08. Kembali Ke Rumah Bryan

Kirana langsung naik angkot menuju rumah Bryan, dalam hatinya dia akan mendamprat Bryan karena memecatnya seenaknya saja. Dia juga akan menuntut uang gaji selama tiga hari yang belum di bayar padanya seduai perjanjian, jika tiga hati Missel tidak cocok maka dia tetap akan mendapatkan gajinya selama tiga hari itu.

Lagi pula, Kirana masih merasa penasaran kenapa Bryan begitu marah padanya ketika Missel dia peluk? Bukankah waktu itu hanya salah paham saja?

"Benar-benar orang kaya itu selalu menindas yang lemah dan miskin. Mentang-mentang mereka punya banyak uang selalu saja seenaknya sendiri. Dia pikir mencari uang itu gampang apa? Aku yang di kejar-kejar harus bayar kost selalu saja khawatir dan tidak bisa tidur. Dia malah seenaknya saja memecatku, menyebalkan sekali." gumam Kirana.

Supir angkot dan penumpang lainnya menatapnya heran, kenapa Kirana kesal dan bicara tidak jelas seperti orang gila.

"Neng, ngomong sendiri kayak orang gila." kata supir di depannya.

Yang lain masih menatap Kirana aneh, Kirana pun melihat ke arah supir angkot. Dia mendengus kesal, lalu melirik ke arah penumpang lain yang masih menatapnya aneh.

Kirana menghelan nafas panjang, membuang kekesalannya dan menetralkan hatinya yang masih marah pada Bryan.

Tak berapa lama, angkot berhenti di persimpangan jalan. Kirana membayar ongkos angkot lalu dia berjalan masuk kawasan perumahan mewah dengan jalan kaki.

Langkahnya melebar dan cepat karena rasa kesalnya ingin sekali cepat sampai di rumah Bryan. Dan memang benar, Kirana sampai di depan rumah Bryan. Dia berhenti, menatap rumah megah itu dan menarik nafas panjang.

Nyalinya berbanding terbalik dengan yang tadi sewaktu masih di kantor dan dalam angkot. Tapi dia kini kembali membara ketika dia melihat Bryan yang sedang masuk bersama dengan seorang perempuan berpenampilan seksi masuk ke dalam rumahnya.

Kirana mendekat pada pintu gerbang dan memanggil satpam Dodi.

"Pak Dodi, buka pintunya dong." kata Kirana.

"Eh, mbak Kirana kesini lagi. Ada apa ya mbak?" tanya Dodi.

"Buka pintunya dulu, saya mau marah sama majikan kamu." kata Kirana dengan wajah masam.

Dodi pun membuka pintu gerbangnya dan menyuruh Kirana masuk, meski dia juga tidak mengerti maksud dari ucapan Kirana.

Kirana masuk setelah pintu gerbang terbuka, dia langsung menuju rumah besar itu. Namun Dodi mencegahnya agar Kirana tidak mengganggu majikannya yang sedang ada tamu di dalam.

"Mbak, tunggu. Jangan langsung masuk aja. Tuan Bryan ada tamu di dalam, nanti tuan Bryan marah bagaimana?" tanya Dodi.

"Kalau marah, biar urusan saya. Pak Dodi diam saja, saya juga marah sama majikan kamu."

Kirana langsung menuju rumah itu, Dodi bingung harus bagaimana. Akhirnya dia membiarkan Kirana masuk ke dalam rumah besar itu yang memang tidak di kunci.

Dià masuk ke dalam, berhenti sejenak memperhatikan seluruh sudut rumah. Mendongak ke atas, memperhatikan kira-kira di mana kamar Bryan, atau ada di mana dia itu. Begitu pikir Kirana.

Tapi sebelumnya, dia melihat ke arah kamar bermain Missel. Tampak pintu ruang bermain itu terbuka, dan terdengar suara percakapan di sana.

Kirana semakin mendekat dan terdengar suara teriakan Missel.

"Ngga mau papi, Missel ngga mau sama tante Laudya!" teriak Missel dari dalam.

Kirana berhenti tepat di samping pintu, dan Missel keluar dengan wajah kesal. Dia menabrak Kirana sampai kepalanya membentur lengan Kirana.

Missel mendongak menatap Kirana, wajahnya berubah ceria.

"Tante Kiran!" teriak Missel.

Dia memeluk Kirana dengan erat, Kirana bingung dengan sikap Missel itu. Bryan pun keluar dari dalam ruang main Missel, dia melihat anaknya memeluk erat Kirana. Di belakang Bryan muncul perempuan yang tadi di lihat Kirana dari luar rumah Bryan.

"Kamu datang juga ternyata." kata Bryan dengan sinis.

Kirana menatap Bryan kesal, dia ingin mencubit mulut Bryan. Tapi dia tidak bisa, mungkin karena masih punya rasa segan pada Bryan.

"Tante, ayo masuk ke dalam kamar Missel. Di kamar banyak banget buku-buku cerita. Missel pengen di bacakan buku dongeng." kata Missel.

Sejenak Kirana diam, dia tersenyum pada Missel lalu menatap tajam pada Bryan. Lalu Kirana mengikuti kemana Missel mengajaknya pergi.

"Dia siapa Bryan?" tanya perempuan yang bernama Laudya itu.

"Dia guru privat Missel." jawab Bryan.

Dia lalu pergi menuju ruang kerjanya, di ikuti Laudya yang selalu menempel pada Bryan.

"Kamu mengambilnya dari mana? Kok tahu dia guru privat Missel?"

"Dia datang melamar kesini, jadi ya aku terima. Awalnya juga cuma tiga hari, aku pikir dia mau mencelakai anakku. Jadi aku usir dia." kata Bryan.

"Terus, kenapa dia bisa datang lagi kesini? Tidak tahu diri banget datang lagi kesini." ucap Laudya dengan ketus.

"Aku yang menyuruh dia datang lagi." kata Bryan.

"Kenapa kamu menyuruh dia datang lagi? Dia nanti mau mencelakai Missel lagi gimana?"

Bryan menghela nafas panjang, dia salah waktu itu. Tapi ternyata nasib berkata lain, dia bertemu lagi dengan Kirana. Yang ternyata harus dia datangkan lagi karena anaknya menginginkannya.

"Bryan, kenapa kamu menyuruh dia kesini lagi? Bukankah aku juga bisa mengajari Missel main piano, membacakan buku dongeng juga aku bisa." kata Laudya.

"Sudahlah, biarkan Missel yang tentukan siapa yang mau jadi gurunya sendiri. Yang penting anakku nyaman dengannya." kata Bryan.

"Jadi kamu pikir aku ngga bisa buat Missel nyaman begitu?" kata Laudya.

"Jangan memperpanjang masalah Laudya, sudahlah yang penting Missel ada yang menemani." kata Bryan.

Dia duduk di kursinya yang biasa untuk bekerja, Laudya mendekat dan duduk di pegangan tangan kursi, dia membelai rahang Bryan dan mengarahkannya ke wajahnya saling berhadapan.

"Benar, agar kita bisa leluasa kencan kan Bryan sayang." kata Luadya.

Tangannya mengelus pipi Bryan dengan lembut membuat Bryan memejamkan matanya. Laudya tersenyum, wajahnya mendekat. Bibirnya semakin mendekat pada bibir Bryan, semakin mendekat Laudya semakin senang.

Dengan cepat bibir Laudya meraup bibir Bryan yang seksi itu. Setiap kali Bryan bicara, Laudya selalu saja ingin mencium bibir Bryan karena sangat seksi dan menggemaskan.

Tangan Laudya beralih ke pundak Bryan dan meraba lehernya. Dia terus ******* bibir Bryan yang masih diam tidak bergerak. Kini tangan Laudya beralih ke bagian tulang belikat Bryan lalu turun ke dada yang sangat kokoh karena Bryan sangat rajin berolah raga dan fitnes.

"Bryan, bukalah mulutmu. Aku ingin mengeksplor rongga mulutmu." ucap Laudya.

Bryan pun menurut, dia membuka mulutnya dan dengan cepat mulut Laudya masuk lebih dalam. Mereka pun melakukan ciuman panas di ruang kerja Bryan.

Bryan sendiri sebenarnya tidak pernah mencintai Laudya, dia adalah teman sewaktu kuliah dan kebetulan dulu papanya Bryan dan juga papanya Luadya berteman. Sejak kuliah Laudya sudah mencintai Bryan, tapi saat itu Bryan sudah berpacaram dengan ibunya Missel.

Jadi Laudya tidak berani mendekati Bryan, apa lagi setelah lulus kuliah Bryan dan ibunya Missel menikah. Dua tahun mereka menikah belum di karunia anak, baru di tahun ketiga istri Bryan mengandung Missel dan melahirkan Missel.

Sejak usia satu tahun Missel, ibunya sakit-sakitan. Dan oleh dokter di vonis kena kanker payudara. Bryan membawa istrinya berobat keluar negeri, namun sayang takdir berkata lain. Istrinya meninggal juga.

Dan sejak meninggal itu Bryan belum pernah lagi menikah, banyak yang mendekat padanya. Seperti Laudya sekarang ini, setelah tahu istri Bryan meninggal Laudya sering datang ke rumah Bryan jika berada di kota.

Laudya bekerja di pulau Batam, dia mempunyai usaha perhotelan. Jadi, setiap satu bulan sekali dia akan datang ke kota untuk mengunjungi Bryan. Seperti sekarang ini, Luadya lebih agresif dan dia selalu saja ingin dekat dengan Bryan.

Dia ingin menjadi istri Bryan, namun Bryan sepertinya hanya bermain-main saja dengan Laudya. Tidak pernah menanggapi apa yang di inginkan Laudya, hanya sekedar berciuman panas saja dengan Laudya.

"Bryan, aku menginginkanmu." ucap Laudya lirih di telinga Bryan.

Namun setiap kali Laudya berkata seperti itu, Bryan menyudahi permainan ciuman panasnya.

"Maaf Luadya, aku belum bisa." kata Bryan.

Lalu Bryan pun melepaskan diri dari kungkungan Laudya dan pergi ke arah jendela. Tentu saja Laudya kecewa, tapi dia tidak mau menyerah begitu saja.

Dia pun mendekat pada Bryan dan memeluknya dari belakang.

"Aku selalu menunggumu Bryan." kata Luadya penuh harap.

Tapi Bryan diam saja, dia pun melepas pelukan Laudya dan melangkah pergi meninggalkan Laudya di ruang kerjanya.

"Shiiit! Menaklukan hati Bryan susah banget sih!" teriak Laudya.

Dia benar-benar putus asa dengan usahanya itu, namun kembali lagi. Dia harus sabar menghadapi sikap dingin Bryan padanya.

_

_

_

********************

Terpopuler

Comments

Shinta Arigustanti Slamet

Shinta Arigustanti Slamet

suka, lanjutkan ka

2023-08-31

0

Marhama Baru

Marhama Baru

lidya jangan murahan..
diluar sana babyak ciwok keren

2023-08-25

0

Jettie Sampelan

Jettie Sampelan

murahan kamu laudya

2023-08-20

0

lihat semua
Episodes
1 01. Mencari Pekerjaan
2 02. Bertemu Bryan
3 03. Hari Pertama Les
4 04. Salah Lihat
5 05. Danisa Lagi ...
6 06. Wawancara Kerja
7 07. Di Pecat
8 08. Kembali Ke Rumah Bryan
9 09. Uang Kompensasi
10 10. Mendengar Sesuatu
11 11. Mengantar Pulang
12 12. Roti Sobek
13 13. Mami Barunya Missel
14 14. Di WC Umum
15 15. Modus
16 16. Di Pantai
17 17. Getar Halus Hati Kirana
18 18. Menggoda Kirana
19 19. Sedang Cemburu?
20 20. Masih Mode Cemburu?
21 21. Di Suruh Pulang
22 22. Di Jemput Doni
23 23. Bryan Dan Missel Pulang
24 24. Di Jodohkan?
25 25. Menyusul Kirana
26 26. Kedatangan Juragan Samin
27 27. Dia Hamil Anakku
28 28. Mas Kawin Seratus Juta
29 29. Tidur Terpisah
30 30. Perdebatan Kecil
31 31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32 32. Pagi Menggoda
33 33. Laudya Datang Lagi
34 34. Gairah Laudya
35 35. Di Kantor Bryan
36 36. Tentang Perasaan
37 37. Eksekusi Bryan
38 38. Eksekusi Lagi
39 39. Kedatangan Danisa
40 40. Akuarium Ikan
41 41. Lahan Satu Hektar
42 42. Menggosipi Pak Darno
43 43. Memilih Baju Kebaya
44 44. Bukan Istri Siri
45 45. Menjemput Mertua
46 46. Wisuda Kirana
47 47. Tentang Kehamilan
48 48. Keputusan Pak Darno
49 49. Di Pisahkan Dulu
50 50. Missel Merajuk
51 51. Menjemput Kirana
52 52. Menghukum Bryan
53 53. Gagal Eksekusi
54 54. Mencangkul Sawah
55 55. Di Penginapan
56 56. Masih Berlanjut
57 57. Dasar Omes!
58 58. Makan Malam
59 59. Pamer
60 60. Oma Ranti
61 61. Bukan Istri Sinetron
62 62. Menggantikan Kirana
63 63. Di Kantor Yang Panas
64 64. Istri Sah VS Pelakor
65 65. Urusan Mobil Baru
66 66. Tiga Wanita
67 67. Bersekutu
68 68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69 69. Belum Terjadi
70 70. Hampir Saja
71 71. Mengancam Oma Ranti
72 72. Hamil Anakku
73 73. Periksa Ke Dokter
74 74. Membeli Saham
75 75. Ternyata ...
76 76. Laudya Terkejut
77 77. Ketakutan Laudya
78 78. Penggerebekan
79 79. Dakwaan Penjara
80 80. Obrolan Malam
81 81. I Love You Istriku
82 82. Resepsi Pernikahan
83 83. Penghianatan Bruno
84 84. Datang Berdua
85 85. Menyelamatkan Kania
86 86. Mengajak Makan Siang Danisa
87 87. Seperti Psikopat
88 88. Dia Calon Istriku
89 89. Jadilah Mamanya Kania
90 90. Nasehat Bryan
91 91. Mencari Danisa
92 92. Meminta Pada Morgan
93 93. Jadilah istriku Danisa
94 94. Karena Aku Mencintaimu
95 95. Ayo Menikah Danisa
96 96. Lahiran Kirana
97 97. Alka Dan Arka
98 98. Sang Mantan
99 99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100 100. Minum Jamu
101 101. Yaah, Sudahlah
102 102. Kania Dan Missel
103 103. Bicara Apa Mereka?
104 104. Ngidam Jengkol
105 105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106 Pengumuman Novel Baru Saja
107 Pemgumuman Novel Baru
Episodes

Updated 107 Episodes

1
01. Mencari Pekerjaan
2
02. Bertemu Bryan
3
03. Hari Pertama Les
4
04. Salah Lihat
5
05. Danisa Lagi ...
6
06. Wawancara Kerja
7
07. Di Pecat
8
08. Kembali Ke Rumah Bryan
9
09. Uang Kompensasi
10
10. Mendengar Sesuatu
11
11. Mengantar Pulang
12
12. Roti Sobek
13
13. Mami Barunya Missel
14
14. Di WC Umum
15
15. Modus
16
16. Di Pantai
17
17. Getar Halus Hati Kirana
18
18. Menggoda Kirana
19
19. Sedang Cemburu?
20
20. Masih Mode Cemburu?
21
21. Di Suruh Pulang
22
22. Di Jemput Doni
23
23. Bryan Dan Missel Pulang
24
24. Di Jodohkan?
25
25. Menyusul Kirana
26
26. Kedatangan Juragan Samin
27
27. Dia Hamil Anakku
28
28. Mas Kawin Seratus Juta
29
29. Tidur Terpisah
30
30. Perdebatan Kecil
31
31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32
32. Pagi Menggoda
33
33. Laudya Datang Lagi
34
34. Gairah Laudya
35
35. Di Kantor Bryan
36
36. Tentang Perasaan
37
37. Eksekusi Bryan
38
38. Eksekusi Lagi
39
39. Kedatangan Danisa
40
40. Akuarium Ikan
41
41. Lahan Satu Hektar
42
42. Menggosipi Pak Darno
43
43. Memilih Baju Kebaya
44
44. Bukan Istri Siri
45
45. Menjemput Mertua
46
46. Wisuda Kirana
47
47. Tentang Kehamilan
48
48. Keputusan Pak Darno
49
49. Di Pisahkan Dulu
50
50. Missel Merajuk
51
51. Menjemput Kirana
52
52. Menghukum Bryan
53
53. Gagal Eksekusi
54
54. Mencangkul Sawah
55
55. Di Penginapan
56
56. Masih Berlanjut
57
57. Dasar Omes!
58
58. Makan Malam
59
59. Pamer
60
60. Oma Ranti
61
61. Bukan Istri Sinetron
62
62. Menggantikan Kirana
63
63. Di Kantor Yang Panas
64
64. Istri Sah VS Pelakor
65
65. Urusan Mobil Baru
66
66. Tiga Wanita
67
67. Bersekutu
68
68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69
69. Belum Terjadi
70
70. Hampir Saja
71
71. Mengancam Oma Ranti
72
72. Hamil Anakku
73
73. Periksa Ke Dokter
74
74. Membeli Saham
75
75. Ternyata ...
76
76. Laudya Terkejut
77
77. Ketakutan Laudya
78
78. Penggerebekan
79
79. Dakwaan Penjara
80
80. Obrolan Malam
81
81. I Love You Istriku
82
82. Resepsi Pernikahan
83
83. Penghianatan Bruno
84
84. Datang Berdua
85
85. Menyelamatkan Kania
86
86. Mengajak Makan Siang Danisa
87
87. Seperti Psikopat
88
88. Dia Calon Istriku
89
89. Jadilah Mamanya Kania
90
90. Nasehat Bryan
91
91. Mencari Danisa
92
92. Meminta Pada Morgan
93
93. Jadilah istriku Danisa
94
94. Karena Aku Mencintaimu
95
95. Ayo Menikah Danisa
96
96. Lahiran Kirana
97
97. Alka Dan Arka
98
98. Sang Mantan
99
99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100
100. Minum Jamu
101
101. Yaah, Sudahlah
102
102. Kania Dan Missel
103
103. Bicara Apa Mereka?
104
104. Ngidam Jengkol
105
105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106
Pengumuman Novel Baru Saja
107
Pemgumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!