Bayu menunjukan sebuah gelang warna hitam bertuliskan nama Dimas Darmawan. Gelang yang diberikan Dimas kepada Bayu sebagai sebuah tanda permintaan yang tertunda.
Janji Dimas untuk memenuhi permintaan Bayu jika suatu saat Bayu membutuhkan bantuannya. Dimas mengambil gelang dari Bayu, dan mulai mengingat kembali kejadian ketika mereka masih kelas satu SMA.
Flashback on
Bayu telah menyelamatkan nyawa Dimas. Ketika itu Dimas mengalami kecelakaan dan nyaris tewas. Dimas kekurangan banyak darah dan jika tidak ada donor darah saat itu juga, maka Dimas bisa meninggal.
Bayu dengan segera, dan tanpa pikir panjang mendonorkan banyak darah pada Dimas hingga membuat Bayu harus dirawat di rumah sakit. Jadi Dimas selalu beranggapan bahwa Dimas berhutang nyawa pada Bayu.
Akan tetapi saat itu Bayu tidak berpikir untuk meminta balasan dan masih menyimpan tanda hutang nyawa jika suatu saat dibutuhkan. Dan ternyata kini saatnya sudah tiba.
Flashback off
"Masih ingat kan? Dan kamu tidak akan pura-pura lupa dengan janji kamu saat itu untuk memenuhi apapun keinginan aku," kata Bayu sambil menatap tajam Dimas.
"Tentu aku ingat," jawab Dimas dingin.
"Dimas, permintaanku tidak sebanding dengan apa yang pernah aku lakukan dulu. Toh hanya 6 bulan dan kamu akan bebas."
Dimas hanya terdiam mendengar perkataan Bayu. Akhirnya, dia hanya bisa menerima walupun didalam hatinya masih ada penolakan dan pertentangan.
"Baiklah, hanya 6 bulan sesuai keinginanmu," kata Dimas berat.
"Bagus, Dimas. Kamu sudah setuju. Kamu memang sahabatku yang paling baik. Oke, yang lainnya serahkan padaku. Nanti aku akan hubungi lagi jika tanggal pernikahan sudah ditetapkan," kata Bayu senang.
"Lalu bagaimana dengan mantan istrimu. Apa dia juga setuju?" tanya Dimas berharap wanita itu menolak permintaan Bayu.
"Gampang. Dia urusanku. Kamu hanya perlu datang di acara akad nikah saja."
Dimas merasa seperti seorang anak kecil yang penurut.
Seperti apakah wanita yang akan aku nikahi? Kenapa ada wanita yang begitu penurut dan cinta mati pada laki-laki seperti Bayu? Secantik apakah dia sehingga membuat Bayu ingin sekali menjadi suaminya untuk yang kesekian kalinya? batin Dimas.
Dimas sudah merasa infil pada wanita mantan istri Bayu yang bernama Winda itu. Bayangan rumahtangga yang akan di alaminya, bahkan sudah terbayang dimatanya.
Apa aku sudah gila? Membayangkan apa yang belum terjadi? batin Dimas.
Setelah 2 hari, Bayu memberitahunya tentang tanggal pernikahan dan alamat Winda. Semua terasa begitu cepat dan tergesa-gesa. Seakan Bayu sudah tidak sabar ingin segera menikahi Winda kembali.
Dimas segera datang ke rumah orangtuanya untuk memberitahukan tentang pernikahannya. Disana sudah ada ayah dan ibunya yang siap mendengarkan penjelasan Dimas.
"Ayah, ibu. Dimas memutuskan untuk menikah lagi," kata Dimas ragu.
"Apa? Bukannya beberapa hari lalu kamu menolak menikah dengan Selvi? Kamu bilang belum memikirkan tentang pernikahan, dan masih ingin fokus dengan pekerjaan," kata ibu Sapna pada Dimas.
"Sudahlah bu, mungkin Dimas sudah memiliki pilihan hati sendiri," bela ayah Wisnu.
"Bukan begitu pak, bukannya kemarin dia salah memilih istri? Ibu tidak mau, Dimas salah lagi untuk yang kedua kalinya," jawab Bu Sapna sambil menghela nafas.
Dimas hanya terdiam mendengar perkataan sang ibu. Dimas tidak berani berterus terang tentang kebenaran pernikahannya kali ini. Jika mereka tahu, pasti mereka akan sangat marah padanya.
"Dimas, kenapa tidak kau kenalkan dulu pada kami, agar kami bisa lebih mengenalnya?" tanya ayah Wisnu sambil menatap anak laki-lakinya yang terlihat gugup.
"Begini ayah, dia itu seorang janda. Jadi dia ..." jawab Dimas terputus.
"Apa?! Calon istrimu seorang janda?!" ucap bu Sapna setengah berteriak.
"Memangnya kenapa bu? Dimas seorang duda, memiliki istri janda bukankah itu cocok?" jawab Dimas.
"Dimas, dengan apa yang kamu miliki sekarang, kamu bisa memilih istri yang masih gadis dan masih perawan. Ibu rasa, Selvi lebih cocok dengan kamu," kata bu Sapna menyesalkan keputusan Dimas.
"Tapi Dimas sudah bulat dengan keputusan Dimas kali ini bu. Kalian hanya perlu mempersiapkan diri saja untuk datang dihari pernikahan kami." Dimas melihat kearah ayah dan ibunya yang masih tidak mengerti dengan jalan pikiran Dimas.
"Dimana Lilis, Bu? Dari tadi aku tidak melihatnya," tanya Dimas lagi.
Baru saja Dimas bertanya, dari luar terdengar suara deru sepeda motor yang baru saja memasuki halaman rumah.
"Itu dia, baru ditanyakan dia sudah muncul," kata sang ibu sambil menghela nafas.
Diluar, Lilis memarkir motornya di dekat mobil kakaknya, Dimas. Lilis membuka helm yang di pakainya dengan pelan. Terlihatlah sosok wanita cantik dengan penampilan yang agak tomboy. Dia berjalan masuk dan mengucapkan salam.
"Assalamualaikum," teriak Lilis.
"Wa'alaikum salam, " jawab mereka bertiga hampir bersamaan.
"Lilis, ucapan salam mu kurang keras, kenapa nggak sekalian aja pake speaker," gurau Dimas.
"Kakakku yang guanteng, besok kalau kakak akan menikah, aku akan umumkan pada semua orang kalau kakakku ini bukan pria lemah seperti yang mereka gosipkan," kata Lilis membalas ucapan Dimas.
"Gosip, gosip apaan Lis?" tanya Dimas penasaran.
"Tapi jangan marah ya kak kalau aku kasih tahu. Mereka bilang, kakak lemah diatas ranjang. Tidak bisa memuaskan mbak Maya. Makanya mbak Maya selingkuh, peace," ucap Lilis sambil mengangkat dua jarinya.
Dimas terlihat menahan amarah mendengar perkataan Lilis. Matanya tampak merah dan giginya terdengar gemeretak saling beradu.
"Lilis, tidak bisakah kamu diam saja. Jangan membuat kakakmu marah," ucap sang ayah.
"Lagipula kakakmu sudah akan menikah lagi. Jadi tidak perlu mendengar omongan orang yang tidak suka dengan keluarga kita," sambung sang ibu.
"Benarkah kak Dimas akan menikah lagi? Siapa kak calon ipar aku? Seperti apa orangnya? Kenalin dong kak?" pertanyaan Lilis bertubi-tubi sambil menarik lengan kakaknya manja.
"Kami tidak ada waktu untuk saling memperkenalkan pada orangtua masing-masing. Tanggal pernikahan sudah ditentukan, aku kenalkan setelah kami menikah," jawab Dimas agak gugup.
"Kakak ini aneh ih, masak tidak ada perkenalan keluarga. Apakah ada yang kak Dimas sembunyikan dari kami?" tanya Lilis curiga.
"Kakak hanya takut kalian tidak akan setuju, karena dia banyak kekurangan. Jadi setelah menikah baru kakak merasa nyaman mengenalkan dia pada kalian," jawab Dimas sebisanya untuk menyembunyikan tujuan awal pernikahan ini.
"Ataukah dia sudah hamil anak kak Dimas?" tanya Lilis yang membuat suasana jadi hening.
Dimas hanya bisa menggeleng pelan. Lilis ingin sekali berdebat dengan kakaknya tentang pernikahan Dimas yang terkesan mendadak itu. Namun sang ayah menahan Lilis untuk tidak bertanya lebih jauh lagi.
Tampak raut kecemasan di wajah ketiga orang yang Dimas cintai itu. Mereka saling berpandangan mendengar perkataan Dimas yang bagi mereka tidak masuk akal. Akan tetapi mereka menghormati keputusan Dimas sebagai pria yang sudah dewasa.
Sedangkan Dimas, masih harus menyiapkan diri untuk menghadapi hari pernikahannya yang akan membawanya menghadapi kehidupan baru. Entah seperti apa kehidupannya setelah menikah.
Akankah Dimas berubah pikiran disaat terakhir?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Senajudifa
menikah tp blm liat orangx
2022-06-17
1
Nona_Sulung
ya gk gitu juga kali konsepnya bay 😌
2022-06-08
1
Ranran Miura
wah, mulut tetangga tu emng gak bisa dikondisikan 😤
2022-05-23
1