Bab 2 Ide Bayu

Seperti biasa, Dimas berangkat bekerja dengan mobil barunya. Siapa yang tidak akan terpesona dengan duda yang satu ini. Ditambah lagi setelah bercerai dia lebih memperhatikan penampilannya.

Ketika sampai di rumah sakit, Dimas segera memakai pakaian kebesaran sang dokter. Baju berwarna putih itu terlihat sangat cocok dengannya. Dia mulai memeriksa satu persatu pasien yang ingin berkonsultasi dengannya.

Setelah beberapa jam dia bekerja, Dimas mulai merasa capek juga. Untung saja pasiennya tinggal satu, jadi nanti dia bisa beristirahat sebentar.

Tidak berapa lama, masuklah pasien terakhir Dimas. Seorang laki-laki yang juga tampan dan berwibawa. Dia adalah Bayu Anggara.

"Siang dok...," sapa Bayu setelah masuk keruang dokter Dimas.

"Siang, silahkan duduk," jawab Dimas tanpa melihat Bayu.

"Dimas, Dimas Darmawan?!" kata Bayu kaget.

"Bayu Anggara?!" kata Dimas kaget juga melihat Bayu ada dihadapannya.

"Apa kabar Dimas?" kata Bayu sambil mengulurkan tangannya.

Dimas berdiri dan meraih tangan Bayu.

"Baik. Lama tidak bertemu, kamu semakin tampan saja," kata Dimas sambil tersenyum.

" Kamu juga bertambah tampan. Tidak ingin memelukku?" tanya Bayu.

Dimas mendekati Bayu dan mereka berpelukan untuk beberapa saat. Dimas kembali duduk dan mempersilahkan Bayu duduk.

"Ternyata kamu jadi dokter di rumah sakit ini? Wah, hebat. Dokter Dimas Darmawan. Keren sekali," kata Bayu memuji Dimas.

"Kamu datang kesini bukan untuk memuji aku kan?" tanya Dimas.

"Iya juga sih. Gini dok, akhir-akhir ini aku merasa ada yang tidak beres dengan jantungku. Sering sekali berdegup kencang dan berdebar-debar. Bahkan bisa membuatku sulit tidur," keluh Bayu.

"Baik, silahkan berbaring untuk diperiksa."

Bayu menuruti perintah dokter Dimas. Dan Dimas dengan cekatan mulai memeriksa Bayu. Setelah selesai dia minta Bayu untuk duduk kembali.

"Bagaimana, apa ada yang salah dengan jantungku?" tanya Bayu penasaran.

"Tidak ada masalah dengan jantungmu. Normal kok. Hanya tekanan darah kamu agak tinggi. Atau mungkin kamu sedang ada masalah sehingga membuat jantung kamu seakan bermasalah?" tanya Dimas.

"Benar. Aku ada masalah yang sangat menggangguku."

"Kalau begitu kamu harus segera menyelesaikan masalah kamu itu, agar tidak mempengaruhi kondisi jantung kamu dan kamu juga bisa tidur dengan baik," saran Dimas.

"Kalau begitu, aku ingin minta bantuan kamu. Apa kamu ada waktu sore nanti?" tanya Bayu.

"Hmm, ada. Ketemu dimana?" jawab Dimas.

"Nanti aku share lokasinya. Aku pergi dulu, kamu lanjutkan kerja kamu," kata Bayu sambil mengulurkan tangan yang segera dibalas oleh Dimas.

Dimas duduk bersandar di kursi tahtanya. Mengingat masa lalu. Dimas dan Bayu adalah teman akrab waktu di SMA. Dimana ada Dimas pasti ada Bayu. Dimas tidak menyangka jika hari ini mereka bisa bertemu kembali setelah sekian lama.

Sorenya, Bayu sudah lama menunggu di sebuah cafe dan menghabiskan secangkir kopi yang lebih dulu dia pesan. Ketika melihat Dimas, Bayu segera memesan kembali dua cangkir kopi.

"Hei, Bay. Udah lama menunggu ya. Aduh, maaf telat. Tadi habis ada operasi," kata Dimas sambil menjabat tangan Bayu dan mereka akhirnya berpelukan.

"Nggak juga. Baru secangkir kopi saja," jawab Bayu sambil tersenyum. "Duduklah, sehabis operasi pasti kamu lelah. Santai saja."

"Oke, kawan. Aku akan santai disini sambil menjadi pendengar yang baik," kata Dimas tersenyum.

"Aku sudah bercerai," kata Bayu.

"Aku juga," kata Dimas dingin.

"Apa?! Kamu juga sudah bercerai?!" tanya Bayu kaget namun tidak lama kemudian dia tertawa.

"Nggak gitu juga kali kawan reaksinya. Aku yang bercerai, kenapa kamu yang stres."

"Eh, stres. Maksudnya?"

"Terimakasih, mbak," kata Dimas saat sang pelayan mengantarkan pesanan kopi mereka.

"Dimas..."

"Reaksi kamu benar-benar kayak orang frustasi. Berteriak kencang lalu tertawa sendiri. Aku aja santai," jawab Dimas lalu meminum kopi yang baru diantarkan pelayan.

"Itu bukan Stres atau frustasi. Tapi aku senang, karena kamu sekarang seorang duda," kata Bayu tertawa lagi.

"Tega ya, aku jadi duda kau malah senang. Tertawain saja dirimu sendiri. Kamu juga duda bukan, atau sudah mau menikah lagi?" tanya Dimas mengejek.

"Aku mau rujuk lagi dengan mantan istriku. Tapi tidak bisa," kata Bayu sedih.

"Kenapa?"

Bayu menceritakan tentang dia dan mantan istrinya yang sudah menikah selama dua tahun. Istrinya yang bernama Winda, adalah wanita yang sangat baik dan cantik. Dan Bayu sangat mencintai Winda. Karena terlalu cinta membuatnya sangat cemburuan dan posesif terhadap Winda. Itulah awal mereka bercerai.

Winda juga sangat mencintai Bayu. Terlihat dari sikap Winda yang selalu menerima kembali Bayu, ketika Bayu mengajaknya rujuk kembali setelah Bayu menceraikan Winda.

Mungkin bagi Winda, Bayu lelaki baik. Karena selama mereka bersama, Bayu tidak pernah berselingkuh atau melirik wanita lain.

"Kami sudah cerai talak 3 kali."

"Hhh, dengan satu wanita?"

"Benar, aku sangat mencintainya. Tapi memang semua salahku dan dia juga. Kami mungkin belum memahami hakekat sebuah pernikahan," kata Bayu menyesal.

"Salah, maksudnya?" tanya Dimas yang masih belum mengerti.

" Kami masih beranggapan pernikahan ini seperti saat masih pacaran. Putus nyambung adalah hal biasa dan tidak akan ada aturan memghalangi jika ingin kembali bersama. Tetapi didalam pernikahan berbeda. Kami resmi cerai talak 3 dan kami tidak bisa kembali rujuk," kata Bayu sambil menatap Dimas.

Pikiran buruk Bayu mulai muncul. Ide yang pasti akan dianggap sebagian orang sebagai ide gila. Dan Bayu harus bisa meyakinkan Dimas untuk menerima ide dan rencananya tanpa penolakan.

"Aku pernah dengar hal itu," kata Dimas.

"Tapi, kamu bisa membantuku untuk bisa rujuk kembali," kata Bayu penuh semangat.

"Mana mungkin aku bisa membantumu. Aku ini dokter bukan pak penghulu," kata Dimas tersenyum.

"Bisa. Kamu bisa membantu. Nikahilah mantan istriku."

Dimas sangat kaget dan tidak percaya mendengar ucapan Bayu barusan. Pemikiran Bayu itu sungguh tidak masuk akal.

"Dimas, bantulah aku. Hanya enam bulan, Lalu ceraikan dia," kata Bayu memohon.

"Pernikahan macam apa itu? Tidak Bayu, aku tidak akan mengikuti rencana gila kamu," jawab Dimas tegas.

Kenal saja tidak, bagaimana aku bisa menikahi wanita itu. Lagi pula, aku tidak ingin ada perceraian untuk yang kedua kali. Rasa sakit yang aku rasakan belumlah hilang. Aku ingin pernikahan keduaku menjadi pernikahan untuk seumur hidupku, batin Dimas.

Namun, Bayu tidak tinggal diam mendapat penolakan dari Dimas. Dia terus berusaha memberi Dimas pengertian agar Dimas tidak salah paham dengan idenya.

"Dimas, anggap saja kamu bersedekah kebahagiaan padaku."

"Tidak Bayu, ada banyak cara untuk bersedekah. Tetapi bukan dengan menikahi mantan istrimu."

Penolakan Dimas membuat Bayu berpikir keras. Bayu teringat sesuatu yang mungkin akan membuat Dimas menuruti kemauannya. Namun jika hal itu diungkapkannya, Maka persahabatan mereka tidak akan seperti dulu.

Apakah sesungguhnya hal yang Bayu pikirkan?

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

smoga saja Winda milik dimas forever 🤭

2022-06-17

0

Nona_Sulung

Nona_Sulung

pernikahan bukan permainan atuuuhh 😭😭😭

2022-06-08

0

Ranran Miura

Ranran Miura

Gila sih Bayu, pernikahan dibuat mainan 😅

2022-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Duda talak
2 Bab 2 Ide Bayu
3 Bab 3 : Setujui pernikahan
4 Bab 4 : Menunggu calon pengantin
5 Bab 5 : Akad Nikah dan MP
6 Bab 6 . Hasrat Bayu
7 Bab 7. Sahabat Masa kecil
8 Bab 8 . Perampokan
9 Bab 9. Dimas selamat
10 Bab 10. Arti penting dirimu
11 Bab 11. Merawat istri
12 Bab 12. Perhatian dan cemburu
13 Bab 13. Malam indah
14 Bab 14. Bertemu Bayu
15 Bab 15. Lilis dan Zaki
16 Bab 16. Makan malam
17 Bab 17. Kedekatan Dimas dan Winda
18 Bab 18. Kejujuran Winda
19 Bab 19. Rahasia terungkap
20 Bab 20. Malpraktik?
21 Bab. 21. Dunia baru Dimas
22 Bab 22. Kedatangan Bayu
23 Bab 23. Tetap bersama
24 Bab 24. Kehormatan yang kembali
25 Bab 25. Kau sebenarnya di mana?
26 Bab 26. Ciuman pertama Lilis
27 Bab 27. Godaan Mantan
28 Bab 28. permintaan rujuk
29 Bab 29. Bertemu Bayu
30 Bab 30. Identitas baru Winda
31 Bab 31. Keinginan orangtua
32 Bab 32. Basah
33 Bab 33. Winda sakit
34 Bab 34. Aku tidak menyerah
35 Bab 35. Mencari rahasia
36 Bab 36. Aku harus pergi lagi?
37 Bab 37. Dia Winda?
38 Bab 38. Bertemu Winda
39 Bab 39. Menginap di rumah Winda
40 Bab 40. Mencari cara membuatmu tetap disini
41 Bab 41. Merawat Dimas
42 Bab 42. saling jujur
43 Bab 43. Makan malam tapi tidak romantis
44 Bab 44. Menjadi provokator
45 Bab 45. Kabar baik
46 Bab 46. Menunggu
47 Bab 47. Bertemu Vano Vani
48 Bab 48. Zaki meminta izin menikah
49 Bab 49. Twins V
50 Bab 50. Ciuman depan umum
51 Bab 51. Cari kesempatan atau modus?
52 Bab 52. Maya kesal
53 Bab 53. Berhutang penjelasan
54 Bab 54. Mencari waktu yang tepat
55 Bab 55. Jangan pergi
56 Bab 56. Memasang CCTV
57 Bab 57. Fitting baju
58 Bab 58. Vano sakit
59 Bab 59. Harapan baru
60 Bab 60. Ngidam
61 Bab 61. Kabar baik & kabar buruk
62 Bab 62. Penculik Vani ternyata dia
63 Bab 63. Ditukar?
64 Bab 64. Gadis itu bukan anakku
65 Bab 65. Cemburu
66 Bab 66. Vano menghilang
67 Bab 67. Cara Vano mencari perhatian
68 Bab 68. Ingatan Deni
69 Bab 69. Vani tenggelam
70 Bab 70. Vani...
71 Pengumuman
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 Duda talak
2
Bab 2 Ide Bayu
3
Bab 3 : Setujui pernikahan
4
Bab 4 : Menunggu calon pengantin
5
Bab 5 : Akad Nikah dan MP
6
Bab 6 . Hasrat Bayu
7
Bab 7. Sahabat Masa kecil
8
Bab 8 . Perampokan
9
Bab 9. Dimas selamat
10
Bab 10. Arti penting dirimu
11
Bab 11. Merawat istri
12
Bab 12. Perhatian dan cemburu
13
Bab 13. Malam indah
14
Bab 14. Bertemu Bayu
15
Bab 15. Lilis dan Zaki
16
Bab 16. Makan malam
17
Bab 17. Kedekatan Dimas dan Winda
18
Bab 18. Kejujuran Winda
19
Bab 19. Rahasia terungkap
20
Bab 20. Malpraktik?
21
Bab. 21. Dunia baru Dimas
22
Bab 22. Kedatangan Bayu
23
Bab 23. Tetap bersama
24
Bab 24. Kehormatan yang kembali
25
Bab 25. Kau sebenarnya di mana?
26
Bab 26. Ciuman pertama Lilis
27
Bab 27. Godaan Mantan
28
Bab 28. permintaan rujuk
29
Bab 29. Bertemu Bayu
30
Bab 30. Identitas baru Winda
31
Bab 31. Keinginan orangtua
32
Bab 32. Basah
33
Bab 33. Winda sakit
34
Bab 34. Aku tidak menyerah
35
Bab 35. Mencari rahasia
36
Bab 36. Aku harus pergi lagi?
37
Bab 37. Dia Winda?
38
Bab 38. Bertemu Winda
39
Bab 39. Menginap di rumah Winda
40
Bab 40. Mencari cara membuatmu tetap disini
41
Bab 41. Merawat Dimas
42
Bab 42. saling jujur
43
Bab 43. Makan malam tapi tidak romantis
44
Bab 44. Menjadi provokator
45
Bab 45. Kabar baik
46
Bab 46. Menunggu
47
Bab 47. Bertemu Vano Vani
48
Bab 48. Zaki meminta izin menikah
49
Bab 49. Twins V
50
Bab 50. Ciuman depan umum
51
Bab 51. Cari kesempatan atau modus?
52
Bab 52. Maya kesal
53
Bab 53. Berhutang penjelasan
54
Bab 54. Mencari waktu yang tepat
55
Bab 55. Jangan pergi
56
Bab 56. Memasang CCTV
57
Bab 57. Fitting baju
58
Bab 58. Vano sakit
59
Bab 59. Harapan baru
60
Bab 60. Ngidam
61
Bab 61. Kabar baik & kabar buruk
62
Bab 62. Penculik Vani ternyata dia
63
Bab 63. Ditukar?
64
Bab 64. Gadis itu bukan anakku
65
Bab 65. Cemburu
66
Bab 66. Vano menghilang
67
Bab 67. Cara Vano mencari perhatian
68
Bab 68. Ingatan Deni
69
Bab 69. Vani tenggelam
70
Bab 70. Vani...
71
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!