Thriller ada di Ig amandaferina6
_________
Viktor mengembangkan senyumnya melihat Quenna yang sibuk dengan jahitannya. Hasil dari tenunan Quenna begitu sempurna di mata Viktor.
Dulu saat adiknya masih berusia 3 tahun ia sangat suka melihat orang menjahit di sosial media. Maka dari itu ia memberikan mesin jahit untuk menghilangkan perasaan jenuh wanita itu.
Setidaknya ia bisa memberikan kesenangan untuk adiknya yang manis tersebut. Quenna mulai menjahit saat ia berusia 9 tahun, sudah banyak kain yang dijadikan bahan percobaan Quenna, dan hasilnya juga sangat bagus.
Viktor menghampiri adiknya yang masih sibuk dengan pekerjaannya dan tidak menyadari jika ia ada di sana.
Viktor mengusap peluh di kening sang adik lalu merapikan tatanan rambut Quenna yang berantakan.
Quenna menghentikan aktivitasnya. Perempuan itu tersenyum kecut dan tidak berniat untuk melakukan tindakan, diam mungkin itu lebih baik.
"Kau lelah?"
"Tidak," balas ketus Quenna tapi tak membuat Viktor marah.
Ia memeluk tubuh kecil wanita tersebut dan menaruh dagunya di pundak sang wanita.
"Kau sudah besar Quenna, kau juga sangat cantik," puji Viktor sangat tulus. Ia mengecup pipi sang adik cukup lama.
Quenna menahan napasnya. Air matanya sangat ingin jatuh tapi perempuan tersebut berusaha mati-matian menahannya. Ia tidak sudi diperlakukan biadab seperti ini.
Quenna merasa jijik ketika Viktor mencium pipinya. Apa pun yang berhubungan dengan Viktor ia membencinya, bahkan Quenna membenci dirinya sendiri.
Quenna menatap sang kakak yang berada di depannya. Ia tidak mengerti kenapa Viktor mengenakan topeng. Ia tak paham, bahkan ketika ia menyinggung topeng tersebut dirinya selalu saja dibungkam dengan hukuman.
Sungguh keji memang padahal dia hanya ingin tahu dan sangat penasaran. Quenna menarik napas dan hendak beranjak, tapi tangannya ditahan.
"Aku tidak suka kau menunjukkan sikap seperti itu kepadaku," ujar Viktor yang sudah teruslut emosi.
Quenna sadar dengan perbuatannya. Ia takut Viktor akan melampiaskan kemarahannya dan menghukumnya tanpa ampun.
"Maafkan aku Kak," lirih Quenna begitu memilukan.
Tapi sayang Viktor sudah terlanjur marah. Ia menarik tangan Quenna sementara perempuan yang diseretnya itu terus memohon bahkan bersimpuh di kakinya.
Viktor membuang muka melihat Quenna memeluk kakinya, Quenna bak orang lemah yang memohon ampun, tapi itulah kenyataannya.
"Ya," balas singkat Viktor yang berarti telah memaafkan perbuatan adiknya. "Katakanlah!" Viktor tahu betul jika ada sesuatu yang ingin Quenna katakan.
Quenna terdiam di tempatnya. Mulutnya berat untuk mengatakan keinginan yang sudah lama ia pendam.
Baru saja ia mendapatkan ampun dari Viktor dan sekarang ia hendak membuat pria itu marah kembali.
"Aku tidak ingin mengatakan apa pun."
"Kau berbohong Quenna, katakanlah!" Quenna sama sekali tidak berani mengutarakan keinginannya. Ia hanya diam dan menggeleng. "Kau ingin berkuliah?"
Quenna terkejut dan menatap Viktor yang berwajah dingin itu. Tidak ada sama sekali ekspresi yang ditunjukkan oleh pria itu, Quenna merasakan nyalinya menciut.
Wanita tersebut menarik napas dalam siap menerima amukan Viktor. Viktor mengeraskan wajahnya. Ia menarik paksa Quenna menuju kamarnya.
Hatinya meledak saat dugaannya benar adanya. Sampai kapan pun ia tidak akan pernah mengizinkan Quenna keluar dari rumah ini.
Viktor melempar tubuh Quenna ke atas ranjang dengan kasar membuat Quenna merasakan sakit di seluruh tubuhnya.
Quenna menangis tak berdaya apalagi melihat kilatan api amarah di mata Viktor, jelas keinginannya takkan dipenuhi oleh Viktor.
Viktor membuka seluruh pakaiannya, hal itu membuat Quenna menangis kencang.
"Hentikan perbuatan tidak pantas ini Kak, aku adik mu, adik kandung mu!!"
"Kenapa aku harus mengehentikan? Aku bahkan bisa lebih dari ini, membuat mu mengandung anak ku, misalnya?"
Quenna menatap Viktor tak percaya. Refleks ia menampar wajah Viktor. Baru kali ini seumur hidupnya menampar Viktor. Quenna tidak percaya dengan apa yang dilakukannya.
Apalagi Viktor yang benar-benar tidak menyangka jika adiknya yang manis menampar wajahnya. Viktor mendorong kasar tubuh Quenna dan melakukan hal bejat itu kepada adiknya.
"Kak," lirih Quenna sebelum akhirnya pingsan dan tak sadarkan diri. Tetapi bajingan itu terus melakukan hal tersebut seperti orang kesetanan.
_________
Quenna membuka matanya saat fajar menyambut. Badannya terasa letih karena perbuatan kurang ajar Viktor.
Tidak ada hal yang bisa ia lakukan selain rela dan ikhlas menjadi budak kakaknya.
Quenna memejamkan matanya membiarkan air bening itu luruh membasahi permukaan wajahnya.
Hatinya sudah sangat sakit dan Quenna bak sudah mati rasa. Ia menatap ke samping dan Viktor kakaknya yang dulu sangat ia sayangi dan banggakan itu menjadi pria bejat yang tak pernah disangka.
Quenna begitu memperhatikan tiap detail dari diri Viktor. Semua sempurna, hanya saja ia tidak bisa melihat wajah kakaknya.
Diam-diam Quenna berusaha membuka topeng Viktor. Ia sangat penasaran bagaimana rupa pria itu. Selain itu Quenna juga khawatir jika wajah Viktor meninggalkan bekas karena topeng tersebut.
Viktor tiba-tiba tersadar dan ia terbelalak melihat Quenna. Dengan kasar ia menyentak tangan wanita itu dan mendorong tubuh Quenna.
"Quenna!!" geram Viktor yang sudah marah karena perbuatan adiknya itu.
Quenna menatap Viktor dengan takut. Ia kira Viktor tidak akan terbangun, ternyata dugaannya salah.
Pria itu menjelma menjadi orang yang biasa menyiksanya. Tangan Quenna ditarik dan wajahnya ditampar dengan keras.
Quenna hanya mampu menangis, ini memang salahnya. Ia sudah melanggar batas dan tidak mematuhi peringatan sang kakak.
"Kak, kenapa kau marah setiap aku ingin melihat wajah mu?"
Viktor melirik sinis Quenna dan mendengus panjang. Ia tidak menjawab pertanyaan wanita itu dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Quenna tersenyum kecut di tempatnya. Ia menatap punggung sang kakak. Quenna tersadar bahwa ia sudah kehilangan sosok kakak sudah sangat lama, yang ada hanyalah orang asing yang masuk ke dalam kehidupannya.
Quenna menatap dirinya yang tidak mengenakan sehelai benang pun menutupi tubuhnya. Ia merasa hina, tapi perasaan itu tidak berguna.
Quenna meraih selimut dan melilitkan ke tubuhnya. Ia berjalan teratih-atih dan menunggu Viktor keluar dari kamar mandi.
Tapi ia baru ingat harus menyiapkan baju lelaki itu sebelum Viktor berangkat kerja.
Usai melakukan tugasnya dan Viktor pun sudah keluar dan melewati Quenna begitu saja. Quenna merasa tidak nyaman dengan sifat Viktor yang sengaja ingin mendiamkannya.
Ia menatap Viktor yang tengah mengenakan pakaian tersebut sebelum akhirnya masuk ke dalam kamar mandi.
Quenna menarik napas sebanyak mungkin dan mulai membersihkan tubuhnya. Ia menatap ke kaca dimana dirinya penuh dengan kiss mark, Quenna hanya mampu mendesah panjang.
Ia menggosok warna merah sisa semalam itu dengan kuat, tapi malah sama sekali tidak hilang.
Quenna menangis dan terduduk di sudut ruangan. Ia menyimpan kepalanya di sela kakinya, meratapi rasa sakit yang sudah terlanjur.
_____
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Putri Cikal
kayanyh bukan kakak kandung dech
2023-06-28
1
lovely
ah mnjijikan bcanya masa Kaka kandung bejad seperti binatang tida berprikemanusiaan ma ortu adiknya buatlah ceritanya masuk akal meski dunia haluuu 😡
2022-07-02
1
nur imamah
mungkin ada cerita yg disembunyikan kali ya
2022-06-19
2