04. Salah Lihat

Hari ketiga ujian di terima tidaknya Kirana menjadi guru privat Missel pun akhirnya datang. Sangat cepat sekali hari berlalu, membuat Kirana gelisah. dia takut ini adalah hari terakhirnya menjadi guru privat Missel.

Pagi ini Kirana sedang menyetrika bajunya untuk pergi ke rumah Bryan. Dia harus mempersiapkan juga berkas ijasah untuk melamar pekerjaan di tempat lain.

Selesai menyetrika, Kirana pun menyiapkan berkas lamaran untuk di kirim ke sebuah perusahaan kontraktor. Dia melamar sebagai cleaning servis pun tidak apa, hanya dua bulan saja. Dan nanti dia akan keluar setelah dua bulan dan menyelesaikan skripsinya.

Setelah skripsinya di terima, dia langsung sidang. Setelah sidang Kirana akan pulang kampung, karena ayah dan ibunya menyuruhnya segera pulang.

Jam sepuluh tiga puluh Kirana sudah siap berangkat, dia hanya berpakaian kaos panjang dan juga memakai memakai rok. Dia rencanya akan langsung mencari pekerjaan setelah nanti di putuskan tidak di terima jadi guru privat Missel.

"Huh, orang kaya selalu bebas menentukan siapa yang lebih nyaman untuk anaknya. Padahal kemarin aku lihat Missel tidak banyak protes dengan apa yang aku lakukan padanya. Semoga saja Missel menerimaku kali ini." gumam Kirana.

dia naik angkot setelah menyetopnga, hanya beberapa menit saja dia sampai di rumah Bryan. Itu jika tidak terjebak macet, tapi jika macet memang cukup lama. Dan dia sudah memperkirakannya setengah jam sebelum jam sebelas datang ke rumah Bryan.

Dan benar saja, sebelum jam sebelas mobil sudah berhenti di depan perempatan jalan. Setelah 8membayar Kiarana langsung jalan kaki menuju rumah Missel. Hanya beberapa melewati rumah yang sama mewahnya di sana.

Memang rumah Bryan termasuk kawasan rumah mewah, banyak sekali rumah-rumah mewah berjejer di sana. Kirana lalu berdiri di depan rumah Bryan dan memanggil satpam.

"Pak Dodi." sapa Kirana.

"Eh, mbak Kirana udah datang. Non Missel sama tuan Bryan belum datang mbak, apa menunggu aja di pos dulu yuk sama saya?" kata satpam Dodi.

Kirana tampak berpikir, dia melihat jam yang melingkar di tangannya. Sudah jam sebelas lewat, tapi kenapa belum pulang. Apa Missel ngambek ya?

"Boleh deh pak Dodi, saya tunggu di pos aja." jawab Kirana.

Lalu Dodi membuka pintu gerbang itu dan Kirana pun masuk. Dia menuju pos satpam di depan pintu gerbang, duduk di kursi dan mengibaskan tangannya untuk menghilangkan ketingat karena kepanasan.

Setengah jam sudah Kirana menunggu, dia kembali melirik jam di tangannya. Dia gelisah, apakah ini bukan hari terakhirnya? Tapi kemarin hari terakhirnya dia menjadi guru privat Missel.

Tak berapa lama dia berpikir, suara klakson terdengar di depan pintu gerbang. Dodi pun bergegas membuka pintu gerbang dan terlihat mobil rolls royce phantom memasuki gerbang dan menuju parkiran di depan rumah.

Kirana melihat mobil mewah itu pintunya terbuka dan keluar anak kecil, siapa lagi kalau bukan Missel dengan wajag kesal dan membanting pintu mobil. Bryan juga keluar, dia menghela nafas panjang karena anaknya terlihat marah padanya.

Dia lalu mengikuti Missel yang berlari masuk ke dalam rumah, dan lagi-lagi membanting pintu tapi masih bisa di tahan oleh Bryan.

"Pak Dodi, kelihatannya Missel sedang marah." kata Kirana memperhatikan pintu rumah itu.

"Iya mbak, memang non Missel suka marah-marah. Ya, mungkin ada keinginannya yang ngga bisa di turuti oleh tuan Bryan." jawab Dodi.

"Ooh, begitu. Lalu bagaimana ini, apakah saya harus lanjut atau tidak ya. Saya takut nanti tuan Bryan tidak mau saya datang." kata Kirana.

"Di tunggu aja mbak, barangkali nanti non Missel nyari gimana?"

"Kemarin-kemarin Missel itu banyak diamnya, seringnya sih nurut apa yang saya katakan." kata Kirana lagi.

"Kalau begitu, biar saya katakan saja sama tuan Bryan kalau mbak Kirana datang. Siapa tahu bisa bantu tuan Bryan menenangkan non Missel." kata Dodi.

"Emang bisa gitu ya pak Dodi?"

"Ya, biasanya non Missel kalau ngga suka sama orang dia akan teriak dan bilang sama tuan Bryan ngga suka sama orang yang di bawa tuan Bryan atau guru privat yang dulu." kata Dodi lagi.

"Ya udah deh, coba aja pak Dodi. Siapa tahu Missel mau di bujuk."

"Oke mbak, tunggu di sini ya."

Kirana mengangguk, Dodi pun melangkah menuju rumah besar itu untuk memberitahu Bryan kalau Kirana sudah datang sejak tadi.

_

Kirana sedang menghadapi Missel yang sejak tadi ngambek pada papinya karena tidak di izinkan bermain di ruang rapat di kantornya.

"Missel kenapa ngambek aja sih? Tante jadi di di diamin terus, kayak lalat." ucap Kirana mencoba membuat Missel tersenyum.

Tapi Missel masih diam, wajahnya masih di tekuk. Kirana bingung untuk menenangkan Missel yang sejak tadi, bahkan sejak satu jam lebih masih diam karena kesal.

"Missel ..."

"Missel ngga mau di ganggu, pergi sana!" teriak Missel.

Kirana kaget, dia pun berdiri lagi. Dia menarik nafas panjang, harus sabar. Pikir Kirana.

Kirana pun duduk agak jauh, tapi masih memperhatikan Missel yang masih marah.

"Waah, buku cerita ini menarik banget ya. Mau di bacakan tapi nona cantiknya masih ngambek." jata Kirana membolak balik buku cerita di tangannya.

Dia melirik lagi ke arah Missel, masih tidak bergeming. Lalu dia melangkah untuk mendekat lagi, dia ingin mencoba menenangkan Missel dengan cara memeluknya dengan erat.

Kirana duduk di belakang Missel, dia merangkul Missel dari belakang. Tapi tanpa di duga, Missel memukulinya. Kirana mencoba untuk mendekap lebih erat, dia membiarkan dirinya di pukuli Mssel. Beberapa menit, Missel masih saja memukuli Kirana.

Tapi tiba-tiba di pintu kamar Missel berdiri Bryan, dia kaget. Tanpa melihat Kirana yang mendekapnya, dia mengira Missel di bekap oleh Kirana.

"Missel, sayang!"

Bryan berteriak dan mendekat lalu menyingkirkan tangan Kirana dengan kasar. Dia memeluk Missel dan menatap Kirana tajam.

"Cukup kamu sampai di hari ini, besok dan selanjutnya jangan lagi datang ke rumahku!" teriak Bryan pada Kirana.

Kirana terkejut, dia menatap Bryan yang melotot padanya. Ingin dia jelaskan, tapi ...

"Pergi kamu dari rumahku!"

Kiraja bangkit, dia pun keluar dari kamar Missel dengan sedih. Dia ingin menjelaskan pada papinya Missel kalau yang dia lihat itu salah.

_

_

_

*************

Terpopuler

Comments

Nina Isyana

Nina Isyana

ak. sampai baca ulang karyamu Thor...keren

2023-11-15

0

Goe Bethan

Goe Bethan

penuh sabar

2023-10-24

0

Marhama Baru

Marhama Baru

dasat bapak sama anak sedeng

2023-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 01. Mencari Pekerjaan
2 02. Bertemu Bryan
3 03. Hari Pertama Les
4 04. Salah Lihat
5 05. Danisa Lagi ...
6 06. Wawancara Kerja
7 07. Di Pecat
8 08. Kembali Ke Rumah Bryan
9 09. Uang Kompensasi
10 10. Mendengar Sesuatu
11 11. Mengantar Pulang
12 12. Roti Sobek
13 13. Mami Barunya Missel
14 14. Di WC Umum
15 15. Modus
16 16. Di Pantai
17 17. Getar Halus Hati Kirana
18 18. Menggoda Kirana
19 19. Sedang Cemburu?
20 20. Masih Mode Cemburu?
21 21. Di Suruh Pulang
22 22. Di Jemput Doni
23 23. Bryan Dan Missel Pulang
24 24. Di Jodohkan?
25 25. Menyusul Kirana
26 26. Kedatangan Juragan Samin
27 27. Dia Hamil Anakku
28 28. Mas Kawin Seratus Juta
29 29. Tidur Terpisah
30 30. Perdebatan Kecil
31 31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32 32. Pagi Menggoda
33 33. Laudya Datang Lagi
34 34. Gairah Laudya
35 35. Di Kantor Bryan
36 36. Tentang Perasaan
37 37. Eksekusi Bryan
38 38. Eksekusi Lagi
39 39. Kedatangan Danisa
40 40. Akuarium Ikan
41 41. Lahan Satu Hektar
42 42. Menggosipi Pak Darno
43 43. Memilih Baju Kebaya
44 44. Bukan Istri Siri
45 45. Menjemput Mertua
46 46. Wisuda Kirana
47 47. Tentang Kehamilan
48 48. Keputusan Pak Darno
49 49. Di Pisahkan Dulu
50 50. Missel Merajuk
51 51. Menjemput Kirana
52 52. Menghukum Bryan
53 53. Gagal Eksekusi
54 54. Mencangkul Sawah
55 55. Di Penginapan
56 56. Masih Berlanjut
57 57. Dasar Omes!
58 58. Makan Malam
59 59. Pamer
60 60. Oma Ranti
61 61. Bukan Istri Sinetron
62 62. Menggantikan Kirana
63 63. Di Kantor Yang Panas
64 64. Istri Sah VS Pelakor
65 65. Urusan Mobil Baru
66 66. Tiga Wanita
67 67. Bersekutu
68 68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69 69. Belum Terjadi
70 70. Hampir Saja
71 71. Mengancam Oma Ranti
72 72. Hamil Anakku
73 73. Periksa Ke Dokter
74 74. Membeli Saham
75 75. Ternyata ...
76 76. Laudya Terkejut
77 77. Ketakutan Laudya
78 78. Penggerebekan
79 79. Dakwaan Penjara
80 80. Obrolan Malam
81 81. I Love You Istriku
82 82. Resepsi Pernikahan
83 83. Penghianatan Bruno
84 84. Datang Berdua
85 85. Menyelamatkan Kania
86 86. Mengajak Makan Siang Danisa
87 87. Seperti Psikopat
88 88. Dia Calon Istriku
89 89. Jadilah Mamanya Kania
90 90. Nasehat Bryan
91 91. Mencari Danisa
92 92. Meminta Pada Morgan
93 93. Jadilah istriku Danisa
94 94. Karena Aku Mencintaimu
95 95. Ayo Menikah Danisa
96 96. Lahiran Kirana
97 97. Alka Dan Arka
98 98. Sang Mantan
99 99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100 100. Minum Jamu
101 101. Yaah, Sudahlah
102 102. Kania Dan Missel
103 103. Bicara Apa Mereka?
104 104. Ngidam Jengkol
105 105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106 Pengumuman Novel Baru Saja
107 Pemgumuman Novel Baru
Episodes

Updated 107 Episodes

1
01. Mencari Pekerjaan
2
02. Bertemu Bryan
3
03. Hari Pertama Les
4
04. Salah Lihat
5
05. Danisa Lagi ...
6
06. Wawancara Kerja
7
07. Di Pecat
8
08. Kembali Ke Rumah Bryan
9
09. Uang Kompensasi
10
10. Mendengar Sesuatu
11
11. Mengantar Pulang
12
12. Roti Sobek
13
13. Mami Barunya Missel
14
14. Di WC Umum
15
15. Modus
16
16. Di Pantai
17
17. Getar Halus Hati Kirana
18
18. Menggoda Kirana
19
19. Sedang Cemburu?
20
20. Masih Mode Cemburu?
21
21. Di Suruh Pulang
22
22. Di Jemput Doni
23
23. Bryan Dan Missel Pulang
24
24. Di Jodohkan?
25
25. Menyusul Kirana
26
26. Kedatangan Juragan Samin
27
27. Dia Hamil Anakku
28
28. Mas Kawin Seratus Juta
29
29. Tidur Terpisah
30
30. Perdebatan Kecil
31
31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32
32. Pagi Menggoda
33
33. Laudya Datang Lagi
34
34. Gairah Laudya
35
35. Di Kantor Bryan
36
36. Tentang Perasaan
37
37. Eksekusi Bryan
38
38. Eksekusi Lagi
39
39. Kedatangan Danisa
40
40. Akuarium Ikan
41
41. Lahan Satu Hektar
42
42. Menggosipi Pak Darno
43
43. Memilih Baju Kebaya
44
44. Bukan Istri Siri
45
45. Menjemput Mertua
46
46. Wisuda Kirana
47
47. Tentang Kehamilan
48
48. Keputusan Pak Darno
49
49. Di Pisahkan Dulu
50
50. Missel Merajuk
51
51. Menjemput Kirana
52
52. Menghukum Bryan
53
53. Gagal Eksekusi
54
54. Mencangkul Sawah
55
55. Di Penginapan
56
56. Masih Berlanjut
57
57. Dasar Omes!
58
58. Makan Malam
59
59. Pamer
60
60. Oma Ranti
61
61. Bukan Istri Sinetron
62
62. Menggantikan Kirana
63
63. Di Kantor Yang Panas
64
64. Istri Sah VS Pelakor
65
65. Urusan Mobil Baru
66
66. Tiga Wanita
67
67. Bersekutu
68
68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69
69. Belum Terjadi
70
70. Hampir Saja
71
71. Mengancam Oma Ranti
72
72. Hamil Anakku
73
73. Periksa Ke Dokter
74
74. Membeli Saham
75
75. Ternyata ...
76
76. Laudya Terkejut
77
77. Ketakutan Laudya
78
78. Penggerebekan
79
79. Dakwaan Penjara
80
80. Obrolan Malam
81
81. I Love You Istriku
82
82. Resepsi Pernikahan
83
83. Penghianatan Bruno
84
84. Datang Berdua
85
85. Menyelamatkan Kania
86
86. Mengajak Makan Siang Danisa
87
87. Seperti Psikopat
88
88. Dia Calon Istriku
89
89. Jadilah Mamanya Kania
90
90. Nasehat Bryan
91
91. Mencari Danisa
92
92. Meminta Pada Morgan
93
93. Jadilah istriku Danisa
94
94. Karena Aku Mencintaimu
95
95. Ayo Menikah Danisa
96
96. Lahiran Kirana
97
97. Alka Dan Arka
98
98. Sang Mantan
99
99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100
100. Minum Jamu
101
101. Yaah, Sudahlah
102
102. Kania Dan Missel
103
103. Bicara Apa Mereka?
104
104. Ngidam Jengkol
105
105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106
Pengumuman Novel Baru Saja
107
Pemgumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!