Part 5

Ketika Quenna hendak pergi ke kamarnya dan tiba-tiba suara ponsel berdering dari saku celana Viktor membuat Quenna mengurungkan niatnya.

Viktor menatap Quenna sebentar dan menarik napas. Ia mengernyit menatap penelpon di seberang sana. Ia sedikit menjauh dari tempatnya.

"Ada apa?"

"Tuan, gawat pengiriman senjata ilegal kita dirazia di Italia. Polisi sedang menyelidiki Anda."

Napas Viktor menghembus dengan kasar. Ia mencengkram benda pipih itu dengan kekuatan penuh karena rasa emosinya.

"Ya." Viktor mematikan sambungan tersebut dan sebelum pergi ia melirik Quenna yang berada tak jauh darinya.

Viktor tersenyum tipis dan menghampiri wanita tersebut. Ia mencium penuh hikmat puncak kepala Quenna.

"Jaga diri mu di rumah. Jangan pernah berniat kabur. Aku pasti tahu rencana mu," ujar Viktor memberikan peringatan keras kepada sang adik.

Quenna hanya menanggapi dengan senyum masam. Ia menatap kakaknya yang melewati pintu utama. Ada rasa iri di benaknya, ia saja tidak pernah melewati batasan itu.

Jauh di lubuk hati Quenna menginginkan hal itu. Ia ingin bebas dari sangkar mengerikan ini, tapi bagaimana caranya?

Semuanya sudah terlanjur. Ia tidak tahu cara membatalkan takdir yang sudah jadi garisan hidupnya.

Quenna mencoba menghampiri pintu tersebut. Ia tertunduk dengan rasa pilu yang memenuhi relung hatinya.

Beginilah hidupnya, bahkan pintu itu dikunci dengan rapat dari luar. Quenna hanya mampu meneteskan air mata dan berjalan gontai meninggalkan tempat itu.

Ia masuk ke dalam kamarnya. Kamar ini megah, mungkin sebagian orang akan betah, tapi tidak dengan Quenna. Ia hidup bergelimang harta jika orang mengira ia akan bahagia tapi yang ada malah sebaliknya.

Bayangkan kau hidup dengan seorang pembunuh orangtua mu? Bagaimana perasaan mu, bahkan kau menjadi budaknya dan yang melakukan itu abang mu sendiri?

Ia tidak tahu hal apa yang membuat pria berusia 30 tahun itu kehilangan akal dan membunuh orangtuanya?

Quenna menatap selembar foto yang ia simpan di balik kasurnya. Foto yang sangat bahagia, canda dan tertawa gelak. Ayah, ibunya, dia, dan kakaknya. Di sana ia digendong di dalam dekapan sang ibu sementara sang ayah merangkul Viktor yang tersenyum lebar.

Foto itu ia ambil saat kebakaran terjadi di rumahnya. Ia sempat menyimpannya, jika Viktor tahu mungkin foto itu sudah dilenyapkan.

"Aku tidak mengerti kenapa kau berubah, Kak."

Quenna menatap buku pelajarannya. Ia sangat senang belajar dan menguasai ilmu pengetahuan. Quenna bisa dikategorikan wanita berbakat dan suka mengetahui hal-hal yang menarik di dunia.

Ia sangat senang membaca pengetahuan tentang dunia dan rasa penasarannya akan dunia luar semakin meningkat. Ia ingin menjelajahi seluruh negara di muka bumi ini.

"Katanya di Belanda adalah negara dengan banyak kincir angin, katanya di Amerika ini penuh dengan gedung tinggi, katanya ada bagian yang penuh dengan es, katanya ada negara yang penuh dengan gurun, katanya lautan itu luas, katanya ada benda lain di luar bumi." Semuanya ia katakan dengan senyum yang sangat mengembang. Semua itu ia ketahui dari buku.

Bahkan Quenna saja tidak dibolehkan memegang ponsel. Quenna penasaran dengan makhluk hidup di dunia ini. Gurunya Melisa sering mengatakan hal menarik tentang dunia.

Quenna sedih tat kala mengingat dirinya yang dikurung dengan alasan tidak dimengerti.

Senyum Quenna terukir mengingat beberapa tahun yang lalu saat semuanya masih baik-baik saja.

"Papa Quenna mau main itu!" tunjuk anak kecil berusia lima tahun itu ke arah sepeda yang dimainkan sang kakak.

Viktor yang telah berusia 17 tahun tersebut tersenyum kepada sang adik. Ia baru saja lulus sekolah menengah atas dan diberikan hadiah beragam salah satunya sepeda yang diinginkan Quenna.

"Nak, nanti Ayah akan belikan untuk mu!"

"Ayah, Quenna maunya sekarang!!" bentak Quenna dengan mata berkaca-kaca.

Ia hendak mengamuk dan mulai duduk di rumput siap mengeluarkan jurus andalannya. Gibran menggaruk kepala dan menatap Viktor.

Viktor yang paham pun menenangkan sang adik. Ia mengusap punggung sang adik dan mencium puncak kepala Quenna.

"Tenanglah, aku akan mengajak mu bersepeda!"

Seketika Quenna menjadi ceria dalam satu detik. Ia menatap Viktor dengan wajah berbinar dan langsung menghapus sisa air matanya.

"Beneran Kaka?"

"Ya, tidak mungkin aku berbohong dengan mu!" ujar Viktor tersenyum sayang.

Ia membonceng sang adik dan mengajak berkeliling lingkungan di situ. Quenna terus berceloteh di belakang dan tertawa girang saat diajak berkeliling.

"Quenna kau senang?"

"Tentu Kak!"

Viktor mengangguk dan memberhentikan sepedanya. Ia menepikan sepeda tersebut dan membantu Quenna turun.

"Tunggu sebentar aku ingin membelikan mu Ice cream." Viktor membeli dua ice cream dari toko yang tak jauh dari sana.

Ia kembali lagi dan menyerahkan salah satu ice cream ke adiknya yang manis tersebut. Viktor tak henti mentertawakan Quenna yang menyeruput ice cream tersebut dengan sembarangan hingga tercipta beberapa noda di sisi bibirnya.

Viktor membersihkan bibir Quenna dan Quenna menatap sang kakak dengan polos.

"Lain kali kau harus hati-hati. Jadi kotor gini, kan."

"Kakak," lirih sang adik dan terus menatap Viktor.

Viktor mengerutkan keningnya, "ada apa?"

"Jika aku sudah besar aku bisa menikah dengan Kakak?"

Viktor terkejut dan menatap manik sang adik sangat dalam. Ia diam tidak bisa menjawab pertanyaan sang adik.

"Tidak bisa. Karena kita kakak adik."

Quenna menghembuskan napas kecewa. Ia membuang pandangannya dan hendak menangis. Kakaknya sangat menyayanginya dan Quenna ingin pria seperti Viktor.

Kilasan itu membuat Quenna tersadar dengan dirinya. Ia begitu lugu dan polos hingga mengatakan hal itu.

Tapi Quenna sedih tat kala Viktor tidak sesuai dengan ucapannya. Ia yang mengatakan tidak waktu itu dan sekarang ia yang melakukan bahkan lebih bejat dari menikahi adiknya sendiri.

Quenna meneteskan air mata dan menarik napas panjang. Ia membaringkan tubuhnya yang sudah teramat letih tersebut.

"Aku harap hari esok jauh lebih menyenangkan dari hari ini."

__________

Viktor melemparkan puntung rokoknya kepada orang yang berlutut di kakinya. Ia menatap tajam orang itu dan menendang kepalanya.

Ia menyerahkan cambuk kepada bawahannya yang lain, sementara orang yang ada di sana terkesiap dengan hal yang dialkukan Viktor.

"Cambuk dia!!"

Bawahannya yang diperintah itu pun menurut dak mencambuk rekannya dengan tidak manusiawi. Viktor tertawa dengan pemandangan nikmati ini.

"Tuan ampuni saya!!"

"Hahah!!" Viktor berjongkok mensejajarkan dirinya dengan orang tersebut. Ia menatap jauh ke dalam manik yang sangat ketakutan.

Ia meraih dagu pria muda itu dan mencengkeram nya sangat erat. Ia menampar wajah tersebut.

"Kau sudah terlambat. Kenapa bisa dirazia? Kau ingi cari mati dengan ku rupanya," kekeh Viktor dan menatap orang yang telah berhenti mencambuk. "Baiklah ku kabulkan permintaan mu. Tembak dia!!"

Laki-laki malang itu pun harus mati menggenakan di depan majikannya. Viktor mengepalkan tangannya dan tersenyum puas.

Ia meraih senjata yang dipegang oleh orang yang tadi membunuh bawahan tidak becusnya itu. Ia menambahkan tembakan beberapa kali hingga darah bersimbah di lantai.

Viktor tersenyum puas dan melemparkan senjata api di tangannya begitu saja. Tawa gelaknya begitu nyaring.

"Jebak Mateo pria bodoh itu. Dan buat seolah-olah dialah dalangnya." Viktor tertawa dan berbisik dalam kesunyian. "Mengkambinghitamkan teman sendiri ternyata sangat nikmat."

________

Tbc

Terpopuler

Comments

fn A

fn A

keren keren

2022-06-06

2

MALES NGETIK

MALES NGETIK

Bejatnya Ei

2022-05-06

3

mochi ku 💞

mochi ku 💞

next

2022-05-06

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107 {End}
108 108 {Bonus Chapter}
109 Hasrat Tuan Politikus Kepada Cucu Pelayan
110 Namaku Bukan Aku
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107 {End}
108
108 {Bonus Chapter}
109
Hasrat Tuan Politikus Kepada Cucu Pelayan
110
Namaku Bukan Aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!