07. Di Pecat

"Pokoknya papi cari tante Kiran!" teriak Missel.

"Kan Missel ngga suka tante Kirana, kemarin Missel mau di bungkam sama dia." kata Bryan memberitahu dulu anaknya sedang di bekap oleh Kirana.

"Bukan papi, waktu itu Missel lagi nangis, tante Kiran mau nolongin Missel. Ngajak Missel baca buku cerita, tapi papi malah ngusir tante Kiran." kata Missel dengan wajah cemberut.

"Papi kira tante Kiran mau mencelakai Missel, jadi papi usir."

"Pokoknya papi harus bawa tante Kiran ke rumah ini lagi. Titik!" kata Missel.

Bryan menghela nafas panjang, bukannya dia tidak bisa menemukan gadis itu. Tapi rasa gengsinya itu untuk membawa Kirana untuk jadi guru les Missel. Dia yang salah lihat jadi merasa bersalah, namun sikap gengsinya tidak mudah akan membawa Kirana lagi ke rumahnya.

"Ya ,nanti papi usahakan ya." kata Bryan.

"Harus, papi yang salah kenapa papi usir tante Kiran." ucap Missel lagi dengan wajah masam.

"Iya." jawab Bryan dengan malas.

"Pokoknya harus cepat, harus besok."

"Ya ngga bisa cepat gitu sayang. Kan papi harus cari tempat tinggalnya dulu." kata Bryan lagi beralasan.

"Papi kan punya anak buah, papi bisa suruh anak buah papi cari rumah tante Kiran. Besok bisa bawa tante Kiran ke rumah."

"Anak buah papi juga sibuk sayang, kan mereka juga punya pekerjaan."

"Tapi anak buah papi banyak, masa cari satu orang aja sibuk terus."

Bryan menghela nafas panjang, dia selalu saja kalah berdebat dengan anaknya. Tapi kali ini dia harus memberi pengertian pada anaknya itu yang punya banyak pertanyaan.

"Tante Kiran juga mungkin punya pekerjaan sayang, jadi belum tentu dia mau jadi guru les Missel lagi."

"Kalau tante Kiran besok ngga papi datangin, Missel ngga mau makan." ancam Missel.

Duh, selalu saja mengancam. Bagaimaja coba Bryan bisa menang dengan anaknya itu. Jika benar Missel mogok makan, yang pusing dia. Missel bisa masuk rumah sakit karena dehidrasi tidak mau makan apa lagi minum.

"Ya udah, besok papi cari tante Kiran. Missel harus makan yang banyak ya."

"Kalau tante Kiran sudah ada besok, Missel mau makan yang banyak papi." ucap Missel.

Dan tentu saja membuat Bryan tambah pusing, dia harus menuruti kemauan anak gadis semata wayangnya.

_

Kirana sudah masuk kerja dua hari yang lalu, dia senang sekali bisa kerja di bagian staf pegawai. Para pegawai yang lain juga senang ada karyawan baru, karena bisa membantu pekerjaan mereka yang memang selalu menumpuk setiap harinya.

"Syukurlah pak Yanto mencari pegawai baru, kalau tidak kita akan pulang malam terus." kata Sari.

"Iya, walaupun cuma satu orang aja lumayan mengurangi pekerjaan kita ya." ujar Wati menimpali.

Kirana hanya tersenyum saja, dia masih belum mengerti pekerjaan yang dia tangani itu. Dia harus banyak belajar dan bertanya.

"Saya belum mengerti mbak dengan pekerjaan ini, tolong nanti di bantu ya." kata Kirana pada Sari.

"Tenang aja Kiran, nanti kita bantu. Soalnya kita jiga sesekali kerja sama kok." jawab Sari.

"Terima kasih mbak. Sejujurnya saya senang sekali bisa bekerja di sini, saya lagi kerepotan mengenai bayar kost. Heheh ...." ucap Kirana.

"Kamu jujur banget, tapi syukur deh."

Lalu mereka mulai bekerja sesuai pekerjaannya masing-masing. Kirana banyak bertanya pada Wati dan Sari tentang pekerjaanya yang tidak mengerti.

Hingga sampai sore hari jam enam sore, mereka baru bisa pulang.

"Aaah, akhirnya kita pulang sore juga." kata Sari.

"Iya, kita bisa pulang cepat." kata Wati.

Kirana hanya tersenyum saja, dia juga senang bisa membantu teman-teman kerjanya.

Kini mereka sampai di depan pintu gerbang kantor dan berpisah di sana. Karena tujuan mereka berbeda. Kirana menunggu angkot yang akan membawanya ke wilayah tempat kostnya berada.

Dan dari dalam kantor, Bryan menatap dari tingginya gedung berlantai lima belas. Dia berada di lantai tiga, menatap perempuan yang sedang menunggu angkot lewat.

Tak berapa lama, seorang HRD masuk ke ruangan di mana Bryan berada.

"Tuan, ini laporan beberapa bulan lalu. Dan juga laporan tentang pegawai baru yang masuk satu minggu lalu." kata kepala HRD.

"Hemm, ada berapa orang yang kamu terima bekerja?" tanya Bryan.

"Sesuai kebutuhan tuan, ada tujuh orang. Di bagian lapangan lima orang dan di bagian staf dua orang. Tapi bagian keuangan satu orang tuan." kata kepala HRD.

"Siapa namanya di bagian keuangan?" tanya Bryan.

"Kirana Pramewari tuan, dia masih kuliah di semester akhir. Masih mengerjakan skripsi." jawabnya lagi.

"Jadi dia melamar di sini?"

"Iya, siapa tuan?"

"Besok kamu panggil Kirana itu ke kantor direktur. Nanti aku bicara pada direkturnya." kata Bryan.

"Baik tuan, tapi dia baru satu minggu bekerja. Apa yang akan di lakukan direktur nanti?"

"Kamu tidak perlu tahu, hubungi bagian keuangan untuk memecatnya. Lalu suruh ke alamat rumahku."

Setelah berkata seperti itu, Bryan keluar dari ruangannya dan pergi. Dia kini sudah menemukan apa yang di inginkan oleh anaknya. Baiklah, dia akan mempekerjakan kembali Kirana sebagai guru les Missel.

_

Kini Kirana menghadap direktur, dia takut sekali. Takut nanti di pecat karena pekerjaannya tidak benar.

"Kamu Kirana Pramewari?"

"Iya pak, itu nama saya."

"Hemm, si bos lumayan juga mencari pengganti yang sudah-sudah." gumam direktur itu.

"Ada apa ya pak?"

"Tidak ada. Oh ya, hari ini adalah hari terakhir kamu bekerja. Dan nanti kamu juga dapat gaji separuhnya saja." kata direktur itu.

"Tapi pak, kenapa saya di pecat? Apakah saya melakukan kesalahan dalam bekerja.?" tanya Kirana heran.

"Saya tidak tahu, bos besar yang menyuruhku." jawabnya.

"Tapi direkturnya kan anda pak, kenapa saya di pecat?" Kirana sudah gelisah.

Dia merasa sudah nyaman bekerja di perusahaan itu, tapi kenapa tiba-tiba di pecat. Apa alasannya?

"Begini saja, kamu datang ke alamat ini. Tanyakan kenapa kamu di pecat ya." katanya lagi.

Kirana menerima kartu nama, di sana tertera. Dan betapa kagetnya dia, ternyata itu rumah yang pernah di kunjunginya sebelum dia bekerja di perusahaan ini.

"Jadi pemilik perusahaan ini adalah tuan Bryan?" tanya Kirana.

"Iya, perusahaan ini milik tuan Bryan. Dan kantor pusatnya ada di tengah kota." jawab direktur.

"Lalu, kenapa saya harus datang ke rumahnya? Aku sudah di usir dari rumah itu." kata Kirana kini kesal karena Bryan mempermainkannya.

"Saya tidak tahu, sebaiknya kamu tanyakan lagi sama beliau." ucapnya.

Seorang OB masuk dan memberikan sebuah amplop pada direktur.

"Ini pak dari kepala bagian keuangan." kata OB itu.

"Oh ya, terima kasih. Nah, ini surat pemecatannya kamu, kamu bisa bawa ke rumahnya dan tanyakan pada tuan Bryan kenapa kamu dapat surat pemecatan ya Kirana." kata direktur itu.

Kirana benar-benaf kesal, dia keluar tanpa permisi lagi. Kekesalannya sudah di ubun-ubun.

"Baiklah, saya akan ke sana. Sekalian mendamprat bos sombong itu, mentamg-mentang orang kaya, bos perusahaan besar seenaknya saja memecat pegawai yang baru seperti saya tanpa alasan." kata Kirana.

Dia berjalan menuju meja kerjanya, merapikan tas dan berkas yang tadi sempat dia periksa. Wati dan Sari memperhatikan yang di lakukan oleh Kirana.

"Hei, ada apa?"

"Aku di pecat."

"Apa? Kenapa bisa di pecat?"

"Aku tidak tahu makanya aku akan ke rumah bos besar dan menanyakan langsung padanya. Jika bisa, aku akan mendampratnya sekalian, aku tidak peduli dia siapa." jawab Kirana.

Wati dan Sari saling pandang, mereka diam saja karena sepertinya ada masalah besar pada Kirana.

Setelah merapikan tas dan berkasnya, Kirana pergi meninggalkan Sari dan Wati yang masih bingung dengan pemecatan Kirana.

"Yaaah, jadi pulang malam lagi kita." keluh Sari.

"Iya, nasib-nasib." timpal Wati.

Mereka pun kembali bekerja dengan malas, karena satu orang yang sudah seminggu membuay mereka senang, kini harus di pecat tanpa alasan jelas.

_

_

_

**************

Terpopuler

Comments

Shinta Arigustanti Slamet

Shinta Arigustanti Slamet

lanjutkan ka

2023-08-31

0

Marhama Baru

Marhama Baru

orabok.g kaya bisa srenaknya

2023-08-25

0

Kinan Rosa

Kinan Rosa

yang sabar ya Ki

2023-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 01. Mencari Pekerjaan
2 02. Bertemu Bryan
3 03. Hari Pertama Les
4 04. Salah Lihat
5 05. Danisa Lagi ...
6 06. Wawancara Kerja
7 07. Di Pecat
8 08. Kembali Ke Rumah Bryan
9 09. Uang Kompensasi
10 10. Mendengar Sesuatu
11 11. Mengantar Pulang
12 12. Roti Sobek
13 13. Mami Barunya Missel
14 14. Di WC Umum
15 15. Modus
16 16. Di Pantai
17 17. Getar Halus Hati Kirana
18 18. Menggoda Kirana
19 19. Sedang Cemburu?
20 20. Masih Mode Cemburu?
21 21. Di Suruh Pulang
22 22. Di Jemput Doni
23 23. Bryan Dan Missel Pulang
24 24. Di Jodohkan?
25 25. Menyusul Kirana
26 26. Kedatangan Juragan Samin
27 27. Dia Hamil Anakku
28 28. Mas Kawin Seratus Juta
29 29. Tidur Terpisah
30 30. Perdebatan Kecil
31 31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32 32. Pagi Menggoda
33 33. Laudya Datang Lagi
34 34. Gairah Laudya
35 35. Di Kantor Bryan
36 36. Tentang Perasaan
37 37. Eksekusi Bryan
38 38. Eksekusi Lagi
39 39. Kedatangan Danisa
40 40. Akuarium Ikan
41 41. Lahan Satu Hektar
42 42. Menggosipi Pak Darno
43 43. Memilih Baju Kebaya
44 44. Bukan Istri Siri
45 45. Menjemput Mertua
46 46. Wisuda Kirana
47 47. Tentang Kehamilan
48 48. Keputusan Pak Darno
49 49. Di Pisahkan Dulu
50 50. Missel Merajuk
51 51. Menjemput Kirana
52 52. Menghukum Bryan
53 53. Gagal Eksekusi
54 54. Mencangkul Sawah
55 55. Di Penginapan
56 56. Masih Berlanjut
57 57. Dasar Omes!
58 58. Makan Malam
59 59. Pamer
60 60. Oma Ranti
61 61. Bukan Istri Sinetron
62 62. Menggantikan Kirana
63 63. Di Kantor Yang Panas
64 64. Istri Sah VS Pelakor
65 65. Urusan Mobil Baru
66 66. Tiga Wanita
67 67. Bersekutu
68 68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69 69. Belum Terjadi
70 70. Hampir Saja
71 71. Mengancam Oma Ranti
72 72. Hamil Anakku
73 73. Periksa Ke Dokter
74 74. Membeli Saham
75 75. Ternyata ...
76 76. Laudya Terkejut
77 77. Ketakutan Laudya
78 78. Penggerebekan
79 79. Dakwaan Penjara
80 80. Obrolan Malam
81 81. I Love You Istriku
82 82. Resepsi Pernikahan
83 83. Penghianatan Bruno
84 84. Datang Berdua
85 85. Menyelamatkan Kania
86 86. Mengajak Makan Siang Danisa
87 87. Seperti Psikopat
88 88. Dia Calon Istriku
89 89. Jadilah Mamanya Kania
90 90. Nasehat Bryan
91 91. Mencari Danisa
92 92. Meminta Pada Morgan
93 93. Jadilah istriku Danisa
94 94. Karena Aku Mencintaimu
95 95. Ayo Menikah Danisa
96 96. Lahiran Kirana
97 97. Alka Dan Arka
98 98. Sang Mantan
99 99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100 100. Minum Jamu
101 101. Yaah, Sudahlah
102 102. Kania Dan Missel
103 103. Bicara Apa Mereka?
104 104. Ngidam Jengkol
105 105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106 Pengumuman Novel Baru Saja
107 Pemgumuman Novel Baru
Episodes

Updated 107 Episodes

1
01. Mencari Pekerjaan
2
02. Bertemu Bryan
3
03. Hari Pertama Les
4
04. Salah Lihat
5
05. Danisa Lagi ...
6
06. Wawancara Kerja
7
07. Di Pecat
8
08. Kembali Ke Rumah Bryan
9
09. Uang Kompensasi
10
10. Mendengar Sesuatu
11
11. Mengantar Pulang
12
12. Roti Sobek
13
13. Mami Barunya Missel
14
14. Di WC Umum
15
15. Modus
16
16. Di Pantai
17
17. Getar Halus Hati Kirana
18
18. Menggoda Kirana
19
19. Sedang Cemburu?
20
20. Masih Mode Cemburu?
21
21. Di Suruh Pulang
22
22. Di Jemput Doni
23
23. Bryan Dan Missel Pulang
24
24. Di Jodohkan?
25
25. Menyusul Kirana
26
26. Kedatangan Juragan Samin
27
27. Dia Hamil Anakku
28
28. Mas Kawin Seratus Juta
29
29. Tidur Terpisah
30
30. Perdebatan Kecil
31
31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32
32. Pagi Menggoda
33
33. Laudya Datang Lagi
34
34. Gairah Laudya
35
35. Di Kantor Bryan
36
36. Tentang Perasaan
37
37. Eksekusi Bryan
38
38. Eksekusi Lagi
39
39. Kedatangan Danisa
40
40. Akuarium Ikan
41
41. Lahan Satu Hektar
42
42. Menggosipi Pak Darno
43
43. Memilih Baju Kebaya
44
44. Bukan Istri Siri
45
45. Menjemput Mertua
46
46. Wisuda Kirana
47
47. Tentang Kehamilan
48
48. Keputusan Pak Darno
49
49. Di Pisahkan Dulu
50
50. Missel Merajuk
51
51. Menjemput Kirana
52
52. Menghukum Bryan
53
53. Gagal Eksekusi
54
54. Mencangkul Sawah
55
55. Di Penginapan
56
56. Masih Berlanjut
57
57. Dasar Omes!
58
58. Makan Malam
59
59. Pamer
60
60. Oma Ranti
61
61. Bukan Istri Sinetron
62
62. Menggantikan Kirana
63
63. Di Kantor Yang Panas
64
64. Istri Sah VS Pelakor
65
65. Urusan Mobil Baru
66
66. Tiga Wanita
67
67. Bersekutu
68
68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69
69. Belum Terjadi
70
70. Hampir Saja
71
71. Mengancam Oma Ranti
72
72. Hamil Anakku
73
73. Periksa Ke Dokter
74
74. Membeli Saham
75
75. Ternyata ...
76
76. Laudya Terkejut
77
77. Ketakutan Laudya
78
78. Penggerebekan
79
79. Dakwaan Penjara
80
80. Obrolan Malam
81
81. I Love You Istriku
82
82. Resepsi Pernikahan
83
83. Penghianatan Bruno
84
84. Datang Berdua
85
85. Menyelamatkan Kania
86
86. Mengajak Makan Siang Danisa
87
87. Seperti Psikopat
88
88. Dia Calon Istriku
89
89. Jadilah Mamanya Kania
90
90. Nasehat Bryan
91
91. Mencari Danisa
92
92. Meminta Pada Morgan
93
93. Jadilah istriku Danisa
94
94. Karena Aku Mencintaimu
95
95. Ayo Menikah Danisa
96
96. Lahiran Kirana
97
97. Alka Dan Arka
98
98. Sang Mantan
99
99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100
100. Minum Jamu
101
101. Yaah, Sudahlah
102
102. Kania Dan Missel
103
103. Bicara Apa Mereka?
104
104. Ngidam Jengkol
105
105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106
Pengumuman Novel Baru Saja
107
Pemgumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!