Bab 19 Bertolak belakang

Restoran tampak sepi pelanggan saat aku tiba di sana. Pelanggan yang jumlahnya bisa dihitung dengan jari, sedang mengantre memesan makanan untuk dibawa pulang.

Aku mendorong kereta bayi Kirana, langsung menuju tempat duduk Frans yang sudah menungguku sejak tadi. Di depan Frans, ada satu gelas jus alpukat yang telah habis setengahnya.

Aku duduk menempati kursi yang ada di depan Frans dan aku biarkan Kirana berada di kereta bayi di sebelah tempat duduk ku.

“Ada perlu apa, Frans?”

“Ah Balin, begini...” Frans memajukan sedikit kursinya ke depan. “Aku telah menganalisa omset penjualan di restoran kita, dan aku menyadari bahwa semakin hari omset semakin turun.”

“Yah, aku juga menyadari hal itu. Tapi aku sudah memastikan pelayan dan kebersihan restoran sudah sesuai standar operasional.”

“Iya, maka dari itu aku mengajakmu untuk mendiskusikan hal ini. Apakah kamu punya ide brilian, Balin?”

Aku menempelkan punggungku ke sandaran kursi. Berpikir sejenak, “menurutku kita perlu menambah menu baru.”

Mata Frans membelalak, senyum mengembang di bibirnya, dan dia mengayunkan jari telunjuknya, “ah iya. Ide bagus. Sekarang ini banyak menu makanan yang sedang viral. Kita bisa modifikasi sedikit agar menu di restoran kita ada pembeda dengan restoran yang lain.”

“Iya ya, aku setuju dan satu lagi.”

“Apa itu?” tanya Frans penasaran.

“Aku pikir restoran kita perlu mengadakan promo untuk memancing pelanggan memesan lebih banyak.”

“Frans?” terdengar suara tertegun seorang wanita.

Aku dan Frans menoleh ke arah yang sama. Di depanku sudah berdiri Cindy dengan seragam reporternya. Dia duduk di kursi yang berada di antara aku dan Frans. Menyapa kami semua satu persatu, dimulai dari Frans.

Aku terkejut menyadari Cindy juga mengenal Frans dan sepertinya sudah sangat akrab.

Kemudian Cindy beralih menyapaku dan mata sipitnya tertuju pada Kirana yang berada di dalam kereta bayi.

Aku menahan napas menunggu reaksi Cindy. Tapi ternyata Cindy tidak menunjukkan rasa curiga. Dia seakan menyapa bayi kecil itu hanya sebatas formalitas saja.  

Akhirnya aku bisa bernapas lega. Aku pikir Cindy dapat menyadari Kirana adalah anak Karina begitu melihat wajahnya. Ternyata aku salah.

“Cindy, kamu kenal juga dengan Balin?” tanya Frans yang tampak tercengang.

“Aku juga mau bertanya hal yang sama. Kalian sudah saling kenal?” Cindy malah balik bertanya.

“Balin ini teman bisnisku,” jawab Frans.

“Apa?” Cindy tergelak. “Balin juga teman satu kampus denganku dulu.”

“Tapi kita beda fakultas,” imbuhku.

Frans mengangguk. Sedangkan Cindy melambaikan tangan memanggil seorang pelayan bernama Hilda. Dia memesan burger dan minuman coklat yang langsung dicatat oleh Hilda.

Setelah itu, Hilda pergi meninggalkan meja kami dan Cindy mulai mengoceh tentang dirinya yang baru saja meliput berita lalu lintas pagi ini. Lalu mampir ke restoran karena belum sempat sarapan.

Aku dapat melihat, antusias Frans saat Cindy bercerita.

“Kalian sepertinya terlihat akrab,” kataku melirik Cindy dan Frans bergantian.

“Iya, kami pernah bertemu di acara talkshow 'bincang-bincang bisnis'. Waktu itu Cindy yang menjadi pembawa acaranya,” tutur Frans. Dia melirik Cindy dan tersenyum.

“Pembawa acara dadakan,” Cindy merendah. “Aku menggantikan temanku yang tiba-tiba saja sakit.”

“Balin, kau pasti tidak menyangka orang seperti aku ini bisa diwawancara bersama Harsa Russell, pebisnis sukses asal Amerika itu. Tahu kan?”

Frans beralih ke Cindy. “Kamu masih ingat kan, Cindy?”

Apa? Aku tercengang mendapati fakta bahwa Frans pernah bertemu dengan Harsa. Aku tak pernah menduga sebelumnya.

Apakah Frans hanya sekali itu saja bertemu Harsa? Atau mereka kenal lebih dekat?

“Iya aku masih ingat dong. Topik pembicaraan kita waktu itu tentang bisnis anak muda.”

Frans menjentikkan jari, “kamu ingat rupanya. Tapi sayang sekali ya. Sejak istrinya hilang, Harsa menjadi sangat terpuruk, yang aku dengar dia kembali ke Amerika untuk menenangkan diri.”

Pembicaraan kami terjeda oleh Hilda yang mengantarkan pesanan Cindy. Gadis pelayanan itu tersenyum dan mengangguk setelah Cindy mengucapkan terima kasih, lalu dia pergi ke meja pelanggan yang lain.

Sementara mataku terus memperhatikan raut wajah dan gestur tubuh Frans. Aku sengaja terdiam, agar Frans lebih banyak lagi bercerita tentang Harsa.

“Ya. Kabarnya memang saat ini Harsa sedang berada di luar negeri, tapi tidak ada yang tahu pasti. Kepala pelayan di rumah Harsa meminta pada media untuk jangan mengekspos berita keluarganya lagi. Karena Harsa saat ini sedang depresi berat akibat ditinggal sang istri.”

“Dia sangat mencintai istrinya. Tak bisa aku bayangkan betapa berat hatinya sekarang ini.”

“Frans, kau tahu dari mana dia sangat mencintai istrinya?” tanyaku penasaran.

“Aku pernah bertemu di sebuah acara pesta beberapa tahun yang lalu. Dia datang beserta istrinya dan mereka tampak begitu harmonis.”

Aku semakin menatap dalam pada Frans. Mulai detik ini juga aku harus waspada padanya.

Selama ini, Frans tidak pernah bertanya padaku soal Kirana atau pernikahanku, yang sebenarnya hanya sebuah kebohongan. Yang dia tahu aku telah menikah dan memiliki anak bernama Kirana dan semoga dia percaya itu.

Akan tetapi tidak menutup kemungkinan, Frans diam-diam menyelidiki identitas Kirana kecilku dan melaporkannya pada Harsa.

Tapi bisa juga Cindy. Aku berpaling melirik Cindy yang tengah melahap burger pesanannya.

Cindy juga mengenal Harsa. Terlebih tindakan Cindy yang selalu datang ke restoranku dan pernah bertanya pada Hilda waktu biasanya aku datang ke restoran.

 Apakah dia sedang mengamatiku?

Atau bisa jadi, seperti yang dibilang Rama, ada orang lain yang tidak aku sadari sedang menyelidikiku.

“Aku kagum dengan Harsa, selain sukses sebagai pebisnis, dia juga sering terlibat dalam beberapa acara amal,” ungkap Frans lalu dia menyeletuk, “sungguh pria yang baik hati.”

“Baik hati?” tak sadar mulutku mengeluarkan kalimat itu yang membuat Cindy dan Frans bersama-sama menoleh ke arahku.

Sorot mata mereka seolah bertanya-tanya.

Aku buru-buru menambahkan, “Ya, baik hati. Aku tidak tahu kalau dia terlibat dalam acara amal.”

Cindy tertawa, “kamu sih jarang nonton berita.”

Kami bertiga ikut tergelak.

Selanjutnya, kami sibuk dengan urusan masing-masing. Cindy menyantap sarapannya sampai tandas tak bersisa. Frans sibuk dengan ponsel, sepertinya sedang membalas pesan dari seseorang.

Sedangkan aku memilih untuk memisahkan diri bersama Kirana. Mengajaknya bermain. Kasihan dia sejak tadi terabaikan olehku.

Namun, pikiranku terisi lagi oleh perkataan Frans. Apa yang diungkapkan Frans jauh berbanding terbalik dengan ucapan Karina malam itu.

Harsa orang yang jahat.

Tapi Frans berkata sebaliknya, dia pria yang baik hati. Ada satu lagi informasi yang aku dapat. Harsa sedang ada di luar negeri. Itu berarti dia bukan orang yang menabrak mobilku, tapi bisa jadi dia menyuruh orang untuk melakukannya.

Atau Harsa sengaja membuat kabar palsu bahwa dia sekarang ada di luar negeri supaya media tidak lagi menyorotinya.

Semua mungkin saja terjadi.

Tangan kecil Kirana menepuk-nepuk pipiku, yang menyadarkan aku dari lamunan. Aku menunduk melihat wajah Kirana yang ada di pelukanku.

Kirana mengoceh tak jelas lalu tersenyum. Aku pun membalas senyuman itu dan mendaratkan sebuah kecupan di pipi tembemnya.

Terpopuler

Comments

ARINA YUANITA

ARINA YUANITA

membingungkan ikut menduga duga

2023-03-09

0

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Waspada...

Alexa bisa jadi orang suruhan Karina

2022-05-26

3

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Kan kan.... duh

2022-05-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Cinta Lama
2 Bab 2 Kelahiran dan Kematian
3 Bab 3 Berhenti Bekerja
4 Bab 4 Kenangan
5 Bab 5 Kenangan (part 2)
6 Bab 6 Meninggalnya Indra Irawan
7 Bab 7 Belajar Menjadi Ayah
8 Bab 8 Ibu Datang
9 Bab 9 Kemarahan Ibu
10 Bab 10 Jujur
11 Bab 11 Tetangga Sok Tahu
12 Bab 12 Fakta yang Tak Terungkap
13 Bab 13 Curiga
14 Bab 14 Tentang Harsa
15 Bab 15 Belanja Bersama
16 Bab 16 Kecelakaan
17 Bab 17 Peringatan terakhir
18 Bab 18 Bertengkar
19 Bab 19 Bertolak belakang
20 Bab 20 Perkelahian
21 Bab 21 Makan Bersama
22 Bab 22 Sakit
23 Bab 23 Sarapan
24 Bab 24 Racun Cinta
25 Bab 25 Kejang Demam
26 Bab 26 Kirana Diculik!
27 Bab 27 Kabur
28 Bab 28 Panggilan Video
29 Bab 29 Kencan Pertama
30 Bab 30 Kurang Peka
31 Bab 31 Kita Impas
32 Bab 32 Rendang
33 Bab 33 Rindu dan Cemburu
34 Bab 34 Istriku
35 Bab 35 Kirana Ulang Tahun
36 Bab 36 Kue Ulang Tahun
37 Bab 37 Rama dan Shinta
38 Bab 38 Siapa Pelakunya?
39 Bab 39 Kelepasan Bicara
40 Bab 40 Berniat Melamar
41 Bab 41 Tuduhan
42 Bab 42 Salah Paham
43 Bab 43 Pindah
44 Bab 44 Hidup Dalam Pelarian
45 Bab 45 Jebakan
46 Bab 46 Kantor Polisi
47 Bab 47 Jalan Buntu
48 Bab 48 Cerita Juan
49 Bab 49 Buku Harian Karina
50 Bab 50 Tertembak
51 Bab 51 Maaf
52 Bab 52 Menemui Harsa
53 Bab 53 Kisah Yang Tak Pernah Diceritakan
54 Bab 54 Tamu yang Lain
55 Bab 55 Melawan
56 Bab 56 Sadarkan Diri
57 Bab 57 Surat Dari Karina
58 Bab 58 Segera Menikah
59 Bab 59 Keluarga Asher
60 Bab 60 You Don't Have A Choice
61 Bab 61 Hari Yang Dinanti
62 Bab 62 Malam Pertama
63 Bab 63 Panggilan Sayang
64 Bab 64 After 2 years
65 Bab 65 Dari Mana Asalnya Adik Bayi?
66 Bab 66 Ketakutan Telah Hilang
67 Bab 67 Kabar Bahagia
68 Bab 68 Belajar Renang
69 Bab 69 Jaga Dirimu Baik-Baik
70 Bab 70 Baby Boy
71 Bab 71 Pria Misterius
72 Bab 72 Pergi
73 Bab 73 Rekaman
74 Bab 74 Pusara Ibu
75 Bab 75 Gadis Bertudung Merah dan Sang Serigala
76 Bab 76 Rencana Dimulai
77 Bab 77 Terbongkar
78 Bab 78 Pengejaran
79 Pengumuman
80 Bab 79 Alexa atau Kirana
81 Bab 80 Sang Perawat
82 Bab 81 Sandiwara
83 Bab 82 Rahasia (The End)
84 Bab 83 Semua mau ikut (Special Part)
85 Bab 84 Nakula dan Sadewa (Special Part)
86 Ucapan Terima Kasih
87 Novel Baru Rahasia Sang Officie Girl
88 Novel Baru Pacar Satu Milyar
89 novel Baru Rilis
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1 Cinta Lama
2
Bab 2 Kelahiran dan Kematian
3
Bab 3 Berhenti Bekerja
4
Bab 4 Kenangan
5
Bab 5 Kenangan (part 2)
6
Bab 6 Meninggalnya Indra Irawan
7
Bab 7 Belajar Menjadi Ayah
8
Bab 8 Ibu Datang
9
Bab 9 Kemarahan Ibu
10
Bab 10 Jujur
11
Bab 11 Tetangga Sok Tahu
12
Bab 12 Fakta yang Tak Terungkap
13
Bab 13 Curiga
14
Bab 14 Tentang Harsa
15
Bab 15 Belanja Bersama
16
Bab 16 Kecelakaan
17
Bab 17 Peringatan terakhir
18
Bab 18 Bertengkar
19
Bab 19 Bertolak belakang
20
Bab 20 Perkelahian
21
Bab 21 Makan Bersama
22
Bab 22 Sakit
23
Bab 23 Sarapan
24
Bab 24 Racun Cinta
25
Bab 25 Kejang Demam
26
Bab 26 Kirana Diculik!
27
Bab 27 Kabur
28
Bab 28 Panggilan Video
29
Bab 29 Kencan Pertama
30
Bab 30 Kurang Peka
31
Bab 31 Kita Impas
32
Bab 32 Rendang
33
Bab 33 Rindu dan Cemburu
34
Bab 34 Istriku
35
Bab 35 Kirana Ulang Tahun
36
Bab 36 Kue Ulang Tahun
37
Bab 37 Rama dan Shinta
38
Bab 38 Siapa Pelakunya?
39
Bab 39 Kelepasan Bicara
40
Bab 40 Berniat Melamar
41
Bab 41 Tuduhan
42
Bab 42 Salah Paham
43
Bab 43 Pindah
44
Bab 44 Hidup Dalam Pelarian
45
Bab 45 Jebakan
46
Bab 46 Kantor Polisi
47
Bab 47 Jalan Buntu
48
Bab 48 Cerita Juan
49
Bab 49 Buku Harian Karina
50
Bab 50 Tertembak
51
Bab 51 Maaf
52
Bab 52 Menemui Harsa
53
Bab 53 Kisah Yang Tak Pernah Diceritakan
54
Bab 54 Tamu yang Lain
55
Bab 55 Melawan
56
Bab 56 Sadarkan Diri
57
Bab 57 Surat Dari Karina
58
Bab 58 Segera Menikah
59
Bab 59 Keluarga Asher
60
Bab 60 You Don't Have A Choice
61
Bab 61 Hari Yang Dinanti
62
Bab 62 Malam Pertama
63
Bab 63 Panggilan Sayang
64
Bab 64 After 2 years
65
Bab 65 Dari Mana Asalnya Adik Bayi?
66
Bab 66 Ketakutan Telah Hilang
67
Bab 67 Kabar Bahagia
68
Bab 68 Belajar Renang
69
Bab 69 Jaga Dirimu Baik-Baik
70
Bab 70 Baby Boy
71
Bab 71 Pria Misterius
72
Bab 72 Pergi
73
Bab 73 Rekaman
74
Bab 74 Pusara Ibu
75
Bab 75 Gadis Bertudung Merah dan Sang Serigala
76
Bab 76 Rencana Dimulai
77
Bab 77 Terbongkar
78
Bab 78 Pengejaran
79
Pengumuman
80
Bab 79 Alexa atau Kirana
81
Bab 80 Sang Perawat
82
Bab 81 Sandiwara
83
Bab 82 Rahasia (The End)
84
Bab 83 Semua mau ikut (Special Part)
85
Bab 84 Nakula dan Sadewa (Special Part)
86
Ucapan Terima Kasih
87
Novel Baru Rahasia Sang Officie Girl
88
Novel Baru Pacar Satu Milyar
89
novel Baru Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!