BAB 2.Gelagat aneh

" Sayang." panggil nico kepadaku saat aku sedang menata makanan di atas meja.

" iya, ada apa sayang? '' tanyaku melihat wajah nico yang sepertinya ingin mengatakan sesuatu.

" Aku hari ini ngumpul sama anak - anak ya?"

Wajahku langsung berubah, karna kemarin nico bilang dia akan menghabiskan waktu weekend ini bersamaku.

" Please !" ucap nico memohon kepadaku.

"Ini gara-gara arya ngasih kabar dadakan kalau ngga mungkin aku ngga akan janji sama kamu. Plise ya sayang!" mohon nico lagi.

"Aku janji weekend depan kita jalan - jalan ya, sama cika sekalian ! Ya sayang plise! "

"Oke. "ucapku mengizinkan.

" Thanks you sayang. '' ucap Nico memelukku.

"Yaudah kalau gitu kita sarapan dulu. "ucapku yang di angguki oleh nico.

" Cika..... Ayo kita makan sayang!" panggilku memanggil anak pertama kami yang telah berusia lima tahun.

*****************

" Busettt... Lama amat lo nic." ucap Arya begitu nico sampai di restoran tempatnya akan berkumpul dan menghabiskan waktu dengan sahabatnya.

" Biasalah jakarta. "jawab nico sambil terus memainkan ponselnya.

" Eh nic itu hp di tarok dululah, kita di sinikan mau ngumpul mau happy happy bro. "ucap Arya.

" Lo juga ngga, berhenti bentarlah ngestalking ig nya mia."

" Bentar - bentar" kompak mereka berdua.

"Anak - anak udah mau nyampe loh ini. Kalau mereka liat kalian bedua kayak gini yang ada mood ngumpul mereka pada turun drastis. "cerewet Arya lagi namun tidak di dengarkan oleh mereka berdua.

Kesal dengan ucapannya yang tidak di dengarkan aryapun merebuk ponsel dari tangan angga dan Nico." Lebih baik gini biar kalian rasaain rasanya jadi gue." ucap Arya menahan ponsel nico dan angga.

"Arya balikin sekarang, itu urusan kantor gue lagi mepet loh."

"Bodoamat. "

"Ya balikin lah itu gua mau dm mia loh, kalu hp gue lo tahan gini gimana gua pdkt sama mia.

" Terserah, itu urusan lo." jawab arya memegang erat ponsel keduanya.

" ARYA!" panggil rombongan teman - teman alumni SMA mereka.

" RICAD...." saut arya melihat Ricad ada di deretan pertama. Tak mau buang kesempatan nicopun dengan cepat merebut ponselnya dari arya. Melihat itu anggapun juga tak mau kalah.

"Akirnya mia gua. "ucap Angga mencium pknselnya.

" Sialan lo pada." umpat arya memelototi nico dan angga bergantian.

" Eeeee... Sorry ya kayaknya gue ngga bisa lama - lama deh." ucap Nico setelah melihat chet di wa nya.

" Kenapa emang? Arini minta bobok bareng?" ucap angga mengejek.

"Bukan, sialan lo, "umpat Nico" ini ada urusan kantor mendadak gue harus ke sana sekarang. "jawab Nico.

" Yaelah nic kan lo ada tim, suruhlah tim lo buat hendel ini. Lagian ini kita udah pada ngumpul semua loh." bujuk Arya.

" Ngga bisa ar, ini urusan penting soalnya harus gue sendiri yang turun tangan."

" Sorry ya.. Maaf ya semua." ucap Nico yang kemudian cepat keluar dari restoran.

Nico melajukan mobilnya masuk kedalam parkiran kantornya. Nico meihat sekeliling lalu berjalan menuju mobil berwarna putih yang di parkir tidak jauh dari mobilnya.

Nico masuk dan menyapa perempuan yang ada di dalam mobil itu. "Hai sayang..." ucap Nico yang kemudian mengulam bibir perempuan itu beberapa kali.

**************

Ceklek...

Arini membukakan pintu untuk suaminya yang baru pulang.

"Hai sayang. "ucap Nico tersenyum pada istrinya yang terlohat sangat cantik malam ini.

" Kamu cantik banget sih, bikin aku tambah sayang." sambung Nico merangkul istrinya dengan wajah riang.

" Kok pulangnya malam banget sih mas, aku telfonin juga nomor kamu ngga aktif. "

"Maaf sayang, aku lupa ngecas. Karna keasikan ngumpul sama anak - anak tadi."

Arini mengerutkan keningnya, "Angga bilang kamu ngga jadi ngumpul sama mereka mas."

Nico terlihat gelagapan, "Masa sih? , padalah tadi aku ngumpul loh sama mereka ya walaupun ngga lama karna ada urusan kantor yang harus aku urusin dulu. "

Aku mengangguk, membuang rasa curigaku pada suamiku. Mungkin tadi mrmang angga yang salah memberi info kepadanya.

*************

" Iya... Iya makasi ya mis." ucapku setelah selesai membicarakan perkembangan cika di sekolah dengan gurunya.

Aku melihat ke arah taman tempat cika dan bianka sedang bermain. Di sana aku juga melihat Nico dan Salsa sedang berbicara. Entah soal hubungan atau hal lain yang tidak aku inginkan.

Perasaanku semakin tidak karuan saat Salsa memperbaiki jas yang di gunakan Nico. Perlakuan salsa pada Nico terlihat berbeda. Itu semua membuatku menjadi takut dengan dugaan teman - temanku tentang "tidak ada seorang perempuan dan laki - laki yang bisa berteman,pasti salah satu dari mereka memiliki perasaan atau bahkan mereka sama - sama suka."

Huh... Ucapan itu membuatku semakin was - was apalagi ketika melihat salsa seperti ini sekarang.

Aku berjalan menghampiri mereka berdua sekalian aku juga ingin melihat anakku cika.

" Eh arini. "

" Hai sal." ucapku membalas sapaan salsa.

Saat aku sampai di sana Nico memang lanhsung merangkul dan menciumku di depan salsa tapi yetap saja rasa hawatir itu tetap ada. Apalagi akir - akir ini Nico selalu pulang malam. Nico juga lebih mementingkan kantornya dari pada keluarganya sendiri.

"AAAAAAA.... "pekik seorang anak kecil saat kami berbincang di sudut taman itu. Aku langsung bergegas begitu melihat ada seorang anak yang terjatur dari perosan dan tangannya membentur batu.

" Bianka.." kejutku saat melohat anak itu ternyata adalah anak salsa.

" Bii... "teriak salsa yang histeris begitu melihat tangan anaknya.

" Bii kamu kenapa?" ucap salsa hedak memgang tangan anaknya.

" Jangan dipegang sal, biarin kayak gitu dulu sampai petugas ambulan sampai! "peringatku takut jika salsa pegang tulang anaknya akan semakin bergesar dan akan berakibat fatal nantinya. Karna kemungkinan tangan bianka patah melihat posisi jatuhnya juga luka yang ada di tangannya itu.

" Telfon ambulan sekerang sal!" ucapku lagi karna salsa yang masih fokus pada anaknya yang terluka.

Salsa mengangguk lalu menelfon ambulan dengan cepat.

************

"Mama sakit ma. "rintih bianka saat ia di bawa masuk kedalam ruangan igd untuk di obati oleh dokter.

" Iya sayang,.. Iya. '' ucap salsa yang jug ikut menangis karna rintihan anaknya itu.

"Maaf buk silahkan tunggu di luar! "ucap suster memperingati.

Salsa terus menangis sambil berjalan ke sudut rumah sakit entah untuk menenagkan diri atau untuk terus menangis.

Aku menghela nafas melihat ke ruangan IGD tersebut. Di sinilah awal pertemuanku dan Nico.

Pria yang kecelakaan dengan banyak luka di tubuhnya. berbulan - bulan Nico di sini dan aku bertanggung jawab untuk menjaga serta menjamin kesehatannya.

Nico sempat lumpuh sementara akibat kecelakaan itu. Namun berkat terapi serta semangatnya untuk sembuh ia bisa berjalan kembali bahkan sampai sekrang.

Nico itu beda dari sekian banyak pasien yang aku tangani hanya dia yang melewati itu semua dengan senyuman tanpa mengeluh sedikitpun. Mungkin karna sifatnya itulah yang membuatku jatuh hati pada nico.

Aku mengeleng setelah mengingat kejadian itu, aku memalingkan wajahku melihat ke arah salsa yang ternyata saat ini sedang bersama suamiku.

"Kamu yang tenang sa, aku yakin bi ngga akan kenapa- napa"ucap nico memgang pundak Salsa.

Salsa mengangguk kemudian memeluk Nico entah itu sengaja atau reflek tapi itu cukup membuatku sakit hati.

Satria keluar dari dalam IGD setelah selesai mengobati bianka.

Aku berdiri dan menanyakan bagaimana ke adaan bianka pada Satria.

"Gimana sat dia ngga papakan. "

"Syukurlah berkat tindakan kamu retak di tulangnya ngga terlalu parah. "

" Syukurlah."

"Tapi kamu hebat loh rin dengan kondisi kamu saat ini kamu masih bisa mrlakukan tindakan - tindakan dasar seperti itu. "

" Mau bagaimanapun akukan juga seorang dokter sat, jadi aku akan melakukan apapun untuk membantu orang lain selagi aku bisa."

Satria mengangguk sambil tersenyum ke arah arini.

Salsa melepas pelukannya dari Nico kemudian bergegas menghampiri dokter yang menangani anaknya itu. Gimana keadaan anak saya dok.

''ibuk tenang!, anak ibuk baik - baik saja. Dan sekarang ibuk sudah boleh masuk untuk menemui anak ibuk.

"jawab satria mempersilahkan Salsa untuk masuk.

" Kamu inget ngga sih waktu kita masih kerja bareng di rumah sakit ini, kamu itu dokter yang paling antusias menangani pasien anak kecil seperti ini."

" Kamu bilang kamu ngga mau anak - anak kecil seperti itu kesakitan, dan kamu berkerja keras memberikan pertolongan terbaik agar semua pasien anak kecil kamu ngga kesakitan."

"Bahkan kamu rela ngga pulang loh rin. "ucap satria mengingatkan kebersamaan mereka dulu.

" Iya aku inget, kamukan tau aku itu paling ngga tega kalau liat anak kecil nangis."

" Oh iya kamukan meloan orangnya." ejek satria.

"Iiihh apaan sih sat. "ucapku memukul pundak satria.

" Sayang ayo kita pulang." ucap Nico yang menghampiriku.

" Oh.... Iya. Yaudah Nic aku pulang dulu ya. Kasian Cika kelamaan nunggu di mobil." ucapku berpamitan pada satria.

"Iya hati - hati ya, rin nic. "ucap satria yang di angguki oleh nico.

" Bye.." ucapku melambaikan tangan pada satria.

" Bye.." balas satria yang masih memperhatikan arini.

Satria menghela nafas, kemudian menggeleng dan berjalan menuju ruangan lain untuk melanjutkan pekerjaannya.

*************

Drettt... Dretttt... Drettt

"Iya halo. "jawabku mengangkat telfon.

Halo buk ini saya tukang ojek yang ibuk suruh untuk mengantarkan makanan ke kantornya pak Nico.

" Iya ada apa ya pak?" tanyaku heran.

" begini buk saya sudah sampai di kantornya tapi ngga ada orang buk. Cuma ada sekurity di sini buk.

" Yasudah pak kalau begitu biar saya bicara dengan sekuritynya! "

Tukang ojek onlin itupun memberikan ponselnya pada sekurity yang bertugas di sana.

" Halo buk. "

"Iya halo pak ini saya istrinya pak Nico. Pak niconya ada pak?"

"Wah di kantor ngga ada siapa - siapa buk.hari inikan hari libur buk jadi ngga ada orang di kantor adanya cuma saya buk. "

"Bener - bener ngga ada pak?"

"Iya bener buk semua ruangan udah saya cek dan ngga ada orang sama sekali di kantor."

"Hmmm... Gitu ya pak. Yasudah kalau gitu makanannya untuk bapak aja."

" Wahh terima kasih ya buk."

" Iya." jawabku yang kemudian menutup telfon.

.

.

Bersambung

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!