15. Modus

Kirana dan Bryan serta Missel kini sudah kembali ke rumah. Seperti biasa, Kirana hanya diam saja di dalam mobil. Bryan tahu Kirana seperti itu karena di wc umum tadi dia mendengar sepasang kekasih yang sedang melakukan sesuatu.

Bryan melirik Kirana dari kaca spion di depannya, menatap lama karena Kirana memandang ke arah jendela sejak tadi. Tangannya sambil memegang kepala Missel yang berada di pangkuannya karena tertidur kelelahan.

"Ada yang kamu pikirkan?" tanya Bryan pada Kirana.

Sejak masuk ke dalam mobil Kirana hanya diam saja padanya. Missel yang bicara sebentar lalu tertidur di pangkuannya.

"Tidak ada tuan." jawab Kirana masih menghadap ke arah jendela.

Bryan merasa aneh dengan Kirana, dia pun ikut diam lagi. Karena tidak mendapatkan jawaban apa pun dari Kirana, dia tidak dekat sebagai teman jadi untuk bertanya lebih jauh rasanya tidak enak.

Kembali Bryan menatap Kirana dari kaca spion di depan. Lama dia menatap, ada senyum di bibirnya. Tipis.

"Ternyata manis juga ya." gumam Bryan.

"Apa yang manis tuan?" tanya Kirana, karena dia mendengar gumaman Bryan.

"Oh, ngga. Itu ada tukang cendol, rasanya manis." jawab Bryan asal.

"Ooh."

Kirana kembali menatap jalanan samping, dan Bryan pun masih melihat Kirana dari kaca spion.

Tak lama, mobil memasuki kawasan kompleks mewah milik Bryan, dia mengklakson agar pintu gerbang di buka dengan cepat. Dodi langsung membuka pintu gerbang dan mobil langsung masuk ke dalam rumah, berhenti di depan halaman bangunan mewah tersebut.

Bryan keluar dari mobilnya dan menuju pintu belakang untuk menggendong Missel yang masih tertidur di pangkuan Kirana.

Dengan hati-hati Bryan mengambil Missel agar tidak bangun. Kepalanya hampir membentur kepala Kirana, tapi kepala Kirana di mundurkan agar Bryan bisa leluasa mengambil Missel.

Bryan berhasil membawa Missel dalam gendongannya lalu dia membawanya masuk ke dalam rumah dan akan di tidurkan di kamarnya.

Kirana diam sejenak dalam mobil, kakinya kram karena sejak dari mall Missel tertidur di pangkuannya. Baru beberapa menit kini kaki Kirana bisa bergerak dan dia melangkah keluar dengan pelan agar kakinya yang kram bisa bergerak.

"Mbak Kiran kenapa?" tanya Dodi heran melihat Kirana jalan sedikit pincang.

"Kakiku kram pak Dodi." jawab Kirana.

"Ya udah, saya bantu masuk ya." kata Dodi menawarkan.

Kirana pun menyambut tangan Dodi yang menuntunnya berjalan menuju rumah Bryan. Dia tertatih sampai di ruang tamu Kirana masih pincang.

Bryan turun dari tangga dan melihat Kirana di tuntun oleh Dodi untuk duduk di sofa. Dia berjalan cepat menghampiri Kirana dan Dodi yang masih berjalan.

"Kamu kenapa?" tanya Bryan heran, dia menatap tangan Dodi yang di pegang erat oleh Kirana.

"Kakiku kram tuan, tadi kepala Missel kan di pangkuanku sejak dari mall itu sampai rumah. Jadi kakiku kram." jawab Kirana.

Tanpa sadar Bryan menarik tangan Kirana untuk berpegangan di tangannya sendiri dan melepas tangan Dodi. Kirana sendiri tidak masalah, yang penting dia bisa berpegangan dan berjalan untuk segera duduk di kursi.

Baru setelah duduk, Kirana melepas tangan Bryan. Dia meluruskan kakinya dan memijatnya agar peredaran darahnya kembali lancar.

Bryan memperhatikan apa yang di lakukan oleh Kirana, dia mencoba untuk membantu Kirana dengan memijat kaki Kirana.

"Sudah lebih baik?" tanya Bryan, tangannya masih menempel di kaki Kirana.

"Sudah lumayan tuan, sudah. Anda jangan membantu memijat kaki saya lagi tuan, nanti kakiku tambah geli." kata Kirana.

Bryan melepas tangannya dari kaki Kirana dan duduk di sebelahnya. Dia menatap wajah Kirana, ada rasa aneh di hatinya ketika dia menatap Kirana dari dekat.

Kirana menoleh ke arah Bryan, keduanya saling tatap sejenak. Lalu mereka saling berpaling ke arah lain.

"Mbak Kiran, tuan Bryan saya keluar dulu." kata Dodi membuyarkan keduanya.

"Aku kira kamu sudah pergi dari tadi." kata Bryan dengan ketus.

Dodi tersenyum kecil, lalu dia pun melangkah pergi meninggalkan Bryan dan Kirana yang masih duduk berdekatan.

Kirana sadar dia duduk dekat dengan papinya Missel, lalu dia bergeser menjauh dari duduknya. Rasa canggung dan juga jantungnya berdetak kencang membuat Kirana salah tingkah.

Bryan menghela nafas panjang, lalu dia bangun dari duduknya dan pindah ke sofa kecil. Wajah datarnya kembali dia tampilkan.

"Minggu besok kamu datang lebih pagi, Kirana." kata Bryan.

"Biasanya juga saya datang lebih pagi kan? Tapi hari Minggu apa saya juga harus datang?" tanya Kirana.

"Ya, karena nanti kamu akan menyiapkan perlengkapan Missel untuk liburan ke pantai. Kamu akan ikut ke pantai, liburan denganku dan Missel." kata Bryan.

"Tapi kan ada mbak Mimin yang akan menyiapkan keperluan Missel nanti." ucap Kirana.

"Kalai kamu yang menyiapkan, pasti tahu apa yang di butuhkan Missel. Sudah, jangan membantah. Pokoknya kamu datang lebih pagi." kata Bryan memaksa.

"Iya." jawab Kirana lirih.

_

Hari Minggu yang di tunggu pun tiba, Kirana sudah berada di rumah Bryan sejak jam tujuh pagi. Sesuai apa kata papinya Missel, dia menyiapkan keperluan Missel untuk pergi ke pantai.

Aneh memang bagi Kirana, kenapa harus dia yang jauh rumahnya yang menyiapkan keperluan Missel. Mbak Mimin juga bisa menyiapkan sejak semalam, tapi kenapa harus dia yang menyiapkan.

"Mbak Kirana menyiapkan perlengkapan non Missel ya buat jalan-jalan ke pantai." kata Mimin.

"Iya mbak Mimin, begitu kata majikan kamu. Harus aku yang beresin." jawab Kirana.

"Tapi tadi tuan Bryan masih ada di ruang gym, beliau sedang olah raga dulu sepertinya." kata Mimin.

"Emm, gitu ya. Ya udah ngga apa-apa, nanti saya tunggu aja di bawah." kata Kirana.

"Non Missel juga masih tidur tuh."

"Ya, saya ngga ngerti sama tuan Bryan."

"Modus kali itu mbak." kata Mimin sambil tersenyum.

"Modus gimana mbak Mimin."

"Hahah, sudahlah. Saya asal bicara aja kok mbak, saya keluar dulu deh. Mau menyiapkan sarapan untuk tuan Bryan, mbak Kiran mau sarapan ngga?" tanya Mimin.

"Boleh deh, aku kesini buru-buru. Jadi ngga sempat sarapan." kata Kirana.

"Ya udah, saya siapkan sekalian ya."

Kirana mengangguk, Mimin pun keluar dari kamar Missel. Setelah selesai, Kirana pun keluar dari kamar Missel. Dia turun ke bawah, tapi Mimin mencegahnya untuk turun.

"Nih mbak, sarapannya sekalian aja di bawa ke ruang gym tuan Bryan." kata Mimin menyerahkan nampan berisi makanan sarapan.

"Tapi mbak Mimin kan bisa, terus kenapa sarapannya ada dua?" tanya Kirana heran.

"Sekalian sama mbak Kirana juga, sudah bawa aja ke atas mbak. Kasih ke tuan Bryan." kata Mimin.

Dia langsung turun ke bawah dengan cepat, Kirana mau tak mau akhirnya dia naik lagi dan menuju ruang gym yang bersebelahan dengan kamar Bryan.

Di dorongnya pintu ruangan itu lalu Kirana masuk ke dalamnya. Dia masuk lebih dalam, dan betapa takjubnya dia melihat seisi ruangan gym itu sangat lengkap isinya.

Kirana melihat Bryan sedang treadmill dengan memakai celana pendek dan juga singlet saja. Terlihat jelas otot-otot di tangannya juga kakinya. Rupanya Bryan memang rajin olah raga juga.

Satu menit kemudian Bryan memyudahi olah raganya dan mematikan treadmillnya. Dia mengambil handuk yang ada di 0egangan treadmill, kemudian dia mengelapnya. Kepala di goyangkan karena keringat terus menetes dari kepalanya. Hal itu membuat Kirana melihat Bryan sangat seksi. Dia menelan ludahnya, lalu menunduk merasa malu dengan tingkahnya.

Bryan berjalan mendekat pada Kirana yang masih memegang nampan berisi sarapan.

"Kamu yang menyiapkan sarapanku juga?" tanya Bryan mengambil jus jeruk di nampan dan menenggaknya.

"Mbak Mimin yang menyiapkan, saya hanya membawanya kemari saja." jawab Kirana.

"Lalu, itu ada dua piring. Untum siapa satunya?" tanya Bryan.

Kirana membawa nampan di meja dan meletakkan nampannya di meja. Dia tidak berani mengambil makanan di piring yang memang untuknya.

"Makanlah, itu pasti sarapan untukmu." kata Bryan.

Kirana menatap Bryan, dia masih malu karena Bryan terlihat begitu macho dan gagah.

"Makan saja, jangan mengagumi wajahku terus. Tidak akan membuatmu kenyang." kata Bryan lagi dengan santai.

Membuat Kirana salah tingkah dengan ucapan Bryan. Dia membuang muka ke samping, pura-pura kesal.

Kemudian dia pun mengambil makanan di piringnya dan memakannya dengan lahap. Bryan tersenyum kecil melihat cara makan Kirana, dia menenggak kembali jus jeruknya sampai habis.

_

_

_

***************

Terpopuler

Comments

Shinta Arigustanti Slamet

Shinta Arigustanti Slamet

mba Mimin pengertian banget

2023-08-31

1

Marhama Baru

Marhama Baru

brnih cinta milai tumbuh lsnjut prmanasan yhor

2023-08-25

0

Jettie Sampelan

Jettie Sampelan

mba mimin pinter saya ber 👍

2023-08-20

0

lihat semua
Episodes
1 01. Mencari Pekerjaan
2 02. Bertemu Bryan
3 03. Hari Pertama Les
4 04. Salah Lihat
5 05. Danisa Lagi ...
6 06. Wawancara Kerja
7 07. Di Pecat
8 08. Kembali Ke Rumah Bryan
9 09. Uang Kompensasi
10 10. Mendengar Sesuatu
11 11. Mengantar Pulang
12 12. Roti Sobek
13 13. Mami Barunya Missel
14 14. Di WC Umum
15 15. Modus
16 16. Di Pantai
17 17. Getar Halus Hati Kirana
18 18. Menggoda Kirana
19 19. Sedang Cemburu?
20 20. Masih Mode Cemburu?
21 21. Di Suruh Pulang
22 22. Di Jemput Doni
23 23. Bryan Dan Missel Pulang
24 24. Di Jodohkan?
25 25. Menyusul Kirana
26 26. Kedatangan Juragan Samin
27 27. Dia Hamil Anakku
28 28. Mas Kawin Seratus Juta
29 29. Tidur Terpisah
30 30. Perdebatan Kecil
31 31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32 32. Pagi Menggoda
33 33. Laudya Datang Lagi
34 34. Gairah Laudya
35 35. Di Kantor Bryan
36 36. Tentang Perasaan
37 37. Eksekusi Bryan
38 38. Eksekusi Lagi
39 39. Kedatangan Danisa
40 40. Akuarium Ikan
41 41. Lahan Satu Hektar
42 42. Menggosipi Pak Darno
43 43. Memilih Baju Kebaya
44 44. Bukan Istri Siri
45 45. Menjemput Mertua
46 46. Wisuda Kirana
47 47. Tentang Kehamilan
48 48. Keputusan Pak Darno
49 49. Di Pisahkan Dulu
50 50. Missel Merajuk
51 51. Menjemput Kirana
52 52. Menghukum Bryan
53 53. Gagal Eksekusi
54 54. Mencangkul Sawah
55 55. Di Penginapan
56 56. Masih Berlanjut
57 57. Dasar Omes!
58 58. Makan Malam
59 59. Pamer
60 60. Oma Ranti
61 61. Bukan Istri Sinetron
62 62. Menggantikan Kirana
63 63. Di Kantor Yang Panas
64 64. Istri Sah VS Pelakor
65 65. Urusan Mobil Baru
66 66. Tiga Wanita
67 67. Bersekutu
68 68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69 69. Belum Terjadi
70 70. Hampir Saja
71 71. Mengancam Oma Ranti
72 72. Hamil Anakku
73 73. Periksa Ke Dokter
74 74. Membeli Saham
75 75. Ternyata ...
76 76. Laudya Terkejut
77 77. Ketakutan Laudya
78 78. Penggerebekan
79 79. Dakwaan Penjara
80 80. Obrolan Malam
81 81. I Love You Istriku
82 82. Resepsi Pernikahan
83 83. Penghianatan Bruno
84 84. Datang Berdua
85 85. Menyelamatkan Kania
86 86. Mengajak Makan Siang Danisa
87 87. Seperti Psikopat
88 88. Dia Calon Istriku
89 89. Jadilah Mamanya Kania
90 90. Nasehat Bryan
91 91. Mencari Danisa
92 92. Meminta Pada Morgan
93 93. Jadilah istriku Danisa
94 94. Karena Aku Mencintaimu
95 95. Ayo Menikah Danisa
96 96. Lahiran Kirana
97 97. Alka Dan Arka
98 98. Sang Mantan
99 99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100 100. Minum Jamu
101 101. Yaah, Sudahlah
102 102. Kania Dan Missel
103 103. Bicara Apa Mereka?
104 104. Ngidam Jengkol
105 105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106 Pengumuman Novel Baru Saja
107 Pemgumuman Novel Baru
Episodes

Updated 107 Episodes

1
01. Mencari Pekerjaan
2
02. Bertemu Bryan
3
03. Hari Pertama Les
4
04. Salah Lihat
5
05. Danisa Lagi ...
6
06. Wawancara Kerja
7
07. Di Pecat
8
08. Kembali Ke Rumah Bryan
9
09. Uang Kompensasi
10
10. Mendengar Sesuatu
11
11. Mengantar Pulang
12
12. Roti Sobek
13
13. Mami Barunya Missel
14
14. Di WC Umum
15
15. Modus
16
16. Di Pantai
17
17. Getar Halus Hati Kirana
18
18. Menggoda Kirana
19
19. Sedang Cemburu?
20
20. Masih Mode Cemburu?
21
21. Di Suruh Pulang
22
22. Di Jemput Doni
23
23. Bryan Dan Missel Pulang
24
24. Di Jodohkan?
25
25. Menyusul Kirana
26
26. Kedatangan Juragan Samin
27
27. Dia Hamil Anakku
28
28. Mas Kawin Seratus Juta
29
29. Tidur Terpisah
30
30. Perdebatan Kecil
31
31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32
32. Pagi Menggoda
33
33. Laudya Datang Lagi
34
34. Gairah Laudya
35
35. Di Kantor Bryan
36
36. Tentang Perasaan
37
37. Eksekusi Bryan
38
38. Eksekusi Lagi
39
39. Kedatangan Danisa
40
40. Akuarium Ikan
41
41. Lahan Satu Hektar
42
42. Menggosipi Pak Darno
43
43. Memilih Baju Kebaya
44
44. Bukan Istri Siri
45
45. Menjemput Mertua
46
46. Wisuda Kirana
47
47. Tentang Kehamilan
48
48. Keputusan Pak Darno
49
49. Di Pisahkan Dulu
50
50. Missel Merajuk
51
51. Menjemput Kirana
52
52. Menghukum Bryan
53
53. Gagal Eksekusi
54
54. Mencangkul Sawah
55
55. Di Penginapan
56
56. Masih Berlanjut
57
57. Dasar Omes!
58
58. Makan Malam
59
59. Pamer
60
60. Oma Ranti
61
61. Bukan Istri Sinetron
62
62. Menggantikan Kirana
63
63. Di Kantor Yang Panas
64
64. Istri Sah VS Pelakor
65
65. Urusan Mobil Baru
66
66. Tiga Wanita
67
67. Bersekutu
68
68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69
69. Belum Terjadi
70
70. Hampir Saja
71
71. Mengancam Oma Ranti
72
72. Hamil Anakku
73
73. Periksa Ke Dokter
74
74. Membeli Saham
75
75. Ternyata ...
76
76. Laudya Terkejut
77
77. Ketakutan Laudya
78
78. Penggerebekan
79
79. Dakwaan Penjara
80
80. Obrolan Malam
81
81. I Love You Istriku
82
82. Resepsi Pernikahan
83
83. Penghianatan Bruno
84
84. Datang Berdua
85
85. Menyelamatkan Kania
86
86. Mengajak Makan Siang Danisa
87
87. Seperti Psikopat
88
88. Dia Calon Istriku
89
89. Jadilah Mamanya Kania
90
90. Nasehat Bryan
91
91. Mencari Danisa
92
92. Meminta Pada Morgan
93
93. Jadilah istriku Danisa
94
94. Karena Aku Mencintaimu
95
95. Ayo Menikah Danisa
96
96. Lahiran Kirana
97
97. Alka Dan Arka
98
98. Sang Mantan
99
99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100
100. Minum Jamu
101
101. Yaah, Sudahlah
102
102. Kania Dan Missel
103
103. Bicara Apa Mereka?
104
104. Ngidam Jengkol
105
105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106
Pengumuman Novel Baru Saja
107
Pemgumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!