I Am Not Crazy
31 Desember
Seorang gadis tanpa alas kaki berjalan tak nentu arah, berkeliaran di sepanjang jalanan kota yang sedang ramai. Yap, jalanan kota saat ini sangat ramai, karena semua orang antusias menyambut pergantian tahun.
Tetapi hanya satu orang yang tidak begitu antusias, ia adalah Sana. Seorang gadis yang berjalan tak tentu arah itu, tetap melanjutkan langkahnya dengan muka yang letih, muak, dan cape akan kehidupan.
“Semua orang berbahagia hari ini, kenapa gue justru ga sama sekali?” lirih Sana
Ia menatap iri orang-orang di sekitarnya, yang saling bercanda gurau dan bergembira dengan sahabat, pacar, dan orang tuanya. Tetapi, tak satupun dari orang-orang yang dia lewati peduli akan dirinya.
Sejak tadi, tak ada yang memperdulikan dirinya. Ia dianggap sebagai angin lalu yang tidak terlihat. Sana iri, mengapa semua orang terdekatnya menjauh? bahkan menganggap ia berbeda sejak saat itu. Saat itu, adalah awal kehidupan yang membuat Sana terpuruk hingga saat ini.
Sejak saat itu, ia kehilangan segalanya. Sahabat, pacar, dan tentu orang tuanya. Sejak saat itu, hari-hari buruknya di mulai. Sahabat yang ia percayai meninggalkannya, Pacar yang ia cintai meninggalkannya, ibunya pun meninggalkan. Orang yang membuat dia bertahan.
Ayahnya? Sana tidak peduli akan sesosok yang tidak pantas ia sebut dengan ayah. Ayahnya sudah meninggalkan dia dan ibunya sejak Sana SD, dan memilih wanita lain diluar sana. Sejak saat itu, ia tinggal sendiri di dalam rumah besar itu. Ibunya? Ia menjadi cuek kepada Sana.
Sana sangat membenci ayahnya, karena sudah berselingkuh, tetapi ia tak mau menceraikan ibunya. Justru, setiap dia pulang ke rumah, maka saat itulah suara kaca pecah mulai terdengar saut- bersautan dan teriakan yang mengema. Kejadian itu terjadi terus-menerus, dan itu membuat Sana sangat tertekan.
Ayahnya memang memenuhi tanggung jawabnya dibidang finansial, tetapi, dibidang lain tidak. Mendengar namanya saja Sana sudah muak dengan lelaki paruh bayah itu. Terkadang Sana iri, kepada orang-orang yang mendapatkan kasih sayang dari sesosok ayah.
Sana terus berjalan melewati khalayak ramai yang bergembira. Hingga, ia sampai di sebuah jembatan yang dibawah nya adalah sungai lebar. Sana tersenyum miris dan menatap sendu kedepan. Ia membayangkan semua kenangan yang terjadi dihidupnya.
Satu tindakan yang terlintas saat itu ialah menghilang dari dunia ini untuk selama-lamanya. Ia benar-benar lelah dengan semuanya, tak satu pun menginginkan dia ada, sejak saat itu. Pukul sudah menunjukkan 23.30 tersisa 30 menit untuk berganti tahun, Sana sudah membulatkan tekadnya untuk terjun ke sungai disaat malam pergantian baru.
“ARRGHHH, KENAPA HARUS GUE?” teriak Sana kencang
Ia mengeluarkan semua beban yang ia pikul selama ini. Dia tak perduli lagi akan orang sekitar yang menatap dan menganggapnya gila.
“GUE LELAH, GUE MUAK, GUE CAPE, KENAPA DIMATA SEMUA ORANG GUE BERBEDA? KENAPA?” teriak sana lagi
“KENAPA MASYARAKAT MENGIRA ORANG-ORANG KAYAK GUE GILA? KENAPA ORANG-ORANG TERDEKAT GUE PERGI MENINGGALKAN GUE? KENAPA? SEHINA ITUKAH?” lagi dan lagi Sana berteriak sekencang kencangnya meluapkan semua emosi yang ia pendam saat ini.
Tangis nya pecah di tengah hiruk pikuk kota pada malam itu. Sana masih berharap ia diperdulikan sebelum ia meloncat ke sungai, mungkin saja ia bisa mengubah keputusannya itu. Namun, itu semua hanyalah sebuah hayalan saja. Mana mungkin ada yang peduli padanya, jelas-jelas orang terdekatnya saja menjauh apalagi orang asing.
Jam sudah menunjukkan pukul 23.58 sisa beberapa menit lagi ia meninggalkan dunia ini. Sana bersiap dan mengambil ancang-ancang untuk melompat ke sungai.
“Andai ada satu yang peduli, mungkin gue ga akan ngelakuin ini, tapi itu semua mustahil,” lirih Sana ia pun mulai menghitung mundur waktu bersama orang orang yang menantikan pergantian tahun.
“5”
“4”
“ 3”
“ 2”
“ 1, Selamat tinggal duni–.”
“TUNGGU,” ucapan dan aktifitas Sana berhenti seketika, karena teriakan seseorang dari arah belakang Sana.
Sana terkejut, dan tidak menyangka akan ada yang menghentikannya, tapi siapa orang itu?. Sana penasaran, tetapi, ia juga heran serta takut, kalau ternyata, bukan dia orang yang dimaksud. Akhirnya dia pun melanjutkan melompat ke sungai. Orang yang tadi teriak dibelakang Sana pun kesal, karena gadis itu tak menghiraukan ucapannya.
“Nih anak budek atau gimana ya, udah disuruh tunggu masih aja mau lompat,” gumam orang itu sambil berlari menghampiri Sana yang hendak melompat itu
“Gue bilang tunggu, bisa tunggu ga,” kesal orang itu ke Sana
“Hah? Siapa? Gue? Jadi tadi lu nyuruh gue?” ucap Sana membalikkan badannya dan menatap orang itu. Ternyata dia adalah seorang laki-laki bertubuh jakung ke atas, dan tingkat ketampanan yang lumayan walaupun hanya memaki Topi dan kacamata hitam. Tapi kenapa orang itu menghentikannya? Apakah orang itu mengenalnya? Tiba-tiba muncul seribu pertanyaan di dalam kepalanya.
Suasana sedih yang tercipta, tiba-tiba hilang menjadi suasana canggung karena kebodohan Sana. Eits, dia tidak bodoh hanya saja cowo tadi yang tidak menyebut namanya, bagaimana dia bisa tahu. Ya, begitulah wanita tak mau dianggap salah.
“Masih pengen loncat? ” ujar cowo itu
“Eh? Engga kok gue kan orangnya nepatin janji,” ujar Sana sambil turun dari pagar pembatas yang ada di jembatan itu.
Cowo itu hendak pergi setelah memastikan Sana tidak berniat untuk melompat lagi. Namun, Sana mencegahnya
“Eh lo mau kemana? Lo siapa? Kenapa bantu gue?” tanya sana mencecar abis cowo misterius itu
“Pergi, ga perlu tau, pengen aja,” ujar cowo itu singkat, lalu cowo itupun pergi membalikkan badan hendak meninggalkan Sana. Namun, cowo itu berkata lagi
“Suatu saat nanti, kita pasti bertemu kembali. Kalo lo penasaran, pastiin lo masih hidup saat itu. Lo tuh ga berbeda, lo cuman sakit. Jadi, jangan ragu lagi untuk meminta bantuan ke orang profesional. Lo tuh hebat, jadi bangkit dari keterpurukan lo,” ucap cowo misterius itu yang membuat Sana tertegun.
"Oh iya, sebelum ini kita pernah bertemu, gue tinggalin klu, supaya lo ga pernasaran," ucapnya lagi.
Setelah sadar, cowo misterius itu hilang ditengah gelapnya malam dan ramainya orang, pada malam itu. Ia pun tak bisa ingat mukanya karena gelap, ditambah cowo itu memakai sebuah kacamata hitam dan topi. Tetapi, yang dia tahu cowo itu memakai sebuah liontin berbentuk lingkaran dan ada burung Garuda di bagian tengah liontin tersebut. Dan, dia meninggalkan klu yang aneh. Pernah bertemu? banyak orang yang sudah bertemu dengan Sana, entah itu sekedar lalu-lalang di jalan. Memikirkan klunya itu membuat Sana pusing.
Sejak itu hidup sana mulai beranjak berubah, tiba-tiba ia memiliki tujuan hidup dan cita-cita yang ingin di gapai, yaitu mengubah statement masyarakat yang menganggap dirinya dan orang-orang sepertinya berbeda, dan ia juga harus bertemu dengan pria misterius itu. Setidaknya untuk mengucapkan rasa terima kasih, karena sudah menolong dirinya.
- To Be Continue -
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
galadriel
😭😭😭
2022-11-03
0