Obsesi Kakaku Kepadaku

Obsesi Kakaku Kepadaku

Part 1

Thriller ada di Ig amandaferina6

__________

Api berkobar dan melalap bangunan megah di ruangan itu. Tiada tempat untuk berlari dan kabur dari ganasnya lalapan api tersebut.

Hanya ajal yang senantiasa menunggu di depan mata. Tapi meski begitu tak membuat Gibran Zendra Aganta sang kepala keluarga menyerah.

Ia mencari jalan keluar dan berusaha menyelamatkan anak istrinya yang juga terjebak di dalam kobaran api yang terlihat mengerikan.

Segala daya upaya ia kerahkan agar bisa selamat dari situasi ini. Gibran tersenyum kala menemukan jalan yang tidak dilalap sijago merah tersebut.

"Maria!! Berbahagialah, aku menemukan jalan keluarnya!" antusias Gibran sambil menuntun anak dan istrinya ke tempat yang lebih aman itu.

"Tuhan memberkati, aku yakin ini anugerah dari-Nya!" senang Maria sambil merapalkan puji-pujian kepada Tuhan yang Maha Esa.

Maria begitu erat memeluk tubuh sang anak yang dari tadi terus menangis ketakutan. Hati Maria begitu tersayat, biarkan dia mati duluan tapi anaknya tetap hidup.

Bocah kecil bermata bulat yang baru saja berusia 7 tahun itu harus mengalami malam naas usai perayaan ulang tahunnya.

"Quenna, kita akan keluar dari sini. Tenang lah nak." Ucapan Maria begitu lembut dapat menenangkan perasaan Quenna yang sudah sangat ketakutan.

Gibran menggendong Quenna ke tempat yang dinilai lebih aman dan belum terdeteksi api itu.

Lelaki paruh baya itu tersenyum sangat luas dan perasaannya juga mulai lega menemukan tempat ini. Ia yakin mereka bisa keluar dengan selamat.

Gibran menurunkan anaknya dari gendongannya dan saling berpelukan dengan kedua perempuan dicintainya itu untuk saling menguatkan.

"Aku bersyukur kepada-Mu Tuhan!" Maria menghela napas lega dan mengecup kepala Quenna beberapa kali.

Mereka bersender di tembok ruangan itu dan menghirup napas sebanyak mungkin. Udara di sini masih aman tidak seperti di luar sana yang penuh dengan asap.

"Wow! Ternyata sedang menikmati waktu sebelum mati, heh?" tanya seseorang yang baru saja datang dan melemparkan senyum miring.

Gibran mendongak menatap orang tersebut. Ia keheranan pasalnya sangat asing dengan pria ini, tapi perawakannya familiar di mata Gibran.

Maria makin memeluk Quenna di dalam dekapannya. Ia melihat senjata api berbahaya di tangan pria itu, sudah barang tentu nyawa mereka terancam.

Napas Maria memburu merasakan takut yang menggerogoti jiwanya. Tangannya bergetar dan matanya sudah tumpah dengan cairan bening.

"Ka-kau!! Siapa kau?" tanya Maria dengan nada terdengar jelas jika suara itu bergetar.

Orang itu melirik Maria dan menyeringai. Ia menatap anak kecil di dalam dekapan Maria, makin senyum kejam itu terulas.

"Kau bertanya? Baiklah aku akan menjawab. Aku akan membunuh kalian!! Hahahaha!"

Gibran yang sudah terbakar emosi langsung maju dan hendak meninju wajah kurang ajar tersebut, tapi ia terkejut kala tahu pergerakan tangannya sudah dibaca. Ia merasakan tangannya dipulas tiada ampun hingga suara retakan tulang terdengar.

"Akhhh!!"

"Lepaskan suamiku sialan!! Siapa kau?!!" Maria berdiri dan menghampiri Gibran yang terbaring tak berdaya di ubin dingin.

"Maria!!" lirih Gibran dengan mata berkaca-kaca.

"Sayang, kau tidak apa?"

Gibran mengangguk lemah, bohong sudah sangat jelas buktinya jika pria itu kenapa-napa. Tapi ia tetap ingin menunjukkan rasa tegarnya dan tidak terlihat lemah di depan keluarganya.

Maria melayangkan tatapan sengit kepada pria kurang ajar tersebut. Tangannya mengepal dan hendak menyerang pria yang telah melukai suaminya.

Tapi belum sempat ia melakukannya ia sudah ditembak di bagian dada. Quenna yang melihat tragedi penembakan yang keji itu di depan matanya menangis histeris.

Ia merangkak menghampiri tubuh sang ibu yang sudah tidak berdaya. Sementara laki-laki misterius dengan jubah hitamnya itu tertawa gelak.

"Hahah!! Akan ku kirim kalian ke neraka." Orang tersebut membuka topi jubah yang menutupi wajahnya.

Semua orang di sana terkejut tak terkecuali Quenna sendiri. Gibran terbelalak benar-benar tidak percaya dengan yang dilihatnya sekarang, orang yang melakukan hal keji ini rupanya anak sulung mereka, Viktor.

"Vi-viktor?" tanya Gibran tak menyangka anak yang dibesarkannya telah melakukan hal ini kepada orangtuanya.

Gibran yang marah menatap putranya itu lantas melemparkan benda keras ke wajah Viktor hingga membuat luka besar di sana.

Viktor terkejut dan menatap mereka nyalang, emosi semakin membakarnya. Niat membunuhnya semakin kuat.

"KAU!!!" marah Viktor seraya menyentuh wajahnya yang sudah penuh dengan darah. Ia menendang tubuh Gibran yang telah lancang melukai wajahnya tersebut sangat keras hingga orang yang berada di dalam sana terpekik.

"Nak," lirih Maria dengan Isak tangis yang begitu memilukan.

"Kenapa? Terkejut? Bagus, aku memang ingin memberikan kejutan kepada kalian sebelum aku mengirim kalian ke neraka!"

"Inikah balasan mu Viktor? Kau rela membunuh kami, dimana hati mu?"

Mereka semua hanya menatap nanar putra mereka yang sudah sangat berbeda. Viktor sangat membahayakan, bahkan pria itu begitu menakutkan.

Melihat Viktor yang mengacungkan senjata dan siap menembakkan pelatuknya membuat mereka sudah pasrah karena tak memiliki kemampuan melawan lagi.

Dor

Dor

Tembakan tersebut berhasil menewaskan kedua orang itu dan membuat bocah kecil yang duduk diantara jasad kedua orangtuanya menangis kencang, ingatan tragedi ini terekam jelas di benaknya.

Ia melihat semuanya, dan tidak satupun ia lewatkan. Kakaknya di depan ini sangat berbahaya dan begitu menakutkan.

Viktor melangkah pelan menghampiri Quenna yang sudah sangat bergetar. Anak itu menangis nyaring dan berusaha menghindari Viktor.

"Kakak jahat!! Kaka udah bunuh bunda dan ayah!! Hiks, Quenna takut bunda," lirih Quenna dan berusaha berlari dari sang kakak.

Viktor lebih dulu menangkap tubuh kecil Quenna. Ia menatap intens anak itu yang bergetar ketakutan, api mulai menjalar sampai ke tempat mereka.

"Quenna, sekarang kau adalah milikku, selamanya hanya milikku." Viktor tertawa misterius dan menatap Quenna bocah kecil di gendongannya penuh arti.

Lelaki tersebut mengecup bibir Quenna sekilas, sementara Quenna belum mengerti apa-apa, ia hanya menatap sang kakak penuh takut.

Viktor membawa Quenna keluar dari kobaran api tersebut. Tidak lama tiang yang menjadi pondasi bangunan ini terjatuh dan menimpa jasad kedua orangtuanya.

"Auu!!" lirih seorang gadis yang baru saja tertusuk jarum jahit.

Ia meniup tangannya yang telah mengeluarkan darah dan mengusapkan darah itu ke bajunya. Beberapa kali helaan terdengar dari wanita tersebut.

Ia termenung sambil menatap kaca di depannya yang memperlihatkan pemandangan indah di luar yang bahkan tidak pernah disentuhnya.

Ingatan beberapa tahun lalu lebih tepatnya 11 tahun yang lalu ketika ia baru saja berulang tahun ke 7 tapi hadiah yang ia terima benar-benar tidak terlupakan sampai sekarang.

Tragedi yang membuatnya benar-benar tidak bisa lepas dari rasa trauma, bahkan mereka tidak peduli dengannya yang sampai sekarang masih ketakutan.

Pembunuhan brutal itu terus menghantui Quenna hingga sekarang sampai ia beranjak 18 tahun usianya. Gadis mungil yang malang harus terpenjara di rumah besar bak istana tapi sangat menakutkan.

Wajahnya begitu memesona setiap pria yang menatapnya. Wanita dengan paras selembut salju itu dapat menyihir setiap pria.

Oleh sebab itu pula ia dikurung selama bertahun-tahun di sangkar emas ini. Belum pernah sama sekali Quenna menatap indahnya dunia luar, kecantikannya menjadi mala petaka baginya.

"Aku merindukan kalian, aku ingin sekali bertemu dengan kalian, aku sudah lelah. Semuanya benar-benar menyakitkan. Tidak ada gunanya aku hidup jika kisah hidup ku hanya berakhir seperti ini," ucap Quenna yang sangat sedih meratapi dirinya yang tidak berarti ini.

Kekejaman Viktor membuat hidupnya luluh lantak, ia tidak diizinkan bersekolah dan menikmati masa mudanya layaknya remaja seumurannya.

Ia dilarang dan diperingati dengan sebuah ancaman, bahkan pelecahan yang dilakukan Viktor telah membuat hidupnya hancur berkeping-keping.

Tidak ada lagi yang bisa dibanggakan darinya, ia begitu kotor dan pria itu pelakunya malah bersantai di kursi kebesarannya tidak pernah peduli dengan hidup orang lain yang ia sakiti.

Quenna tersenyum masam dan beranjak dari kursinya. Ia hanya melakukan kegiatan menjahit untuk mengusir rasa bosannya, menjahit telah menjadi hobinya

Wanita itu berjalan tak tentu arah, moodnya sudah hilang. Ia ingin tidur merilekskan kepalanya yang berdenyut kencang.

Langkah lemah Quenna harus terhenti kala melihat pria yang menjulang tinggi di depan matanya. Sebagian wajah pria itu ditutupi oleh topeng, ia tidak pernah tahu bagaimana rupa pria ini sekarang.

Rasa gugup menyerbu perasaan Quenna, ia otomatis berjalan mundur menghindari Viktor.

"Kau!! Kau tidak merindukan ku? Aku baru saja pulang dari Swiss dan ini kah sambutan mu setelah aku tidak melihat mu selama dua bulan ini?"

Quenna tidak berniat menjawab. Ia bahkan tidak bahagia jika pria itu balik. Ia berharap selamanya Viktor tak pulang. Kakak kandung yang benar-benar tidak memiliki hati.

Quenna menetralkan perasaannya dan mencari cara kabur dari pria ini. Naas pergerakannya terbaca dan ia langsung ditampar sangat keras.

Quenna menatap Viktor dengan mata berkaca-kaca, tangannya mengepal melihat sifat kurang ajar Viktor. Pipinya sangat perih karena tamparan pria itu.

"Kakak," tangis Quenna yang benar-benar tidak menyangka. Viktor benar-benar berubah, pria itu bukan seperti dirinya yang Quenna kenal, ada iblis di dalam diri Viktor.

"Kau ingin kabur dari ku, manis? Lakukan saja jika kau bisa. Aku bersumpah tidak akan membiarkan mu!" marah Viktor seraya menarik tubuh Quenna dengan kencang menuju ke sebuah ruangan.

"Kakak lepaskan!!! Kau mau apakan aku?" Quenna berusaha menjauhkan cengkraman tangan pria itu dari tangannya.

Tapi sepertinya itu hanya sebuah harapan, buktinya sekarang ia dibawa oleh pria itu ke kamarnya. Quenna menggeleng ketakutan karena tahu apa yang akan dilakukan Viktor.

"Kakak mohon ampuni aku!! Jangan hukum aku Kak!! Aku tahu aku salah. Maafkan aku Kak!!"

Sepertinya ucapan Quenna hanya menjadi angin lalu di telinga Viktor. Lelaki tak berperasaan itu mengeluarkan cambuknya dan memukulkan benda itu ke tubuh rapuh Quenna.

"Ini salah mu Quenna, jika kau bersikap manis dan menyambut ku dengan senyuman, mungkin kau akan aman!"

Ctarrr

"Akhhh!!" teriak Quenna yang tubuhnya dipukul keras dengan cambuk.

Beberapa kali benda kasar itu menghantam tubuhnya hingga menyisakan bekas luka di belakang tubuh Quenna.

Quenna sudah tidak berdaya menerima penyiksaan itu. Ia lunglai dengan napas yang berderu kencang.

Viktor melempar cambuknya dan meraih tubuh lemah Quenna. Ia membuka paksa baju Quenna hingga tersisa pakaian dalamnya.

Viktor meraih salep dan mengoleskan benda itu ke tubuh Quenna. Ia mengobati dengan taletan luka yang dibuatnya sendiri di tubuh indah Quenna.

Ia mengecup punggung Quenna dan berbisik di telinga perempuan tersebut.

"Jadilah anak yang manis agar aku tidak melakukan ini lagi ke diri mu!!"

_________

Tbc

QUENNA

VIKTOR

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Umur Viktor berapa thor??

2023-09-03

1

Fiki vikey XD

Fiki vikey XD

ga,,, harusnya Thor biar feel nya dapet tuh cowoknya tuh orang barat,, sejauh ini cerita mu bagus ini kali kedua ku baca cerita ini,,, namun visual cowokn---- idl

2023-05-07

0

Fiki vikey XD

Fiki vikey XD

ga,,, harusnya Thor biar feel nya dapet tuh cowoknya tuh orang barat,, sejauh ini cerita mu bagus ini kali kedua ku baca cerita ini,,, namun visual cowokn----

2023-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107 {End}
108 108 {Bonus Chapter}
109 Hasrat Tuan Politikus Kepada Cucu Pelayan
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107 {End}
108
108 {Bonus Chapter}
109
Hasrat Tuan Politikus Kepada Cucu Pelayan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!