17. Getar Halus Hati Kirana

"Tante Kiran sudah sadar?!" tanya Missel.

Dia mendekat pada Kirana yang masih terbaring dan Bryan masih menatapnya. Kirana pun berusaha bangun dan duduk, Bryan membantu Kirana duduk.

Bajunya basah semua, meski masih lemah Kirana berusaha untuk bangun.

"Tante tidak apa-apa kan?" tanya Missel cemas.

"Tidak apa-apa, Missel kemana tante cari?" tanya Kirana, dia melihat Missel baik-baik saja.

"Missel ke papi tante, Missel haus jadi aku ke papi minta minum." kata Missel.

Kirana diam, dia seperti di tuntun untuk menyelamatkan Missel yang terbawa ombak besar itu. Seakan Missel meminta tolong padanya, sehingga dia berteriak mendekat pada ombak besar yang menggulung Bayangan dalam pikirannya dia melihat Missel terbawa ombak.

"Kamu kenapa mengejar ombak yang sedang besar?" tanya Bryan heran.

"Aku kira Missel terbawa ombak, jadi aku mengejar Missel di gulungan ombak itu." jawab Kirana.

Bryan dan Missel diam, lalu Kirana memeluk Missel erat. Dia bersyukur Missel selamat.

"Syukurlah Missel tidak apa-apa." kata Kirana sambil memeluk Missel.

Bryan tertegun, di saat dirinya dalam bahaya dan hampir saja celaka. Kirana malah memikirkan keselamatan anaknya. Ada rasa tenang dan senang ketika dia tahu Kirana benar-benar menjadi sosok perempuan yang dia cari.

Menjaga anaknya dan mengkhawatirkan keselanatan anaknya meski dirinya dalam bahaya.

"Sebaiknya kita pulang saja, ombaknya tidak bagus untuk bermain air." kata Bryan.

Dia juga basah kuyup karena menolong Kirana.

"Jadi main airnya sebentar pi?" tanya Missel.

"Iya sayang, kan tante Kirana basah bajunya. Papa juga harus ganti baju." jawab Bryan.

Lalu ketiganya pun beranjak pergi dari sisi pantai itu menuju kamar mandi untuk berganti pakaian.

_

Ketiganya sudah kembali ke rumah, kini Kirana bersiap untuk pulang ke kostnya. Dia mengambil tasnya dan hendak berpamitan pada Bryan.

"Kamu mau kemana?" tanya Bryan.

"Saya mau pulang, tuan. Ini sudah sore kan, waktunya pulang." jawab Kirana.

"Kamu di sini saja, tidak usah pulang ke kostan lagi." kata Bryan.

Dia menuju dapur untuk mengambil air minum di dalam kulkas.

"Maksudnya saya menginap?" tanya Kirana bingung.

Bryan menenggak air mineral dari dalam kulkas, laju air mineral di tenggorokannya terlihat jelas oleh Kirana. Membuat dia menelan ludahnya sendiri.

"Kamu akan tinggal di sini, selama bekerja." kata Bryan dengan datar saja.

"Tapi aku hanya bekerja sampai jam dua siang, itu pun kadang pulang lebih sore. Anda mempekerjakanku sebagai apa tuan?" tanya Kirana semakin tidak mengerti.

"Apa saja, dua puluh empat jam kalau bisa." kata Bryan lagi.

Dia menatap Kirana yang terlihat kesal, kenapa makin kesini Bryan semakin mengekangnya dalam bekerja. Dia masih maklum jika berangkat lebih pagi sampai jam dua bahkan sampai Bryan pulang. Kirana mendengus kesal.

"Kamu pikir, aku mempekerjakanmu itu tidak di bayar hem?" kata Bryan mendekat pada Kirana.

Kebetulan Kirana lebih dekat di tembok, jadi Bryan lebih leluasa untuk menggoda Kirana. Dia semakin mendekat pada Kirana, dengan santai dia akan memepet Kirana ke tembok. Kirana kaget, dia pun mundur ke belakang dan mentok ke tembok.

"Kamu setuju denganku kan?" tanya Bryan dengan tubuhnya lebih dekat pada Kirana.

Kirana gugup dan semakin bingung, kenapa papinya Missel itu jadi lebih berani padanya?

"Tuan, apakah bicara harus seperti ini?" tanya Kirana dengan wajah mendongak ke arah Bryan.

Dia mencoba berani untuk memandang Bryan, dan ...Duh, Kirana tidak kuat. Semakin dekat jelas sekali wajah tampan Bryan, dia pun membuang mukanya ke samping.

Bryan tersenyum, wajahnya dia dekatkan lagi pada Kirana.

"Aku suka bicara dekat seperti ini." kata Bryan.

Dia mencium bau wangi dari tubuh Kirana membuat tubuh bagian bawahnya menegang. Tentu saja Bryan menarik kembali wajahnya, niatnya menggoda Kirana malah dia sendiri yang terpancing.

Bryan mengumpat dirinya sendiri, tapi dia senang. Baru kali ini ada seorang gadis yang bisa membuatnya bergairah. Dia penjamkan matanya lalu berbalik pergi menuju kulkas dan mengambil air mineral dingin lagi.

Sedangkan Kirana bernafas lega, dia pun memegangi dadanya. Dia merasakan detak jantungnya semakin kencang.

"Ingat apa yang aku katakan tadi, kamu harus tinggal di rumahku. Mengawasi Missel dan membantunya belajar." kata Bryan dengan tegasnya.

"Tapi, itu melanggar aturan yang berlaku."

"Tidak ada tapi-tapian, jika kamu keberatan masalah gaji. Aku naikkan lagi dua kali lipat gajimu."

Setelah berkata seperti itu, Bryan pergi dari dapur menuju kamarnya di lantai dua. Dia ingin menetralkan hati dan sesuatu yang menggelora itu.

"Shiiit! Dia sudah lama di sini, tapi kenapa aku baru merasakan itu setelah dekat dengannya." umpat Bryan.

Dia benar-benar tidak habis pikir dengan tubuhnya itu.

Sedangkan Kirana hanya diam di tempatnya, dia bingung harus bagaimana.

"Semua barang dan bajuku ada di kost, kenapa dia maksa banget sih." keluh Kirana.

Dia pun kembali ke kamar tamu yang memang di sediakan bagi orang yang menginap di rumah Bryan.

"Mbak Mimin, kamar tamu itu besar banget sih?" tanya Kirana.

"Iya mbak, memang besar. Soalnya kadang omanya non Missel suka datang kemari." kata Mimin.

"Omanya Missel?"

"Iya, omanya non Missel dari maminya. Kalau oma dari papinya ada di luar negeri." kata Mimin lagi.

"Apa omanya Missel sering datang kemari, mba Mimin?" tanya Kirana.

"Ngga sih, tapi kalau sekalinya kemari banyak banget aturan untuk non Missel. Beliau orangnya cerewet banget, tapi anehnya kalau berhadapan dengan tuan Bryan selalu diam." kata Mimin lagi.

"Waah, ternyata dia sangat di takuti ya. Hihihi, ..." gumam Kirana.

"Kenapa mbak Kiran?"

"Oh, ngga kok. Tapi kenapa omanya Missel bisa diam ya kalau tuan Bryan ada?" tanya Kirana.

"Emm, saya ngga tahu mbak. Tapi pernah saya dengar ya, waktu mau beresin kamar tamu itu. Omanya non Missel suka lho sama menantunya sendiri." kata Mimin.

"Lho, masa sih mbak Mimin? Kan beliau sudah sepuh bukan sih?"

"Kalau omanya non Missel itu masih muda mbak, ya mungkin sekitar empat puluh limaanlah umurnya. Lha wong maminya Missel itu menikah dengan tuan Bryan masih muda banget, lulus sekolah SMA langsung menikah. Jadi omanya non Missel masih muda, wajar aja beliau naksir sama menantunya. Lha tuan Bryan itu tampan dan mapan juga dia itu laki-laki sejati mbak." kata Mimin.

Kirana nyengir kuda, dia juga mengakui kalau Bryan itu sangat tampan dan juga tubuhnya sangat bagus. Duh, jika bukan karena gugup dia akan betah dekat dengan Bryan.

Ups!

Pikiran apa itu? gumam Kirana dalam hati.

"Mbak Kiran, saya mau tanya."

"Tanya apa?"

"Emm, apa ngga pernah jantungan ya dekat dengan tuan Bryan. Tadi saya lihat, tuan Bryan dekat banget sama mbak Kirana. Jantungan ngga mbak?" tanya Mimin sambil menaikkan kedua alisnya dan tawa kecilnya.

Tentu saja Kirana jadi malu, jadi waktu Bryan mendekatkan wajahnya ke arah wajah Kirana. Mimin mengetahuinya.

Tiba-tiba wajah Kirana merona, dia lalu masuk ke dalam kamar tamu tanpa menjawab pertanyaan Mimin. Dia malu sekali.

"Duh, mbak Kirana beruntung banget sih."

_

_

_

**************

Terpopuler

Comments

Sugi Arto

Sugi Arto

ya gugup lah...secara bryan itu duren

2023-10-28

0

Azhure

Azhure

waahhh oma michele tante² girang yg suka arisan brondong kali ya 🤣🤣🤣

2023-09-25

0

Marhama Baru

Marhama Baru

Aduh mbak.
yancap

2023-08-26

0

lihat semua
Episodes
1 01. Mencari Pekerjaan
2 02. Bertemu Bryan
3 03. Hari Pertama Les
4 04. Salah Lihat
5 05. Danisa Lagi ...
6 06. Wawancara Kerja
7 07. Di Pecat
8 08. Kembali Ke Rumah Bryan
9 09. Uang Kompensasi
10 10. Mendengar Sesuatu
11 11. Mengantar Pulang
12 12. Roti Sobek
13 13. Mami Barunya Missel
14 14. Di WC Umum
15 15. Modus
16 16. Di Pantai
17 17. Getar Halus Hati Kirana
18 18. Menggoda Kirana
19 19. Sedang Cemburu?
20 20. Masih Mode Cemburu?
21 21. Di Suruh Pulang
22 22. Di Jemput Doni
23 23. Bryan Dan Missel Pulang
24 24. Di Jodohkan?
25 25. Menyusul Kirana
26 26. Kedatangan Juragan Samin
27 27. Dia Hamil Anakku
28 28. Mas Kawin Seratus Juta
29 29. Tidur Terpisah
30 30. Perdebatan Kecil
31 31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32 32. Pagi Menggoda
33 33. Laudya Datang Lagi
34 34. Gairah Laudya
35 35. Di Kantor Bryan
36 36. Tentang Perasaan
37 37. Eksekusi Bryan
38 38. Eksekusi Lagi
39 39. Kedatangan Danisa
40 40. Akuarium Ikan
41 41. Lahan Satu Hektar
42 42. Menggosipi Pak Darno
43 43. Memilih Baju Kebaya
44 44. Bukan Istri Siri
45 45. Menjemput Mertua
46 46. Wisuda Kirana
47 47. Tentang Kehamilan
48 48. Keputusan Pak Darno
49 49. Di Pisahkan Dulu
50 50. Missel Merajuk
51 51. Menjemput Kirana
52 52. Menghukum Bryan
53 53. Gagal Eksekusi
54 54. Mencangkul Sawah
55 55. Di Penginapan
56 56. Masih Berlanjut
57 57. Dasar Omes!
58 58. Makan Malam
59 59. Pamer
60 60. Oma Ranti
61 61. Bukan Istri Sinetron
62 62. Menggantikan Kirana
63 63. Di Kantor Yang Panas
64 64. Istri Sah VS Pelakor
65 65. Urusan Mobil Baru
66 66. Tiga Wanita
67 67. Bersekutu
68 68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69 69. Belum Terjadi
70 70. Hampir Saja
71 71. Mengancam Oma Ranti
72 72. Hamil Anakku
73 73. Periksa Ke Dokter
74 74. Membeli Saham
75 75. Ternyata ...
76 76. Laudya Terkejut
77 77. Ketakutan Laudya
78 78. Penggerebekan
79 79. Dakwaan Penjara
80 80. Obrolan Malam
81 81. I Love You Istriku
82 82. Resepsi Pernikahan
83 83. Penghianatan Bruno
84 84. Datang Berdua
85 85. Menyelamatkan Kania
86 86. Mengajak Makan Siang Danisa
87 87. Seperti Psikopat
88 88. Dia Calon Istriku
89 89. Jadilah Mamanya Kania
90 90. Nasehat Bryan
91 91. Mencari Danisa
92 92. Meminta Pada Morgan
93 93. Jadilah istriku Danisa
94 94. Karena Aku Mencintaimu
95 95. Ayo Menikah Danisa
96 96. Lahiran Kirana
97 97. Alka Dan Arka
98 98. Sang Mantan
99 99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100 100. Minum Jamu
101 101. Yaah, Sudahlah
102 102. Kania Dan Missel
103 103. Bicara Apa Mereka?
104 104. Ngidam Jengkol
105 105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106 Pengumuman Novel Baru Saja
107 Pemgumuman Novel Baru
Episodes

Updated 107 Episodes

1
01. Mencari Pekerjaan
2
02. Bertemu Bryan
3
03. Hari Pertama Les
4
04. Salah Lihat
5
05. Danisa Lagi ...
6
06. Wawancara Kerja
7
07. Di Pecat
8
08. Kembali Ke Rumah Bryan
9
09. Uang Kompensasi
10
10. Mendengar Sesuatu
11
11. Mengantar Pulang
12
12. Roti Sobek
13
13. Mami Barunya Missel
14
14. Di WC Umum
15
15. Modus
16
16. Di Pantai
17
17. Getar Halus Hati Kirana
18
18. Menggoda Kirana
19
19. Sedang Cemburu?
20
20. Masih Mode Cemburu?
21
21. Di Suruh Pulang
22
22. Di Jemput Doni
23
23. Bryan Dan Missel Pulang
24
24. Di Jodohkan?
25
25. Menyusul Kirana
26
26. Kedatangan Juragan Samin
27
27. Dia Hamil Anakku
28
28. Mas Kawin Seratus Juta
29
29. Tidur Terpisah
30
30. Perdebatan Kecil
31
31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32
32. Pagi Menggoda
33
33. Laudya Datang Lagi
34
34. Gairah Laudya
35
35. Di Kantor Bryan
36
36. Tentang Perasaan
37
37. Eksekusi Bryan
38
38. Eksekusi Lagi
39
39. Kedatangan Danisa
40
40. Akuarium Ikan
41
41. Lahan Satu Hektar
42
42. Menggosipi Pak Darno
43
43. Memilih Baju Kebaya
44
44. Bukan Istri Siri
45
45. Menjemput Mertua
46
46. Wisuda Kirana
47
47. Tentang Kehamilan
48
48. Keputusan Pak Darno
49
49. Di Pisahkan Dulu
50
50. Missel Merajuk
51
51. Menjemput Kirana
52
52. Menghukum Bryan
53
53. Gagal Eksekusi
54
54. Mencangkul Sawah
55
55. Di Penginapan
56
56. Masih Berlanjut
57
57. Dasar Omes!
58
58. Makan Malam
59
59. Pamer
60
60. Oma Ranti
61
61. Bukan Istri Sinetron
62
62. Menggantikan Kirana
63
63. Di Kantor Yang Panas
64
64. Istri Sah VS Pelakor
65
65. Urusan Mobil Baru
66
66. Tiga Wanita
67
67. Bersekutu
68
68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69
69. Belum Terjadi
70
70. Hampir Saja
71
71. Mengancam Oma Ranti
72
72. Hamil Anakku
73
73. Periksa Ke Dokter
74
74. Membeli Saham
75
75. Ternyata ...
76
76. Laudya Terkejut
77
77. Ketakutan Laudya
78
78. Penggerebekan
79
79. Dakwaan Penjara
80
80. Obrolan Malam
81
81. I Love You Istriku
82
82. Resepsi Pernikahan
83
83. Penghianatan Bruno
84
84. Datang Berdua
85
85. Menyelamatkan Kania
86
86. Mengajak Makan Siang Danisa
87
87. Seperti Psikopat
88
88. Dia Calon Istriku
89
89. Jadilah Mamanya Kania
90
90. Nasehat Bryan
91
91. Mencari Danisa
92
92. Meminta Pada Morgan
93
93. Jadilah istriku Danisa
94
94. Karena Aku Mencintaimu
95
95. Ayo Menikah Danisa
96
96. Lahiran Kirana
97
97. Alka Dan Arka
98
98. Sang Mantan
99
99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100
100. Minum Jamu
101
101. Yaah, Sudahlah
102
102. Kania Dan Missel
103
103. Bicara Apa Mereka?
104
104. Ngidam Jengkol
105
105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106
Pengumuman Novel Baru Saja
107
Pemgumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!