4. Percaya Padamu

Erika menatap adegan didepannya dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Wajahnya menunjukkan lebih dari satu ekspresi. Marah, tidak ikhlas, dan bingung. Perasaan itu kini bercampur aduk didalam hatinya.

Hans datang ke pemakaman Evan dengan ditemani oleh Erika. Dan apa yang terjadi disana, benar - benar membuat Erika kalut.

Erika marah saat melihat Clara menghambur kearah Hans, dan langsung menangis tersedu - sedu didada Hans. Dia juga tidak ikhlas melihat suaminya dipeluk wanita lain.

Sekali lagi, Erika paham bahkan sangat paham. Ini adalah suasana duka. Meninggalnya Evan pasti meninggalkan rasa sedih yang mendalam dihati Clara. Bisa saja Clara terlalu terbawa suasana, sehingga dia lepas kontrol. Tapi tetap saja, hati Erika tak rela melihat wanita lain didalam dekapan suaminya.

Sekarang, dia bingung harus bersikap seperti apa. Rasanya seperti ada kaca transparan dihadapannya. Bisa melihat Hans dan Clara, tapi tak bisa mendekat.

Dihirupnya udara sebanyak mungkin, supaya otaknya bisa berpikir lebih jernih.

Banyak hal berkecamuk dipikirannya. Sedekat apakah mereka? Apakah skinship seperti ini adalah hal biasa dalam pergaulan di kantor? Ataukah dirinya yang terlalu kolot?

(skinship \= kontak fisik)

Dibukanya satu per satu file-file didalam ingatannya. Hans tak pernah absen bercerita tentang pekerjaan dan teman - temannya. Atau adakah informasi yang terlewat olehnya?

Meski diruntut satu demi satu, tak sedikitpun Erika mendapat gambaran tentang kedekatan Clara dan Hans.

Begitu sibuk dengan pikirannya sendiri, hingga Erika tak sadar kalau Hans melihat kearahnya.

****

Jujur, Hans sendiri cukup terkejut melihat reaksi Clara saat bertemu dengannya. Dia tak pernah menyangka Clara bakal menangis sesenggukan didadanya. Sepertinya dia lupa kalau ada keluarganya, keluarga Evan dan juga banyak orang lain disana.

Hans merasa, tak seharusnya berpelukan dengan seorang wanita yang notabene "bukan siapa - siapa". Dia benar - benar merasa tak enak dengan situasi yang tak menyenangkan ini.

Bagaimana nanti pandangan orang - orang terhadap dirinya? Apa yang akan muncul dipikiran Erika? Tidak. Hans tak mau menimbulkan prasangka yang bukan - bukan. Apalagi membuat istrinya merasa tak nyaman.

Tanpa bermaksud menyinggung, pelan - pelan dilonggarkannya tangan Clara yang masih terus menangis tersedu - sedu sambil memeluknya.

Pandangannya langsung mencari sosok Erika. Orang yang dicarinya malah memandang kearah lain, dan bibirnya tertutup rapt. Tak ada senyum, apalagi kata - kata.

Mengenal Erika sejak SMA, membuat Hans mengerti betul apa yang ada di kepala Erika saat ini. Diamnya Erika saat ini berarti dia sedang berpikir sambil menjaga hatinya. Dan terlihat jelas sekali, Erika sedang meredam emosi.

Erika tak akan pernah mempermalukan dirinya. Dia lebih memilih diam daripada harus marah - marah didepan umum.

****

Hans mengemudikan mobilnya menuju arah pulang rumah. Erika sepertinya tak berkeinginan mengeluarkan suara. Pandangannya lurus kearah jalanan dan terdiam.

"Semua tak seperti yang kamu pikirkan, Moms." akhirnya Hans berbicara lebih dulu.

Biar bagaimanapun, Hans menyadari bahwa tak seorang wanita pun yang suka suaminya dekat dengan wanita lain. Apalagi melihat didepan mata, suaminya berpelukan dengan wanita lain. Rasanya pasti sangat tidak menyenangkan.

Erika menoleh. Dia tak langsung menjawab.

"Ceritakan bagaimana hubunganmu dengannya, Kak."

Hans terdiam sesaat.

"Hubungan yang mana? Kami tidak ada hubungan apapun." tanyanya kemudian.

"Semuanya. Aku ingin tau seberapa banyak kalian harus bekerja sama selama dikantor. Seberapa sering kalian bertemu. Dan bagaimana interaksimu dengannya?" Erika menjelaskan.

Hans menghela napas dan berpikir akan memulai cerita dari mana. Dia merasa tak ada yang spesial dengan Clara. Hubungan mereka biasa - biasa saja. Hanya sebatas rekan kerja.

Hans menceritakan bahwa seharusnya interaksi mereka sangatlah jarang, mengingat jabatan mereka yang berbeda jauh. Clara seorang staff marketing, sedangkan Hans adalah Asisten Direktur Utama.

Namun, dibalik penampilannya yang terkesan glamour dan manja, ternyata Clara jago dalam memenangkan proyek - proyek besar. Oleh karenanya, Clara seringkali berdiskusi dengan Hans. Baik saat meminta tanda tangan persetujuan, maupun sekedar deal harga.

Hans juga menceritakan, bagaimana awalnya dia memandang sebelah mata seorang Clara yang pesolek. Seiring berjalannya waktu, Clara menunjukkan bagaimana cekatannya dia mengurus penjualan beserta setiap detil administrasi didalamnya. Dan semuanya dilakukan dengan sangat baik.

Hingga yang terakhir, Hans menceritakan bagaimana sikap Clara terhadap para laki - laki yang bisa dibilang agak terlalu "bebas". Dan mungkin saja berpelukan seperti tadi adalah hal yang biasa dalam pergaulan Clara dan circle-nya.

Jadi, apakah Kak Hans bermaksud mengatakan kalau Clara suka nempel sana sini? Bukan hanya dengan Kak Hans saja? (Erika)

Dari cara Hans bercerita, Erika bisa merasakan kejujuran disana. Baiklah, Erika mengerti. Anggap saja kejadian tadi hanyalah sebuah kecelakaan. Bagi Hans, wanita muda itu hanyalah sebuah asset perusahaan. Karyawan muda dan berbakat.

Hans menyudahi cerita tentang Clara. Keduanya hening untuk waktu yang agak lama.

"Mom, kalaupun aku memperlakukannya dengan baik. Itu hanya sekedar apresiasi. Tidak kurang. Tidak lebih." suara Hans terdengar lembut.

Erika menatap Hans dalam - dalam, mencoba menemukan kesungguhan didalam sana.

"Maaf, kalau kamu merasa tak nyaman dengan situasi tadi." kata Hans dengan tulus.

Tak ingin memperpanjang masalah, Erika tersenyum.

"Aku mengerti. Semua bukan salah Kak Hans. Situasinya memang tidak memungkinkan untuk menyingkir." jawabnya sambil tertawa pelan, mencoba mencairkan suasana.

Hans terlihat lega mendengar suara tawa Erika.

"Sudah waktunya makan siang, kita makan dulu." ujar Hans sambil membelokkan mobilnya dan berhenti di restoran favorite Erika.

Mereka berdua pun turun dari mobil. Kalau dilihat dari jauh, mereka tampak begitu serasi dan mesra.

Sepuluh tahun lebih pernikahan dan empat belas tahun saling mengenal, tak melunturkan kemesraan mereka. Bergandengan tangan memasuki restoran.

Saat memesan makanan, Hans diam - diam memperhatikan mimik wajah Erika. Terlihat Erika sudah berhasil menetralkan perasaannya.

Seperti biasa, Erika selalu lebih banyak mengalah pada Hans. Mengingat semua itu, hati Hans menghangat. Digenggamnya tangan Erika lembut, lalu menatap hangat kearah Erika.

Erika mengangkat kepalanya.

"Mom, pegang janjiku. Aku tidak akan pernah meninggalkan kamu dan juga anak - anak."

Melihat kesungguhan di mata Hans, hati Erika terasa sejuk.

"Aku tau...."

"Apapun yang kulakukan, semua yang terbaik demi perusahaan. Kamu tahu sendiri, bagaimana loyalitasku terhadap perusahaan kan?" ujar Hans lagi.

Erika tersenyum manis dengan wajah tulus menjawab

"I trust you."

(Aku percaya kamu)

Biarlah kali ini dia percaya pada Hans. Toh pada kenyataannya, Hans tadi tidak membalas pelukan Clara. Harapan Erika adalah cukup sampai disini dan tidak akan ada lagi kasus - kasus yang membuatnya kembali salah paham.

Sampai jumpa di episode selanjutnya

Tolong dukung Author supaya semangat dalam berkarya dengan cara

Like

Comment

Vote

Jangan lupa klik favorite untuk mendapatkan notifikasi setiap ada update baru.

Terpopuler

Comments

꧁𝙉Ⓐノ𝙎ム꧂💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

꧁𝙉Ⓐノ𝙎ム꧂💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

Hai kak aku mampir

2022-08-18

1

💋ShasaVinta💋

💋ShasaVinta💋

kali ini? biasanya akan jadi aawal dari lain kali 🙂. trust me 👍

2022-07-09

3

💋ShasaVinta💋

💋ShasaVinta💋

kaga' lah... mana ada skinship sampe pelukan gitu.. sedih sih iya.. tapi gak juga harus peluk laki' orang

2022-07-09

1

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG
2 2. Clara Adelia
3 3. Liburan
4 4. Percaya Padamu
5 5. Godaan
6 6. Modus?
7 7. Jujur
8 8. Perang Terselubung
9 9. Cemburu?
10 10. Healing
11 11. Souvenir
12 12. Tak Merasa Bersalah
13 13. Kucing Lapar
14 14. Istriku Hamil
15 15. Jennifer
16 16. Prasangka Jennifer
17 17. Cerita Absurd
18 18. Outbond
19 19. Bukan Cinta
20 20. Halusinasi
21 21. Sebuah Teguran
22 22. First Sight
23 23. Bebebku
24 24. Aku Kabulkan!!
25 25. Naik Sepeda Motor
26 26. Lagi - Lagi Clara
27 27. Ada Apa Dengan Hans?
28 28. It's A Beginning
29 29. Beri Batasan!
30 30. Sekali Lagi Cerita Absurd
31 31. It's Not A Love
32 32. Kencan
33 33. Penjelasan Hans
34 34. Anak Kecil
35 35. Petak Umpet
36 36. Kita Perang!
37 37. Aku Mencintainya
38 38. Aku Juga Bisa
39 39. Aku Tergoda
40 40. Perang Medsos
41 41. Aku Harus Bagaimana?
42 42. Dia Tahu
43 43. Berbohonglah Yang Pintar
44 44. Aku Ijinkan
45 45. Bersama Johan
46 46. Aku Pulang
47 47. Benar, Itu Aku...
48 48. Tidak Adakah Maaf?
49 49. Cerita Johan
50 50. Dia Masuk Ke Sarang Harimau
51 51. Clara Tak Pernah Salah
52 52. Aku Berkhianat
53 53. It's A Lust
54 54. Jungkir Balik Karena Clara
55 55. Kita Hentikan Saja
56 56. Obsesi
57 57. Hukuman Dari Erika
58 58. Menghadapi Abbey
59 59. Gold Digger
60 60. Perang Dalam Hati
61 61. Mudah Diucap Susah Dijalankan
62 62. Apakah Yang Terbaik Untuk Kami?
63 63. Aku Menerima Keputusanmu
64 64. Sebuah Kesepakatan
65 65. Mencoba Mengambil Hati
66 66. Pergi Ke Pantai
67 67. Belum Berakhir
68 68. Negosiasi!
69 69. Good Bye Clara
70 Big Thanks For Everyone
71 PENGUMUMUMAN KARYA BARU
72 PENGUMUMAN KARYA BARU
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. PROLOG
2
2. Clara Adelia
3
3. Liburan
4
4. Percaya Padamu
5
5. Godaan
6
6. Modus?
7
7. Jujur
8
8. Perang Terselubung
9
9. Cemburu?
10
10. Healing
11
11. Souvenir
12
12. Tak Merasa Bersalah
13
13. Kucing Lapar
14
14. Istriku Hamil
15
15. Jennifer
16
16. Prasangka Jennifer
17
17. Cerita Absurd
18
18. Outbond
19
19. Bukan Cinta
20
20. Halusinasi
21
21. Sebuah Teguran
22
22. First Sight
23
23. Bebebku
24
24. Aku Kabulkan!!
25
25. Naik Sepeda Motor
26
26. Lagi - Lagi Clara
27
27. Ada Apa Dengan Hans?
28
28. It's A Beginning
29
29. Beri Batasan!
30
30. Sekali Lagi Cerita Absurd
31
31. It's Not A Love
32
32. Kencan
33
33. Penjelasan Hans
34
34. Anak Kecil
35
35. Petak Umpet
36
36. Kita Perang!
37
37. Aku Mencintainya
38
38. Aku Juga Bisa
39
39. Aku Tergoda
40
40. Perang Medsos
41
41. Aku Harus Bagaimana?
42
42. Dia Tahu
43
43. Berbohonglah Yang Pintar
44
44. Aku Ijinkan
45
45. Bersama Johan
46
46. Aku Pulang
47
47. Benar, Itu Aku...
48
48. Tidak Adakah Maaf?
49
49. Cerita Johan
50
50. Dia Masuk Ke Sarang Harimau
51
51. Clara Tak Pernah Salah
52
52. Aku Berkhianat
53
53. It's A Lust
54
54. Jungkir Balik Karena Clara
55
55. Kita Hentikan Saja
56
56. Obsesi
57
57. Hukuman Dari Erika
58
58. Menghadapi Abbey
59
59. Gold Digger
60
60. Perang Dalam Hati
61
61. Mudah Diucap Susah Dijalankan
62
62. Apakah Yang Terbaik Untuk Kami?
63
63. Aku Menerima Keputusanmu
64
64. Sebuah Kesepakatan
65
65. Mencoba Mengambil Hati
66
66. Pergi Ke Pantai
67
67. Belum Berakhir
68
68. Negosiasi!
69
69. Good Bye Clara
70
Big Thanks For Everyone
71
PENGUMUMUMAN KARYA BARU
72
PENGUMUMAN KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!