Istri Titipan Talak 3
Dimas menghentikan mobil didepan pintu pagar rumah, karena dia berharap istrinya tidak mendengar suara mobilnya datang. Dia ingin memberi kejutan pada sang istri.
Dimas sudah menyiapkan beberapa kado dan barang kesukaan Maya, istrinya. Rencana seminar selama lima hari, akhirnya bisa kelar hanya empat hari saja dan dia masih punya sisa waktu satu hari untuk istirahat di rumah. Dimas ingin menghabiskan waktu bersama sang istri yang karena kesibukannya sebagai model jarang ada di rumah.
Semoga istriku senang dengan kalung berlian yang aku bawa khusus untuknya.
Dimas melihat sebuah mobil Ferrari warna putih milik istrinya. Itu berarti saat ini Maya istrinya ada di rumah dan mereka memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama.
Kok tumben dia ada di rumah, Berarti hari ini dia tidak ada pemotretan. Syukurlah, jadi aku bisa menghabiskan waktu bersamanya.
Dengan penuh harapan, Dimas berjalan menuju pintu rumahnya yang ternyata di kunci dari dalam. Hal itu sempat membuat Dimas merasakan pikiran tidak enak dan prasangka buruk. Namun Dimas berusaha positif thinking saja.
Untunglah Dimas memiliki satu kunci cadangan yang biasa dia bawa saat dinas keluar kota. Jadi kapanpun dia pulang dan meski istrinya tidak ada di rumah, Dimas bisa langsung masuk.
Dimas membuka pintu sangat pelan, dan dia berjalan menuju ke kamarnya. Pasti saat ini istrinya sedang istirahat dan tidur makanya pintunya di kunci dari dalam.
Akan tetapi langkahnya terhenti tepat di depan pintu kamarnya. Terdengar suara seorang laki-laki yang sedang mengerang dan setengah berteriak.
Dimas segera membuka pintu kamar dengan cepat dan penuh harap. Namun matanya melotot seolah mau keluar ketika didapatinya istrinya tengah berbuat mesum dengan seorang pemuda yang usianya lebih muda darinya. Hadiah yang sudah dia persiapkan, jatuh kelantai.
Maya tidak menyangka jika suaminya pulang secepat itu. Maya kemudian turun dari ranjang dan meraih pakaiannya yang berantakan dilantai. Demikian juga dengan pemuda itu, dia bergegas mengenakan celana pendek miliknya. Dan tanpa pikir panjang lagi, Dimas langsung memukul wajah pemuda itu dengan keras.
"Mas Dimas, jangan pukul wajahnya!" bela Maya membuat Dimas semakin kesal.
"Kenapa, mau aku pukul bagian mana itu terserah aku," teriak Dimas.
"Dia seorang model mas, dan wajahnya sangat penting baginya," jawab Maya terus membela pemuda itu.
Mendengar penjelasan Maya, Dimas malah semakin ingin menghancurkan wajah pemuda yang sudah berzina dengan istrinya itu.
Bugh.
Satu pukulan lagi dan lagi. Dan Maya berusaha mendorong tubuh suaminya untuk menyelamatkan pemuda itu dari pukulan Dimas yang bertubi-tubi mengarah ke wajah pemuda itu.
"Pergi Saka, cepat! Aku yang akan menyelesaikan masalah ini dengan suamiku," perintah Maya pada Saka yang segera berlari keluar.
"Hei, kurang ajar. Jangan lari seperti seorang pengecut. Jika laki-laki hadapi aku," teriak Dimas keras.
Maya berusaha menahan tangan suaminya sekuat tenaganya, namun Dimas dengan kasar melepaskan pegangan tangan Maya yang hanya mengenakan baju tidur tipis. Jika saat ini kejadiannya tidak seperti ini, pastilah Dimas akan terpesona melihat keindahan tubuh istrinya.
"Mas, jangan kejar dia lagi. Aku yang salah, aku yang memintanya melayaniku," kata Maya sambil mengikuti suaminya yang berlari mengejar Saka.
Langkah Dimas terhenti mendengar ucapan istrinya yang di luar dugaannya. Dimas berharap bahwa pemuda itulah yang merayu istrinya. Tetapi ternyata Maya mengaku bahwa dialah yang merayu pemuda itu.
"Apa katamu?! kamu yang merayunya?! Apa yang kurang dariku sehingga kamu berani merayu pria lain dan berani berzina dibelakang ku? Sudah berapa kali kalian melakukannya?" tanya Dimas kesal dan menahan amarah yang baru sebagian tersalurkan dengan memukuli pemuda itu.
"Mas, dari awal, pernikahan kita memang sudah salah. Aku sudah bosan hidup bersama denganmu. Jika dulu bukan karena kita ketahuan tidur bersama, kita tidak akan pernah menikah," jawab Maya kesal.
"Tapi kau tahu aku sangat mencintaimu dan aku tahu kamu juga mencintaiku. Aku sudah banyak berkorban untukmu," kata Dimas sedikit lemah.
"Kita memang saling mencintai mas, tapi aku tidak ingin menikah denganmu. Aku masih memiliki impian dan cita-cita yang ingin aku gapai."
"Meskipun kita menikah, aku tidak pernah menghalangi sedikitpun usahamu untuk meraih impianmu. Dan bukankah semua sudah kamu dapatkan!?" ucap Dimasa penuh emosi.
"Mas..."
"Sampai-sampai aku menerima ketika kamu memutuskan untuk tidak hamil dan tidak memiliki anak. Kamu pikir aku tidak ingin memiliki anak. Itu karena kamu lebih mementingkan kariermu sebagai model daripada aku. Aku juga ingin seperti keluarga lain, memiliki keluarga kecil dan bisa bermain bersama dengan anak-anakku?!" ucap Dimas semakin kesal.
"Mas, maafkan aku. Tapi aku tidak bisa hidup bersamamu lagi. Aku ingin bebas berkarier tanpa memikirkan keluarga," jawab Maya.
"Bebas berkarier, atau bebas memuaskan hasratmu dengan banyak laki-laki. Aku pikir kamu tidak akan pernah terjerumus karena kamu sudah menikah. Tapi aku salah, kamu bahkan menikmatinya dan kini berharap bisa lebih bebas lagi melakukannya," kata Dimas kecewa.
"Baik, sejak hari ini dan detik ini juga kamu aku talak. Sekarang kamu bukan istriku," ucap Dimas lagi sambil menghela nafas melepaskan bebannya.
"Kalau begitu, aku akan pergi sekarang," kata Maya sambil melangkah untuk mengemasi barang-barangnya.
"Tidak perlu. Kamu tidak perlu pergi. Biarkan aku yang pergi. Rumah ini, kau ambil saja. Anggap saja ini sebagai imbalan karena kamu pernah memberiku kebahagiaan," kata Dimas lalu melangkah menuju lemari pakaian dan memasukkan pakainnya kedalam koper besarnya walau dalam keadaan berantakan.
Lagipula, aku tidak akan mau melihat lagi tempat tidurku yang sudah ternodai oleh pria lain. Juga rumah yang akan selalu mengingatkan aku dengan perselingkuhan istriku.
Dimas melangkah keluar kamar dengan hati hancur. Dimas tidak pernah menyangka jika rumahtangganya akan berakhir hari ini. Pernikahan yang sudah berlangsung selama 3 tahun ini harus berakhir karena penghianatan Maya.
Bagi Dimas, Maya adalah cinta pertama dan terakhirnya. Sedangkan bagi Maya, Dimas hanyalah salah satu penggemar yang pernah membuatnya jatuh cinta sesaat. Karena di luar sana banyak Dimas-Dimas yang lain yang lebih muda dan menggairahkan.
Dan sejak saat itu, Dimas tidak lagi tertarik dengan wanita manapun. Bahkan orangtuanya sering menjodohkan Dimas dengan beberapa wanita, tetapi tidak ada satupun yang mampu membuatnya jatuh hati.
Dimas fokus pada kariernya sebagai dokter dan melanjutkan kuliahnya hingga menjadi dokter spesialis jantung. Seiring kariernya yang semakin cemerlang, Dimas menjadi dokter dengan penghasilan tinggi.
Membeli rumah baru dan mobil baru. Namun semua itu tidak bisa mengobati rasa kesepiannya setelah menjadi duda. Tetapi entah kenapa dia juga tidak bisa membiarkan dirinya terjebak lagi oleh cinta seorang wanita.
Trauma masa lalu membuatnya dilema. Tidak ingin kesepian tetapi tidak ingin ditemani siapapun. Dan dia hanya bisa melampiaskan dengan sibuk bekerja membantu orang lain.
Namun siapa sangka, pertemuannya dengan sahabat lamanya akan merubah jalan hidupnya. Jalan hidup seperti apakah yang akan Dimas jalani kedepannya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Anfit Annisa Fitri Tangka
Minyakk mdc
2022-08-15
0
AdindaRa
Aku like sama fav dulu kaaak. Nanti aku baca yaaa. 🙏🙏🙏 Salam kenaal
2022-06-19
1
lovely
baru baca udah mnjijikan istri berzina realnya harus di cambuk tuh smpai mati
2022-06-17
1