" Mama tadi cika main sama bi seru banget dia ajak cika main seluncuran petak umpet sampai kejar - kejaran."
"Pokoknya seru banget ma, Cika seneng. Besok cika mau main sam bi lagi bolehkan ma? "
Aku berjongkok menyamakan tingguku dengan cika, "Tentu boleh dong sayang, mama seneng kalau kamu juga seneng." ucapku mengelus rambut Cika.
"Cikaaa.... "dari gerbang sekolah terdengar suara teriakan girang dari seorang anak perempuan berlari ke arah Cika.
" Bi?" ucap Cika yang juga ikut berlari ke arahnya.
" Cika! "
" Bi!"
Panggil aku dan Salsa bersamaan. Salsa mengejar Bianka yang berlari dari dalam sekolah.
"Arini. "ucap Salsa tersenyum ke arahku.
"hay sal." ucapku membalas sapaan Salsa.
Salsa berjalan mendekat sambil memeluk dan menanyai kabarku.
Saat berpelukan aku melihat salsa memakai anting yang sama dengan anting yang aku temukan di dalam jas Nico.
"Kamu apa kabar? "tanya Salsa padaku.
" Alhamdulillah aku baik." ucapku masih membalas ucapan salsa dengan baik.
" Kamu lihat deh bianka sama Cika mainnya seru banget padahal kata suster tadi mereka juga udah main loh." ucap salsa menyuruhku untuk melihat ke arah bianka dan Cika yang sedang bermain.
" Emang ya anak - anak ngga ada capeknya." ucap salsa menggeleng heran melihat ke arah Cika dan bianka.
Aku tersenyum sembari mengangguk mengiyakan ucapan salsa.
***********
"Oke bye... Sampai ketemu besok. "ucap Mia tersenyum - senyum setalah mendapkan telfon dari cowok yang ia kenal dari media sosial baru - baru ini.
" Aaaaaaa.... CITRA!" teriak mia sangat girang setelah panggilannya dengan pria itu terputus.
" Iiiiihhhh.... Lebay lu!" ucap Citra membawaka jus jeruk ke arah mia.
"Yaampun Cit suaranya itu cool banget, gue yakin seratus persen pasti dia ganteng pake banget sesuai kayak yang di foto. "
"Jangan ngarep ketinggian, ntar kalau ternyata dia jelek, brewokan udah tua terus giginya tingal dua, gimana?"
"Iiiiih.... Apaan sih loh malah nakut - nakutin. Harusnya ya lo itu nyemangatin gue susun rencana gimana gue bisa tampil cantik dan elegan besok biar dia terpesona sama gue. "
"Bukan nakut - nakutin gue kayak gini. "kesal mia menyeruput jus jeruk yang yang di bawa oleh Citra tadi.
" Gini ya Mia, Di jaman yang sekarang ini kita itu ngga bisa sembarangan percaya sama orang apalagi yang kita kenal di media sosial kayak gitu. "
" Oke kalau orangnya ganteng sesuai ekspektasi loh tapi kalau ternyata dia pisikopat gimana? Lo bisa di bunuh, di mutilasi terus di jadiin pajangan..... Iiiiihhh gue sih serem. "ucap Citra menakut - nakuti.
Mia terlihat terpengaruh dengan ucapan Citra, ia jadi tidak bisa berfikiran positif setelah mendengar ucapan citra.
" Kalau ngga lo di jual, di kirim ke luar negri jadi simpanan om, om teris hidup lo stak di sana iiiiiiiihh...."
" Yaampun mia gue yang ngebayangin aja udah merinding apalagi kalau kejadian. "
"CITRA! "bentak mia yang membuat Citra terkejut," Sekali lagi lo nakut-nakutin gue, gue bakal pergi dari sini. "ancam mia.
" Eeehh... Ngga - ngga jangan, gua janji ngga akan ngomong gitu lagi."
" Awas lo ya." ucap mia memelototi citra.
**************
Arini menunggu salsa dan Nico keluar dari kantor dari dalam mobilnya. Arini ingin membuktikan jika dugaannya tentang salsa itu benar atau salah.
Tak berapa lama Nico keluar dari kantornya, masuk kedalam mobil lalu pergi.
Tak berselang lama salsa juga keluar dari kantor Nico dan masuk kedalam mobilnya.
"Ini dia. "ucapku mengikuti mobil salsa.
Beberapa menit perjalanan salsa memberhentikan mobilnya di sebuah apartemen yang arini ketahui jika itu bukanlah apartemennya. Apartemen mewah yang hanya orang - orang kaya kelas atas yang biasanya menempati apartemen itu.
" Ada apa salsa ke sini? Apa mas nico juga ke sini? "batinku bertanya - tanya.
Salsa keluar dari mobilnya memeberikan kunci mobil pada satpam yang berjaga.
Aku dengan cepat menyusul salsa masuk kedalam apartemen dengan mengendap - ngendap agar tidak ketahuan oleh salsa.
Salsa masuk kedalam lif lantai sepuluh. Aku dengan cepat juga menekan tombol lif no sepuluh untuk menyusul salsa.
"Sebentar lagi oerselingkuhan kalian akan terbongkar. "ucapku menahan tangis yang sebentar lagi akan pecah.
" Hay baby." ucap salsa yang berciuman di depan pintu apartemen dengan pria yang tidak bisa di lihat dengan olehku.
Setelah berciuman mesra merekapun menutup pintu apartemen.
Dengan langkah besar akupun keluar dari tempatbpersembunyianku lalu mengegdor pintu apartemen dengan sangat kencang, aku tidak peduli dengan tanganku yang sakit akibat gedoran yang sangat kuat.
"Salsa.... Salsa buka."
"Salsa aku tau kamu di dalam buka pintunya! "
Teriakku sambil terus menggedor pintu.
"SALSA! "panggilku dengan nada tinggi aku tidak hanya mengedor pintu tapi aku juga menekan tombol bel agar salsa segera membukakan pintu untukku.
" Iya sebentar." ucap salsa yang tidak jadi naik ke atas kasur bersama pria itu.
" Sebentar ya sayang." ucap salsa yang berjalan menuju pintu apartemen.
"Iya siapa.... "Aku segera masuk kedalam apartemen ity tanpa mengatakan apapun pada Salsa.
Arini... Arini.... Arini kamu mau ngapain!" ucap salsa menahanku untuk masuk.
"Aku yang sangat emosi tidak bisa berpikir jernih lagi aku tetap menerobos masuk tanpa mempedulikan ucapan salsa yang menghalang-halangiku.
Aku membuka pintu kamar dan masuk kedalam.
" Arini!" salsa memegangi kepalanya saat aku masuk kedalam kamar dan melihat jika bukan Mas Nico yang ada di dalam kamar.
Aku melihat ke arah salsa, "puas kamu sekarang?" ucap salsa kepadaku.
"Aku minta minta maaf. "ucapku yang kemudian segera pergi dari sana.
Pria itu merangkul salsa kemudian menciumnya," tadi itu siapa sayang. "tanya Nathan bergelayutan dengan salsa.
" Ngga tau..." ucap salsa yang kemudian masuk kedalam toilet.
************
" Sayang..." ucap Nico begitu pintu rumah itu terbuka.
" Sayang...." ucap seorang wanita yang langsung memeluk Nico dengan ciuman bertubi - tubi sampai Nico susah untuk menerimanya.
" Udah ya.. Udah, kita masuk dulu ngga enak di liat orang! '' ucap Nico yang kemudian menutup pintu rumah.
" Kamu kenapa lama banget sih sayang, aku capek tau nungguin kamu dari tadi." ucap khesya bergelayutan manja di tangan Nico sambil berjalan menuju kamarnya.
"Maaf ya sayang akukan harus kerja, tadi itu meetingnya padet banget sampe aku ngga ada waktu untuk nelfon kamu, aku tersiksa banget." jawab nico yang duduk di sisi ranjang.
Khesya membantu nico membukakan jas serta kemeja nico, "Kasihan, pasti kamu capek banget ya?" tanya kesya melepas satu persatu kancing baju Nico.
'' Iya sayang aku capeekk.... Banget. Tapi begitu aku ngeliat kamu cantik dan seksi seeprti ini capek aku jadi ilang. "ucap Nico tersenyum ke arah khesya.
Khesya tersenyum ke arah Nico," emang aku cantik,? "tanya khesya pada Nico.
" Iya kamu cantik banget, kamu perempuan paling cantik dan paling seksi yang pernah aku temuin. Kamu cinta sejati aku, kamu lebih dari apapun."
Khesya mengibas rambutnya," Cantikan mana sama Arini? "tanya khesya penuh selidik.
" jelas cantikan kamu, arini tidak ada apa - apanya di banding kamu.dia itu jauh di bawah kamu" puji nico yang membuat senyum khesya semakin lebar.
"Serius? "tanya khesya lagi.
" Iya, kapansih aku bohong sama kamu, lihat sekarang aku lebih milih pulang ke rumah kamu di banding ke rumah aku sendiri. Apa ini masih kurang jelas?"
Khesya semakin tersenyum lebar menatap ke arah Nico," Makannya karna kamu terlalu cantik dan istimewa aku kasih ini ke kamu. "Nico mengeluarkan kotak kecil berwarna merah dari dalam kantongnya. Nico memberikan itu pada Khesya.
" Apa ini mas?" tanya Khesya sangat penasaran.
" Hadiah khusus untuk kamu." jawab Nico tersenyum menatap ke arah Khesya.
"Aaaa... Makasi ya sayang. "ucap khesya mencium bibir Nico,lalu membuka kotak tersebut.
" Mas..." ucap khesya melihat ke arah Nico.
" Iya kenapa? "tanya Nico.
" Ini anting?" ucap Khesya menunjukkan kotak itu pada Nico,
"Tapi kok cuma sebelah?" heran Khesya lagi.
Nico mengambil kotak anting tersebut lalu memeriksanya. "iya ya kenapa cuma sebelah?" heran nico juga yang kemudian memeriksa jas serta saku celananya.
"Apa jatuh ya mas "ucap khesya memeriksa lantai.
" Jangan - jangan..." ucao Nico dengan wajah sangat tegang.
"Jangan - jangan apa mas? "tany khesya yang menjadi hawatir.
Nico langsung berdiri dan mengambil jas serta bajunya yang di letakkan khesya di atas kasur.
" Kenapa mas?" tanya khesya menahan Nico.
" Jangan - janagn antingnya ketingan di rumah sayang." ucpan nico berjalan keluar sambil memakaikan kancing bajunya.
Ini bahaya kalau sampai Arini yang nemuin anting itu. "ucap Nico yang berjalan cepat menuju pintu keluar.
Emang harus di cek sekarang mas, harus pulang sekarang gitu?" ucap Khesya yang berap melepakan nico pergi.
"Harus aku cek sekarang sayang, kalau ngga keburu arini tau. "ucap Nico yang kemudian membuka ointu dan mencium khesya beberapa kali lalu pergi.
" Aku pergi ya, bye i love you." ucap nico yang kemudian melajukan mobilnya.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments