"Semua sudah disiapkan dengan baik?" tanya Viktor sambil menatap tajam bawahannya yang di sampingnya.
Ia memejamkan matanya dan ingin memukul bawahannya yang tak kunjung menjawab pertanyaannya, Viktor tahu pria ini telah melakukan kesalahan ditambah sangat lelet menjawab membuat Viktor yang mudah emosian ingin menghabisi pria ini.
Ia tidak ingin ada kesalahan pun meski sedikit. Semua harus sempurna, ya itulah sosok Viktor yang sangat kejam.
Tiba-tiba datang bawahannya yang lain berlari cepat ke arahnya. Viktor menatap orang itu tajam dan mengangguk membiarkan orang tersebut memberikan informasi.
"Semuanya sudah siap. Kendala sudah diatasi." Viktor tersenyum misterius dan pergi meninggalkan orang tersebut begitu saja.
Pria itu menangkap kunci mobilnya yang diberikan sang asisten dan membuka pintu mobil miliknya.
Ia membawa mobil mahal Lamborghini hitam dan hendak melewati gerbang. Seketika mata Viktor melotot melihat banyaknya wartawan di sana.
Viktor mengepalkan tangannya, awas saja nanti bawahannya itu, ia tidak akan membiarkan mereka hidup dengan tenang. Bisa-bisanya informasi ada wartawan di sini tidak diberitahukan padanya.
"Sialan kau!!" umpat Viktor kesal. Ia memukul stir mobil dengan kencang.
Napasnya memburu dan demi menenangkan jiwanya, Viktor memejamkan matanya. Tidak punya pilihan lain selain terpaksa harus turun dari mobil tersebut dan menemui mereka walau hatinya sangat gundah.
Seketika Viktor langsung diserbu wartawan. Mereka memberikan beberapa pertanyaan yang menurut Viktor tidak berguna dan hanya membuang waktunya saja.
"Bapak di umur Anda sekarang apakah tidak berencana ingin menikah?"
"Apakah sudah memiliki pasangan?"
"Rumor yang dikatakan dekat dengan guru Melisa apakah benar?
Viktor menggaruk kepalanya bingung, "Eumm aku tidak memikirkan itu sebelumnya, dan rumor itu mungkin Anda salah mendengar."
Pertanyaan konyol dan ia terpaksa menjawab seramah mungkin agar reputasinya di dunia bisnis tidak hancur karena dianggap sombong oleh mereka.
Inilah kesulitan Viktor selain banyaknya halangan untuk mencapai ambisinya. Tidak apa, ia akan menerimanya dengan baik.
Hampir satu jam lamanya ia diwawancarai oleh mereka dan akhirnya Viktor terlepas juga dari belenggu yang menyiksanya itu.
Wajah Viktor berubah dingin usai mereka telah pergi. Tatapannya jatuh kepada anak buahnya yang melirik Viktor takut-takut.
Viktor menghampiri orang itu dan memberikan tembakkan kepada orang tersebut. Tangannya mengepal dan menatap yang lain bahwa hal tersebut menjadi peringatan bagi mereka.
Viktor melewati jasadnya begitu saja dan tidak peduli dengan apa yang telah dilakukannya. Pria tersebut melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.
________
Ia sengaja singgah di salah satu toko perlengkapan wanita yang cukup terkenal. Sejenak senyum Viktor terulas. Ia teringat dengan Quenna di rumah.
Pria itu keluar dari dalam mobilnya dan masuk ke tempat tersebut. Viktor berencana ingin memberikan hadiah kepada Quenna.
Toko tersebut merupakan tempat aksesoris wanita dan semuanya dijual lengkap di sana. Viktor tidak sabar ingin melihat wajah bahagia sang adik dengan hadiahnya.
Viktor melihat-lihat perhiasan. Ia jatuh hati dengan sebuah kalung berbandul love, Viktor pikir Quenna pasti sangat cantik jika mengenakannya.
"Aku ingin ini," tunjuk Viktor pada kalung tersebut dan menyerahkan cek.
"Baik Pak," jawab sang karyawan.
Menunggu beberapa menit akhirnya barang yang ia inginkan telah selesai dibungkus kan. Pria tersebut mencari sudut lain menatap keindahan kain-kain hasil impor dari negara lain.
Jika dia membelikan untuk Quenna pasti anak itu akan senang. Ia tahu Quenna sangat suka menjahit dengan bahan dasar yang bagus.
"Bungkusan aku semua kain ini." Karyawan di sana cukup syok dengan ucapan Viktor.
Mereka mengangguk ragu tapi mantap. Memang banyak yang tidak tahu dengan Viktor karena memang sengaja ia menghindari media.
Tapi tak jarang pula yang mengenalinya tapi tak berani menyapa karena tatapan dinginnya mampu membuat orang lain bungkam.
"Ini Pak."
"Ya." Setelah menerima beberapa paper bag lelaki itu menyerahkan cek dengan jumlah tak ternilai. Bahkan mereka terkejut karena uang dibayarkan lebih nominalnya.
"Kau tahu siapa dia?" bisik Karyawan pria kepada rekannya wanita yang masih memandangi Viktor yang sudah pergi.
"Kau mengenalnya?"
"Ya. Dia CEO terkaya di Amerika. Bahkan masuk dalam 3 besar di dunia. Hebat bukan."
"Hah? Sungguh?" kaget karyawati tersebut dan merasakan gugup yang luar biasa. Siapa yang merasa tidak kaget ketika tahu orang yang baru saja bertemu dengannya adalah orang hebat di Amerika?
_________
Viktor tersenyum menatap Quenna yang tertidur di sofa. Baju wanita itu cukup menerawang dan tipis.
Ia tidak tahu kenapa wanita tersebut melakukan hal itu di depannya. Viktor mati-matian menahan hasratnya hanya dengan sekali pandang.
Ia menarik napas berusaha menetralkan perasaannya. Pria itu tersenyum tipis dan mendekati sang adik.
Tangannya terulur untuk membangunkan wanita yang berhasil menyihirnya. Perlahan Quenna membuka matanya dan terkejut melihat orang di dekatnya.
Ia spontan bangun dan menarik napas panjang. Perempuan itu menatap tubuhnya dan menghela napas lega saat tahu tidak ada terjadi apa-apa dengannya.
"Kakak," lirih Quenna dengan mata bulatnya yang menatap sang kakak dengan polos.
Viktor membuang pandangannya karena tak sanggup melihat Quenna. Ia belum ingin melakukan hal itu karena ia tahu perbuatanya malam tadi membuat tubuh Quenna tidak baik-baik saja.
"Kenapa kau tidur di sini?" tanya Viktor sangat mengintrogasi.
"Aku menunggumu."
Quenna menundukkan pandangannya. Ia sengaja menunggu pria itu pulang, jujur saja Quenna merasa dibayang-bayangi rasa bersalah dengan perbuatannya pagi tadi.
Ia berharap bisa dimaafkan. Quenna tidak ingin kakaknya terus marah padanya. Ia sudah letih menghadapi pria itu. Quenna bersimpuh di kaki sang kakak dan memeluknya sangat erat.
Viktor terkejut dengan hal yang dialkukan adiknya. Ia meraih tubuh Quenna yang memeluk kakinya.
"Ada apa?"
"Kakak, hiks. Maafkan aku Kak, aku pantas dihukum. Aku sudah melanggar ucapan Kakak. Lain kali aku tidak akan melakukan itu lagi," tangis Quenna begitu nyaring.
Viktor menarik napas. Ternyata ini masalahnya, memang pagi tadi Quenna sempat membuatnya marah besar. Tapi berjalannya waktu ia tak menyadari jika perasaan itu telah mencair.
Viktor tersenyum dan menggeleng. Hal itu merupakan sesuatu yang langka. Jarang-jarang Viktor tersenyum biasanya yang ada hanya tatapan dingin.
Quenna saja sampai terpukau. Ia kembali mengingat sang kakak yang dulu sangat menyayangi dan melindunginya, bahkan melukainya saja tak sanggup, ia rindu Viktor yang seperti itu.
"Aku sudah memaafkan mu."
Quenna memandang Viktor tak percaya. Wajahnya berseri-seri dan ia langsung memeluk Viktor dengan erat.
Viktor terdiam di tempat. Ia ragu mengangkat tangannya dan mengusap tubuh sang adik.
"Terimakasih Kaka."
"Ya." Viktor melepaskan pelukan tersebut ia memberikan barang-barang yang dibelikannya tadi pada sang adik.
Tampak jelas di wajah Quenna perempuan itu sangat senang dengan hadiah yang dibelikan untuknya. Quenna menatap beberapa kain dengan takjub, ini benar-benar cantik.
"Kakak semua ini untuk ku?"
Viktor mengangguk. Ia juga mengeluarkan hadiah yang lain. Quenna mengerutkan keningnya dan ia syok melihat kalung yang sangat indah disuguhkan di depannya.
"Ini buat mu."
"Hah? Kau membelikannya untuk ku?"
Viktor mengangguk dan memasangkan benda tersebut di leher Quenna. Wanita tersebut masih tidak percaya dengan kebaikan Viktor, memang pria itu sering memberikannya barang-barang mewah, tapi jika dibandingkan lepas dari pria itu jauh hal tersebut lebih diinginkannya.
Viktor mencium leher sang adik membuat lenguhan panjang dari wanita itu. Viktor tersenyum sekilas dan mengacak rambut Quenna.
"Tidurlah ke kamar, aku tahu kau lelah."
Quenna semakin tambah tidak percaya jika pria ini adalah Viktor? Sangat mustahil, ada apa dengan pria itu? Kenapa sikapnya sangat berbeda? Apa Viktor sudah sadar dengan perbuatannya dan bertobat? Tapi hal itu lebih tidak mungkin, buktinya ia baru saja melakukan hal tidak sepantasnya seorang kakak lakukan, buat apa ia berpikir, bukan kah itu bagus?
________
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Disha♡💕
Penasaran
2024-04-24
1
taurus@
penisirin kelanjutan nya😁
2022-06-10
3
Hera Wati
next
2022-05-17
2