"Flander, kamu dimana? "
nyatanya Rina jatuh sakit karena ingin bertemu Flander.
"Mba rina..." panggil pelayan.
Tapi tak menyahut, Rina terus terus saja memanggil nama kekasihnya Flander.
Si pelayan pun memberitahukan kepada Nyonya agar segera memberitahu Flander karena dengan begitu Rina akan sembuh dari sakitnya.
Ibu mertua kembali menghubungi putranya.
" Halo ibu, bagaimana?" telpon diangkat Flander.
"Flander,apa urusan mu belum selesai?" rasanya ibu sudah muak dengan kehadiran si perempuan kumuh itu di rumah.
" Ada apa dengan Rina bu?" aku disini ada urusan, banyak hal penting yang harus aku selesaikan, aku harap Ibu baik baik saja dan juga Rina. aku belum bisa balik Bu" Flander menutup teleponnya.
Ibu mertua kebingungan memikirkan bagaimana caranya agar si perempuan itu harus disingkirkan dari rumah itu, agar tidak kerepotan.
"Hei bodoh! apa kamu ingin aku terus terusan bingung seperti ini?" Ibu mertua berbisik di telinga Rina.
"Jika kamu tak sadarkan diri juga aku akan membawa paksa kamu ke rumah dan akan ku singkirkan kamu sejauh jauhnya. " ucap Ibu mertua.
Satu jam kemudian, tubuh Rina mulai bergerak, matanya dibuka perlahan penglihatannya masih kabur.
"Aku dimana? bagaimana aku bisa ada disini?" Rina bangun dan duduk. Si pelayan menahannya agar ia tidak bangun dulu karena kondisinya belom sehat.
" Mba, kamu sekarang di rumah sakit, sudah dua minggu Mba disini kami mengkhawatirkan keadaan Mba, semoga Mba Rina sehat.
"Sendiri ya?" tanya Rina.
" sama Nyonya Mba" jawab pelayan itu.
"Ibu mertua?" tanya Rina dengan heran.
Ibu mertua kaget dengan wajah geram melihat Rina sudah bangun dari tempat tidurnya.
" Apa aku harus memanggil mu nyonya? muak aku melihat mu"
"Ayo, tunggu apalagi udah sehat kan?
kemas barang semuanya kita pulang! " kata Ibu mertua pada pelayan itu.
"Tapi nyonya.. Mba Rina nya belum baikan
"apa kamu buta? jelas jelas udah sehat, sakit tidak sakit sama saja. " ucap Ibu mertua kesal.
Ibu mertua mengambil tasnya, menuju ruangan dokter, Ia memberitahu bahwa Rina sudah sembuh.
"Rina sudah sehat Dok, nanti sampai di rumah baru diberikan makan dan minum, lagian di rumah udah siap semua kok, buat kedatangan si Rina"
"Ok Bu, hati hati ya"
Keluar dari rumah sakit sendirian, Si Ibu mertua dijemput sama sopir pribadinya, sedangkan Rina sama pelayannya disuruh nyari angkot.
Meski tubuh masih lemas belum punya tenaga, Rina berusaha mengangkat barang barang.
Sesampainya di rumah, seperti biasa Rina menyendiri lagi di sebuah kamar. Ia berniat untuk meminta Ibu mertua menghubungi Flander.
Si ibu mertua malah tidak peduli dengannya.
Rina meminta bantuan si pelayan agar meminjamkannya HP dan mencari tau nomor kekasihnya Flander.
Si pelayan merasa kasian dan meminjamkan HP dengan sembunyi. Ia juga memberikan no HP Flander ke Rina.
Kring..... kring... kring
"Halo mas" dengan suara letih dan menangis, air matanya sudah tak tahan lagi.
" Halo,siapa ini?" tanya Flander
"Aku Rina mas"
"Rina, apa yang kamu lakukan? cepat beritahu aku dimana kamu ! nomor handphone siapa ini?"
" Mas, kamu tahu aku sangat lelah menunggu mu, apa kamu masih banyak kesibukan lagi?"
"Rina, maafkan aku kamu kan tahu aku disini lebih lelah, aku punya banyak pekerjaan, sedangkan kamu di rumah saja, kamu seharusnya mengerti! "
"Ia mas, maafkan aku, kamu dimana?"
" Aku sedikit lagi ada pertemuan sama karyawan baru"
"Baik mas, jangan lupa ngabarin aku ketika sudah selesai"
" Ok baik" Flander menutup teleponnya saking sibuknya, ada pertanyaan yg belom dijawab Rina.
Rina merasa tersiksa, respon Flander tak sedikitpun menunjukan rasa rindu padanya. Urusan perusahaan yang lebih diutamakan.
Rina bosan dengan keadaannya tiap hari, akhirnya Rina kembali semangat ia tidak mau kalau dirinya terus terusan seperti itu.
Kini Ia telah menjadi wanita kuat.
Sekitar jam dua belas siang, Rina mendengar suara ketukan pintu kamar sebelah, Ia mendengar bahwa akan ada acara pesta perusahaan yang meriah pada hari kamis.
ingin sekali Ia mengikuti acara itu.
"Aku harus cari cara biar aku bisa hadir di sana, aku akan berpenampilan yang berbeda agar mereka tidak mengenali aku. Lagian aku penasaran dengan perusahaan, aku ingin tahu tempatnya dan ingin tahu orang orang yang ada di sana. "
Rina mulai mencari modifikasi pakaian dan mencoba berbagai dandanan wajahnya yang harus benar benar berbeda.
"Sudah saatnya aku harus beraksi tapi aku juga harus berhati hati sama Ibu mertua"
Rina membuat boneka manusia untuk tidur di kamarnya. boneka yg mirip dengan nya.
"Semoga semuanya berjalan lancar "
"Tok.. tok.. tok" bunyi ketukan pintu. ternyata Ibu mertua
"Besok semua orang di rumah ini akan pergi, dan kamu harus tetap disini ada banyak pekerjaan yang harus kamu kerjakan! "
" Pergi kemana Ibu mertua? untuk berapa hari bu?"
"dasar kebangetan cari tahu urusan orang, kamu mana paham, biar aku jelaskan juga kamu tidak akan mengerti, semua pintu akan digembok kamu tetap disini dan Jaga rumah ini! "
Rina bingung lagi. "Ah aku harus lebih pintar dari Ibu mertua, aku juga muak bu di rumah ini. Mendingan aku jadi badut hibur orang diluar sana dari pada aku harus tinggal di rumah ini Tak ada bahagia bagi ku" cetus Rina.
Rina mengambil telepon, dan menghubungi kekasihnya Flander.
" Mas kamu dimana?"
" Aku lagi sibuk buat persiapan acara perusahaan besok"
"acara apa mas?"
" kamu tak mengerti, nanti aku jelasin ya"
"Mas, aku boleh ikut?"
" ngawur kamu Rina, tetap saja disitu lagian acaranya tidak lama kok"
"Mas, aku disuruh Ibu mertua sendirian disini, semua orang akan pergi, masa aku ditinggalkan di rumah sendirian"
"kamu emang bawel dikasitau malah ngomel, kehadiran mu akan merusak susana "
"apa mas?" tanya Rina marah sambil kecewa
" Baik baik disitu! " Flander menutup teleponnya.
Merasa tak dianggap, Rina benar benar nekat memberanikan diri mengikuti acara di perusahaan.
"Kamu keterlaluan Mas, aku sama sekali tak dihargai di rumah ini. Pikir ku hanya Ibu mertua tapi orang yang aku cintai juga sama sama kejamnya.
" Mas, maafkan aku! sikap mu yang membuatku keras kepala, kamu egois mas hanya mementingkan diri kamu sendiri, memperlakukan aku seperti anak kecil sama sekali tak menganggap ku" cetus Rina dengan rasa kecewa sambil menangis.
"Mba rina, ada tugas yang diberikan nyonya untuk Mba,
besok kami semua akan pergi, Nyonya menitipkan ini padaku dan Katanya tugas"
"Ia mba, simpan saja di meja"
" Mba Rina ada yang bisa aku bantu mba, kelihatan sedih"
Rina tak bisa menahan kesedihannya langsung memeluk si pelayan, Ia menangis hanya si wanita tua itu ia bisa memeluk kuat dan menyampaikan isi hatinya.
"Memang benar orang yang punya segalanya akan menganggap rendah orang lain menganggap orang laen hanyalah sampah. "
**Mohon pengertian masih pemula🙏jgn lupa komen, sama vote nya ya reader😇**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Lista Charolina
ok thor
2022-08-07
1