Malam Pertama

🌺🌺🌺

Semua berlangsung cepat seperti kilasan. Upacara pernikahan. Ucapan selamat dari sahabat dan kerabat. Senyum malaikat kecil yang begitu menggemaskan, Adam, keponakan Intan, yang mengajaknya berdansa. Senyum bahagia papanya. Wajah cerah mamanya. Terlihat Mas Eka, saudara angkatnya yang juga tersenyum sembari menggenggam tangan istrinya. Dan juga Mas Rayan suaminya, yang luar biasa tampan tengah tersenyum manis memandangnya.

Sinar kamera yang memotret berkali-kali membuat mata Intan berair. Dia menyalami ratusan kolega Papa. Semua seakan berlalu dengan cepat, dan sekarang Intan telah berada di pesawat dalam perjalanan bulan madu ditempat yang dirahasiakan suaminya.

Intan menyentuh lengan Rayan saat dilihatnya suaminya tak banyak bicara dan banyak melamun.

"Ada apa Mas?"

Rayan yang sedang melamun terkejut oleh panggilan Intan.

"Mas hanya lelah. Ternyata berdiri sambil menyalami banyak orang capek juga, ya."

"Iya, Mas, aku juga lelah."

Rayan menoleh ke arah istrinya.

"Mari sekarang kita tidur. Karena nanti pasti aku tidak akan membiarkan kamu tidur,"goda Rayan.

Intan tersenyum malu-malu. Pipinya bersemu merah, lalu dia memejamkan mata pura-pura tidur.

Rayan masih memandangnya. Kalau saja Intan tahu bahwa Rayan menikahinya untuk mencampakkannya. Mungkin tak akan ada senyum itu. Tersenyumlah selagi kamu masih bisa tersenyum. Kebahagiaanmu berakhir hari ini, batin Rayan.

Intan dan Rayan tiba di bandara Internasional Phuket, Thailand, setelah transit sebentar di Bandara Changi, Singapura. Ternyata tempat yang di rahasiakan Rayan adalah resort romantis di pesisir pantai Kata, Phuket, Thailand.

🌺🌺🌺

Rayan tak pernah melihat Intan dengan pakaian minim. Intan selalu berpakaian tertutup dan sopan. Tapi kali ini Intan mengenakan lingerie dengan warna pink yang lembut. Melihat itu tak urung membuat Rayan tergoda. Melihat Intan yang rambut panjangnya terurai. Kulit putih langsatnya yang hampir semua terekspos, serta tonjolan yang pas dan proporsional. Kontan saja bukan lagi otak Rayan yang bekerja melainkan hasrat kelaki-lakiannya. Apalagi istrinya memandang dengan tatapan sayu dan malu-malu. Yang belum pernah dilihat Rayan pada wanita manapun.

Tatapan Intan pasrah dan penuh kerelaan menyerahkan jiwa dan raganya pada suaminya. Hasrat Rayan membuncah saat dirinya ditatap seperti itu. Dengan liar Rayan mencium Intan seperti orang kehausan yang bertemu air. Kalau tidak dilihatnya Intan yang gelagapan kehabisan napas, Rayan pasti tidak akan berhenti.

"Rasanya manis," bisik Rayan.

"Apanya Mas?" jawab Intan dengan suara tak kalah pelan.

"Bibirmu manis, aku penasaran bagian yang lain apakah semanis itu."

Intan mendesah. Ini pengalaman pertamanya dan dia tak tahu harus berekspresi seperti apa. Hanya matanya yang sayu memandang suaminya yang sibuk bereksplorasi.

"It can't be real. She is a virgin," batin Rayan. "Aku tak ingin menjadi orang brengsek. Tapi ini sudah kepalang tanggung." Apalagi beberapa hari ini Rayan puasa melakukannya lebih dari seminggu.

Meskipun begitu, ada rasa bangga bisa menjadi lelaki pertama untuk istrinya.

Air mata yang mengalir dipipi Intan mengiringi ritual malam pertama mereka. Malam pertama yang tak akan pernah mereka berdua lupakan.

🌺🌺🌺

Rayan merasa bersalah karena berniat untuk mencampakkan Intan setelah mengambil mahkota yang selalu dijaga oleh wanita itu. Rasa iba dan simpati menjalar dihatinya yang dingin. 

Dilihatnya istrinya yang tertidur setelah malam pertama mereka. Wajah Intan  penuh damai. Tak kuasa Rayan mencium kening istrinya. Menjadi lelaki pertama yang menjamah Intan menimbulkan perasaan hangat yang belum pernah ia rasakan. Rayan takut dan kalut. Ia lalu mempertanyakan motifnya. Apakah pantas gadis yang tak berdosa ini menjadi korban balas dendamnya?

Tapi begitu mengingat ibunya yang harus menderita di rumahsakit jiwa, membuat Rayan mantap untuk balas dendam atas perbuatan Pak Wibowo.

Pak Wibowo dulunya kekasih, Maria, ibu Rayan. Kemudian tanpa alasan jelas, Pak Wibowo menikahi orang lain. Ibu Rayan yang cinta mati pada Pak Wibowo merasa kecewa dan sakit hati. Tak bisa menahan rasa kekecewaan yang mendalam, ibu Rayan berakhir di rumahsakit jiwa.

Di rumah sakit jiwa itulah ibu Rayan mengenal ayah Rayan yang sekarang. Semua hal terasa indah sampai ayah Rayan mulai mabuk-mabukan. Tiada hari tanpa kata-kata kasar dan kekerasan. Ibu Rayan yang memang kesehatan psikisnya masih belum sembuh total, sekali lagi berakhir di rumah sakit jiwa.

Rayan percaya Pak Wibowo adalah orang yang bertanggung jawab atas awal mulai kepedihan yang dialami Ibunya. Jadi, ia belum puas jika belum membalaskan sakit hati Ibunya.

Rayan bergegas bangkit membersihkan diri dan berganti pakaian. Sembari membawa kopor, Rayan meletakkan surat yang jauh-jauh hari dipersiapkannya disamping istrinya. Ketika memandang istrinya, ada perasaan tak tega dalam hatinya. Kesedihan apa yang bakal menghantui Intan kedepannya? Diciumnya kening Intan untuk terakhir kali, tak terasa air mata menetes dipipi Rayan. Bukan air mata senang karena sudah bisa membalas dendam, melainkan air mata sedih akibat menyakiti Intan.

Sedangkan Intan tidur dengan nyenyak, bibirnya mengulas senyum. Malam pertamanya berkahir indah. Ia tak tahu bahwa malam pertama itu awal nestapa yang akan memporak-porandakan hidupnya.

🌺🌺🌺

Terpopuler

Comments

Vie ab

Vie ab

lahhh malah nyalahin org lain
kan anehhhh 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

2022-05-09

1

Yanti Byunie Exo

Yanti Byunie Exo

gak nyambung.. bapaknya intan kan masa lalunya ibunya kenal pun sebelm rayyan lahir kok bisa2nya balas dendam ke bapaknya intan... tulul tuh bocah 😂😂😂

2022-03-01

0

Lisa Kholisah

Lisa Kholisah

baca berkali2 udah tau alurnya.. tapi tetep baca lagi.. tetep netes airmata lagi... 😭😭

2022-01-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!