Kedatangan Tamu

Menjadi ahli waris di sebuah perusahan sangat tidak mudah. Flander tetap menjalani peraturan pada perusahan dan tetap patuh dengan sang Ayah meski hal tersulit yang harus Flander hadapi.

Tiga bulan berlalu, mereka menjalani kehidupan masing masing hanya di temani dengan sepi dan harapan agar suatu hari keduanya bisa bertemu.

"Kamu kelihatan sangat sibuk, apa yang kamu lakukan?"

" Aku hanya mencari berkas waktu aku sekolah dulu Ayah" kata Flander

"Apa yang kamu butuh dari berkas itu? ada sebuah projek baru?" tanya sinis dari Ayah ketika kedapatan Putranya sedang membongkar laci meja.

" Tidak Ayah, aku hanya ingin tau, apakah semuanya masih ada? "

Ayah mencurigakan ada yang tidak beres dengan putranya.

"Ah, aku ketahuan lagi, sepertinya bukan waktunya sekarang" ucap Flander kesal.

Flander segera keluar dari ruangan sang Ayah, dan ingin mencari daftar tiket pesawat yaang di booking untuk Rina hari itu kemana tempat Rina diantar.

"Ayah, sampai kapan Kau menyiksa ku seperti ini, apa Ayah ingin aku nekat pergi sendiri mencarinya? " Flander bicara sendirian.

" Maaf Pak, Pak dipanggil Ibu Rita untuk segera ke ruangannya. "

"Ada apa?"

" Maaf Pak, saya kurang tau saya di suruh memanggil Mu saja." kata salah satu karyawan.

"ok. baik"

Flander ke ruangan Ibu Rita.

"Ada apa Bu?"

" Besok, kita di rumah kedatangan tamu, jadi kamu harus punya waktu karena ada tamu penting. Ibu sudah memberitahu Ayah Mu dan Ayah Mu hadir di sana besok."

Sepertinya mereka sudah perjanjian untuk bertemu secara kekeluargaan supaya mengenal lebih dekat lagi.

"Ibu,jam berapa Flander ke sana? "

" sekitar jam enam sore, karena mereka akan tiba di sana jama tujuh. jadi, seharusnya kita sebagai tuan rumah sudah siap menerima mereka ketika mereka datang."

Waktu sudah menunjukan jam lima sore, Flander segera merapikan pakaiannya dengan mengenakan jas kotak kotak. Flander sangat tampan dengan rambut gaya moderen kelihatan seperti umur belasan tahun.

Flander buru buru mengambil kunci mobil segera turun menuju pintu keluar.

Sepanjang perjalanan, Flander penasaran dengan tamu yang akan datang ke rumahnya itu.

Flander kemacetan lalu lintas, sehingga membuatnya sedikit terlambat. Ibu Rita sangat gelisah dan terus menelpon Flander agar secepatnya datang karena tamu sudah menunggu lama.

Kedatangan mereka hanya ingin memperkenalkan agar Flander dan Elsa lebih dekat lagi dan semakin erat hubungan antar perusahan.

Pak Dewa dan Ibu Rita menyambut baik keluarga Ibu Retno karena dukungan dari keluarga Ibu Retno dan Pak Agung membuat perusahan sukses sampai saat ini.

"Elsa, maaf ya, tunggu terlalu lama Flander sedang menuju kesini dan sedikit lagi Flander datang."

" Ia tante Tidak apa apa, Flander mungkin terlalu banyak pekerjaan"

"Kamu memang anak yang baik, kamu sangat cantik seperti Ibu Mu dulu" pujian Ibu Rita kepada Elsa.

Mereka pun bercanda tawa saling mengingat masa lalu mereka, karena Ibu Rita dan Bu Retno temanan waktu sekolah.

Makanan malam sudah siap dengan berbagai macam menu makanan, tinggal menunggu kedatangan Flander.

"Tante, Flander sepertinya sibuk, mungkin saja Ia tidak bisa datang." ucap Elsa.

" Selamat malam, " ucap Flander sambil melihat wajah keluarga Ibu Retno sepertinya tidak asing, dan berusaha mengingat kembali kalau mereka pernah bertemu saat acara dansa waktu itu.

"Maaf, membuat kalian menunggu"

Elsa menatap Flander dengan pandangan penuh kagum, Flander memang sangat tampan untuknya.

"Putra Mu sangat tampan, Ia memang cocok mewarisi sifat Ayahnya. " kata Bu Retno.

Keduanya saling memandang.

Topik yang mereka bicarakan adalah Flander dan Elsa, karena keduanya sangat cocok, mempunyai jiwa kepemimpinan dan punya latar belakang yang sama sehingga perusahan akan semakin baik jika Elsa dan Flander bersatu.

Pak Dewa dan Bu Rita sangat setuju.

Pertemuan yang sangat istimewa.

Sayangnya, Flander sepertinya tidak tertarik dengan pembicaraan yang tidak penting itu, tak ada kata satupun yang keluar dari mulutnya, karena itu Elsa merasa tak enak akhirnya Ia memilih diam juga.

"Bagaimana supaya keduanya lebih akrab, Flander akan mangantar Elsa ke Amerika karena besok Elsa akan ke sana? "

" Ide yang bagus" sambung Ibu Rita.

"Ibu, aku tidak bisa ke sana Bu, Ibu tau masih banyak pekerjaan yang belum diselesaikan."

" Ayo, kasian Elsa sendirian, pekerjaan Mu akan Ayah tugaskan sama karyawan lain. "

Flander tak bisa menolak perkataan Ayahnya, Flander pun setuju.

Mereka semua tertawa ria dan merasa bahagia akhirnya keduanya bisa barengan.

Pembicaraan selesai, keluarga Ibu Retno berpamitan dan mengingatkan Flander agar besok siap ke Amerika.

Flander memarahi Ibunya karena ide yang tidak Ia mengerti.

"Ibu, kalian tahu kalau aku sudah menikah Bu, mengapa itu yang aku lakukan, aku sama sekali tidak mengerti dengan Ayah dan Ibu, Aku bukan anak kecil lagi Bu"

"Flander, tutup mulut mu! Ayah Mu akan sangat marah jika mendengarkan perkataan Mu itu, semua yang dilakukan Ayah dan Ibu hanya ingin supaya masa depan Mu baik tidak ada yang lain, Untuk kamu, ingat itu. "

Semua yang dilakukan untuk masa depan perusahan dan juga masa depan Flander.

Tapi tidak mungkin jika Flander harus mencintai Elsa, sedangkan hatinya hanya ada Rina.

Jika semuanya adalah kepentingan perusahan, mungkin Flander akan lakukan demi Kebutuhan Orang tuanya, tapi tidak dengan cinta.

Flander sudah punya cinta, cinta yang masih pergi entah dimana, yang sisa hanyalah rindu yang harus dipertemukan agar keduanya bahagia.

"Pak, Aku sangat bahagia, masa depan Flander sudah ada, aku ingin agar Elsa dan Flander segera bersatu. Itu pilihan yang tepat buat Flander dan akhirnya beban ku ringan yang selama ini aku rasa sangat berat." kata Ibu Rita kepada Pak Dewa.

" Flander akan menemani Elsa ke Amerika, aku akan memberikan bekal untuknya di sana bersama Elsa, agar Ia tidak kesulitan di sana dan semuanya akan jadi tanggung jawab Flander ketika mereka di sana."

Pak Dewa sangat mendukung Putranya ke Amerika bersama Elsa. Semua keperluan di sana akan jadi tanggung jawab Flander. Pak Dewa tak mau jika Putranya di anggap kurang mampu.

Flander diberi setengah penghasilan perusahan di bulan kemarin untuk menemani Elsa selama di Amerika.

Flander merasa semua yang dilakukan Ayah dan Ibunya adalah hal yang tidak patut dilakukan dan mengatakan kalau kalau Orang tuanya sedang mengalami gangguan jiwa.

Ayahnya tidak bijak dalam mengambil keputusan. kebahagiaan anak tidak dipikirnya yang utama dan terutama adalah kepentingan perusahan.

Antara cinta dan harta adalah sebuah pilihan yang berat tapi kehidupan yang memaksa kita agar kita punya pilihan.

Menjadikan harta untuk hidup atau punya cinta supaya kita bisa hidup.

Pilihan yang berbeda dan punya tujuan yang sama.

Jika hidup untuk harta, maka kita hidup hanya untuk diri kita sendiri.

Jika hidup untuk cinta maka kebersamaan dan kedamaian yang akan kita dapat.

Terpopuler

Comments

Nurlinda

Nurlinda

semangat kak, dobel up dong

2022-05-11

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!