Natasya yang yang khawatir dengan ibunya, seketika langsung membuka pintu dan masuk kedalam. Baru saja masuk Natasya sudah melihat ibunya sedang dimarahi oleh ayahnya. Dilihat dari wajah ayahnya, Natasya menyadari ayahnya sedang dalam keadaan mabuk.
Wajahnya merah karna efek dari alkohol, nafasnya memburu. Ibu disana hanya menangis melihat ayah seperti itu, sementara ayah yang melihat ibu menangis bukannya merasa iba malah mengangkat tangannya yang bersiap memukul wajah ibu.
“ KAU INI BERISIK!! TINGGAL JAWAB PERTANYAANKU DAN BERHENTI MENANGIS!! “
Bentak ayah dengan suara yang keras. Natasya yang melihat ayahnya bersiap memukul ibunya pun langsung spontan berlari kearah mereka dan berdiri diantara ayah dan ibunya, dalam posisi membelakangi ibu. Tangan Natasya juga menahan tangan ayahnya yang tadinya berniat memukul ibu.
“ CUKUP AYAH!! “
Kata Natasya yang keras membuat ibu dan ayahnya terkejut dengan kehadiran Natasya. Ayah yang melihat Natasya seketika amarahnya langsung meluap, ia menepis kasar tangan yang ditahan oleh Natasya.
Natasya hanya bisa terdiam dan melepaskan tangan ayahnya dan melangkah mundur sambil menarik tangan ibunya dengan lembut, namun tatapan Natasya masih terkunci kearah ayahnya. Ibu yang melihat Natasya berada disini langsung merasa bahwa anaknya akan menjadi pelampiasan amarah ayahnya, jadi ibu mencoba menyuruh Natasya pergi kekamar.
“ Sayang apa yang kau lakukan disini? Cepat pergi ke kamarmu “ kata ibunya dengan suara lemah
Natasya yang melihat kondisi ibunya yang banyak luka akibat pukulan ayahnya, merasa kesal tanpa menjawab pertanyaan ibunya, Natasya kembali menatap ayahnya sedang tatapan tajam.
“ Kenapa ayah ngelakuin ini ke ibu? Apa salah ibu? “ tanya natasya dengan tegas
“ Ayah hanya memberinya pelajaran karna dia tidak becus mendidik kamu “ jawab ayah dengan suara keras
“ Contohnya? “ tanya Natasya dengan suara yang merendah
“ Kamu tidak pulang dengan mobil jemputan yang ayah kasih ke kamu. Pasti ini hasutan ibumu yang membuatmu berhenti memakai semua pemberian ayah!! “ kata ayah sambil menunjuk kearah ibu yang berada dibelakang Natasya
“ Aku tidak menghasut natasya mas, Sumpah. “ ujar ibu yang ketakutan
“ BOHONG!!! “ bentak ayah
Lagi-lagi suara keras ayah terdengar membuat bulu kuduk berdiri, Natasya yang merasa tubuh ibu yang begitu gemetaran dibelakang Natasya, langsung mencoba memulihkan keadaan lagi.
“ Ibu tidak menghasut ku ayah. Aku yang menginginkan itu sendiri, aku ingin pulang jalan kaki bersama temanku dan itu gak ada kaitannya sama sekali dengan ibu “ jelas Natasya
Berharap amarah ayahnya mereda karna penjelasan Natasya malah sebaliknya ayahnya malah semakin malah dan membentak keras Natasya.
“ JALAN KAKI? AYAH SUDAH MAHAL-MAHAL BELIKAN MOBIL PRIBADI ITU UNTUK KAMU, UNTUK ANTAR-JEMPUT KAMU!!! TAPI KENAPA KAMU MALAH MEMILIH JALAN KAKI? APA KATA ORANG LUAR NANTI?!! PASTI MEREKA AKAN MENGANGGAP AYAH TIDAK MAMPU MEMBELIKAN APAPUN UNTUK KAMU...MAU DITARUH MANA MUKA AYAH NANTI... NATASYA... “ Bentak ayah lagi
“ Tapi aku hanya jalan kaki, kenapa ayah begitu marah? Sebelumnya ayah gak pernah memperhatikan aku, tapi kenapa Cuma masalah aku pulang enggak naik mobil jemputan, ayah jadi seperti ini? Apalagi sampe mukul ibu! “ protes Natasya dengan keras
Capek! Natasya capek dengan sikap ayahnya yang selalu seperti ini. Natasya gak tau apa isi hati dan jalan pikir ayahnya. Biasanya ayah selalu gak peduli dengan Natasya ataupun ibunya, tapi kenapa sekarang dia begitu marah saat Natasya tidak memakai barang yang dia beri? Pikiran Natasya menjadi rumit hingga bentakan ayahnya membuat Natasya terkejut.
“ AYAH UDAH BELIIN SEMUA YANG KAMU MAU NATASYA!! KAMU TINGGAL PAKAI SEPUASNYA APA TIDAK CUKUP?!! APA KURANG YANG AYAH BERIKAN KE KAMU HAH?!!! “ Bentak ayah dengan nafas yang memburu
“ aku gak butuh semua pemberian ayah “ kata Natasya dengan suara lemah
Ya! Natasya capek berhadapan dengan ayahnya, tidak akan ada habisnya jika bertengkar dengannya. Jadi Natasya memutuskan mengakhiri pertengkaran ini walaupun akhirnya tidak akan menjadi baik.
PRAAAKKK!!
Suara tamparan keras terdengar nyaring di ruangan, sebuah tamparan dari ayahnya yang melayang keras kearah pipi mulus Natasya hingga membuat sudut bibir Natasya mengeluarkan darah segar. Ibu yang melihat ayahnya langsung memundurkan tubuh natasya dan membalikan tubuh Natasya hingga menghadap kearah ibunya.
Tubuh Natasya masih berdiri tegak seperti tamparan itu bukan apa-apa bagi Natasya. Ibu menangis melihat pipi anaknya merah karna perbuatan ayah, lalu memohon ke ayah untuk tidak bertindak kasar padanya.
“ Mas apa yang kamu lakukan? Ini putri kamu lho mas, tega kamu tampar dia? Kamu boleh marah, tapi jangan sampai main tangan begini!! Kalau perlu kau boleh memukuli ku sampai mati tapi jangan mukul Natasya “ kata ibu dengan tangis
Bruukkk!
Bukannya merespon ibu, ayah beranjak keluar rumah sambil membanting keras pintu hingga terdengar sangat nyaring. Tanpa mempedulikan Ayah pergi, ibu kembali menatap Natasya sambil mengusap pipi merah Natasya.
Sakit rasanya kalau melihat langsung ibunya menangis, Natasya tidak mempedulikan tamparan ayah nya tadi, ia lebih memperhatikan tubuh ibunya yang penuh dengan luka.
“ apakah ibu baik-baik saja? “ tanya Natasya yang khawatir
“ Ibu tidak apa-apa Sayang. Kamu gakpapa kan? Maafin ibu sayang, karna ibu kamu jadi kena pelampiasan amarah ayahmu “ kata ibu
“ gakpapa Bu, ini hanya luka kecil nanti juga sembuh. Kita kekamar dulu yuk, aku ingin mengobati luka ibu “ ujar natasya dengan lembut
“ yaudah kalau gitu sayang! “ jawab ibu sambil menjauhkan tangannya dari wajah Natasya.
Natasya pun menuntun tubuh lemas ibunya ke kamarnya dilantai atas. Dikamar ibu, Natasya mengambil kotak P3K untuk mengobati luka-luka ibu nya. Natasya yang sedang sibuk mengobati luka ibu sementara ibu yang sedari tadi hanya terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu, jadi hanya ada keheningan diantara mereka.
*
*
*
Keesokan paginya Natasya seperti biasa saat pagi ia dikamar sedang main laptopnya diatas kasur karna hari ini, hari Minggu. Sedang asik memainkan laptopnya hp Natasya bergetar yang menunjukkan kalau ada pesan baru.
Rio bodoh.
Sya, jadi gak?
^^^Natasya.^^^
^^^Jadi^^^
Rio bodoh.
Ouh oke, ini mo ketemuan dimana?
^^^Natasya^^^
^^^Terserah^^^
Rio bodoh.
Taman biasa aja ya? Biar gak jauh-jauh, Ini mau gua jemput atau gimana nih?
^^^Natasya^^^
^^^Terserah^^^
Rio bodoh
Lah bangsat, lu daritadi terserah Mulu.
Yaudah 15 menit lagi gua jemput lu ya.
^^^Natasya^^^
^^^Hm^^^
Natasya langsung menaruh hpnya di meja kecil samping kasur, kemudian beranjak dari kasur menuju kamar mandi. Selesai mandi Natasya langsung memilih baju yang berbeda dari biasanya.
Kriingg!!
Suara telpon berbunyi, Natasya langsung mengangkat nya Karna itu panggilan dari Rio.
“ Lu dimana? gua udah dibawah nih! “ suara Rio terdengar dari hp
“ hm..bentar! “ kata Natasya singkat
Natasya langsung keluar dari kamar dan turun dari tangga. Diluar terlihat Rio sedang berdiri menyandar tubuh kedinding tembok dengan kaki yang diangkat satu dan tangan yang dimasukan kedalam saku.
“ Rio “ panggil Natasya
Rio yang dipanggil pun menoleh kesamping, Natasya berdiri disana dengan pakaian style black dan masker. Sedangkan Rio memakai switer black white.
Rio yang melihat pakaian Natasya yang berbeda, tanpa sadar ia mengerutkan keningnya. Sadar dengan ekspresinya Rio langsung mengembalikan ekspresi menjadi biasa, dan terdiam tanpa bertanya.
“ lama! “ sindir Rio
“ sorry “ kata natasya singkat
“ Hm...dah yuk cabut!! “ Ucap Rio sambil berjalan
Natasya yang terdiam dan mengikuti Rio dari belakang, Natasya melihat Rio hari ini tampak berbeda, tidak seheboh biasanya. Ingin sekali bertanya tapi natasya sendiri tidak berani dan memilih untuk diam.
Ditaman, natasya duduk dengan Rio di kursi dekat dengan pohon besar. Suasana taman sepi hingga suara angin terdengar, keduanya belum membuka pembicaraan karna merasa tidak nyaman. Karna merasa canggung Natasya pun membuka pembicaraan.
“ Disini aja? “ tanya Natasya sambil menoleh kearah Rio
“ iya, disini aja. “ jawab singkat Rio
Natasya benar-benar tidak bisa menahan untuk tidak bertanya, perasaan terhadap Rio sangat tidak enak.
“ Ada masalah ya? “ tanya natasya lagi
“ Tidak, yang seharusnya bertanya itu gua! “ jawab Rio yang santai
“ Hah? “ bingung Natasya
“ iya, gua yang seharusnya tanya ke lu! Lu ada masalahkan? “ tebak Rio sambil menatap Natasya Hingga pandangan mereka bertemu
“ E-enggak ko! Kata siapa? “ elak Natasya sambil memalingkan pandangannya
“ Jangan bohong lu! Gua tau lu ada masalah, kan gua udah pernah bilang kalau lu ada masalah itu jangan di pendam sendiri “ kata Rio sambil menatap ke langit
Natasya yang melihat Rio dari samping dan terlihat wajah tampan Rio hingga membuat Natasya tertegun. Rio Yang tidak mendapatkan respon Natasya pun langsung menoleh kearah Natasya yang sedang terdiam.
“ tanya! “ panggil Rio yang membuat Natasya tersadar dari lamunannya
“ Eh..sorry “ kata Natasya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
Rio yang melihat tingkah Natasya hanya bisa menggelengkan kepalanya.
“ Emang gua seganteng itu ya sampe lu ngelihatin gua kayak gitu? “ cibir Rio dengan penuh percaya diri
“ ck...narsis banget Lu “ kata natasya
Rio yang mendengar Natasya berkata “ lu “ langsung mengerutkan keningnya. Natasya yang melihat perubahan Rio pun bertanya...
“ Biasa aja kali ngeliat nya! “ ketus Natasya
“ Gak...gak...gak!! Sejak kapan lu pakai bahasa begituan? “ tanya Rio
“ baru sekarang “ jawab Natasya yang santai
“ siapa yang nyuruh lu ngomong begitu? “ kata Rio lagi
“ gak ada, ini atas kemauan gua sendiri “ jawab Natasya sambil memalingkan wajahnya
Rio yang melihat Natasya dengan wajah seperti bisa melihat isi pikiran, lalu memegang tangan Natasya hingga membuat gadis itu terkejut dan menoleh kearah Rio.
“ Ri-Rio? “ gugup Natasya
Rio yang menyadari perbuatannya langsung melepaskan tangannya dari tangan Natasya.
“ Maaf, gua gak bermaksud “ kata Rio sambil memalingkan wajahnya
“ iya gakpapa “ jawab natasya
Mereka pun terdiam sejenak karna tadi, lagi-lagi keheningan diantara mereka. Rio pun bertanya untuk menghilangkan keheningan
“ Sya? “ panggil Rio
“ hm? “ dehem Natasya
“ Sekali lagi gua bilang ya, kalau lu butuh seseorang buat denger cerita lu, lu bisa Dateng ke gua. Gua siap kok dengerin semua keluh resah lu “ kata Rio sambil menatap langit dengan senyuman
“ Ya gua tau kok, makasih ya “ jawab Natasya sambil tersenyum
Rio yang menoleh kearah Natasya yang sedang tersenyum, ia pun ikut tersenyum. Ahh...rasanya tidak rela saja, untuk nanti!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments