20. Masih Mode Cemburu?

Kirana pulang dengan perasaan kesal pada Bryan, entah kenapa dia merasa kesal. Apakah dia cemburu? Entahlah, sepertinya Kirana sudah memendam rasa suka pada Bryan. Sudah sejak dulu, tapi dia menyadari sekarang.

Missel sedang tidur siang ketika Kirana pulang ke rumah Bryan. Setelah melihat ke kamar Missel, dia pun keluar dari kamar Missel dan turun ke bawah. Menapaki tangga, dia melihat dari pintu depan Bryan dan Laudya masuk, masih menggandeng Bryan tangan Laudya menempel terus pada Bryan.

Wajah Kirana menekuk, dia menghelan nafas panjang. Lalu turun ke bawah dengan cepat, dia ingin segera masuk ke dalam kamar tamu yang biasa dia tempati.

"Kirana." panggil Bryan.

"Kenapa?" tanya Kirana tanpa menoleh pada Bryan.

"Kirana!"

"Apa sih?!"

"Kalau bicara menghadap pada orangnya."

"Ngga sopan banget!" ucap Laudya ketus.

Kirana menatap tajam pada Laudya, dia mendengus kesal. Lalu beralih menatap Bryan.

"Ada apa?"

"Ambilkan dua gelas minuman, bawa ke ruang kerjaku." kata Bryan.

"Kan ada mbak Mimin di dapur, kenapa harus aku?"

"Tapi aku pengen kamu yang buatkan, cepat buatkan sana." ucap Bryan ketus, tapi dalam hatinya tersenyum senang.

Menatap tajam pada Bryan, Kirana pun pergi ke dapur untuk membuat minuman yang di minta Bryan.

Mulutnya menggerutu kesal, dia mengomel tidak jelad membuat Mimin heran kenapa Kirana kesal.

"Mbak Kiran, kenapa wajahnya kesal begitu?" tanya Mimin.

"Tahu tuh majikan kamu, bawa perempuan ke ruang kerjanya." jawab Kirana.

"Siapa? Mbak Laudya?"

"Iya, ngga tahu aku siapa namanya."

"Terus, kenapa mbak Kiran kesal?"

"Ya kesal, kenapa harus aku yang membuat minuman untuk mereka. Kan ada kamu yang bisa buat dan bawa ke ruang kerjanya, kenapa harus aku?"

"Heemm, modus lagi nih tuan Bryan. Hihihi, ...."

"Apa kamu bilang mbak Mimin?"

"Eh, ngga kok mbak. Uh, saya hanya asal bicara. Heheh ...." kata Mimin menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Kirana lalu membawa nampan berisi air minum jus jeruk. Dia tidak tahu yang di minta Bryan, tapi Kirana membuat jus jeruk.

Dia melangkah menuju ruang kerja Bryan, berhenti di depan pintu dan menarik nafas panjang.

Tok tok tok

Kirana mengetuk pintu sebelum dia masuk ke dalam ruang kerja Bryan. Lama dia mengetuk pintu, tidak ada jawaban bahkan langkah kaki membukakan pintunya.

"Sedang apa sih mereka?" gerutu Kirana.

Sekali lagi dia mengetuk pintu dengan keras, berharap Bryan mendengar dan membuka pintunya. Tapi ternyata tidak juga di buka, akhirnya Kirana mencoba menarik handel pintu dan mendoronngnya pelan. Di bukanya dengan lebar, tak melihat Bryan di meja kerjanya.

Kirana melangkah masuk dengan pelan, dia terus melangkah sampai di meja kerja Bryan. Dia menoleh ke arah lemari besar berisi buku-buku Bryan, di sana Laudya terus saja menempel pada Bryan dan dia mencium pipi dan hampir mengecup bibir Bryan.

Brak!

Nampan berisi minuman di letakkan di meja oleh Kirana dengan keras, membuat Bryan dan Laudya menoleh. Dan Kirana pun berbalik hendak pergi, tapi Bryan memanggilnya.

"Kirana, mau kemana kamu?"

"Mau keluar." jawab Kirana ketus, membuat Bryan tersenyum.

Tapi Laudya malah kesal, dia merasa Kirana mengganggunya saja.

"Tunggu, jangan keluar dulu. Duduklah dulu di sini." kata Bryan menghampiri Kirana yang belum berbalik.

"Buat apa? Nanti saya mengganggu kalian saja." kata Kirana.

"Duduklah dulu."

"Tidak usah, saya keluar aja."

"Ya udah sana keluar, kamu memang mengganggu kami!" kata Laudya ketus.

Kirana berbalik dan menatap tajam pada Laudya yang kembali menggandeng tangan Bryan.

"Memang saya mau pergi nona, buat apa saya di sini? Jadi nyamuk!"

Kirana pun melangkah, dia tidak peduli panggilan Bryan padanya.

"Kirana stop!" teriak Bryan sedikit kesal pada Kirana.

Dan Kirana pun berhenti, dia menatap tajam pada Bryan yang mendekat padanya dengan wajah datarnya.

"Mau apa?" tanya Kirana ketus.

Senyum Bryan mengembang, dia berhenti dan seperti mendapatkan kemenangan menatap Kirana.

"Terima kasih ya minumannya." ucap Bryan dengan wajah datarnya.

Tangan Kirana mengepal, jadi menyuruhnya berhenti hanya mau mengucapkan terima kasih karena di bawakan minuman? Mata Kirana menatap tajam pada Bryan, dia benar-benar kesal pada Bryan.

Lalu dia berbalik dan keluar dari ruangan kerja Bryan, menutup pintu dengan keras. Bryan pun tertawa kecil dengan tingkah Kirana.

"Ternyata dia memang cemburu. Baiklah, aku pengen tahu sejauh mana kamu menyukaiku." gumam Bryan masih dengan senyum mengembang di bibirnya.

_

Di dalam kamar, Kirana urung-uringan. Dia benar-benar kesal, kenapa Bryan sengaja sekali.

"Orang kok gitu, tadi di kafe gandengan terus. Nempel terus, di rumah begitu. Emang lem apa sih yang mereka pakai sampai nempel terus?" gumam Kirana dengan kesalnya.

Dia berbaring dan menghela nafas panjang, entah apa yang dia pikirkan tentang Bryan dan Laudya di ruang kerja itu.

"Memangnya mereka pacaran? Tapi kenapa waktu itu Missel menolak perempuan itu ya?"

Masih memikirkan Bryan dan Laudya, Kirana tidak mendengar kalau pintu kamarnya di ketuk dari luar. Bukan di ketuk, tepatnya di gedor dari luar oleh Missel sambil berteriak memanggil Kirana.

"Tante, buka pintunya!" teriak Missel masih menggedor pintu kamar Kirana.

Kirana pun menoleh ke arah pintu, memastikan memang dia di panggil oleh Missel. Lalu dia bangkit dari pembaringannya dan melangkah ke arah pintu dan membukanya.

"Ada apa Missel?" tanya Kirana.

Missel maauk ke dalam kamar Kirana, dia hanya memperhatikan Missel sambil membawa boneka kelincinya dalam pelukannya. Missel duduk di tepi ranjang Kirana, Kirana pun ikut duduk di sampingnya.

"Tante, aku mau tidur sama tante bolehkan?" tanya Missel.

"Boleh, tapi memangnya kenapa di kamar Missel?" tanya Kirana.

"Aku pengen tidur sama tante Kiran." jawab Missel.

"Hemm, ya udah ngga apa-apa. Yuk tidur, udah malam juga, besok kan sekolah."

"Iya, tapi nanti tante jemput Missel kan di sekolah?"

"Iya."

Missel lalu naik ke ranjang Kirana, dia berbering sambing memeluk boneka kelincinya. Mulutnya sudah menguap beberapa kali. Kirana lalu tidur di samping Missel dan memeluknya, menepuk bagian pantatnya agar cepat tidur. Seperti ibu yang menidurkan anaknya sendiri, hingga tak sadar Kirana juga ikut tertidur sambil memeluk Missel.

Sedangkan Bryan masih di ruang kerjanya, dia masih sibuk dengan pekerjaan di kantor yang dia bawa. Karena tadi siang Laudya datang dan mengajaknya makan di kafe, tak sengaja dia melihat Kirana dengan Danisa.

Senyum Bryan mengembang, dia menyandarkan kepalanya di belakang kursi kerjanya.

"Ternyata dia menyukaiku ya? Dan dia cemburu sama Laudya? Ha? Kirana, manis juga kalau sedang marah." gumam Bryan.

Senyumnya terus mengembang ketikan mengingat Kirana juga masih kesal padanya tadi siang dengan Laudya di ruang kerjanya ini.

"Hem, aku sebenarnya malas dengan Laidya. Dia terlalu agresif, dan terlalu murahan. Sedangkan Kirana? Dia malu-malu, sedang apa ya dia?"

Masih memikirkan Kirana, Bryan dengan cepat bangkit dari duduknya dan keluar dari ruang kerjanya. Ingin ke kamar Kirana dan bicara basa basi dengannya.

Sampai di depan kamar Kirana, dia melihat pintunya sedikit terbuka. Dia mengerutkan dahinya heran.

"Dia ceroboh sekali, kenapa tidak di tutup rapat?"

Bryan pun mendorong daun pintu lebih lebar lalu masuk ke dalam. Di ranjang dia melihat Kirana sedang memeluk anaknya, Bryan semakin mendekat ke ranjang. Melihat lebih dekat Kirana dan Missel saling berpelukan.

"Emm, manis sekali pemandangan itu. Dia benar-benar menjadi sosok maminya Missel. Dia pantas menjadi maminya Missel. Baiklah, aku akan memintanya menjadi mami Missel." gumam Bryan.

Dia pun berjongkok, mencium kening Missel dan juga kening Kirana dengan pelan.

"Selamat tidur sayang-sayangku. Cup."

Setelah mengecup kening keduanya, Bryan pun keluar dari kamar Kirana dan menutup pintunya rapat.

Ponselnya berdering.

"Halo?"

Promo novel punya teman sesama othor kaka, boleh mampir ke sini ya..😍

_

_

_

***************

Terpopuler

Comments

Nalgis Vad'aq

Nalgis Vad'aq

aduuu meleleh aku bang brayn😍

2023-10-11

0

Shinta Arigustanti Slamet

Shinta Arigustanti Slamet

mamih misel 🥰

2023-08-31

0

Marhama Baru

Marhama Baru

manyap..fak lama lahi pasyi joy

2023-08-26

0

lihat semua
Episodes
1 01. Mencari Pekerjaan
2 02. Bertemu Bryan
3 03. Hari Pertama Les
4 04. Salah Lihat
5 05. Danisa Lagi ...
6 06. Wawancara Kerja
7 07. Di Pecat
8 08. Kembali Ke Rumah Bryan
9 09. Uang Kompensasi
10 10. Mendengar Sesuatu
11 11. Mengantar Pulang
12 12. Roti Sobek
13 13. Mami Barunya Missel
14 14. Di WC Umum
15 15. Modus
16 16. Di Pantai
17 17. Getar Halus Hati Kirana
18 18. Menggoda Kirana
19 19. Sedang Cemburu?
20 20. Masih Mode Cemburu?
21 21. Di Suruh Pulang
22 22. Di Jemput Doni
23 23. Bryan Dan Missel Pulang
24 24. Di Jodohkan?
25 25. Menyusul Kirana
26 26. Kedatangan Juragan Samin
27 27. Dia Hamil Anakku
28 28. Mas Kawin Seratus Juta
29 29. Tidur Terpisah
30 30. Perdebatan Kecil
31 31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32 32. Pagi Menggoda
33 33. Laudya Datang Lagi
34 34. Gairah Laudya
35 35. Di Kantor Bryan
36 36. Tentang Perasaan
37 37. Eksekusi Bryan
38 38. Eksekusi Lagi
39 39. Kedatangan Danisa
40 40. Akuarium Ikan
41 41. Lahan Satu Hektar
42 42. Menggosipi Pak Darno
43 43. Memilih Baju Kebaya
44 44. Bukan Istri Siri
45 45. Menjemput Mertua
46 46. Wisuda Kirana
47 47. Tentang Kehamilan
48 48. Keputusan Pak Darno
49 49. Di Pisahkan Dulu
50 50. Missel Merajuk
51 51. Menjemput Kirana
52 52. Menghukum Bryan
53 53. Gagal Eksekusi
54 54. Mencangkul Sawah
55 55. Di Penginapan
56 56. Masih Berlanjut
57 57. Dasar Omes!
58 58. Makan Malam
59 59. Pamer
60 60. Oma Ranti
61 61. Bukan Istri Sinetron
62 62. Menggantikan Kirana
63 63. Di Kantor Yang Panas
64 64. Istri Sah VS Pelakor
65 65. Urusan Mobil Baru
66 66. Tiga Wanita
67 67. Bersekutu
68 68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69 69. Belum Terjadi
70 70. Hampir Saja
71 71. Mengancam Oma Ranti
72 72. Hamil Anakku
73 73. Periksa Ke Dokter
74 74. Membeli Saham
75 75. Ternyata ...
76 76. Laudya Terkejut
77 77. Ketakutan Laudya
78 78. Penggerebekan
79 79. Dakwaan Penjara
80 80. Obrolan Malam
81 81. I Love You Istriku
82 82. Resepsi Pernikahan
83 83. Penghianatan Bruno
84 84. Datang Berdua
85 85. Menyelamatkan Kania
86 86. Mengajak Makan Siang Danisa
87 87. Seperti Psikopat
88 88. Dia Calon Istriku
89 89. Jadilah Mamanya Kania
90 90. Nasehat Bryan
91 91. Mencari Danisa
92 92. Meminta Pada Morgan
93 93. Jadilah istriku Danisa
94 94. Karena Aku Mencintaimu
95 95. Ayo Menikah Danisa
96 96. Lahiran Kirana
97 97. Alka Dan Arka
98 98. Sang Mantan
99 99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100 100. Minum Jamu
101 101. Yaah, Sudahlah
102 102. Kania Dan Missel
103 103. Bicara Apa Mereka?
104 104. Ngidam Jengkol
105 105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106 Pengumuman Novel Baru Saja
107 Pemgumuman Novel Baru
Episodes

Updated 107 Episodes

1
01. Mencari Pekerjaan
2
02. Bertemu Bryan
3
03. Hari Pertama Les
4
04. Salah Lihat
5
05. Danisa Lagi ...
6
06. Wawancara Kerja
7
07. Di Pecat
8
08. Kembali Ke Rumah Bryan
9
09. Uang Kompensasi
10
10. Mendengar Sesuatu
11
11. Mengantar Pulang
12
12. Roti Sobek
13
13. Mami Barunya Missel
14
14. Di WC Umum
15
15. Modus
16
16. Di Pantai
17
17. Getar Halus Hati Kirana
18
18. Menggoda Kirana
19
19. Sedang Cemburu?
20
20. Masih Mode Cemburu?
21
21. Di Suruh Pulang
22
22. Di Jemput Doni
23
23. Bryan Dan Missel Pulang
24
24. Di Jodohkan?
25
25. Menyusul Kirana
26
26. Kedatangan Juragan Samin
27
27. Dia Hamil Anakku
28
28. Mas Kawin Seratus Juta
29
29. Tidur Terpisah
30
30. Perdebatan Kecil
31
31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32
32. Pagi Menggoda
33
33. Laudya Datang Lagi
34
34. Gairah Laudya
35
35. Di Kantor Bryan
36
36. Tentang Perasaan
37
37. Eksekusi Bryan
38
38. Eksekusi Lagi
39
39. Kedatangan Danisa
40
40. Akuarium Ikan
41
41. Lahan Satu Hektar
42
42. Menggosipi Pak Darno
43
43. Memilih Baju Kebaya
44
44. Bukan Istri Siri
45
45. Menjemput Mertua
46
46. Wisuda Kirana
47
47. Tentang Kehamilan
48
48. Keputusan Pak Darno
49
49. Di Pisahkan Dulu
50
50. Missel Merajuk
51
51. Menjemput Kirana
52
52. Menghukum Bryan
53
53. Gagal Eksekusi
54
54. Mencangkul Sawah
55
55. Di Penginapan
56
56. Masih Berlanjut
57
57. Dasar Omes!
58
58. Makan Malam
59
59. Pamer
60
60. Oma Ranti
61
61. Bukan Istri Sinetron
62
62. Menggantikan Kirana
63
63. Di Kantor Yang Panas
64
64. Istri Sah VS Pelakor
65
65. Urusan Mobil Baru
66
66. Tiga Wanita
67
67. Bersekutu
68
68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69
69. Belum Terjadi
70
70. Hampir Saja
71
71. Mengancam Oma Ranti
72
72. Hamil Anakku
73
73. Periksa Ke Dokter
74
74. Membeli Saham
75
75. Ternyata ...
76
76. Laudya Terkejut
77
77. Ketakutan Laudya
78
78. Penggerebekan
79
79. Dakwaan Penjara
80
80. Obrolan Malam
81
81. I Love You Istriku
82
82. Resepsi Pernikahan
83
83. Penghianatan Bruno
84
84. Datang Berdua
85
85. Menyelamatkan Kania
86
86. Mengajak Makan Siang Danisa
87
87. Seperti Psikopat
88
88. Dia Calon Istriku
89
89. Jadilah Mamanya Kania
90
90. Nasehat Bryan
91
91. Mencari Danisa
92
92. Meminta Pada Morgan
93
93. Jadilah istriku Danisa
94
94. Karena Aku Mencintaimu
95
95. Ayo Menikah Danisa
96
96. Lahiran Kirana
97
97. Alka Dan Arka
98
98. Sang Mantan
99
99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100
100. Minum Jamu
101
101. Yaah, Sudahlah
102
102. Kania Dan Missel
103
103. Bicara Apa Mereka?
104
104. Ngidam Jengkol
105
105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106
Pengumuman Novel Baru Saja
107
Pemgumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!