Your Officemate

Your Officemate

1. PROLOG

Erika menarik napas dan menghembuskan kasar mencoba mengusir segala macam rasa yang berdesakan di dalam hati.

Ini adalah kesekian kalinya Erika mencoba menghubungi Hans. Lagi - lagi suara operator menjawab

"Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi..."

Semakin mencoba menghubungi suaminya, semakin kuat pula rasa tak nyaman itu muncul. Ada rasa gelisah yang sulit dijelaskan dan terus mengganggu perasaannya.

Brrrmmm....suara mobil datang....

Tap... tap....

Erika berjalan cepat - cepat kearah pintu. Berharap ada mobil Hans berhenti manis di depan rumah. Erika ingin segera bisa menyambut sang pengemudi dengan peluk dan cium seperti biasa.

"Bukan Kak Hans..." gumam Erika lirih pada diri sendiri.

Meski tahu itu bukan suara mobil Hans, tetap saja Erika refleks berlari setiap kali ada suara mobil berhenti di depan rumah.

"Kak Hans, dimana kamu?" Erika memutuskan untuk mengirimkan pesan kepada Hans. Sesuai dugaannya, chat WA Hans centang satu.

Mungkin saja saat ini batere ponsel Kak Hans habis.

Erika berusaha menenangkan dirinya.

Akhirnya Erika memutuskan untuk menunggu Hans sambil duduk diteras dengan harapan perasaannya akan lebih baik.

Tapi nampaknya hari ini semua kompak membuatnya resah. Didalam pandangan Erika, rumput di taman warnanya tak sehijau biasanya. Daun - daunan nampak layu. Bunga warna warni pun seolah - olah ikut merunduk. Bahkan lampu taman terasa ikut meredup seiring resah hati Erika.

Ck...ini bukan apa - apa, Ok? Pasti karena mau datang bulan, perasaanku jadi lebih sensitif, dan tak menentu. (Erika)

Erika berkali - kali melirik jam di ponselnya sambil terus mencoba menghubungi nomer Hans. Kondisinya masih sama. Ponsel Hans tidak aktif.

Meski tahu ponsel Hans tidak aktif, Erika terus saja mengirimkan pesan kepada Hans.

Hasilnya? Tentu saja pesan tak terkirim. Tapi tak apa. Paling tidak, Hans nantinya akan tahu bagaimana gelisahnya sang istri menunggu dia yang tak kunjung pulang. Dan tanpa kabar.

Sambil terus berharap ada respons dari Hans, atau setidaknya pesan itu berubah menjadi centang dua. Erika terus mengirimkan pesan - pesan kepada Hans. Dimulai dari pesan manis, berubah menjadi pesan bernada kuatir, bahkan berakhir dengan omelan khas seorang istri karena suami tak kunjung pulang.

Selama 15 tahun pernikahan, Hans tak pernah membiarkan mereka lost contact dalam waktu yang lama.

(lost contact \= kehilangan kontak)

Bagi Erika, Hans adalah suami siaga. Hanya dengan sebuah pesan atau miscall, Hans pasti segera menghubungi istrinya. Tak peduli seberapa sibuknya, pasti dia menyempatkan diri untuk menelpon atau sekedar mengirim pesan singkat.

****

Jam 10 malam

Keterlaluan!! Erika memaki dalam hati. Dia merasa sangat marah meski tak tau pasti apa yang membuatnya marah. Dadanya terasa sesak.Ingin hati menumpahkan semua isinya. Tapi kepada siapa dan kemana?

Sambil menahan semua rasa itu, dihapusnya make up dan dilepasnya dress selutut warna salem. Hari ini Erika memang sengaja sedikit berdandan untuk menyambut Hans pulang. Harapannya tadi adalah Hans pulang dan senang dengan penampilannya yang cantik. Tapi seringkali ekspektasi berbeda dengan realita.

Rasa cemas, marah, kecewa, dan gelisah semua bercampur menjadi satu. Tak tau harus kemana mencari Hans. Tak tahu pula kepada siapa dia harus mengeluh. Hingga akhirnya Erika hanya bisa pasrah.

Rasa putus asa membuatnya berlutut di dekat tempat tidurnya. Tanpa sadar batinnya terus berdoa dengan harapan doanya bisa sampai kepada sang suami.

Ya Tuhan, ada apa ini? Tolong jaga dia diluar sana. Kutitipkan suamiku, Hans Sanjaya padaMu. Jangan biarkan dia jatuh dalam godaan, lindungi keselamatannya. Ingatkan selalu kalau Istri dan anak - anak menunggu dirumah. Aku....mencemaskannya...

Lelah menunggu.

Lelah berprasangka.

Lelah menangis.

Akhirnya Erika tertidur....

****

Tengah Malam

Drrrrrttttt.... drrrrrrttttt.....

Suara getaran ponsel mengagetkan Erika. Buru - buru diraihnya telepon genggam dari atas nakas.

KAK HANS CALLING

Tanpa basa - basi, Erika langsung memberondong Hans dengan pertanyaan - pertanyaan menyelidik.

"Dimana?"

"Dari mana?"

"Kapan pulang?"

"Ngapain saja kamu?"

"Kenapa tak ada kabar?"

"Ada apa dengan ponselmu?"

"Kenapa malam sekali?"

..............................hening....................................

"Kak Hans....???" nada suara Erika sedikit tinggi dan tak enak didengar karena tak mendapat jawaban apapun.

"Tolong bukakan pintu Mom....." akhirnya terdengar suara dari seberang sana.

DEG!!

Kenapa suara Kak Hans lemas? (Erika)

"Apa kamu sakit?" Erika yang tadinya sempat kesal mendadak merasa cemas.

NUuuuttt......

Tak ada jawaban. Telpon dimatikan....

Erika bergegas lari menuju pintu utama dengan perasaan tak menentu. Ada sedikit lega yang terselip karena akhirnya Hans pulang. Erika berusaha melupakan sejenak rasa penasaran karena tak bisa menghubungi Hans. Toh yang terpenting saat ini adalah Hans sudah pulang.

Duh!!! Tiba - tiba rasa bersalah menyergapnya. Nampak Hans sudah duduk di bangku teras. Wajahnya kuyu dan matanya juga sayu. Kemejanya kusut dan dikeluarkan dari celana panjang, ditambah lagi tiga kancing kemeja bagian atas yang terbuka. Rambut pun sudah jauh dari kata rapi.

Kak Hans keliatan capek sekali.... (Erika)

"Mommyyyy....", sapanya dengan senyum lelah. Tangannya terentang siap memeluk Erika.

Oh, Erika merasa malu karena telah berprasangka. Buru - buru dia menghambur ke pelukan Hans. Lalu menciumnya seperti setiap kali dia pulang kerja.

Hans mendekapnya erat seolah - olah lama tak berjumpa. Ada hangat menyelusup dihati Erika. Dan juga. ..ada rindu terasa di dalam dekapan Hans.

Mood swing benar - benar membuatku tak waras sampai - sampai aku mencurigai Kak Hans. (Erika)

Tak lama Hans mengurai pelukan dan langkahnya langsung menuju kamar mereka.

"Lho... kenapa tak makan Kak? Nanti sakit. Tadi sore, aku sudah masak. Tunggu, aku panaskan sebentar. Atau mau buah saja?" Erika terburu - buru menuju dapur.

"Buat besok aja. Aku capek banget. Hari ini lembur di kantor." jawab Hans sambil berlalu menuju kamar mereka.

Tanpa banyak bicara, Erika buru - buru membereskan meja makan supaya bisa segera menyusul Hans. Ada banyak hal yang ingin ditanyakannya kepada Hans.

***

Begitu tiba di kamar, Erika tertegun mendapati Hans sudah tidur dan suara dengkuran pun sudah terdengar. Kemeja dan celana panjang yang tadi dipakai Hans tergeletak begitu saja di lantai.

Pelan - pelan Erika duduk disamping Hans, mengamati wajah lelah Hans. Rasa bersalah kembali datang saat melihat guratan halus yang mulai nampak di wajah Hans. Beberapa helai rambut putih pun muncul di kepala. Semuanya ini menunjukkan bagaimana kerasnya dia bekerja untuk keluarga selama ini.

Hati Erika terasa penuh dan rasa sayang begitu membuncah didada. Diciumnya dahi dan pipi Hans dengan penuh perasaan. Ditariknya selimut untuk menutupi tubuh Hans dan tak lupa diaturnya ulang suhu kamar supaya Hans bisa tidur dengan nyaman.

Terakhir diambilnya pakaian kotor Hans untuk dimasukkan ke keranjang.

................................................................................

PLUK!!!

Selembar kertas kecil jatuh dari saku Bertuliskan Me*tshop & G***met, nama salah satu restoran steak terkenal di kota ini.

Tanggalnya tertulis tanggal hari ini.....

Waktu pembayaran pukul 20.19 ....

Astaga! Baru saja Erika merasa lega karena Hans sudah pulang. Bahkan sempat merasa bersalah karena berprasangka. Tapi selembar kertas itu kembali membuat perasaan Erika tak tenang.

Ya. Erika tahu ada yang disembunyikan oleh suaminya....

Sampai jumpa di episode selanjutnya

Tolong dukung Author supaya semangat dalam berkarya dengan cara

Like

Comment

Vote

Jangan lupa klik favorite untuk mendapatkan notifikasi setiap ada update baru.

Terpopuler

Comments

Runa💖💓

Runa💖💓

Baru mampir kak
Semoga suka☺️☺️

2022-09-02

1

Inru

Inru

Mampir thor

2022-08-18

1

Nafiza

Nafiza

bagus ceritanya,aku mau lanjut baca😊

2022-08-16

1

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG
2 2. Clara Adelia
3 3. Liburan
4 4. Percaya Padamu
5 5. Godaan
6 6. Modus?
7 7. Jujur
8 8. Perang Terselubung
9 9. Cemburu?
10 10. Healing
11 11. Souvenir
12 12. Tak Merasa Bersalah
13 13. Kucing Lapar
14 14. Istriku Hamil
15 15. Jennifer
16 16. Prasangka Jennifer
17 17. Cerita Absurd
18 18. Outbond
19 19. Bukan Cinta
20 20. Halusinasi
21 21. Sebuah Teguran
22 22. First Sight
23 23. Bebebku
24 24. Aku Kabulkan!!
25 25. Naik Sepeda Motor
26 26. Lagi - Lagi Clara
27 27. Ada Apa Dengan Hans?
28 28. It's A Beginning
29 29. Beri Batasan!
30 30. Sekali Lagi Cerita Absurd
31 31. It's Not A Love
32 32. Kencan
33 33. Penjelasan Hans
34 34. Anak Kecil
35 35. Petak Umpet
36 36. Kita Perang!
37 37. Aku Mencintainya
38 38. Aku Juga Bisa
39 39. Aku Tergoda
40 40. Perang Medsos
41 41. Aku Harus Bagaimana?
42 42. Dia Tahu
43 43. Berbohonglah Yang Pintar
44 44. Aku Ijinkan
45 45. Bersama Johan
46 46. Aku Pulang
47 47. Benar, Itu Aku...
48 48. Tidak Adakah Maaf?
49 49. Cerita Johan
50 50. Dia Masuk Ke Sarang Harimau
51 51. Clara Tak Pernah Salah
52 52. Aku Berkhianat
53 53. It's A Lust
54 54. Jungkir Balik Karena Clara
55 55. Kita Hentikan Saja
56 56. Obsesi
57 57. Hukuman Dari Erika
58 58. Menghadapi Abbey
59 59. Gold Digger
60 60. Perang Dalam Hati
61 61. Mudah Diucap Susah Dijalankan
62 62. Apakah Yang Terbaik Untuk Kami?
63 63. Aku Menerima Keputusanmu
64 64. Sebuah Kesepakatan
65 65. Mencoba Mengambil Hati
66 66. Pergi Ke Pantai
67 67. Belum Berakhir
68 68. Negosiasi!
69 69. Good Bye Clara
70 Big Thanks For Everyone
71 PENGUMUMUMAN KARYA BARU
72 PENGUMUMAN KARYA BARU
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. PROLOG
2
2. Clara Adelia
3
3. Liburan
4
4. Percaya Padamu
5
5. Godaan
6
6. Modus?
7
7. Jujur
8
8. Perang Terselubung
9
9. Cemburu?
10
10. Healing
11
11. Souvenir
12
12. Tak Merasa Bersalah
13
13. Kucing Lapar
14
14. Istriku Hamil
15
15. Jennifer
16
16. Prasangka Jennifer
17
17. Cerita Absurd
18
18. Outbond
19
19. Bukan Cinta
20
20. Halusinasi
21
21. Sebuah Teguran
22
22. First Sight
23
23. Bebebku
24
24. Aku Kabulkan!!
25
25. Naik Sepeda Motor
26
26. Lagi - Lagi Clara
27
27. Ada Apa Dengan Hans?
28
28. It's A Beginning
29
29. Beri Batasan!
30
30. Sekali Lagi Cerita Absurd
31
31. It's Not A Love
32
32. Kencan
33
33. Penjelasan Hans
34
34. Anak Kecil
35
35. Petak Umpet
36
36. Kita Perang!
37
37. Aku Mencintainya
38
38. Aku Juga Bisa
39
39. Aku Tergoda
40
40. Perang Medsos
41
41. Aku Harus Bagaimana?
42
42. Dia Tahu
43
43. Berbohonglah Yang Pintar
44
44. Aku Ijinkan
45
45. Bersama Johan
46
46. Aku Pulang
47
47. Benar, Itu Aku...
48
48. Tidak Adakah Maaf?
49
49. Cerita Johan
50
50. Dia Masuk Ke Sarang Harimau
51
51. Clara Tak Pernah Salah
52
52. Aku Berkhianat
53
53. It's A Lust
54
54. Jungkir Balik Karena Clara
55
55. Kita Hentikan Saja
56
56. Obsesi
57
57. Hukuman Dari Erika
58
58. Menghadapi Abbey
59
59. Gold Digger
60
60. Perang Dalam Hati
61
61. Mudah Diucap Susah Dijalankan
62
62. Apakah Yang Terbaik Untuk Kami?
63
63. Aku Menerima Keputusanmu
64
64. Sebuah Kesepakatan
65
65. Mencoba Mengambil Hati
66
66. Pergi Ke Pantai
67
67. Belum Berakhir
68
68. Negosiasi!
69
69. Good Bye Clara
70
Big Thanks For Everyone
71
PENGUMUMUMAN KARYA BARU
72
PENGUMUMAN KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!