The Conqueror'S Journey
Kekaisaran Uttarian adalah kekaisaran yang memiliki wilayah yang besar dan luas, wilayahnya tidak bisa di bandingkan dengan kekaisaran di sekitarnya yaitu kekaisaran ungu salah satunya. dataran kekaisaran Uttarian meliputi lembah, sungai, hutan lebat dan kota-kota yang indah.
Sekarang adalah jaman keemasan kekaisaran Uttarian, mereka memiliki ekonomi yang baik, sistem pemerintahan yang tertata, peraturan yang berlaku yang hampir tidak ada yang di langgar, tetapi kejayaan kekaisaran lenyap dalam semalam seperti di hancurkan oleh meteor yang begitu besar, membuatnya tidak seperti dahulu, semua penduduk kekaisaran membeku termasuk semua wilayahnya. Di lembah yang biasanya asri kini sudah tidak ada kehidupan yang terlihat, semuanya membeku. Sekarang yang tersisa hanya udara dingin yang selalu bernafas menghiasi sekitarnya.
Di kota Uttarian yang menjadi ibukota kekaisaran, tidak jauh berbeda, semuanya membeku termasuk istana kekaisaran Uttarian yang dulunya berwarna coklat sekarang berwarna putih es. meskipun begitu istana jauh lebih indah dari sebelumnya.
Penyebabnya adalah putri Kamaniya yang bisa mengubah semuanya menjadi es dalam sekejap. Semua orang yang berhasil selamat memilih untuk mengungsi, tetapi beda halnya dengan Jendra Daniel, dia bersama pasukannya yang sudah tiba dari tugasnya menjaga perbatasan berusaha menghentikan putri Kamaniya dengan sekuat tenaga. Mereka mencari putri Kamaniya segala wilayah kekuasaan kekaisaran hingga akhirnya bertemu di wilayah pegunungan yang tinggi dan pastinya semuanya menjadi es.
Saat bertemu, semua pasukan di bawa dengan mudahnya dia bantai layaknya melawan anak-anak kecil yang tidak bisa bertarung.
“Keluar dari anakku!” ujar Daniel kepada Kamaniya yang melayang di depannya. Daniel tahu bahwa anaknya tidak mungkin memiliki kekuatan itu dan dia sangat percaya bahwa putrinya tidak sekejam itu. “pasti ada yang merasukinya.” Gumanya dalam hati.
Mereka berdua berada di tempat yang di kelilingi pegunungan es. Di setiap meter es-es itu di penuhi pedang yang masih tertancap dengan baik.
Hangatnya darah yang mengalir dari setiap daging membuat es tersebut memerah. Hangat perpaduan dingin yang bertemu hangat yang meresapi es tersebut bagaikan es merah darah.
Bagi anak-anak atau orang dewasa yang tidak mengetahui bahwa es itu berwarna, karena darah, mungkin orang itu akan mengambil mengira itu barang yang langka dan langsung menjualnya, tetapi sebaliknya bagi orang yang mengetahui itu adalah darah mereka langsung saja berlari. Karena mereka tahu bahwa ada pembunuhan. Jika pembunuh itu mengetahui mereka, mungkin saja mereka harus membayar dengan nyawanya–hanya orang bodoh saja yang mengambilnya.
Kamaniya adalah putrinya, seorang gadis cantik, rambut putih panjang selutut, di kedua tangan dan kakinya melingkar gelang emas yang elok dan halus, pita sampul kupu-kupu di kanan kepalanya dan penjepit rambut bunga seruni tiga warna di kiri kepalanya serta memakai gaun berwarna putih yang selaras dengan kulitnya membuatnya tampak seperti dewi.
Matanya memperlihatkan kebencian mendalam yang telah menelannya dari cahaya kebahagiaan yang begitu lama. Dia hanya menatap Daniel dengan tajam dengan kekejaman yang sangat terlihat di matanya.
Daniel adalah ayahnya, seorang laki-laki rambut putih, tubuh yang besar dan elegan yang di selimuti zirah emas. Dia sekarang memegang pedangnya sebagai penopang tubuhnya. nafasnya terburu-buru yang menandakan dia sudah pernah melawan Kamaniya, tetapi dia tidak sebanding dengannya.
Angin dingin berembus membuat rambut keduanya melambai lambai.
Kamaniya tersenyum menyeringai. “aku ingin melihat seberapa kuat jendral sang penakluk.” Lalu mengarahkan tangannya ke depan.
Daniel berdiri dengan cepat melesat.
“Trank” bunyi bilah pedang yang mengenai tentakel yang muncul di depan kamaniya,
Kamaniya hanya diam menatap Daniel dengan ekspresi dingin
Tentakel itu berwarna hitam yang di penuhi retakan-retakan putih dan sekeras es.
“Brukk.” Suara Daniel yang menghantam es karena terkena beberapa tentakel yang muncul dari lubang hitam di belakang kamaniya.
Daniel perlahan lahan berdiri. darah segar mengalir dari sudut bibirnya dengan cepat mengusapnya.
Butiran cahaya muncul dari tangan kirinya membentuk sebuah pedang yang memiliki dua bagian warna berbeda, yang kanan berwarna putih dan kiri hitam. pedang itu, bernama pedang penyegelan yang memiliki aura hitam dan putih.
Daniel melempar pedang di tangan kanannya.
Kamaniya yang melayang hanya memiringkan kepalanya seolah-olah itu hanya serangan biasa, namun dengan cepat Daniel muncul di belakangnya dan mengayunkan pedang itu.
“Trank!!” Bunyi bilah pedang yang beradu dengan tentakel yang mendadak muncul. Daniel hendak melompat tetapi dia di lilit oleh tentakel yang muncul di belakangnya.
Zrak.” Bunyi tentakel yang menusuk jantung Daniel.
“Aku pikir ini menarik, tetapi ternyata Jendral sang penakluk tidak lebih hanya seorang ksatria amatir dan baru berlatih bertarung. Maka sekarang pergi lah ke neraka!!” dengan cepat, Kamaniya mengarahkan pukulannya.
Daniel menekan giginya menahan sakit. Darah segar mengalir dari dua lubang di tubuhnya “Sudah selesai.” Ucapnya menahan sambil menahan sakit.
Kamaniya yang mendengar itu, terkejut karena dia baru menyadari bahwa itu hanya sebagai umpan.
Daniel memegang tangan Kamaniya dengan erat. Wajah Daniel di penuhi senyuman kemenangan.
Seketika semuanya terhenti dalam beberapa detik. Dari tubuh Daniel muncul pedang penyegelan, pedang itu melayang dan mengeluarkan aura yang berbeda; putih dan hitam, ini adalah salah satu kemampuan pedang penyegelan yang dapat menghentikan gerak hingga beberapa meter dalam waktu 10 detik. “ Selamat tinggal anakku.” Ucapnya dengan nada rendah dan serak
Saat Daniel mengeluarkan pedang penyegelan, dia tidak bermaksud menggunakannya untuk menyerang, melainkan untuk mempersiapkan kemampuannya.
Lalu muncul lingkaran sihir besar di bawahnya kemudian di susul oleh rantai berwarna merah yang mengikat Kamaniya. lalu menariknya.
Dan seketika semuanya kembali normal.
“Tidakkk!!!” teriak Kamaniya beberapa detik sebelum akhirnya menghilang bersamaan dengan pedang penyegelan yang menusuknya.
Lantai es di bawahnya bergetar beberapa detik. Lalu muncul bangunan tinggi yang terbuat dari es, bangunan itu, megah, memiliki 9 lantai yang menjulang tinggi seperti pagoda. Di depannya ada pintu yang di rantai dari empat arah. Cahaya kuning yang menembus awah perlahan lahan menyinari bangunan itu.
Kamaniya telah terkurung di dalam bangunan itu. Es-es di sekitar tidak mengalami perubahan apa pun setelah Kamaniya tersegel, itu adalah kekuatan es abadi yang tidak akan hancur jika pemiliknya tidak mati. Mengapa Daniel tidak membunuh Kamaniya?
alasannya karena dia adalah putrinya dan dia sudah di rasuki oleh roh jahat, menyegelnya adalah satu satunya cara untuk menahannya.
Tentakel-tentakel itu, perlahan lahan menghilang. Lalu Daniel terjatuh diri bersama pedang di tangannya yang terlepas dari genggamannya, dia sudah tidak memiliki tenaga. Darah yang di keluarkan sangat banyak, satu satunya yang terjadi mungkin kematian yang akan menghampirinya, “maaf kan ayah.” Gumanya dalam hati, dia pergi dengan perasaan bersalah kepada anaknya. Dia tidak becus menjadi ayah yang baik.
Di dalam hatinya, andaikan waktu bisa kembali mungkin dia akan memperbaiki kesalahannya. Perlahan lahan dia memejamkan matanya dan mulai tidak sadarkan diri.
Sebelum menyentuh es, tubuhnya melayang lalu muncul sosok pria tua dengan jenggot dan rambut panjang memakai jubah putih bersih menutupi tubuhnya, dia adalah guru Daniel, Daniel sering menyebutnya guru long
Guru long lalu membawanya dan menyembuhkan Daniel beberapa saat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments