10. Mendengar Sesuatu

Kirana kini bernafas lega, dia sudah melunasi bayar kost yang menunggak juga membayar hutangnya pada Danisa. Kini dia sedang berada di kamar kost Danisa.

"Jadi lo di bayar lima juta untuk tiga hari uji coba itu?" tanya Danisa masih sibuk membalas pesan masuk dari kekasihnya.

"Ya, dan sekarang gue harus jadi gurul les anaknya lagi." jawab Kirana..

"Baguslah, berarti ibu kost lo tidak marah-marah lagi kan?" tanya Danisa.

"Ya, aku tambahkan sedikit untuk tutup mulutnya agar tidak mengomel terus." kata Kirana.

"Hah, manusia memang butuh uang untuk menutup mulut yang comel ya." kata Danisa.

Tuuut

Suara telepon berbunyi, Danisa tersenyum senang lalu dia mengangkat teleponnya itu.

"Halo baby, gimana? Jadi ngga datang kesini?" tanya Danisa.

"Tentu beb, siapkan dirimu sekarang. Kita akan bertempur lagi sampai puas."

"Uugh, kamu nakal ya. Ya udah, sebentar ya aku lagi ada sahabat berkunjung."

"Oke, aku tunggu. Jangan lama-lama ya."

"Iya, sebentar lagi dia pulang kok."

Klik

Telepon di tutup, Danisa meletakkan ponselnya di meja.

"Ada apa?"

"Bruno mau kemari." jawab Danisa dengan wajah senang.

"Kalian mau begituan lagi?"

"Tenang sayang, kita melakukan suka sama suka. Lagi pula dia pacar gue." kata Danisa.

"Lo itu mudah banget jatuh cinta Danisa, lalu setiap pacaran lo sama pacar baru lo selalu melakukan itu?" tanya Kirana.

"Ngga juga, tergantung pacar gue. Gue bikin asyik aja."

"Lo ngga takut nanti hamil duluan?"

"Gue pakai pengaman, Ki. Udah jangan hiraukan masalah gue. Yang penting lo harus jaga diri ya hahah."

"Lo ingetin gue, tapi diri lo sendiri ngga ngelakuin itu."

"Karena melakukan itu sangat menyenangkan sayang. Nanti lo akan merasakannya kalau udah menikah, rasanya sangat menyenangkan dan kita seperti terbawa di awang-awang." kata Danisa.

Kirana mencibir, sesuatu yang salah dan harus di lakukan setelah menjadi halal dan baik. Itu lebih baik. Tapi sahabat Kirana ini aneh, bisa menasehati sahabatnya tapi untuk dirinya sendiri tidak bisa.

"Terserah kamulah."

"Tenang sayangku, Kirana Prameswari. Gue selalu menjaga diri gue sendiri meski gue melakukan itu, tapi gue selalu waspada."

"Ya ya, jangan sampai gue dengar lo curhat ke gue sambil nangis-nangis ya. Biar nanti kakak lo yang urus masalah lo itu." kata Kirana.

"Hahah, jangan khawatir Ki. Gue orangnya santai, tapi gue tetap sayang kok sama lo." kata Danisa memegang tangan Kirana dengan lembut.

"Haish, gue pulang. Lo lama-lama jadi menakutkan ya." kata Kirana.

"Hahaha ....!"

Kirana pun pamit pulang, dia merasa berteman dengan Danisa sangat menyenangkan. Meski Danisa adalah gadis bebas, tapi dia tidak pernahr menjerumuskannya ke hal negatif. Bahkan akan selalu melindungi dan membantu Kirana jika dalam kesulitan.

_

Sudah satu bulan Kirana bekerja jadi guru privat Missel. Lebih tepatnya sih pengasuh yang bisa apa saja, tapi Bryan menyebutnya guru privat.

Missel semakin lengekt dengan Kirana, dia selalu ingin di ladeni oleh Kirana. Awalnya Kirana merasa biasa saja, tapi lama kelamaan Missel sering mengajaknya keluar jalan-jalan.

"Missel, nanti papi kamu marah lho kalau keluar rumah." kata Kirana.

Sebentar aja tante, Missel pengen jalan-jalan di taman dekat kompleks ini aja kok. Papa ngga pernah ajak Missel jalan-jalan karena sibuk, Missel ingin keluar rumah tante." kata Missel sambil merengek.

Kirana bingung, dia melihat Missel masih merengek dan menarik tangannya. Merasa kasihan, Kirana pun mengiyakan.

Dan tentu saja Missel sangat senang dengan di kabulkannya permintaannya itu.

"Tapi jangan lama-lama ya, nanti tante di marahi papi Missel lagi." kata Kirana.

"Iya tante, tenang aja kok."

"Missel harus nurut sama tante jangan macam-macam di taman itu nanti." kata Kirana lagi.

"Iya tante."

Lalu Kirana pun menggandeng tangan Missel, dia berpikir apakah benar Missel tidak pergi kemana-mana selain di rumah terus?

"Mbak Kirana mau kemana ajak non Missel?" tanya Dodi satpam rumah.

"Missel minta jalan-jalan di taman kompleks pak Dodi. Boleh kan ya?" tanya Kirana.

"Emm, tapi ini sudah sore mbak. Nanti tuan Bryan nyari gimana?" tanya Dodi.

"Pak Dodi bilang aja sama papi, kalau aku yang minta. Biar tante Kirana ngga di marahi papi." kata Missel.

"Nanti pak Dodi di marahi juga sama papi non Missel." kata Dodi lagi.

"Ayolah pak Dodi, aku ngga pernah jalan-jalan keluar rumah. Kan perginya sama tante Kirana, ngga pergi semdiri kok." kata Missel lagi.

Dodi mempertimbangkan ucapan Missel, dia melihat Kirana hanya mengedikkan pundaknya saja.

"Tapi sebentar aja ya non, sebelum papinya non pulang. Non harus sudah ada di rumah ya." kata Dodi.

"Iya pak Dodi, beres."

"Mbak Kiran, jaga non Missel di jaga ya. Kita sama-sama menjaga nasib kita juga lho mbak." kata Dodi.

"Iya pak, saya juga tahu. Ya udah, kalau begitu buka dong pintunya."

Dodi pun membuka pintu gerbang besar dan berat itu, Kirana dan Missel keluar. Mereka menuju taman kompleks yang lumayan agak jauh jika di tempuh jalan kaki. Sepuluh menit perjalanan dengan jalan kaki, jika naik motor pasti butuh waktu lebih cepat.

_

Kirana sedang asyik duduk di bangku taman dengan bermain ponselnya. Dia lupa kemana Missel bermain, hingga lama dia baru sadar Missel tidak ada di tempatnya bermain ayunan.

"Missel kemana ya?" tanya Kirana pada diri sendiri.

Pandangannya dia edarkan seluruh penjuru taman, namun dia tidak menemukan Missel. Hari sudah sore dan matahari sudah di ufuk barat. Kirana khawatir, kemana Missel bermain.

"Missel!" teriak Kirana.

Dia berjalan cepat menyurusi setiap sudut taman dan taman bunga rindang, ke pohon-pohon di ujung yang lebat daunnya Membuat tempat itu sangat sepi dan agak gelap. Dia terus menuju pepohonan itu, hatinya mulai cemas jika Missel hilang.

"Missel, kamu di mana?!" teriak Kirana lagi.

Sampai jauh menuju pepohonan yang mulai di jalari semak-semak, Kirana mendengar suara krasak krusuk di belakang semak-semak. Dia mengira Missel ada di balik semak-semak itu.

Kirana berhenti di belakang pohon besar, mendengarkan dengan cermat barangkali memang di balik semak-semak itu ada Missel.

Sayup-sayup terdengar suara seorang perempuan mendengus manja dan berbicara dengan suara kecil samar-samar.

"Aaah, ini nikmat mas. Sssst.!" suara sayup itu terdengar.

Kirana tertegun, apakah Missel memang ada di sana. Antara ragu dan penasaran, Kirana maju perlahan.

"Terus maaaass, ssst. Aaaah!"

Kirana kembali diam, dia seperti mendengar seseorang sedang melakukan sesuatu.

"Mas mau keluar dek, aaaah..!"

"Pegang pentilku maaass, rasanya geli enak maaas. Ssst!"

"Uuh, aaah."

Kirana menelan ludahnya, dia berbalik dan betapa kagetnya dia. Dia terlonjak mundur memegangi dadanya dan menatap pada laki-laki yang ada di depannya tadi.

"Kamu mendengar apa?" bisik laki-laki itu yang ternyata adalah Bryan.

"Eh, tuan Bryan. Itu, saya mencari Missel tadi kemana dia ya." jawab Kirana gugup dan malu.

Dia takut Bryan mengetahui di balik semak itu ada dua orang yang sedang melakukan percintaan di hari petang begini.

Bryan pun menajamkan telinganya karena dia juga merasa terganggu dengan suara lirih di balik semak itu. Tapi Kirana segera menarik tangan Bryan agar jangan mendengar suara di balik semak. Namun Bryan menahan tangan Kirana.

"Uuuh, aaaah. Nikmaaatnya dek. Kamu memang bikin aku puas banget." kata laki-laki itu.

"Iya mas, aku juga menikmati punyamu juga. Sangat puas. Heheh."

Dan Bryan juga menelan ludahnya, dia lalu menarik tangan Kirana. Keduanya saling diam dan wajahnya tegang. Tak ada kata, merasa malu sendiri karena telah memergoki dua orang yang sedang bercinta di balik semak-semak itu sore hari.

"Papi, tante Kirana dari mana?"

_

_

_

************

Terpopuler

Comments

Shinta Arigustanti Slamet

Shinta Arigustanti Slamet

😀 suka banget lanjutkan

2023-08-31

0

Marhama Baru

Marhama Baru

Aduh..
aoc.

manyap thor

2023-08-25

0

Narti Gendeng

Narti Gendeng

orang kaya knpa bs d semak" geli benerrr

2023-07-23

0

lihat semua
Episodes
1 01. Mencari Pekerjaan
2 02. Bertemu Bryan
3 03. Hari Pertama Les
4 04. Salah Lihat
5 05. Danisa Lagi ...
6 06. Wawancara Kerja
7 07. Di Pecat
8 08. Kembali Ke Rumah Bryan
9 09. Uang Kompensasi
10 10. Mendengar Sesuatu
11 11. Mengantar Pulang
12 12. Roti Sobek
13 13. Mami Barunya Missel
14 14. Di WC Umum
15 15. Modus
16 16. Di Pantai
17 17. Getar Halus Hati Kirana
18 18. Menggoda Kirana
19 19. Sedang Cemburu?
20 20. Masih Mode Cemburu?
21 21. Di Suruh Pulang
22 22. Di Jemput Doni
23 23. Bryan Dan Missel Pulang
24 24. Di Jodohkan?
25 25. Menyusul Kirana
26 26. Kedatangan Juragan Samin
27 27. Dia Hamil Anakku
28 28. Mas Kawin Seratus Juta
29 29. Tidur Terpisah
30 30. Perdebatan Kecil
31 31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32 32. Pagi Menggoda
33 33. Laudya Datang Lagi
34 34. Gairah Laudya
35 35. Di Kantor Bryan
36 36. Tentang Perasaan
37 37. Eksekusi Bryan
38 38. Eksekusi Lagi
39 39. Kedatangan Danisa
40 40. Akuarium Ikan
41 41. Lahan Satu Hektar
42 42. Menggosipi Pak Darno
43 43. Memilih Baju Kebaya
44 44. Bukan Istri Siri
45 45. Menjemput Mertua
46 46. Wisuda Kirana
47 47. Tentang Kehamilan
48 48. Keputusan Pak Darno
49 49. Di Pisahkan Dulu
50 50. Missel Merajuk
51 51. Menjemput Kirana
52 52. Menghukum Bryan
53 53. Gagal Eksekusi
54 54. Mencangkul Sawah
55 55. Di Penginapan
56 56. Masih Berlanjut
57 57. Dasar Omes!
58 58. Makan Malam
59 59. Pamer
60 60. Oma Ranti
61 61. Bukan Istri Sinetron
62 62. Menggantikan Kirana
63 63. Di Kantor Yang Panas
64 64. Istri Sah VS Pelakor
65 65. Urusan Mobil Baru
66 66. Tiga Wanita
67 67. Bersekutu
68 68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69 69. Belum Terjadi
70 70. Hampir Saja
71 71. Mengancam Oma Ranti
72 72. Hamil Anakku
73 73. Periksa Ke Dokter
74 74. Membeli Saham
75 75. Ternyata ...
76 76. Laudya Terkejut
77 77. Ketakutan Laudya
78 78. Penggerebekan
79 79. Dakwaan Penjara
80 80. Obrolan Malam
81 81. I Love You Istriku
82 82. Resepsi Pernikahan
83 83. Penghianatan Bruno
84 84. Datang Berdua
85 85. Menyelamatkan Kania
86 86. Mengajak Makan Siang Danisa
87 87. Seperti Psikopat
88 88. Dia Calon Istriku
89 89. Jadilah Mamanya Kania
90 90. Nasehat Bryan
91 91. Mencari Danisa
92 92. Meminta Pada Morgan
93 93. Jadilah istriku Danisa
94 94. Karena Aku Mencintaimu
95 95. Ayo Menikah Danisa
96 96. Lahiran Kirana
97 97. Alka Dan Arka
98 98. Sang Mantan
99 99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100 100. Minum Jamu
101 101. Yaah, Sudahlah
102 102. Kania Dan Missel
103 103. Bicara Apa Mereka?
104 104. Ngidam Jengkol
105 105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106 Pengumuman Novel Baru Saja
107 Pemgumuman Novel Baru
Episodes

Updated 107 Episodes

1
01. Mencari Pekerjaan
2
02. Bertemu Bryan
3
03. Hari Pertama Les
4
04. Salah Lihat
5
05. Danisa Lagi ...
6
06. Wawancara Kerja
7
07. Di Pecat
8
08. Kembali Ke Rumah Bryan
9
09. Uang Kompensasi
10
10. Mendengar Sesuatu
11
11. Mengantar Pulang
12
12. Roti Sobek
13
13. Mami Barunya Missel
14
14. Di WC Umum
15
15. Modus
16
16. Di Pantai
17
17. Getar Halus Hati Kirana
18
18. Menggoda Kirana
19
19. Sedang Cemburu?
20
20. Masih Mode Cemburu?
21
21. Di Suruh Pulang
22
22. Di Jemput Doni
23
23. Bryan Dan Missel Pulang
24
24. Di Jodohkan?
25
25. Menyusul Kirana
26
26. Kedatangan Juragan Samin
27
27. Dia Hamil Anakku
28
28. Mas Kawin Seratus Juta
29
29. Tidur Terpisah
30
30. Perdebatan Kecil
31
31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32
32. Pagi Menggoda
33
33. Laudya Datang Lagi
34
34. Gairah Laudya
35
35. Di Kantor Bryan
36
36. Tentang Perasaan
37
37. Eksekusi Bryan
38
38. Eksekusi Lagi
39
39. Kedatangan Danisa
40
40. Akuarium Ikan
41
41. Lahan Satu Hektar
42
42. Menggosipi Pak Darno
43
43. Memilih Baju Kebaya
44
44. Bukan Istri Siri
45
45. Menjemput Mertua
46
46. Wisuda Kirana
47
47. Tentang Kehamilan
48
48. Keputusan Pak Darno
49
49. Di Pisahkan Dulu
50
50. Missel Merajuk
51
51. Menjemput Kirana
52
52. Menghukum Bryan
53
53. Gagal Eksekusi
54
54. Mencangkul Sawah
55
55. Di Penginapan
56
56. Masih Berlanjut
57
57. Dasar Omes!
58
58. Makan Malam
59
59. Pamer
60
60. Oma Ranti
61
61. Bukan Istri Sinetron
62
62. Menggantikan Kirana
63
63. Di Kantor Yang Panas
64
64. Istri Sah VS Pelakor
65
65. Urusan Mobil Baru
66
66. Tiga Wanita
67
67. Bersekutu
68
68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69
69. Belum Terjadi
70
70. Hampir Saja
71
71. Mengancam Oma Ranti
72
72. Hamil Anakku
73
73. Periksa Ke Dokter
74
74. Membeli Saham
75
75. Ternyata ...
76
76. Laudya Terkejut
77
77. Ketakutan Laudya
78
78. Penggerebekan
79
79. Dakwaan Penjara
80
80. Obrolan Malam
81
81. I Love You Istriku
82
82. Resepsi Pernikahan
83
83. Penghianatan Bruno
84
84. Datang Berdua
85
85. Menyelamatkan Kania
86
86. Mengajak Makan Siang Danisa
87
87. Seperti Psikopat
88
88. Dia Calon Istriku
89
89. Jadilah Mamanya Kania
90
90. Nasehat Bryan
91
91. Mencari Danisa
92
92. Meminta Pada Morgan
93
93. Jadilah istriku Danisa
94
94. Karena Aku Mencintaimu
95
95. Ayo Menikah Danisa
96
96. Lahiran Kirana
97
97. Alka Dan Arka
98
98. Sang Mantan
99
99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100
100. Minum Jamu
101
101. Yaah, Sudahlah
102
102. Kania Dan Missel
103
103. Bicara Apa Mereka?
104
104. Ngidam Jengkol
105
105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106
Pengumuman Novel Baru Saja
107
Pemgumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!