Derita Dalam Cinta
Di usiaku 20 tahun ini, usia yang masih sangat muda tak pernah aku menghirup udara luar.
Aku sama sekali tak mendengar bising simpang siul dalam kota yang aku tinggal. Jangankan di kotaku diluar rumah tempat tinggal ku saja aku tak tau apa apa. Keadaanku begini saja.
Rina menikah sejak dia umur 19 tahun. Menikah dengan Pria tampan dan kaya raya. Pria itu pemilik perusahaan sedangkan Rina seorang gadis desa yang ditinggal pergi ayah dan ibunya sejak Rina usia sepuluh tahun.
Disitulah Rina mencoba mencari nafkah untuk kebutuhan hidupnya sehari hari. Akhirnya, dipertemukan dengan Pria tampan itu. Awal menjalin hubungan sangatlah manis. Rina sempat berpikir bawah itulah takdir yang diberikan untuk dirinya. Nyatanya itu semua berbeda.
Setelah menikah, dirinya tak dianggap dan hanya sebagai simpanan saja.
"Simpanan? oh simpanan" Rina memukul dadanya yang terasa sesak dan luka yg amat perih.
" Aku sangat mencintainya cintaku murni untuknya, bagaimana aku bisa hadapi ini semua?" ucapnya menangis.
Rina dikurung disalah satu kamar dan tak ada satupun yang tau kecuali si pria tampan itu bersama orangtuanya. Setiap hari semua kebutuhan Rina dilayani diantar ke kamarnya. Rina berdiri depan cermin menatap wajahnya, Rina mengusap air matanya dengan tangan begitu kuat.
"Apakah itu aku? bukan? inikah takdirku?.. oh tidak aku salah masuk ditempat ini" Rina memukul dadanya.
Pria tampan itu tak sedikitpun peduli dengannya banyak kesibukan yang harus ia tangani di perusahaan itu. Sebulan sekali Ia menjenguk rumah yang mewah itu, itupun kalau sempat.
Ayahnya selalu membuatnya sibuk dengan memberinya banyak pekerjaan agar tak ada waktu untuk menemui si perempuan yang sudah Ia nikahi itu.
"Hei gadis desa betapa beruntungnya kamu bisa tinggal di rumah ini, kamu dilayani bagaikan ratu meski kamu tak diakui dalam keluarga ini" kata sinis dari Ibu mertua.
"Ibu mertua, aku ingin sekali bertemu dengan Flander, dimana dia bu? udah sebulan aku dikamar ini tapi Flander tidak pernah menemui aku" Rina berkata dengan memohon.
"Flander? oh gadis desa sayang sekali kamu menanyakan si Flander, ada banyak sekali urusan penting diluar sana yang Flander harus tangani mana ia harus keluar negri itu pun perlu waktu yang cukup cukup lama"
"Terus, kapan Flander harus balik kerumahnya ini bu? "
"kamu bodoh ya, udah aku bilang tadi sangat lah lama untuk balik ke rumah ini, ngurusin perusahaan kamu kira segampang kamu memetik sayur di kebun? Flander keluar negri selama 3 tahun jadi jangan harap kamu ya!" Ibu mertua balik dari arahnya menuju keluar pintu kamarnya.
"sedih rasanya mau mati saja" Rina menjatuhkan tubuhnya ke lantai sambil menangis.
Pria tampan yang dicintainya itu tak tau kemana meninggalkannya di sebuah kamar kecil tampah udara segar.
"Flander, kamu satu satunya yang aku harapkan saat ini, wajah mu yang ingin kulihat agar aku bisa kuat dan tenang"
Dari situ, Rina mulai mencari tau siapakah orang di rumah itu yang harus ia percayai untuk nya mencari tau kabar sang kekasihnya Flander.
Rina mulai berhati hati keluar kamar membuka pintu kamarnya pelan pelan ia melihat kesibukan semua org di rumah itu.
Masing masing orang sibuk dengan pekerjaan mereka, ia menatapnya satu persatu kearah ruangan tamu serta ruangan ruangan lain.
Sampailah pandangannya ke pembantu tua itu yang tugasnya mengambil anggur kesukaan si pangeran tampan kekasihnya.
Rina memberi kode, si wanita tua itupun melihat kearahnya dengan berhati hati ia samperin.
"Bagaimana nona? nona siapa?" Rina pun menjelaskan siapa dirinya.
Si wanita tua kaget menatapnya dari ujung rambut hingga telapak kaki.
" ia non saya harus bantu apa non?"
"kamu harus jadi mata mata kemanapun Flander pergi dan kapanpun ia injak rumah ini kamu harus memberi tahu aku,tak usah takut asalkan kita harus berhati hati!"
"Siap nona"jawab wanita gugup.
Setiap hari si wanita tua itu menyampaikan pesan lewat tulisan sebuah surat ke kamar Rina. Ia selalu membacanya dengan buru buru. Ia harus menaruh kertas itu di tempat yang aman agar tidak di ketahui oleh siapapun.
Rina senang setiap hari ia sudah diberitahu keadaan dan dimana sang kekasihnya berada.
Tapi, rasanya itu belum cukup Ia belum melihat wajah si Flander kekasihnya. Termenung sendiri sampai tak makan dan juga tak minum.
"Flander, aku butuh kamu tak ada yang ku kenal di rumah ini dan orang orang di rumah inipun tak ada yg mengenal aku,Bagaimana caranya aku bisa menemui mu sedangkan aku tak punya apa apa, aku mohon..."
Menanti yang tak pasti akhirnya rina jatuh sakit, sakitnya parah perlu ditangani segera.
Rina jatuh dan tak sadarkan diri.
Ibu mertua kaget kiranya hanya buatan Rina saja tapi Rina emang kelihatan sangat pucat.
"Rina tidak makan ya? " tanya Ibu mertua pada pelayan itu.
"Dari kemarin Mba Rina tidak pernah makan bu,dikasi makanan terus tidak dimakan,tiap hari selalu begitu"
Ibu mertua ketakutan akhirnya, Rina dibawah ke rumah sakit.
Ibu mertua tak tenang melihat kondisi Rina sudah dua minggu dirawat di rumah sakit, keadaan Rina tak kunjung membaik dan juga masih tak sadarkan diri.
"sakitnya apa si Dokter kok tidak kunjung sembuh, bagaimana aku bisa memberinya makan jika ia tak sadarkan diri begitu? " tanya Ibu mertua panik.
"Ibu, mba Rina harus butuh ketenangan dulu, ibu yang sabar nanti juga dia sadar kok, Bu" jawab dokter
Menunggu dengan ketakutan akhirnya, Ibu mertua mengambil handphone kontak si anaknya Flander, diberitahu kalau Rina sedang dirawat di rumah sakit.
Flander sedang mengikuti pertemuan penting panggilan Ibu di tolak.
"Sangat merepotkan si perempuan kumuh ini" hina si Ibu mertua.
Dengan wajah geram Ibu mertua meninggalkan Rina sendirian.
"Ada banyak urusan yang jauh lebih penting ketimbang aku harus disini" ucap Ibu mertua.
Sampai di rumah, si wanita tua langsung menghampiri si nyonya besar itu.
"Nyonya bagaimana keadaan nona? " Ia bertanya dengan kepanikan
"Nona? sejak kapan kamu tau dia itu adalah nona mu? " tanya si ibu curiga.
"Ayo jawab!"
" Maaf nyonya aku tidak mengenalinya tapi aku kemarin tidak sengaja mendengar percakapan nyonya sama pelayannya sekali lagi maaf nyonya"
" jadi...kamu mulai simpatik dengan nona nenek mu itu?"
"maaf nyonya" mohon si wanita tua itu.
Ibu mertua mencoba hubungi kembali anaknya tapi tidak di angkat juga.
Akhirnya, Ibu mertua memberi tugas kepada si pelayannya itu untuk menjaga Rina di rumah sakit.
Hari demi hari keadaan Rina tak kunjung membaik, Rina ingin kehadiran sang kekasihnya Flander karena itu obat penenang rindunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Lista Charolina
makasi kak
2022-05-11
1
Juragan Jengqol
keren thor... semangat... 💪🏻💪🏻💪🏻
2022-05-09
0
Lista Charolina
emang kenpa kak dengan cover punya ku
2022-05-08
1