Bab 3 : Setujui pernikahan

Bayu menunjukan sebuah gelang warna hitam bertuliskan nama Dimas Darmawan. Gelang yang diberikan Dimas kepada Bayu sebagai sebuah tanda permintaan yang tertunda.

Janji Dimas untuk memenuhi permintaan Bayu jika suatu saat Bayu membutuhkan bantuannya. Dimas mengambil gelang dari Bayu, dan mulai mengingat kembali kejadian ketika mereka masih kelas satu SMA.

Flashback on

Bayu telah menyelamatkan nyawa Dimas. Ketika itu Dimas mengalami kecelakaan dan nyaris tewas. Dimas kekurangan banyak darah dan jika tidak ada donor darah saat itu juga, maka Dimas bisa meninggal.

Bayu dengan segera, dan tanpa pikir panjang mendonorkan banyak darah pada Dimas hingga membuat Bayu harus dirawat di rumah sakit. Jadi Dimas selalu beranggapan bahwa Dimas berhutang nyawa pada Bayu.

Akan tetapi saat itu Bayu tidak berpikir untuk meminta balasan dan masih menyimpan tanda hutang nyawa jika suatu saat dibutuhkan. Dan ternyata kini saatnya sudah tiba.

Flashback off

"Masih ingat kan? Dan kamu tidak akan pura-pura lupa dengan janji kamu saat itu untuk memenuhi apapun keinginan aku," kata Bayu sambil menatap tajam Dimas.

"Tentu aku ingat," jawab Dimas dingin.

"Dimas, permintaanku tidak sebanding dengan apa yang pernah aku lakukan dulu. Toh hanya 6 bulan dan kamu akan bebas."

Dimas hanya terdiam mendengar perkataan Bayu. Akhirnya, dia hanya bisa menerima walupun didalam hatinya masih ada penolakan dan pertentangan.

"Baiklah, hanya 6 bulan sesuai keinginanmu," kata Dimas berat.

"Bagus, Dimas. Kamu sudah setuju. Kamu memang sahabatku yang paling baik. Oke, yang lainnya serahkan padaku. Nanti aku akan hubungi lagi jika tanggal pernikahan sudah ditetapkan," kata Bayu senang.

"Lalu bagaimana dengan mantan istrimu. Apa dia juga setuju?" tanya Dimas berharap wanita itu menolak permintaan Bayu.

"Gampang. Dia urusanku. Kamu hanya perlu datang di acara akad nikah saja."

Dimas merasa seperti seorang anak kecil yang penurut.

Seperti apakah wanita yang akan aku nikahi? Kenapa ada wanita yang begitu penurut dan cinta mati pada laki-laki seperti Bayu? Secantik apakah dia sehingga membuat Bayu ingin sekali menjadi suaminya untuk yang kesekian kalinya? batin Dimas.

Dimas sudah merasa infil pada wanita mantan istri Bayu yang bernama Winda itu. Bayangan rumahtangga yang akan di alaminya, bahkan sudah terbayang dimatanya.

Apa aku sudah gila? Membayangkan apa yang belum terjadi? batin Dimas.

Setelah 2 hari, Bayu memberitahunya tentang tanggal pernikahan dan alamat Winda. Semua terasa begitu cepat dan tergesa-gesa. Seakan Bayu sudah tidak sabar ingin segera menikahi Winda kembali.

Dimas segera datang ke rumah orangtuanya untuk memberitahukan tentang pernikahannya. Disana sudah ada ayah dan ibunya yang siap mendengarkan penjelasan Dimas.

"Ayah, ibu. Dimas memutuskan untuk menikah lagi," kata Dimas ragu.

"Apa? Bukannya beberapa hari lalu kamu menolak menikah dengan Selvi? Kamu bilang belum memikirkan tentang pernikahan, dan masih ingin fokus dengan pekerjaan," kata ibu Sapna pada Dimas.

"Sudahlah bu, mungkin Dimas sudah memiliki pilihan hati sendiri," bela ayah Wisnu.

"Bukan begitu pak, bukannya kemarin dia salah memilih istri? Ibu tidak mau, Dimas salah lagi untuk yang kedua kalinya," jawab Bu Sapna sambil menghela nafas.

Dimas hanya terdiam mendengar perkataan sang ibu. Dimas tidak berani berterus terang tentang kebenaran pernikahannya kali ini. Jika mereka tahu, pasti mereka akan sangat marah padanya.

"Dimas, kenapa tidak kau kenalkan dulu pada kami, agar kami bisa lebih mengenalnya?" tanya ayah Wisnu sambil menatap anak laki-lakinya yang terlihat gugup.

"Begini ayah, dia itu seorang janda. Jadi dia ..." jawab Dimas terputus.

"Apa?! Calon istrimu seorang janda?!" ucap bu Sapna setengah berteriak.

"Memangnya kenapa bu? Dimas seorang duda, memiliki istri janda bukankah itu cocok?" jawab Dimas.

"Dimas, dengan apa yang kamu miliki sekarang, kamu bisa memilih istri yang masih gadis dan masih perawan. Ibu rasa, Selvi lebih cocok dengan kamu," kata bu Sapna menyesalkan keputusan Dimas.

"Tapi Dimas sudah bulat dengan keputusan Dimas kali ini bu. Kalian hanya perlu mempersiapkan diri saja untuk datang dihari pernikahan kami." Dimas melihat kearah ayah dan ibunya yang masih tidak mengerti dengan jalan pikiran Dimas.

"Dimana Lilis, Bu? Dari tadi aku tidak melihatnya," tanya Dimas lagi.

Baru saja Dimas bertanya, dari luar terdengar suara deru sepeda motor yang baru saja memasuki halaman rumah.

"Itu dia, baru ditanyakan dia sudah muncul," kata sang ibu sambil menghela nafas.

Diluar, Lilis memarkir motornya di dekat mobil kakaknya, Dimas. Lilis membuka helm yang di pakainya dengan pelan. Terlihatlah sosok wanita cantik dengan penampilan yang agak tomboy. Dia berjalan masuk dan mengucapkan salam.

"Assalamualaikum," teriak Lilis.

"Wa'alaikum salam, " jawab mereka bertiga hampir bersamaan.

"Lilis, ucapan salam mu kurang keras, kenapa nggak sekalian aja pake speaker," gurau Dimas.

"Kakakku yang guanteng, besok kalau kakak akan menikah, aku akan umumkan pada semua orang kalau kakakku ini bukan pria lemah seperti yang mereka gosipkan," kata Lilis membalas ucapan Dimas.

"Gosip, gosip apaan Lis?" tanya Dimas penasaran.

"Tapi jangan marah ya kak kalau aku kasih tahu. Mereka bilang, kakak lemah diatas ranjang. Tidak bisa memuaskan mbak Maya. Makanya mbak Maya selingkuh, peace," ucap Lilis sambil mengangkat dua jarinya.

Dimas terlihat menahan amarah mendengar perkataan Lilis. Matanya tampak merah dan giginya terdengar gemeretak saling beradu.

"Lilis, tidak bisakah kamu diam saja. Jangan membuat kakakmu marah," ucap sang ayah.

"Lagipula kakakmu sudah akan menikah lagi. Jadi tidak perlu mendengar omongan orang yang tidak suka dengan keluarga kita," sambung sang ibu.

"Benarkah kak Dimas akan menikah lagi? Siapa kak calon ipar aku? Seperti apa orangnya? Kenalin dong kak?" pertanyaan Lilis bertubi-tubi sambil menarik lengan kakaknya manja.

"Kami tidak ada waktu untuk saling memperkenalkan pada orangtua masing-masing. Tanggal pernikahan sudah ditentukan, aku kenalkan setelah kami menikah," jawab Dimas agak gugup.

"Kakak ini aneh ih, masak tidak ada perkenalan keluarga. Apakah ada yang kak Dimas sembunyikan dari kami?" tanya Lilis curiga.

"Kakak hanya takut kalian tidak akan setuju, karena dia banyak kekurangan. Jadi setelah menikah baru kakak merasa nyaman mengenalkan dia pada kalian," jawab Dimas sebisanya untuk menyembunyikan tujuan awal pernikahan ini.

"Ataukah dia sudah hamil anak kak Dimas?" tanya Lilis yang membuat suasana jadi hening.

Dimas hanya bisa menggeleng pelan. Lilis ingin sekali berdebat dengan kakaknya tentang pernikahan Dimas yang terkesan mendadak itu. Namun sang ayah menahan Lilis untuk tidak bertanya lebih jauh lagi.

Tampak raut kecemasan di wajah ketiga orang yang Dimas cintai itu. Mereka saling berpandangan mendengar perkataan Dimas yang bagi mereka tidak masuk akal. Akan tetapi mereka menghormati keputusan Dimas sebagai pria yang sudah dewasa.

Sedangkan Dimas, masih harus menyiapkan diri untuk menghadapi hari pernikahannya yang akan membawanya menghadapi kehidupan baru. Entah seperti apa kehidupannya setelah menikah.

Akankah Dimas berubah pikiran disaat terakhir?

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

menikah tp blm liat orangx

2022-06-17

1

Nona_Sulung

Nona_Sulung

ya gk gitu juga kali konsepnya bay 😌

2022-06-08

1

Ranran Miura

Ranran Miura

wah, mulut tetangga tu emng gak bisa dikondisikan 😤

2022-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Duda talak
2 Bab 2 Ide Bayu
3 Bab 3 : Setujui pernikahan
4 Bab 4 : Menunggu calon pengantin
5 Bab 5 : Akad Nikah dan MP
6 Bab 6 . Hasrat Bayu
7 Bab 7. Sahabat Masa kecil
8 Bab 8 . Perampokan
9 Bab 9. Dimas selamat
10 Bab 10. Arti penting dirimu
11 Bab 11. Merawat istri
12 Bab 12. Perhatian dan cemburu
13 Bab 13. Malam indah
14 Bab 14. Bertemu Bayu
15 Bab 15. Lilis dan Zaki
16 Bab 16. Makan malam
17 Bab 17. Kedekatan Dimas dan Winda
18 Bab 18. Kejujuran Winda
19 Bab 19. Rahasia terungkap
20 Bab 20. Malpraktik?
21 Bab. 21. Dunia baru Dimas
22 Bab 22. Kedatangan Bayu
23 Bab 23. Tetap bersama
24 Bab 24. Kehormatan yang kembali
25 Bab 25. Kau sebenarnya di mana?
26 Bab 26. Ciuman pertama Lilis
27 Bab 27. Godaan Mantan
28 Bab 28. permintaan rujuk
29 Bab 29. Bertemu Bayu
30 Bab 30. Identitas baru Winda
31 Bab 31. Keinginan orangtua
32 Bab 32. Basah
33 Bab 33. Winda sakit
34 Bab 34. Aku tidak menyerah
35 Bab 35. Mencari rahasia
36 Bab 36. Aku harus pergi lagi?
37 Bab 37. Dia Winda?
38 Bab 38. Bertemu Winda
39 Bab 39. Menginap di rumah Winda
40 Bab 40. Mencari cara membuatmu tetap disini
41 Bab 41. Merawat Dimas
42 Bab 42. saling jujur
43 Bab 43. Makan malam tapi tidak romantis
44 Bab 44. Menjadi provokator
45 Bab 45. Kabar baik
46 Bab 46. Menunggu
47 Bab 47. Bertemu Vano Vani
48 Bab 48. Zaki meminta izin menikah
49 Bab 49. Twins V
50 Bab 50. Ciuman depan umum
51 Bab 51. Cari kesempatan atau modus?
52 Bab 52. Maya kesal
53 Bab 53. Berhutang penjelasan
54 Bab 54. Mencari waktu yang tepat
55 Bab 55. Jangan pergi
56 Bab 56. Memasang CCTV
57 Bab 57. Fitting baju
58 Bab 58. Vano sakit
59 Bab 59. Harapan baru
60 Bab 60. Ngidam
61 Bab 61. Kabar baik & kabar buruk
62 Bab 62. Penculik Vani ternyata dia
63 Bab 63. Ditukar?
64 Bab 64. Gadis itu bukan anakku
65 Bab 65. Cemburu
66 Bab 66. Vano menghilang
67 Bab 67. Cara Vano mencari perhatian
68 Bab 68. Ingatan Deni
69 Bab 69. Vani tenggelam
70 Bab 70. Vani...
71 Pengumuman
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 Duda talak
2
Bab 2 Ide Bayu
3
Bab 3 : Setujui pernikahan
4
Bab 4 : Menunggu calon pengantin
5
Bab 5 : Akad Nikah dan MP
6
Bab 6 . Hasrat Bayu
7
Bab 7. Sahabat Masa kecil
8
Bab 8 . Perampokan
9
Bab 9. Dimas selamat
10
Bab 10. Arti penting dirimu
11
Bab 11. Merawat istri
12
Bab 12. Perhatian dan cemburu
13
Bab 13. Malam indah
14
Bab 14. Bertemu Bayu
15
Bab 15. Lilis dan Zaki
16
Bab 16. Makan malam
17
Bab 17. Kedekatan Dimas dan Winda
18
Bab 18. Kejujuran Winda
19
Bab 19. Rahasia terungkap
20
Bab 20. Malpraktik?
21
Bab. 21. Dunia baru Dimas
22
Bab 22. Kedatangan Bayu
23
Bab 23. Tetap bersama
24
Bab 24. Kehormatan yang kembali
25
Bab 25. Kau sebenarnya di mana?
26
Bab 26. Ciuman pertama Lilis
27
Bab 27. Godaan Mantan
28
Bab 28. permintaan rujuk
29
Bab 29. Bertemu Bayu
30
Bab 30. Identitas baru Winda
31
Bab 31. Keinginan orangtua
32
Bab 32. Basah
33
Bab 33. Winda sakit
34
Bab 34. Aku tidak menyerah
35
Bab 35. Mencari rahasia
36
Bab 36. Aku harus pergi lagi?
37
Bab 37. Dia Winda?
38
Bab 38. Bertemu Winda
39
Bab 39. Menginap di rumah Winda
40
Bab 40. Mencari cara membuatmu tetap disini
41
Bab 41. Merawat Dimas
42
Bab 42. saling jujur
43
Bab 43. Makan malam tapi tidak romantis
44
Bab 44. Menjadi provokator
45
Bab 45. Kabar baik
46
Bab 46. Menunggu
47
Bab 47. Bertemu Vano Vani
48
Bab 48. Zaki meminta izin menikah
49
Bab 49. Twins V
50
Bab 50. Ciuman depan umum
51
Bab 51. Cari kesempatan atau modus?
52
Bab 52. Maya kesal
53
Bab 53. Berhutang penjelasan
54
Bab 54. Mencari waktu yang tepat
55
Bab 55. Jangan pergi
56
Bab 56. Memasang CCTV
57
Bab 57. Fitting baju
58
Bab 58. Vano sakit
59
Bab 59. Harapan baru
60
Bab 60. Ngidam
61
Bab 61. Kabar baik & kabar buruk
62
Bab 62. Penculik Vani ternyata dia
63
Bab 63. Ditukar?
64
Bab 64. Gadis itu bukan anakku
65
Bab 65. Cemburu
66
Bab 66. Vano menghilang
67
Bab 67. Cara Vano mencari perhatian
68
Bab 68. Ingatan Deni
69
Bab 69. Vani tenggelam
70
Bab 70. Vani...
71
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!