau terbawa emosi
114 Salah perkiraan mengenai Arya
115 Penyesalan angel
116 Tertidur diatas pangkuan Edward
117 Kasih sayang yang diperlihatkan didepan sahabatnya
118 Siapa Edward di negara ini?
119 Berpisah dengan Edward di keramaian
120 Sesuatu yang hangat terasa dalam genggaman tangannya
121 Dress yang dipilih langsung oleh Edward
122 Menghadiri acara penting di caffe
123 Hanya sebatas pujian
124 Mengingat janji mu
125 Mobil hitam yang membawa seorang gadis pergi
126 Dimana Tasya?!
127 Menyayangi anak yang pernah ku benci dulu
128 Mencari Tasya di kantor Edward
129 Natasya punya kenalan ditempat kerjanya
130 Apakah aku bisa menaruh kembali harapan padanya?
131 menentukan perpisahan atau pengakuan
132 Manusia itu pembohong besar
133 Mencari Natasya di tengah malam
134 Kau sudah terlalu dalam masuk kesana!!
135 Tidak akan pernah memaafkanmu!!
136 Pengakuan Tante kinan
137 Aku mencintaimu, Natasya!!
138 Pengumuman!
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Masalah keluarga..
2
Pelampiasan Amarah..
3
lu pulang, gua pastiin lu gak akan ketemu gua lagi..
4
Rumah Rio..
5
Jangan pernah tinggalkan aku sendiri ya..
6
Ibuku belum pulang..
7
Tante Kinan?..
8
Bukan ibu melainkan wanita lain..
9
Siapa dia? dia bukan Rio yang ku kenal..
10
Perubahan diatas kekerasan..
11
Membuat keluarga impian serta menunggumu kembali..
12
Ketakutan Natasya..
13
Hari kelulusan..
14
Natasya seorang direktur perusahaan..
15
Menganggap ibu telah tiada?..
16
Pertemuan pertama Natasya dengan Edward..
17
Musuh dalam selimut..
18
Menghadiri pertemuan..
19
Iblis yang tersembunyi..
20
Meminta perhitungan..
21
Ternyata rubah licik..
22
Pelukan hangat disaat hati merasa lelah..
23
Jurusan SMA tetapi pengalaman cukup memuaskan..
24
Ayah dengan siapa?..
25
Siapa Musuh dalam selimut itu?..
26
Menyukai lagu yang sama..
27
Tuan Chen kenapa kau malah menanyakan hal ini pada wanita itu?..
28
Kau terlalu merendah..
29
Kenapa aku rela keluar demi gadis itu..
30
Asisten yang tidak pernah takut dengan atasan..
31
Memutuskan hubungan..
32
Atasan dan asisten akan satu jalan pikir..
33
Tersedak gulungan kertas..
34
Liana terluka..
35
Menunggu yang tidak pasti itu seperti orang bodoh..
36
Menggendong wanita itu dengan tangan tuan sendiri..
37
Nekad keluar dari mobil dalam kecepatan tinggi..
38
Kau terlalu meremehkannya..
39
Tertidur diruangan yang sama..
40
jangan memutuskan telponnya..
41
Mencari seseorang?
42
Natasya vs Angel
43
pembicaraan Santai antara Natasya dengan Edward..
44
Pertemuan Natasya dengan Yudha
45
Tante Lucia?
46
Jantung yang terdetak kencang..
47
Pertunangan lagi..
48
Mobil yang menjadikan pusat perhatian..
49
Mengobati luka Edward..
50
Menganggap yang ada menjadi tidak ada..
51
Wajah dingin tanpa ekspresi..
52
Tampak berbeda dari biasanya..
53
Tasya adalah gadis yang beruntung..
54
Pertengkaran..
55
Pertarungan malam yang sunyi..
56
Melihat kedekatan mereka membuatku mengingat hal yang dulu..
57
Apartemen Natasya..
58
Rasanya sangat aneh jika bersama dengannya..
59
Kehidupan yang pahit..
60
Dia terlihat begitu peduli..
61
Rasa sakit yang terus menusuk dalam hatinya..
62
Edward kecelakaan..
63
Menemani Edward di rumah sakit..
64
Menjadi Supir antar-jemput Edward..
65
Perubahan Edward..
66
Jembatan serta sungai dibalik pepohonan..
67
kecemburuan Hiro..
68
Suasana hati yang cukup bagus..
69
Pertengkaran dipagi hari..
70
Memiliki sahabat selain Melisa?
71
Mendapatkan informasi dengan cepat..
72
Bertemu ditempat sebelumnya kita bertemu..
73
Berhenti bersikap layaknya kau menyayangiku..
74
Perbincangan yang membuat suasana menjadi suram..
75
Kenapa kau terus membicarakan lelaki itu?..
76
Wanita gila mabuk
77
Edward, si Pengusaha perusahaan
78
Mereka menutupi niat menunggumu
79
Apa harga diri wanita Dimatamu?
80
Apa dia alasan dibalik berubahnya sifatmu?
81
Luka tidak mampu mempengaruhi ketampanannya
82
Menyerahkan semua padanya
83
Kau ini benar-benar merepotkan ya!
84
Apa aku hanya salah dengar?
85
Pikiran yang tidak sesuai dengan dirinya
86
Aku sedang tidak mempermainkan perasaan wanita
87
Nona Melisa jauh lebih baik daripada nona Angel
88
Tenangkan pikiranmu terlebih dulu
89
Restoran mewah
90
Bekas kemerahan
91
Tahu apa kau soal menunggu?
92
Mata tajam seorang wanita membuat suasana Suram.
93
Keluarga WU itu sangatlah kejam
94
Masalah yang cukup beresiko
95
Pohon harapan dari sebuah ketenangan
96
Edward salah menulis alamat?
97
Apa isi dari semua itu?
98
Dalang bukanlah target incaranmu
99
Menjadi api untuk menghangatkan suasana
100
Gadis itu terlihat cantik saat memakai dress
101
Suara tangisannya terdengar sedang kecewa
102
Kau ini sedang mencari siapa?
103
Wanita dibawah kendali lelaki
104
Apa akan ada pertarungan di malam ini?
105
Sepertinya aku tidak perlu turun tangan.
106
Pasangan kerja yang menyembunyikan identitas dirinya
107
Apa terjadi sesuatu sebelum perkelahian mereka?
108
Manusia itu tidak ada yang sempurna
109
kami ini bawahanmu bukan mangsamu!
110
Angel, Si wanita keras kepala
111
Bicara dengan Arya sangatlah menenangkan
112
Bodyguard Edward kelas atas menghormati Natasya
113
Aku tidak ingin kau terbawa emosi
114
Salah perkiraan mengenai Arya
115
Penyesalan angel
116
Tertidur diatas pangkuan Edward
117
Kasih sayang yang diperlihatkan didepan sahabatnya
118
Siapa Edward di negara ini?
119
Berpisah dengan Edward di keramaian
120
Sesuatu yang hangat terasa dalam genggaman tangannya
121
Dress yang dipilih langsung oleh Edward
122
Menghadiri acara penting di caffe
123
Hanya sebatas pujian
124
Mengingat janji mu
125
Mobil hitam yang membawa seorang gadis pergi
126
Dimana Tasya?!
127
Menyayangi anak yang pernah ku benci dulu
128
Mencari Tasya di kantor Edward
129
Natasya punya kenalan ditempat kerjanya
130
Apakah aku bisa menaruh kembali harapan padanya?
131
menentukan perpisahan atau pengakuan
132
Manusia itu pembohong besar
133
Mencari Natasya di tengah malam
134
Kau sudah terlalu dalam masuk kesana!!
135
Tidak akan pernah memaafkanmu!!
136
Pengakuan Tante kinan
137
Aku mencintaimu, Natasya!!
138
Pengumuman!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!