Marriage Betrayal
Rumah tangga yang bahagia, rukun damai dan penuh kejutan dan keromantisan adalah suatau harapan dan keinginan semua orang saat telah menikah. Di ratukan dan dimanjakan oleh orang terkasih adalah suatu kebahagian yang takterukur.
Seperti yang aku rasakan saat ini, di suguhkan begitu banyak kejutan romantis dari suamiku, nico hariatma. Suami sekaligus papa terbaik bagi aku dan anakku. Saat ini kami sedang menantikan kelahiran anak kedua kami. Aku sangat beruntung karna di sisa kehamilanku saat ini mas nico selalu ada untukku.Mas Nico juga selalu membuatku bahagia, selalu ada kejutan di setiap bulan kehamilanku.seperti yang mas nico lakukan saat ini. Mas Nico membawaku ke sebuah tempat yang aku sendiri tidak tau di mana itu karna mataku yang di tutupi oleh mas nico.
"Kita mau kemana sih mas? "tanyaku karna dari mobil tadi mas nico menutup mataku. Entah kejutan apa lagi yang akan ia berikan kepadaku kali ini.
" udah kamu jalan aja yang benar, nanti kamu kesandung jatuh lagi!. "tegur mas nico." Inget kamu itu sedang mengandung anak kedua kita, harus hati - hati!!! "ucap Nico sembari memegangiku dan mengarahkan jalan.
Aku terus memegang tangan nico dengan erat sambil melangkah secara perlahan " Yaudah kalau gitu kamu lepas dong ikatan mata aku biar aku bisa liat!"
Aku memanyunkansedikit bibirku agar mas nico mau melepas kain yang menutupi mataku. Sumpah, jalan sambil merem itu ngga enak banget, walaupun sebenernya hati riang gembira tak terkira karna mau di kasih kejutan yang membuatku sangat penasaran.
Mas Nico menghentikan tanganku yang akan melepaskan penutup mata yang di ikat oleh mas nico.
" Ets... Enak aja. Pokoknya aku akan lepas tutup mata kamu kalau kita udah sampe."
" ini aku penasaran loh mas." ucapku yang sangat deg-dengan dengan kejutan yang akan di berikan mas Nico kepadaku.
nico tak mengacuhkan protes arini.
Nico melambaikan tangannya pada semua orang yang sudah duduk di meja restoran.
Arya teman Nico memberi kode jika semua persiapnya sudah selesai. Nico mengacungkan jempolnya sembari menuntun jalan arini untuk mendekat ke meja restoran.
Meja besar dengan hiasan bunga di sisinya juga taburan mawar yang ada di rerumputan restoran membuat tempat itu sangat romantis. Nico sengaja memesan restoran yang autdoor agar lebih leluasa dan terkesan lebih menarik.
"Oke, kita udah sampe. "ucap mas Nico yang pelan - pelan melepas ikatan penutup mataku.
Arini membuka matanya perlahan - lahan dan mengedipkannya beberapa kali.
" Surprise,!!!" teriak para sahabat arini juga teman - teman Nico.
Arini menutup mulutnya, ia sungguh tidak menyangka jika suaminya itu mempersiapakan kejutan terindah dan seromantis ini di saat kandungannya memasuki tujuh bulan.
"Maas....! "ucapku berkaca - kaca.
Mas Nico tersenyum dan memelukku." Terharu ya? "ucap Nico.
" Aaaaaaaa..... Sosweet. "teriak citra memeluk Mia.
Mia membalas pelukan citra " jadi pengen cepet nikah."gumamnya melihat ke uwuuan nico dan arini.
Angga yang mendengar gumaman mia langsung mendekat dan nimbrung dalam pembicaraan mereka" Yaudah yuk kita ke KUA mia,mau sekarang atau nanti?" ucap angga yang tiba-tiba nimbrung.
Angga wijaya anak pengusaha yang cukup terkenal di jakarta. Banyak wanita yang antri untuk bisa mendaptkan hati angga namun angga seakan buta dan tidak mau membuka hati untuk orang baru. Dari dulu sampai sekarang cinta angga hanya untuk mia namun mia seakan acuh dan tidak begitu menanggapi perasaan angga.
" Iiiiiihhh apaan sih lu ngga." ucap mia mendorong angga menjauh darinya.
Aku dan Nico tertawa melihat kelakuan teman dan sahabat - sahabatku.
" Selamat ya Rin. "ucap Salsa yang ternyata juga di ajak oleh Nico untuk datang ke acara kejutaannya ini.
Salsabila adriana, partner sekaligus teman dekat nico sejak lama. Mereka berdua menjalin hubungan bisnis sejak awal kehamilan arini. Arini juga tau jika salsa teman dekat nico bahkan semenjak meteka menjalin hubungan bisnis berdua.
" Iya, makasi ya sal." jawabku memeluk salsa dan cipika cipiki ala ibuk - ibuk arisan.
" Sayang aku temenin salsa dulu ya." pamit nico yang aku angguki.
" Arini!!" teriak mia dan citra sambil berlari ke arahku.
"Aduuuh.... lu itu tambah cantik tau ngga? "sewot citra mencubiti pipiku.
" Maklumlah di sayang teruss." saut Mia, "Gua kalo punya suami kayak Nico pasti juga bakal awet muda." sambung Mia lagi.
"Tapi sayangnya lo jomlo. "jawab citra.
Aku hanya tersenyum melihat kelakuan sahabat-sahabatku yang dari dulu tidak pernah berubah.
" Hai Rin."Satria yang baru sampai melambaikan tangannya ke arahku.
" Yaampun gua sampe lupa lu sat, "citra menarik tangan satria," ini nih Rin dokter super sibuk kita akirnya datang, ini gua yang maksa loh. "ucap citra mengeluarkan celotehan panjang kali lebarnya ke arahku.
Aku tersenyum " Hai sat, udah lama ya kita ngga ketemu." ucapku membalas sapaan satria.
Satri adalah mantan pacarku dulu sebelum aku menikah dengan Nico. Dulu kami bekerja sebagai dokter satu tim di rumah sakit tempat kami bekerja. Tapi karna ada satu problem kami akirnya putus dan pada saat itu aku bertemu dengan Nico. Orang yang membuat aku berhasil move on dari satria. Dan ngga butuh waktu lama Nico melamarku dan akupun menikah dengan Nico. Nico memintaku untuk berhenti bekerja sebagai dokter karna jabatannya yang telah tinggi di kantor.
"Rin itu yang sama Nico siapa? "tanya Mia memperhatikan Nico yang sedang berkeliling dengan wanita cantik dengan badan montok dan rambut panjang yang ia biarkan terurai.
Citra ikut melihat ke arah pandang Mia." Oooh.... itu partner kerjanya mas Nico. "jawabku juga melihat ke arah yang sama.
" Temen apa temen, cantik loh itu? "ucap Mia memanas - manasi.
" Body gols banget...." sambungnya lagi.
" Usstt... Apaan sih lu, Nico ngga kayak gitu orangnya. Yakan Rin." ucap citra membela.
Aku mengangguk sembari tersenyum pada kedua sahabatku. Aku kembali melihat Nico dan salsa yang terlihat sangat asik bercerita.
" Rin makan yuk,!. Kasian tuh makanan udah ngemis - ngemis minta gua makan"ucap Citra menarik tanganku menuju meja panjang dan besar tersebut.
" Bilang aja kalo cacing - cacing di perut lu udah meronta - ronta minta karbohidrat!" sewot mia yang hanya di balas cibiran oleh citra.
**************
" Gimana capek?" tanya Nico yang duduk di atas sofa dengan aku yang berbaring dan menjadikan paha nico sebagai bantal.
" Hmmmm.... Sedikit tapi lebih banyak senengnya sih." jawabku tersenyum mentap Nico.
"Makasi ya mas. "
"Iya, apapun akan aku lakukan asal kamu bahagia.karna begitu calon anak kita ini pasti juga akan bahagia di dalam sini. "Jawab Nico mengelus perutku.
Aku tersenyum bahagia mendengar nico yang sangat perhatian padaku seperti ini.
" Aku tunggu lejutan - kejutan kamu selanjutnya."
" Oooh mau lagi?"
"Aku mengangguk, "Yaudah kalau aku akan pikirin kejutan selnjutny yang spektakulur saat anak kita lahir nanti."
"Aku janji akan buat kejutan yang ngga akan terlupakan oleh kamu. "
"Janji ya. "
"Iya, janji. "ucap Nico yang kemudian menciumku.
*************
" Mia lo kenapa sih ngga coba deket sama angga yang udah jelas suka gitu sama lo. Ya ngga rin?" tanya Citra, sembafi menyantap makanan yang ia pesan.
Aku mengangguk dan sesekali menyeruput minumanku.
" Gini cit masalahnya gue ngga suka sama angga jadi mau di paksaain gimanapun tetep ngga bisa. "
" tapi kalau lo bisa buka hati sedikit aja sama dia pasti lama lo bakal suka sama dia."
" Lagian ya mia, angga itu gateng rumayan lah ya, mapan, udah punya pekerjaan tetap. Kalo lo sama dia di jamin sih lo ngga bakal susah. "aku mrngangguk mengiyakan ucapan citra yang dari tadi melihat ke arahku untuk bisa mendukung pendapatnya.
" Bener sih yang di bilang sama citra." ucapku sedikit membela.
Mia menghela nafas panjang," Susah ya bicara sama kalian yang ngga ngerti gitu gimana perasaan gue."
Aku tersenyum ke arah Citra, "Udah - udah mendingan sekarang kita makan. Masalah cowok nanti - nanti aja yang penting sekarang kita happy." ucapku menenagkan suasana.
"Ya lo enak Rin udah dapet nico yang perhatian, sayang sama keluarga apa lagi kalau buat kejutan ngga nanggung - nanggung..... super romantis." ucap Citra.
"Hmmm... Gue juga pengen dapet suami kayak Nico, tajir, ganteng perhatian romantis.... Suami lo itu emang supur sumpurna banget rin." saut mia.
"Syukurlah, aku juga ngga nyangka bisa dapetin mas Nico. "ucapku.
**********
Ceklek...
Nico membuka pintu rumahnya menggunakan kunci cadangan yang ia bawa. Beberapa malam ini ia sering pulang larut malam karna pekerjaan kantor yang saat ini super sibuk.
Nico melihat ke arah sofa, ia menggeleng melihat arini yang telah ketiduran karna menunggunya pulang.
Nico berjalan mendekat kemudian mencium kening serta pipi arini berulang kali.
Aku mengedipkan mataku beberap kali, "Maas kamu udah pulang." ucapku yang di bantu duduk oleh Nico.
Nico mengangguk, "Kamu kenapa tidur di sini sih, kan aku udah bilang kamu ngga perlu nungguin aku pulang.".
"Ngga papa mas, aku pingin nungguin kamu pulang aja. "
"Bandel ya. "ucap Nico mencubit hidungku.
" Yaudah kita ke kamar sekarang!" sambung nico lagi memegangiku untuk masuk kedalam kamar.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-02-22
0