19. Sedang Cemburu?

Akhir-akhir ini Kirana sibuk mengurusi skripsinya, sampai dia pulang sore setelah mengantar Missel ke sekolah. Bryan sering mengingatkan Kirana agar jangan pulang terlalu sore.

Hari Sabtu ini, Kirana meminta izin untuk pulang sore lagi. Karena dia harus menemui dosen pembimbingnya di kampus.

"Jam berapa kamu pulang?" tanya Bryan di sela sarapan paginya.

"Mungkin jam dua atau jam tiga, karena nanti ke dosen pembimbingnya sama teman-teman." jawab Kirana.

Dia meladeni Missel yang minta di suapi makan sarapannya. Seperti seorang ibu yang menuruti keinginan anaknya. Sejak tadi, Bryan memerhatikan apa yang di lakukan Kirana.

"Missel mau udangnya tante." kata Missel dengan manjanya pada Kirana.

"Iya, kan tadi udah banyak di makan. Sekarang nasinya dong." ucap Kirana.

"Nasinya kenyang, mau udangnya aja."

"Satu suapan lagi ya, nanti makan usangnya aja." kata Kirana membujuk Missel.

Missel pun mengangguk, dia membuka mulutnya dan memakan nasi yang di sodorkan Kirana ke dalam mulutnya.

Lagi, pemandangan itu bagi Bryan sangat menyenangkan. Dia melihat sosok istrinya dulu, tapi Kirana lebih dari istrinya. Karena Missel baru merasakan seorang ibu lagi.

Missel di tinggal oleh ibunya berumur satu tahun lebih, jadi dia mungkin merasa nyaman dengan Kirana.

"Minum sekarang ya."

Missel mengambil gelasnya dan meminumnya. Kirana tersenyum, dia merapikan baju sekolah Missel dan dia mengambil tas Misselnya.

"Nah, sekarang sudah siap berangkat sekolah." ucap Kirana.

"Tante ngga bisa jemput Missel ya?" tanya Missel sedih.

"Ngga bisa sayang, tante ada urusan di kampus. Jadi ngga bisa jemput Missel, sama papi aja ya." kata Kirana.

"Ya udah deh, tapi besok harus jemput ya." kata Missel.

"Emm, ngga janji juga sih. Kalau hari ini selesai, besok bisa jemput Missel."

"Benar tante?"

"Iya."

"Asyiiik!"

Kirana tersenyum, dia lalu melirik pada Bryan yang sejak tadi memperhatikan keduanya berinteraksi. Bahkan dia lebih banyak menatap Kirana. Keduanya saling berpandangan sejenak tapi kemudian Kirana membuang mukanya lagi.

_

Hari sudah mulai siang, ternyata perkiraan Kirana tidak tepat. Hari ini dosen datang tepat waktu dan langsung memeriksa hasil pemikiran Kirana dan teman-temannya.

Skripsinya di terima, dia sangat senang sekali.

"Aaah, akhirnya di terima juga ya." ucap teman lainnya.

"Iya. Syukurlah, kapan kita sidang?"

"Katanya minggu depan."

"Waah, harus belajar lagi ini."

"Ya, tapi kita bisa menyampaikan apa yang kita buat. Pasti bisa kok, ayo semangat!"

Kirana senang, senyumnya mengembang. Danisa berjalan menuju ke arahnya.

"Ki, lo udah lulus skripsinya?" tanya Danisa.

"Iya, akhirnya setelah menunggu berbulan-bulan." jawab Kirana dengan senyum mengembang.

"Waah, selamat ya."

"Ya, terima kasih."

"Oh ya, bagaimana kalau kita rayakan dengan makan di kafe?"

"Emm, boleh. Tapi sebentar aja ya, aku di tungguin anak majikan soalnya." jawab Kirana.

"Tunggu anak majikan apa majikannya yang nunggu?" sindir Danisa.

"Ish, ya nggaklah. Di tunggu Missel, tapi tadi pagi aku izin sampai sore sih."

"Ya udah, sekalian aja kita pergi sampai sore. Kita jarang lho jalan bareng, gue kangen jalan sama lo." kata Danisa.

"Hemm, biasanya juga lo yang susah banget gue ajak jalan. Kemana tuh si Bruno?" sindir Kirana.

"Udah, jangan pikirin dia. Pusing gue sama dia, dia ngajaknya di kasur mulu." ucap Danisa.

"Kan enak lo juga."

"Ya, tapi gue juga pengen jalan berdua sama dia ke mall. Dia pengennya gue ladenin aja." kata Danisa.

"Meladeni gimana?"

Danisa menatap Kirana, senyumnya menebang lalu wajahnya maju ke depan dan berbisik di telinga Kirana.

"Meladeni di ranjang Kirana, rasanya tuh eeeuy nikmat bangeeet. Pokoknya bikin melayang deh kita tuh." kata Danisa menggoda Kirana.

Tapi Kirana malah merinding di buatnya, dia memiringkan tubuhnya dan wajahnya mengerucut Danisa tertawa senang telah menggoda sahabatnya itu.

"Hahah! Nanti lo juga pasti merasakannya kalau sudah bersuami. Percaya deh, lo akan ketagihan terus." kata Danisa lagi dengan senyumannya.

"Udah ah, lo jangan bikin gue merinding terus." ucap Kirana berjalan meninggalkan Danisa.

"Ish, malah di tinggalin lagi." kata Danisa.

Dia berjalan cepat mengejar Kirana yang meninggalkannya. Kini kedua sahabat itu pun masuk ke dalam mobil Danisa dan pergi ke kafe untuk makan siang dan nongkrong bareng seperti dulu.

_

Di kafe.

"Lo pesan aja, gue yang bayar deh gantin." kata Kirana pada Danisa.

"Wuiiist, lo lagi banyak duit ya? Tumbenan nih." kata Danisa.

"Ya, itung-itung gue lulus skripsinya. Minggu depan gue sidang." kata Kirana.

"Oke, tapi lo jangan kaget ya nanti gue pesan apa."

"Iya tenang aja, gue lagi banyak duit ini."

"Tumben, lo jual diri sama bos lo itu ya?" tanya Danisa nyeleneh.

"Sembarangan! Gue di suruh tinggal di rumahnya, kerjaan gue sekarang dua puluh empat jam. Jadi gaji gue nambah gede dua kali lipat." kata Kirana.

"Wuiiish, oke gue mau makan sepuasnya. Mumpumg gratisan ini, lo jangan protes ya." kata Danisa, Kirana mengacungkan jempolnya.

Dia lalu memanggil pelayan untuk memesan makanan. Pelayan pun datang, Danisa memesan apa yang dia suka. Termasuk Kirana, setelah semua di pesan kini keduanya pun mengobrol kesana kemari.

Tak lama makanan pun datang, Kirana melihat makanan datang dua kali. Dia kaget dan menatap Danisa yang sedang tersenyum senang.

"Lo pesan segitu banyak, emang habis?" tanya Kirana.

"Tenang aja, perut gue muat kok dengan semua makanan ini." kata Danisa.

Kirana hanya melongo saja, namun dia pun ikut makan dengan lahap.

Baru beberapa suap, dia melihat seseorang dengan menggandeng seorang perempuan. Ya, dia Bryan menggandeng tangan Laudya. Lebih tepanya sih Laudya yang menempel pada Bryan, mereka mencari tempat duduk. Bryan menarik kursi untuk di duduki Laudya lalu dia duduk di depannya.

Sejak masuk sampai duduk, Kirana memperhatikan dua orang tersebut. Tiba-tiba hatinya gelisah dan cemburu.

Eh, cemburu?

Kirana melihat mereka seperti bermesraan, rasanya kesal. Dia mengacak-acak makanannya sampai Danisa heran melihat Kirana seperti itu.

"Ki, lo kenapa makanannya cuma di acak-acak aja?"

"Tahu, gue kesal!" kata Kirana masih menatap Bryan dan Laudya di seberangnya.

"Kesal kenapa?" tanya Danisa.

Dia melihat wajah Kirana memang sedang kesal, dia melihat ke arah kemana mata Kirana tertuju. Dia pun tersenyum.

"Heem, jadi ada yang cemburu nih." sindir Danisa dengan senyumnya.

"Siapa yang cemburu."

"Tuh, muka lo."

Kirana menatap Danisa, dia lalu membuang muka ke samping. Selera makannya hilang setelah melihat Bryan dan Laudya bermesraan.

"Gue pulang deh, nanti di cari Missel." kata Kirana.

"Lho, kan baru aja makan Ki. Gue laper, nanti dulu dong gue belum kenyang." ucap Danisa makan dengan lahap.

"Ya udah lo aja yang makan, gue udah kenyang."

"Kenyang dari mana? Lo makan baru dua suap, kenyang karena cemburu."

"Udah sih, bungkus aja. Gue pulang."

"Terus, ini makanan gimana?"

"Bungkus."

"Ish, lo merusak kenikmatan gue aja sih." gerutu Danisa.

Kirana pun beranjak dari duduknya dan menuju ke kasir, dia berjalan dengan cepat agar tidak ketahuan Bryan.

Tapi rupanya Bryan tahu Kirana ada di sana, dia pun menyapa Kirana.

"Kirana, kamu sedang apa?" tanya Bryan.

Danisa yang berjalan di belakang Kirana pun menjawab.

"Dia sedang cemburu pak bos."

_

_

_

********************

Terpopuler

Comments

Nalgis Vad'aq

Nalgis Vad'aq

yah ketahuan deh 😀😆

2023-10-11

0

Shinta Arigustanti Slamet

Shinta Arigustanti Slamet

Denisa bisa ajah 😂

2023-08-31

0

Marhama Baru

Marhama Baru

aha.mketahuan

2023-08-26

0

lihat semua
Episodes
1 01. Mencari Pekerjaan
2 02. Bertemu Bryan
3 03. Hari Pertama Les
4 04. Salah Lihat
5 05. Danisa Lagi ...
6 06. Wawancara Kerja
7 07. Di Pecat
8 08. Kembali Ke Rumah Bryan
9 09. Uang Kompensasi
10 10. Mendengar Sesuatu
11 11. Mengantar Pulang
12 12. Roti Sobek
13 13. Mami Barunya Missel
14 14. Di WC Umum
15 15. Modus
16 16. Di Pantai
17 17. Getar Halus Hati Kirana
18 18. Menggoda Kirana
19 19. Sedang Cemburu?
20 20. Masih Mode Cemburu?
21 21. Di Suruh Pulang
22 22. Di Jemput Doni
23 23. Bryan Dan Missel Pulang
24 24. Di Jodohkan?
25 25. Menyusul Kirana
26 26. Kedatangan Juragan Samin
27 27. Dia Hamil Anakku
28 28. Mas Kawin Seratus Juta
29 29. Tidur Terpisah
30 30. Perdebatan Kecil
31 31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32 32. Pagi Menggoda
33 33. Laudya Datang Lagi
34 34. Gairah Laudya
35 35. Di Kantor Bryan
36 36. Tentang Perasaan
37 37. Eksekusi Bryan
38 38. Eksekusi Lagi
39 39. Kedatangan Danisa
40 40. Akuarium Ikan
41 41. Lahan Satu Hektar
42 42. Menggosipi Pak Darno
43 43. Memilih Baju Kebaya
44 44. Bukan Istri Siri
45 45. Menjemput Mertua
46 46. Wisuda Kirana
47 47. Tentang Kehamilan
48 48. Keputusan Pak Darno
49 49. Di Pisahkan Dulu
50 50. Missel Merajuk
51 51. Menjemput Kirana
52 52. Menghukum Bryan
53 53. Gagal Eksekusi
54 54. Mencangkul Sawah
55 55. Di Penginapan
56 56. Masih Berlanjut
57 57. Dasar Omes!
58 58. Makan Malam
59 59. Pamer
60 60. Oma Ranti
61 61. Bukan Istri Sinetron
62 62. Menggantikan Kirana
63 63. Di Kantor Yang Panas
64 64. Istri Sah VS Pelakor
65 65. Urusan Mobil Baru
66 66. Tiga Wanita
67 67. Bersekutu
68 68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69 69. Belum Terjadi
70 70. Hampir Saja
71 71. Mengancam Oma Ranti
72 72. Hamil Anakku
73 73. Periksa Ke Dokter
74 74. Membeli Saham
75 75. Ternyata ...
76 76. Laudya Terkejut
77 77. Ketakutan Laudya
78 78. Penggerebekan
79 79. Dakwaan Penjara
80 80. Obrolan Malam
81 81. I Love You Istriku
82 82. Resepsi Pernikahan
83 83. Penghianatan Bruno
84 84. Datang Berdua
85 85. Menyelamatkan Kania
86 86. Mengajak Makan Siang Danisa
87 87. Seperti Psikopat
88 88. Dia Calon Istriku
89 89. Jadilah Mamanya Kania
90 90. Nasehat Bryan
91 91. Mencari Danisa
92 92. Meminta Pada Morgan
93 93. Jadilah istriku Danisa
94 94. Karena Aku Mencintaimu
95 95. Ayo Menikah Danisa
96 96. Lahiran Kirana
97 97. Alka Dan Arka
98 98. Sang Mantan
99 99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100 100. Minum Jamu
101 101. Yaah, Sudahlah
102 102. Kania Dan Missel
103 103. Bicara Apa Mereka?
104 104. Ngidam Jengkol
105 105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106 Pengumuman Novel Baru Saja
107 Pemgumuman Novel Baru
Episodes

Updated 107 Episodes

1
01. Mencari Pekerjaan
2
02. Bertemu Bryan
3
03. Hari Pertama Les
4
04. Salah Lihat
5
05. Danisa Lagi ...
6
06. Wawancara Kerja
7
07. Di Pecat
8
08. Kembali Ke Rumah Bryan
9
09. Uang Kompensasi
10
10. Mendengar Sesuatu
11
11. Mengantar Pulang
12
12. Roti Sobek
13
13. Mami Barunya Missel
14
14. Di WC Umum
15
15. Modus
16
16. Di Pantai
17
17. Getar Halus Hati Kirana
18
18. Menggoda Kirana
19
19. Sedang Cemburu?
20
20. Masih Mode Cemburu?
21
21. Di Suruh Pulang
22
22. Di Jemput Doni
23
23. Bryan Dan Missel Pulang
24
24. Di Jodohkan?
25
25. Menyusul Kirana
26
26. Kedatangan Juragan Samin
27
27. Dia Hamil Anakku
28
28. Mas Kawin Seratus Juta
29
29. Tidur Terpisah
30
30. Perdebatan Kecil
31
31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32
32. Pagi Menggoda
33
33. Laudya Datang Lagi
34
34. Gairah Laudya
35
35. Di Kantor Bryan
36
36. Tentang Perasaan
37
37. Eksekusi Bryan
38
38. Eksekusi Lagi
39
39. Kedatangan Danisa
40
40. Akuarium Ikan
41
41. Lahan Satu Hektar
42
42. Menggosipi Pak Darno
43
43. Memilih Baju Kebaya
44
44. Bukan Istri Siri
45
45. Menjemput Mertua
46
46. Wisuda Kirana
47
47. Tentang Kehamilan
48
48. Keputusan Pak Darno
49
49. Di Pisahkan Dulu
50
50. Missel Merajuk
51
51. Menjemput Kirana
52
52. Menghukum Bryan
53
53. Gagal Eksekusi
54
54. Mencangkul Sawah
55
55. Di Penginapan
56
56. Masih Berlanjut
57
57. Dasar Omes!
58
58. Makan Malam
59
59. Pamer
60
60. Oma Ranti
61
61. Bukan Istri Sinetron
62
62. Menggantikan Kirana
63
63. Di Kantor Yang Panas
64
64. Istri Sah VS Pelakor
65
65. Urusan Mobil Baru
66
66. Tiga Wanita
67
67. Bersekutu
68
68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69
69. Belum Terjadi
70
70. Hampir Saja
71
71. Mengancam Oma Ranti
72
72. Hamil Anakku
73
73. Periksa Ke Dokter
74
74. Membeli Saham
75
75. Ternyata ...
76
76. Laudya Terkejut
77
77. Ketakutan Laudya
78
78. Penggerebekan
79
79. Dakwaan Penjara
80
80. Obrolan Malam
81
81. I Love You Istriku
82
82. Resepsi Pernikahan
83
83. Penghianatan Bruno
84
84. Datang Berdua
85
85. Menyelamatkan Kania
86
86. Mengajak Makan Siang Danisa
87
87. Seperti Psikopat
88
88. Dia Calon Istriku
89
89. Jadilah Mamanya Kania
90
90. Nasehat Bryan
91
91. Mencari Danisa
92
92. Meminta Pada Morgan
93
93. Jadilah istriku Danisa
94
94. Karena Aku Mencintaimu
95
95. Ayo Menikah Danisa
96
96. Lahiran Kirana
97
97. Alka Dan Arka
98
98. Sang Mantan
99
99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100
100. Minum Jamu
101
101. Yaah, Sudahlah
102
102. Kania Dan Missel
103
103. Bicara Apa Mereka?
104
104. Ngidam Jengkol
105
105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106
Pengumuman Novel Baru Saja
107
Pemgumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!