bab 2 kunjungan

Daniel membuka matanya perlahan lahan lalu bangun memandang sekitarnya. Dia masih dapat merasakan tubuhnya terasa sakit yang membuatnya lega, dengan merasakan itu, berarti bahwa dirinya masih hidup. “ syukurlah.” Gumanya Daniel lalu memeriksa bagian tubuh yang terluka. Saat memeriksa tubuhnya, Daniel terkejut melihat tubuhnya tidak ada yang luka. Bahkan tidak ada bekas sedikit pun. Dia lalu memandang sekitar. Dia melihat pedangnya, tetapi yang lebih membuatnya tertarik adalah seseorang pria lanjut usia yang tidak jauh berada darinya “ guru.” Ujar Daniel kepada guru long yang tak jauh darinya sedang bersemadi di atas balok es.

Guru long perlahan-lahan membuka matanya. “ apa kau masih merasakan sakit?” tanyanya dengan tenang seperti air yang tenang di suatu danau.

Daniel mendekat lalu duduk di depan gurunya. “tidak guru, terima kasih karena sudah menolongku.” Daniel menurunkan kepalanya memberi hormat.

“Itu sudah menjadi kewajiban ku, sebagai guru untuk menolong muridnya. Jika kau ingin anakmu kembali, kau harus mencari seorang yang dapat menghilangkan kebencian di dalam hati putrimu.”

Daniel sedikit terkejut saat mendengar perkataan gurunya, yang dia tahu dia tidak pernah memberitahu bahwa dia memiliki seorang putri, tetapi itu tidak perlu dipikirkan baginya jika dia bisa menyelamatkan putrinya itu sungguh keajaiban yang di inginkannya. Tiba-tiba dia berpikir bagaimana cara mencari orang yang di bicarakan gurunya, dia memutuskan untuk bertanya, “Tapi guru bagaimana aku mencarinya?” Dengan wajah bingung.

Guru long mengangkat tangan kanannya sedikit. Dari telapak tangannya muncul sebuah kristal merah. “ gunakan ini.”

Daniel berjinjit dan menyatukan kedua tangannya di depan dengan hormat saat tiba di depan gurunya.

Guru long lalu memberikannya.

“Jika kristal itu menyala itu menandakan bahwa dirimu sudah menemukannya. Kau juga bisa menyalurkan energimu untuk melacaknya, dengan begitu akan lebih cepat akan menemukannya.’

“Baik guru dan terima kasih atas pertolongan guru.”

“Sama-sama, semoga kamu bisa mengembalikan putrimu seperti sedia kala.” Lalu gurunya menghilang menjadi butiran-butiran debu.

Setelah itu, Daniel berdiri memandang bangunan es itu dengan mata yang memperlihatkan kesedihan. “tunggu ayah, ayah akan menyelamatkanmu.” Dia lalu mengambil pedangnya kemudian perlahan lahan berjalan menjauh. Setiap langkah yang di lakukan, dia dapat melihat darah yang mengalir membuatnya sedih.

...****...

Daniel tiba di gerbang kota Uttarian, dia memandang sekitar, pohon-pohon, tumbuhan dan gerbang membeku, semuanya membeku. Saat melihatnya mengingatkan saat dulu, saat dia selalu mengunjungi gerbang ini menunggu ayahnya pulang kerja. Meskipun saat itu matahari mulai menutup cahayanya, dia masih bisa merasakan kehangatan dalam dirinya. Orang-orang lalu lalang masuk ke kota dengan wajah lelah. meskipun lelah mereka selalu menyapa Daniel yang menunggu ayahnya di depan gerbang.

Sekarang itu semua tidak ada, tidak ada orang yang lalu lalang, tidak ada cahaya Matahari yang menyinari, Hanya hawa dingin yang ada, hanya itu sekarang ada, itu yang membuat dia ingin merasakan udara hangat dari cahaya matahari dan kehangatan itu lagi. Kenapa setiap orang selalu menginginkan itu di saat itu tidak ada?

Hanya udara dingin terus berterangan yang membuatnya merasakan kedinginan mencekam. Hanya kehampaan di dalam dirinya yang dia rasakan sekarang. Berat rasanya dia menyapa tetapi ini adalah kotanya, tempatnya tinggalnya. Dengan suara bergetar dia berkata, “ kota Uttarian aku kembali,” Gumanya sambil memandang ke atas gerbang yang membeku, yang memperlihatkan tulisan kota Uttarian yang di selimuti es dingin.

Daniel perlahan lahan berjalan menuju istana. Setiap langkahnya dia dapat melihat orang-orang membeku dengan ekspresi wajah yang ketakutan dan hendak berlari membuat wajahnya sangat pucat dan tidak memiliki cahaya lagi.

Langit mendung yang tidak bercahaya lagi, dia sangat merindukan keramaian kota ini. Saat dia terakhir kali meninggalkan kota, keadaan saat itu sangat meriah dan ramai, yang paling dia Ingat pembicaraan bersama putrinya saat akan pergi. saat itu dia hendak pergi,.“ ayah jangan lama-lama ya.” Ujar kamaniya dengan ringan yang berlari dengan kencang mendekati Daniel.

Daniel yang berada di depan lengkap dengan zirahnya dan pasukannya lalu berbalik dan tersenyum. “ Ayah tidak akan lama kok.”

“Jangan lupa lagi!” ujarnya dengan kesal sambil menggelembungkan kedua pipinya dan meletakan kedua tangan di depan dadanya yang membuatnya semakin imut. Meskipun Kamaniya sudah berumur 16 tahun dia masih seperti anak-anak kecil yang selalu ingin kasih sayang dan suka marah-marah. Ayahnya selalu berbohong kepadanya yang sering mengatakan bahwa dia akan pulang dengan cepat, tetapi hingga 5 bulan ayahnya belum pulang, yang membuatnya kesal. Kamaniya juga sudah sering mendengar kata-kata seperti itu, yang membuatnya semakin tidak mempercayai ayahnya itu.

“Tenang saja kali ini ayah akan pulang cepat,” jawabnya dengan ramah sambil mengelus elus kepala kamaniya dengan lembut.

“Ayah!, aku bukan anak kecil lagi.”

Melihat itu, Danel tertawa“ tetapi kamu masih anak kecil bagi ayah.”

“Ayah!”

Daniel tertawa. “baiklah ayah pergi dulu.” kamaniya dengan cepat memeluk Daniel dengan erat. “ayah jaga diri baik-baik ya.”

Daniel membalas pelukan kamaniya. “Ayah pasti akan menjaga diri baik-baik, apa kamu lupa bahwa ayahmu ini seorang jendral.”

“Tapi, aku selalu khawatir dengan ayah saat pergi.”

Saat mendengar putrinya, Daniel merasakan kekawatiran dalam perkataan putrinya. “ jangan khawatir, kali ini ayah janji akan pulang cepat.”

Kamaniya mengaguk lalu tersenyum.

“Semuanya telah terlambat.” Gumanya dalam hati dengan perasaan tergores-gores silet Meskipun tipis, tetapi itu sangat menderita.

“Kamaniya, ayah kembali.” Ucapnya sambil memandang gerbang istana.

Gambar itu lenyap seketika. “Apa yang terjadi dengan mu kamaniya?” gumanya meskipun tidak ada yang menjawab dia merasa lebih tenang saat berkata seperti itu.

Dia lalu memandang ke kiri, ke dalam air yang sudah membeku termasuk buaya-buayanya. Dia membuang nafas panjang lalu berjalan masuk.

Dia tidak pergi ke ruangan utama, tetapi pergi ke kamar putrinya. Saat tiba di kamar kamaniya yang tidak ada yang berubah saat dia berkunjung membuatnya merasa lega. Kamarnya sangat rapi, 1 tempat tidur, meja belajar, rak-rak buku dan lemari pakaian tata letaknya tidak ada yang berubah, hanya saja semuanya membeku.

Daniel berjalan masuk, dia menyadari bahwa tidak ada yang dia cari, tetapi sesuatu yang seperti magnet yang menariknya ke sana.

Daniel menaruh pedang dan kristal di tangannya lalu membuka jendela, dia membutuhkan tenaga yang lebih besar saat membuka jendela.

Saat membuka jendela tidak ada cahaya, tidak ada kehangatan yang masuk, hanya langit mendung yang menghampirinya. Langit yang sudah ternodani oleh gumpalan-gumpalan awan hitam yang tidak terhitung jumlahnya.

Daniel mengingat putrinya saat membuka jendela ini, saat dia hendak membaca buku ke sukanya.

Saat itu, dia selalu bersama putrinya, kebersamaan yang tidak pernah dia lupakan seumur hidupnya. Meskipun kamaniya adalah putri angkatnya, Daniel selalu menumpahkan segalon kasih sayang kepadanya.

Saat istrinya meninggal, dia merasa bahwa hidupnya sudah tidak berguna, dia selalu hidup di dalam kehampaan sampai akhir dia bertemu dengan kamaniya putri angkatnya yang hendak di buang, ini adalah berkah baginya. Mulai saat itu dia merasakan kebahagiaan lagi, namun sekarang itu lagi-lagi menghilang, yang membuat kembali kepada kehampaan hidup.

“Bug” Sura buku jatuh yang membuat Daniel memalingkan wajah. “ bagaimana bisa buku itu tidak membeku?” gumanya sambil berjalan mengambil buku itu.

Buku itu memiliki judul, “ceritaku”

Daniel membuka buku itu satu-persatu. Buku itu terasa sangat dingin, tetapi masih dalam keadaan kering. Begitu aneh, saat buku yang berada di lemari beku tidak basah dan hanya dingin saja.

Setelah puas melihat lihat, dia langsung pergi bersama tiga barang di tangannya “ayah akan menolong mu.” Gumanya dalam hati, pergi meninggalkan kekaisaran Uttarian.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!