Author POV
Setelah melihat rekaman tadi, hati Rin rasanya hancur....
" Irfan kenapa kamu menyuruh kakakmu untuk menggantikan posisimu di hatiku, hal itu tidak akan bisa terjadi Irfan. Karena kamu telah memiliki tempat khusus di hatiku, aku tidak akan melupakanmu walaupun aku sudah bersama laki laki lain. Itu janjiku Irfan....", janji Rin dalam hati....
Dia melangkah masuk menuju gedung apartemennya. Dia melihat restoran yang ada di lantai satu sudah sepi, ya jelas saja sekarang ini sudah jam 10 malam. Dia menaiki lift menuju lantai 5....
Saat sampai di lantai 5. Dia baru melangkah tidak jauh dari lift tapi tiba tiba ada seseorang yang memukulnya dengan kayu dari belakang, Rin merintih kesakitan tapi orang itu malah semakin memukulnya. Kaki Rin juga di pukul menggunakan balok kayu yang sama. Lalu pipi Rin di tampar oleh orang itu, Rin menangis memengangi pipinya. Dan orang itu memukul muka Rin berkali kali sehingga membuat hidung Rin mengeluarkan darah dan wajah Rin lebam....Kepala Rin terbentur di lantai membuat keningnya mengeluarkan darah bercucuran karena terbentur....
Lalu karna semua pukulan itu Rin menjadi tidak sadarkan diri, dan orang yang memukulinya tadi hanya meninggalkan surat lalu pergi setelah berbuat begitu pada Rin....
Rin tergeletak begitu saja di lantai, jarak Rin dengan lift adalah sekitar 4 meter....
Lalu sekitar 40 menit dari kejadian itu, lift kembali berhenti di lantai 5. Pintu lift terbuka lalu beberapa orang keluar dari lift, orang itu adalah Gilang, Gerald, Leo, Erland, dan Kent....Mereka baru saja dari luar karna harus mengurus suatu urusan....
" Itu siapa?", tanya Gerald saat melihat Rin dari kejauhan....
" Eh tolongin yuk, kasihan tuh. Ada darahnya loh, ayo tolongin", ajak Kent sambil menepuk bahu Gilang....
Mereka berlari menghampiri Rin....
" Astaga....Catherin", teriak Gilang dan Leo saat melihat wajah Rin....
Leo langsung terduduk meraih tubuh Rin, lalu dia meletakkan kepala Rin di pangkuannya....
" Rin, bangun Rin....", teriak Leo sambil mencoba menyadarkan Rin....
" Kita bawa ke rumah sakit sekarang. Kalian tolong bangunin yang lain", suruh Gilang ke Gerald, Erland , dan Kent....
Gerald, Erland dan Kent langsung menggedor gedor pintu apartemen yang ada di lantai 5 tempat mereka menginap....
" Leo, lo tunggu disini gue mau panggil ambulan sekalian siapin mobil", teriak Gilang lalu berlari menuju lift...
" Rin bangun Rin, bangun. Gue mohon bangun....", teriak Leo sambil mengusap kening Rin yang sudah berlumur darah dan air mata Leo mulai keluar....
" Bangun semua, Rin pingsan", teriak Gerald yang membuat mereka semua yang tertidur menjadi bangun....
" Rin", teriak Papa dan Mama Rin saat membuka pintu dan melihat Rin....
" Rin kamu kenapa nak...Hiks...Hiks...Hiks", teriak Mama Rin sambil meraih wajah putrinya itu....
" Siapa yang berani berbuat begini pada putriku? akan kubunuh orang itu", teriak Papa Rin....
Semua anak AJK juga telah keluar dan melihat Rin....
" Bawa ke rumah sakit yuk", teriak Melly panik....
Mereka semua juga panik....
Leo langsung menggendong Rin lalu dia berdiri dan berlari menuju lift, lalu di ikuti oleh yang lain....
Saat Lexy akan menyusul yang lain, tiba tiba langkahnya terhenti saat melihat sebuah kertas yang berada tidak jauh dari darah Rin yang berceceran di lantai.... Dia menggambil kertas itu lalu membacanya....
" Sialan, ternyata karna orang itu", gumam Lexy sambil memasukkan kertas itu ke dalam saku jaketnya lalu langsung menuju lift untuk menyusul yang lain....
Isi suratnya
Ini pembalasan buat lo...
Lo jangan berani berani deketin Adrian, apa lagi sampek kayak tadi. Lo pikir lo siapa bisa seenaknya deket deket dia, lo tadi pura pura nangis kan supaya air mata lo di hapus sama Adrian, terus di hibur terus jadinya seneng abis itu mesra mesraan. Basi tau nggak ....
Lo pikir lo siapa hah....
Jangan deketin Adrian lagi dasar cewek ganjen....
Kalau lo berani deketin dia lagi, gue bisa ngelakuin yang lebih dari ini....
Vera....
******
Ambulan tiba di rumah sakit. Gilang, Leo, dan Mama Rin langsung turun dari ambulan. Para perawat rumah sakit langsung mendorong brangkar (tempat Rin diletakkan) masuk ke dalam rumah sakit menuju ke ruang IGD diikuti oleh Gilang, Leo, dan Mama Rin yang tadi ikut di dalam ambulan....
Gilang dan Ayu(Mama Rin) berada di sisi kiri Rin dan menggenggam tangan kiri Rin....
Sedangkan Leo berada di sisi kanan Rin dan menggenggam tangan kanan Rin....
Perawat membawa Rin masuk ke ruang IGD, dan menyuruh Gilang, Leo, dan Mama Rin menunggu di luar ruang IGD....
Dan tak lama kemudian yang lain datang dan menghampiri mereka....
Anak AJK yang laki laki menghampiri Gilang yang terduduk lemas di kursi sambil menangis....
Sedangkan Raya dan anak AJK yang perempuan mencoba menenangkan Mama Rin yang menangis..... Papa Rin juga menghampiri sang istri....
Lexy berjalan menuju ke arah Leo yang menunduk melihat tangannya yang di penuhi darah....
Lexy duduk di samping Leo, sahabatnya itu.....
" Sebenernya Rin itu tadi kenapa?", tanya Lexy....
" Gue juga nggak tau Lex. Yang pasti tadi pas gue sama yang lain keluar dari lift, kondisi Rin udah kayak gitu...", jawab Leo sambil terus menatap tangannya yang berlumur darah Rin...
" Gue tadi nemuin ini", ujar Lexy sambil menyodorkan kertas yang tadi ia temukan....
Leo menoleh kearah Lexy, lalu mengambil kertas yang diberikan Lexy dan membacanya....
" Apa maksud surat ini? dan siapa itu Vera?", tanya Leo....
" Kalau di lihat ini kayak surat ancaman, dan surat ini berhubungan dengan Adrian. Tapi gue juga nggak tau siapa itu Vera", jawab Lexy....
" Gilang cari pelakunya dan bawa kehadapan Papa, akan aku bunuh orang yang telah mencelakai putriku", suruh Tirta(Papa Rin dan Gilang)....
Meskipun Gilang masih syok atas keadaan adiknya, tapi dia tetap melaksanakan apa yang di suruh oleh papanya karna dia sendiri pun ingin sekali pencari pelaku yang telah mencelakai adiknya....
" Baik pa", jawab Gilang....
" Gi, sepertinya ini akan bisa membantumu menemukan pelakunya. Lexy menemukan ini di tempat Rin tadi", ucap Leo sambil memberikan kertas yang di temukan oleh Lexy tadi....
" Adrian? Apa hubungannya sama dia", tanya Gilang bingung....
" Itu adalah surat ancaman Gi, dan surat itu berhubungan dengan Adrian. Sekarang lebih baik kita cari Adrian, dan kita tanya ke dia siapa itu Vera ", jelas Lexy....
" Kalau gitu kalian pergi aja, tapi beberapa tinggal disini", usul Raya....
" Ya udah. Leo, Zean, dan Arsen tepat disini. Terus yang ikut bagi menjadi dua tim, satu ikut gue nyari Adrian dan yang tim satu lagi ikut Gerald dan Kent cek kamera CCTV yang ada di apartemen", perintah Gilang....
"Yang cewek semua stay disini juga tungguin hasil pemeriksaan Rin", ucap Raya....
"Siap", jawab yang lain kompak....
Mereka semua langsung pergi dengan berpecah menjadi dua tim....
" Leo bersihin dulu sana tangan lo di toilet ", suruh Raya....
" Leo gue anterin yuk", ajak Zean....
" Iya ", jawab Leo....
Leo dan Zean pergi ke toilet....
Akhirnya dokter keluar dari ruangan....
Dokter itu adalah sahabat Papa Rin dari Indonesia, namanya Roy....
" Bagaimana keadaan anakku Roy?", tanya Tirta....
" Rin kehilangan banyak darah, dan sekarang kondisinya koma", jawab Dr. Roy
" Apa lukanya parah", tanya Tirta lagi....
" Lukanya lumayan parah. Wajah, kaki, dan tangannya lebam. Keningnya terluka sepertinya karena ada benturan di kepalanya. Dan tadi hidung dan kening Rin mengeluarkan banyak sekali darah, maka dari itu sekarang kondisi Rin kritis.... Kamu yang sabar ya Tirta", jelas Dr. Roy sambil menepuk bahu Tirta....
" Aku mohon Roy, lakukan apa pun yang penting putriku bisa pulih kembali ", mohon Tirta....
" Aku akan melakukan yang terbaik untuk Rin", jawab Dr. Roy
******
Keesokan harinya, tepatnya pukul 07.13....
Sampai sekarang Rin belum bangun juga. Sekarang mereka semua tengah berada di ruang rawat Rin, Kecuali Gilang dan anak anak AJK yang sedang mencari orang yang telah mencelakai Rin....
" Tante ,om dan mbak Anisa pulang aja ya, kalian istirahat dulu. Nanti baru balik lagi kesini", ucap Cindy....
" Kita bakal jagain Rin kok", sabung Melly....
" Ya udah deh, kita pulang dulu ya. Tante titip Rin sama kalian", ucap Mama Rin....
" Iya tante", jawab Cindy....
" Assalamualaikum", salam Ayu, Tirta, dan Anisa....
"Waalaikumsalam", jawab mereka....
Lalu mereka keluar dari ruang rawat Rin....
"Kalian juga pulang aja pasti kalian juga capek kan, biar gue yang jagain Rin. Nanti pas kalian balik baru gue pulang", suruh Leo....
" Bener juga sih, ya udah kita pulang dulu yuk", ajak Arsen...
" Iya deh, yuk guys kita pulang dulu", ajak Megan....
Akhirnya mereka semua pulang kecuali Leo....
Leo duduk di kursi yang ada di samping bed ranjang pasien Rin....
" Rin bangun dong", gerutunya....
" Sepi nih, masak iya gue doang yang ngomong", ucap Leo....
" Lo kapan bangunnya sih, hari ini kita ada latihan freestyle loh", ucap Leo lagi....
" Gue kayak orang gila ya, ngomong sendiri", keluh Leo....
Leo menundukkan kepalanya kebawah lalu menaruhnya di ujung bed ranjang pasien....
" Plisss Rin lo bangun.... lo nggak kasian apa sama gue, gue sedih Rin lihat keadaan lo kayak gini terus. Bangun dong Rin, gue lama lama nangis nih", keluh Leo lagi....
Bersambung....
See You....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Lyta Ingez
parah banget plaku nya, hukum mati aja Gilang plaku nya
2020-11-20
1
srimusvita
parah
2020-09-19
3
Mis Falah
Seru,, lnjut
2020-05-31
1