16. Di Pantai

Setelah sarapan selesai, Kirana merapikan piring serta gelas yang sudah kosong. Dia akan bawa keluar, dia tidak nyaman berdua dengan Bryan. Bukan apa-apa, dia hanya tidak ingin di bilang perempuan yang memanfaatkan keadaan.

"Kamu cepat sekali selesai makannya." kata Bryan.

"Ya, karena saya lapar jadi cepat habis." jawab Kirana.

"Kucing saja kalau makan walaupun mencuri, dia tetap tenang makannya." ucap Bryan.

"Tapi saya bukan kucing, dan makanan ini juga bukan hasil mencuri." jawab Kirana ketus.

Dia tidak terima di samakan dengan kucing, dia hanya tidak mau lama-lama berdua terus dengan Bryan. Bisa gawat dengan hatinya, apa lagi saat ini Bryan terlihat sangat hot di mata Kirana.

Tubuh berkeringat dengan kaos tanpa lengan, selesai fitnes pula. Tubuh hotnya naik seribu persen. Bagi Kirana itu bahaya untuk hatinya, jadi lebih baik dia menghindar saja.

Lagi pula, wajar saja dia dan Bryan bisa saling jatuh cinta. Tapi tidak wajar baginya karena dia sendiri menyadari siapa dirinya.

"Aku tidak menuduhmu di samakan dengan kucing. Oke, kamu sedang menghindariku?" kata Bryan lagi.

Kirana menatap Bryan, menghindar kenapa?

"Saya tidak punya masalah dengan anda tuan, kenapa saya harus menghindar?" jawab Kirana.

Bryan tersenyum, dalam benaknya Kirana sangat aneh dan membuat penasaran. Dia tertarik dengan pribadi Kirana, karena jarang sekali seorang gadis dekat dengan anak kecil. Apa lagi anaknya sendiri yang terbilang pemilih jika berteman. Dia sendiri merasa aneh Missel bisa akrab dan mudah menerima Kirana, meski dulu butuh waktu tiga hari untuk menaklukkan hati Missel.

Laudya saja tidak bisa mengambil hati Missel, tapi Kirana dalam tiga hari bisa mengambil hati Missel. Atau bahkan kurang dari tiga hari, karena waktu tiga hari itu batas yang dia berikan pada Kirana.

"Kirana, kamu kuliah jurusan apa?" tanya Bryan lagi untuk mencegah Kirana pergi dari hadapannya.

Dan benar saja, Kirana duduk lagi dan melihat ke arahnya sejenak lalu membuang muka ke samping.

"Ini bukan sedang wawancara kerja kan tuan Bryan?" tanya Kirana.

Terang saja Bryan tertawa keras, merasa lucu dengan jawaban Kirana.

"Kenapa anda tertawa?"

"Kamu lucu. Baiklah, tidak usah di jawab. Sebaiknya kamu bawa piring-piring kosong itu." kata Bryan.

Dia melangkah pergi dan melanjutkan kembali fitnes. Kali ini dia akan menggunakan barbel, untuk olah raganya. Dia ingin membentuk otot-otot bisepnya di tangan.

Kirana melihat Bryan sedang mengangkat barbel yang entah berapa kilo beratnya, namun jelas terlihat itu sangat berat jika dia yang mengangkatnya. Dia pun pergi membawa nampan berisi piring dan gelas kosong, Bryan menatap kepergian Kirana dari ruangan fitnesnya.

_

Perjalanan menuju pantai cukup lama, tempatnya jauh dari rumah Bryan. Dia sengaja memilih pantai agak jauh karena bisa lebih lama bermain dengan anaknya.

Bryan sadar, dia jarang sekali mengajak anaknya jalan-jalan. Meski Missel jarang meminta liburan, tapi dia merasa bersalah jarang sekali mengajak anaknya jalan-jalan karena sibuk bekerja.

Mungkin karena setiap kali Missel pulang sekolah TKnya Bryan tidak ke kantor lagi, hanya asistennya saja yang bekerja seterusnya.

Dan kali ini dia beruntung, Kirana siap menemani anaknya bermain di rumah sampai dia pulang kantor jam enam petang.

"Pi, kok pantainya jauh banget sih?" tanya Missel.

"Iya sayang, papi ingin lebih lama liburan sama Missel." jawab Bryan.

"Sama tante Kiran juga pi, masa sama Missel aja. Kan tante Kiran juga ikut." protes Missel.

"Iya, tante Kiran juga."

"Oh ya pi, kemarin aku di tanya sama mamanya Dora." kata Missel bercerita.

"Di tanya apa?"

"Mami baru Missel." jawab Missel.

Bryan diam, Kirana juga jadi malu jika Missel cerita tentang minggu lalu di sekolah. Tapi Bryan bisa menebak, kenapa Missel di tanya itu.

"Missel jawab apa?" tanya Bryan sambil melirik Kirana.

Kirana sudah merah padam wajahnya, dia membuang muka ke arah jendela. Bukannya dia minder, tapi karena memang malu di akui oleh Missel sebagai mami barunya Missel.

"Ya aku jawab aja, tante Kiran itu mami baru Missel." jawab Missel.

Bryan melirik Kirana yang merasa malu, dia masih membuang muka ke arah jendela.

"Oh, bagus itu."

"Beneran pi?"

"Iya, kenapa tidak." jawab Bryan santai.

"Waaah, berarti beneran ya pi tante Kiran itu jadi mami Missel." kata Missel antusias.

Uhuk uhuk,

Kirana terbatuk karena kaget dengan ucapan Missel itu. Dia tidak menyangka Missel akan cerita sama Bryan. Wajah Kirana merona karena malu.

"Asyiiik, Missel punya mami baru." teriak Missel penuh kegirangan.

Dia memeluk Kirana dengan erat, membuat Bryan tersenyum simpul. Sedangkan Kirana sendiri merasa aneh, anak dari majikannya itu berharap dia jadi maminya.

Mobil Bryan sampai juga di area pantai, Missel tidak sabar untuk bermain air pantai dengan Kirana.

_

"Tante, ayo kita ke dalam air." kata Missel.

"Jangan jauh-jauh Missel, ini ombaknya tinggi banget." Kirana memperingatkan Missel.

Tapi Missel tidak mempedulikan ucapan Korana. Dia terus menerjang ombak yang sedang menggulung bersama dengan orang-orang yang juga ikut menghadang ombak itu.

Satu sapuan mengenai Missel dan lainnya, mereka terdorong ke belakang. Kirana takut dengan ombak yang menggulung dengan dahsyat itu, namun dia tetap bersama dengan Missel agar Missel tidak terlalu ikut lebih dalam lagi.

Gulungan ombak kedua, Missel terjungkal ke belakang. Kirana mendekat, dia mencari Missel tapi ternyata tidak ada. Kirana panik, dia pun mencari kemana-mana dengan memanggil-manggil Missel.

"Missel, kemana kamu!" teriak Kirana sambil berjalan kesana kemari mencari Missel.

Kirana semakin panik ketika ombak besar datang lagi, dia pun memberanikan diri untuk maju dan mencari Missel.

"Missel!"

Semua orang kembali tertawa seperti tadi karena merasa tantangannya sangat nyata di deru ombak besar. Mereka tidak tahu Kirana sedang panik mencari Missel.

Kirana melihat ombak besar itu, dia pikir Missel masuk ke dalam ombak besar itu. Jika memang Missel terbawa ombak besar itu, dia akan menariknya.

Dari pandangan Kirana, Missel terbawa omvak dia pun dengan nekat masuk pada gulumgan ombak dan berteriak.

"Missel!"

Sedangkan, seseorang berlari mengejar Kirana yang ternyata dia sendiri terbawa ombak. Bryan berlari mengejar Kirana, dia tidak peduli dengan gulungan ombak.Yang dia pikirkan Kirana harus dia bawa dan di tarik olehnya.

Hap!

Bryan mendapatkan tangan Kirana, ternyata yabg terbawa ombak itu Kirana. Bryan membopongnya lalu dia bawa ke tepi pantai, Kirana tidak sadarkan diri.

Bryan memompa jantung Kirana dengan tangannya agar air yang sudah masuk keluar.

"Kirana bangun!"

Orang-orang serta Missel ikut mengerumini Kirana dan Bryan yang sedang memberikan PCR. Air memang keluar dari mulut Kirana, namun Kirana tetap belum sadarkan diri. Lama Bryan memberikan pertolongan dengan memompa jantung dengan tangannya, tapi Kirana belum sadarkan diri.

Akhirnya dengan cepat, Bryan memberikan nafas buatan dari mulut ke mulut. Dia menutup hidung Kirana dan membuka mulutnya, lalu dia menyalurkan nafas melalui mulutnya ke mulut Kirana. Satu kali Kirana tidak juga bangun, baru ketiga kali Bryan memberikan nafas buatan baru Kirana sadar dengan kembali memuntahkan air laut yang masuk ke dalam rongga mulutnya.

Uhuk uhuk uhuk!

Huft!

"Syukurlah kamu sudah sadar." ucap Bryan yang masih di atas Kirana dengan tatapan khawatirnya.

Keduanya saling pandang, lama hingga Missel berteriak memanggil Kirana.

"Tantr Kiran sudah sadar?!"

_

_

_

***************

Terpopuler

Comments

Farnis Algazam

Farnis Algazam

seruuuu ahhaiii

2023-10-31

0

Sugi Arto

Sugi Arto

seerrruuuuu...

2023-10-28

0

Ana Saadah

Ana Saadah

semakin asyik bacanya

2023-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 01. Mencari Pekerjaan
2 02. Bertemu Bryan
3 03. Hari Pertama Les
4 04. Salah Lihat
5 05. Danisa Lagi ...
6 06. Wawancara Kerja
7 07. Di Pecat
8 08. Kembali Ke Rumah Bryan
9 09. Uang Kompensasi
10 10. Mendengar Sesuatu
11 11. Mengantar Pulang
12 12. Roti Sobek
13 13. Mami Barunya Missel
14 14. Di WC Umum
15 15. Modus
16 16. Di Pantai
17 17. Getar Halus Hati Kirana
18 18. Menggoda Kirana
19 19. Sedang Cemburu?
20 20. Masih Mode Cemburu?
21 21. Di Suruh Pulang
22 22. Di Jemput Doni
23 23. Bryan Dan Missel Pulang
24 24. Di Jodohkan?
25 25. Menyusul Kirana
26 26. Kedatangan Juragan Samin
27 27. Dia Hamil Anakku
28 28. Mas Kawin Seratus Juta
29 29. Tidur Terpisah
30 30. Perdebatan Kecil
31 31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32 32. Pagi Menggoda
33 33. Laudya Datang Lagi
34 34. Gairah Laudya
35 35. Di Kantor Bryan
36 36. Tentang Perasaan
37 37. Eksekusi Bryan
38 38. Eksekusi Lagi
39 39. Kedatangan Danisa
40 40. Akuarium Ikan
41 41. Lahan Satu Hektar
42 42. Menggosipi Pak Darno
43 43. Memilih Baju Kebaya
44 44. Bukan Istri Siri
45 45. Menjemput Mertua
46 46. Wisuda Kirana
47 47. Tentang Kehamilan
48 48. Keputusan Pak Darno
49 49. Di Pisahkan Dulu
50 50. Missel Merajuk
51 51. Menjemput Kirana
52 52. Menghukum Bryan
53 53. Gagal Eksekusi
54 54. Mencangkul Sawah
55 55. Di Penginapan
56 56. Masih Berlanjut
57 57. Dasar Omes!
58 58. Makan Malam
59 59. Pamer
60 60. Oma Ranti
61 61. Bukan Istri Sinetron
62 62. Menggantikan Kirana
63 63. Di Kantor Yang Panas
64 64. Istri Sah VS Pelakor
65 65. Urusan Mobil Baru
66 66. Tiga Wanita
67 67. Bersekutu
68 68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69 69. Belum Terjadi
70 70. Hampir Saja
71 71. Mengancam Oma Ranti
72 72. Hamil Anakku
73 73. Periksa Ke Dokter
74 74. Membeli Saham
75 75. Ternyata ...
76 76. Laudya Terkejut
77 77. Ketakutan Laudya
78 78. Penggerebekan
79 79. Dakwaan Penjara
80 80. Obrolan Malam
81 81. I Love You Istriku
82 82. Resepsi Pernikahan
83 83. Penghianatan Bruno
84 84. Datang Berdua
85 85. Menyelamatkan Kania
86 86. Mengajak Makan Siang Danisa
87 87. Seperti Psikopat
88 88. Dia Calon Istriku
89 89. Jadilah Mamanya Kania
90 90. Nasehat Bryan
91 91. Mencari Danisa
92 92. Meminta Pada Morgan
93 93. Jadilah istriku Danisa
94 94. Karena Aku Mencintaimu
95 95. Ayo Menikah Danisa
96 96. Lahiran Kirana
97 97. Alka Dan Arka
98 98. Sang Mantan
99 99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100 100. Minum Jamu
101 101. Yaah, Sudahlah
102 102. Kania Dan Missel
103 103. Bicara Apa Mereka?
104 104. Ngidam Jengkol
105 105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106 Pengumuman Novel Baru Saja
107 Pemgumuman Novel Baru
Episodes

Updated 107 Episodes

1
01. Mencari Pekerjaan
2
02. Bertemu Bryan
3
03. Hari Pertama Les
4
04. Salah Lihat
5
05. Danisa Lagi ...
6
06. Wawancara Kerja
7
07. Di Pecat
8
08. Kembali Ke Rumah Bryan
9
09. Uang Kompensasi
10
10. Mendengar Sesuatu
11
11. Mengantar Pulang
12
12. Roti Sobek
13
13. Mami Barunya Missel
14
14. Di WC Umum
15
15. Modus
16
16. Di Pantai
17
17. Getar Halus Hati Kirana
18
18. Menggoda Kirana
19
19. Sedang Cemburu?
20
20. Masih Mode Cemburu?
21
21. Di Suruh Pulang
22
22. Di Jemput Doni
23
23. Bryan Dan Missel Pulang
24
24. Di Jodohkan?
25
25. Menyusul Kirana
26
26. Kedatangan Juragan Samin
27
27. Dia Hamil Anakku
28
28. Mas Kawin Seratus Juta
29
29. Tidur Terpisah
30
30. Perdebatan Kecil
31
31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32
32. Pagi Menggoda
33
33. Laudya Datang Lagi
34
34. Gairah Laudya
35
35. Di Kantor Bryan
36
36. Tentang Perasaan
37
37. Eksekusi Bryan
38
38. Eksekusi Lagi
39
39. Kedatangan Danisa
40
40. Akuarium Ikan
41
41. Lahan Satu Hektar
42
42. Menggosipi Pak Darno
43
43. Memilih Baju Kebaya
44
44. Bukan Istri Siri
45
45. Menjemput Mertua
46
46. Wisuda Kirana
47
47. Tentang Kehamilan
48
48. Keputusan Pak Darno
49
49. Di Pisahkan Dulu
50
50. Missel Merajuk
51
51. Menjemput Kirana
52
52. Menghukum Bryan
53
53. Gagal Eksekusi
54
54. Mencangkul Sawah
55
55. Di Penginapan
56
56. Masih Berlanjut
57
57. Dasar Omes!
58
58. Makan Malam
59
59. Pamer
60
60. Oma Ranti
61
61. Bukan Istri Sinetron
62
62. Menggantikan Kirana
63
63. Di Kantor Yang Panas
64
64. Istri Sah VS Pelakor
65
65. Urusan Mobil Baru
66
66. Tiga Wanita
67
67. Bersekutu
68
68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69
69. Belum Terjadi
70
70. Hampir Saja
71
71. Mengancam Oma Ranti
72
72. Hamil Anakku
73
73. Periksa Ke Dokter
74
74. Membeli Saham
75
75. Ternyata ...
76
76. Laudya Terkejut
77
77. Ketakutan Laudya
78
78. Penggerebekan
79
79. Dakwaan Penjara
80
80. Obrolan Malam
81
81. I Love You Istriku
82
82. Resepsi Pernikahan
83
83. Penghianatan Bruno
84
84. Datang Berdua
85
85. Menyelamatkan Kania
86
86. Mengajak Makan Siang Danisa
87
87. Seperti Psikopat
88
88. Dia Calon Istriku
89
89. Jadilah Mamanya Kania
90
90. Nasehat Bryan
91
91. Mencari Danisa
92
92. Meminta Pada Morgan
93
93. Jadilah istriku Danisa
94
94. Karena Aku Mencintaimu
95
95. Ayo Menikah Danisa
96
96. Lahiran Kirana
97
97. Alka Dan Arka
98
98. Sang Mantan
99
99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100
100. Minum Jamu
101
101. Yaah, Sudahlah
102
102. Kania Dan Missel
103
103. Bicara Apa Mereka?
104
104. Ngidam Jengkol
105
105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106
Pengumuman Novel Baru Saja
107
Pemgumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!