09. Uang Kompensasi

Setelah Bryan pergi meninggalkan dirinya di ruang kerja Bryan, Laudya merasa kesal selalu di cueki oleh Bryan. Bryan memang selalu mengikuti permainan ciuman yang di mulai oleh Laudya, tapi tidak dengan keinginannya untuk bercinta.

Hingga jika, hasrat yang sudah di ubun-ubun Laudya lampiaskan pada orang sewaannya di hotel.

"Oke, siapkan dia di hotel seperti biasa. Aku ingin memuaskan diriku sendiri, tidak baik rasa gairah bercinta hilang begitu saja." kata Laudya di telepon pada seseorang.

Lalu dia meninggalkan rumah Bryan tanpa pamit padanya untuk pergi ke hotel menemui laki-laki sewaannya itu.

Sementara Bryan masuk ke dalam kamar anaknya Missel, memperhatikan Missel yang sedang asyik mendengarkan Kirana bercerita. Dia tersenyum senang melihat interaksi Missel dengan Kirana.

Kirana merasa ada yang memperhatikan di depan pintu, dia melihat ke arahnya. Bryan berdiri sambil bersedekap dan bersandar pada daun pintu sambil menatap Kirana datar.

Ada rasa kesal pada Kirana menatap Bryan, bisa-bisanya dia terjebak antara anak dan ayah itu.

Missel juga menoleh ke arah ayahnya dan dia beranjak berlari mendekat pada Bryan.

"Papi, lihat tante Kiran tadi cerita banyak buku cerita papi, Missel senang dengarnya." kata Missel dengan antusias.

"Benarkah?" tanya Bryan dengan senang hati.

"Iya papi." jawab Missel.

"Kalau begitu, Missel bobo siang dulu ya. Biar nanti papi bicara sama tante Kirana untuk tetap jadi guru privat Missel, bagaimana?"

"Iya papi, tapi bobo siangnya di temani tante Kiran ya?"

"Ya, boleh. Katakan saja sama tante Kirannya."

"Asyiiik!"

Missel lalu mendekat lagi pada Kirana yang masih diam di atas kasur Missel. Meski dia kesal, tapi jika menghadapi Missel rasanya tidak bisa menolak keinginan Missel.

"Tante, temani Missel bobo siang ya." pinta Missel.

"Eh, tapi tante mau ..." ucap Kirana ragu.

"Temani dia dulu sampai tidur, nanti kita bicarakan selanjutnya." kata Bryan memotong ucapan Kirana.

Kirana menarik nafas panjang, dia lalu mengangguk pada Missel. Kemudian Missel mengambil posisi berbaring dan menghadap Kirana. Kirana sendiri merasa aneh, kenapa Missel begitu dekat padanya.

"Setelah Missel tidur, kamu ke ruang kerjaku di lantai bawah." kata Bryan.

Dia lalu keluar dari kamar Missel dan menutup pintunya pelan agar Missel tidak terganggu dengan suara pintu di tutup.

_

Kirana mengetuk pintu ruangan kerja Bryan, dia mendengus kesal. Rasa kesalnya masih bercokol dalam hatinya.

Pintu pun terbuka, terlihat Bryan memakai kaos tidak seperti tadi masih memakai baju kemaja kerjanya. Bryan memakai kaos yang pas tubuhnya, membuat terlihat jelas lekukan bentuk atletisnya yang gagah.

Kirana menelan ludahnya, ternyata di balik baju kemeja itu terdapat tubuh seksi dan gagah.

"Masuklah, jangan berdiri di pintu saja." kata Bryan.

Dia melangkah duduk di sofa dan menghadap Kirana yang melangkah pelan menuju sofa di mana Bryan duduk.

Kirana menatap Bryan yang juga menatapnya, dia grogi sejenak lalu menguasai hatinya kembali. Kirana duduk di depan Bryan.

"Tuan, kenapa anda memecat saya?" tanya Kirana untuk menguasai hatinya kembali karena Bryan tidak juga berhenti menatapnya.

"Karena Missel yang memintanya." jawab Bryan santai.

"Tapi salah saya apa?"

"Kamu pergi begitu saja dari rumahku."

"Tapi tuan yang mengusirku, kenapa sekarang malah saya yang di salahkan?" tanya Kirana semakin kesal.

Bukannya meminta maaf, bahkan bicara yang enak di dengar malah menyalahkannya pergi dari rumahnya. Siapa yang mengusirnya saat itu?

Kirana mendengus sebal, tidak tahu harus bicara apa. Karena Bryan sepertinya tidak mau menanggapinya.

"Aku akan bayar gajimu yang di perusahaan itu selama kamu bekerja. Berikan nomor rekeningmu?"

"Tapi yang menggaji itu perusahaan, bukan anda tuan. Anda harus membayar gajiku yang tiga hari anda janjikan itu selama uji coba jadi guru les Missel." kata Kirana ketus.

"Oh, benarkah? Baiklah, berikan nomor rekeningmu. Saya akan transfer uangnya." kata Bryan lagi.

Kirana masih diam, dia masih kesal dengan sikap angkuh Bryan itu. Menatapnya tajam, tapi Bryan malah menatapnya balik dengan tatapan biasa saja.

"Cepat berikan nomor rekeningmu!" kata Bryan dengan keras.

Mau tidak mau Kirana mengeluarkan ponselnya dan memberikan nomor rekeningnya pada Bryan. Bryan menerima ponsel Kirana, dia membolak balikkan ponsel Kirana yang menurutnya itu sudah jadul.

"Ponsel begini masih di gunakan saja." kata Bryan.

"Itu sangat berharga buatku, anda jangan mengejekku. Saya tahu anda orang kaya, tapi bukan berarti bisa menghinaku." kata Kirana ketus.

Bryan tersenyum sinis, lalu dia pun melihat nomor rekening yang tertera di ponsel Kirana. Setelah selesai dia mengembalikan ponsel Kirana di meja.

"Sudah saya kirim ke rekeingmu, lihat saja jumlahnya. Itu pasti besar menurutmu." kata Bryan.

Kirana memgambil ponselnya, dia akan memeriksa rekeningnya melalui mbanking. Dan benar saja, di sana tertera sejumlah uang cukup besar bagi Kirana. Lima juta untuk bayaran tiga hari kerja jadi guru privat Missel. Dia tersenyum senang.

Bryan memperhatikan senyum senang Kirana yang mengembang, dia pun ikut tersenyum sinis. Perempuan jika melihat uang itu sama saja, pikir Bryan.

"Sekarang saya minta kamu jadi guru privat untuk anakku lagi. Lanjutkan pekerjaanmu sesuai jadwal yang pernah di buat." kata Bryan.

"Tapi, aku sudah bekerja di perusahaan kontraktor itu. Mana bisa jadi guru privat Missel lagi." ucap Kirana.

"Kamu lupa kalau kamu itu sudah di pecat?" kata Bryan mengingatkan Kirana kalau dia sudah di pecat.

"Itu karena anda saya di pecat, kenapa main pecat-pecat aja sih?"

"Karena kamu akan jadi guru privat Missel di sini, dia memintaku untuk membawamu kembali menjadi guru privat Missel. Kalau bukan karena anakku, untuk apa aku memecatmu dan membawamu kembali ke rumahku." kata Bryan tegas.

Kirana terdiam, dia masih menatap tajam pada Bryan. Keduanya saling menatap tajam, tidak tahu nanti tatapan itu akan berubah jadi cinta suatu saat nanti.

"Lalu, apa yang akan saya lakukan pada putri anda?"

"Lakukan seperti biasanya dan yang dia minta. Jika kamu bisa membuat putriku senang dan bahagia, gaji kamu akan saya tambahkan dua kali lipat dari ketentuan gaji yang akan kamu terima. Bagaimana?"

"Memang berapa nanti gajiku selama menjadi guru privat putri anda?" tanya Kirana.

Dia penasaran, berapa Bryan memberinya gaji sebulan selama jadi guru privat Missel. Yang tiga hari saja lima juta, jadi selama sebulan itu berapa ya? pikir Kirana.

"Tujuh juta sebulan." jawab Bryan.

"Apa? Tujuh juta?"

"Iya, kenapa? kamu keberatan?"

"Tapi, bukankah anda mentransfer uang lima juta untuk gajiku tiga hari itu. Kenapa sebulan jadi tujuh juta?" tanya Kirana heran.

Dia bukan gadis matre, tapi jika di bandingkan dengan tiga hari itu sangat jauh.

"Heh, kamu tidak mengerti kenapa saya memberimu lima juta. Itu sebagai kompensasi karena aku sudah mengusirmu dari rumahku waktu itu. Sebenarnya aku memberimu hanya tujuh ratus ribu dalam tiga hari itu, berhubung Missel memintaku lagi membawamu ke rumahku. Jadi aku bayar lima juta sebagai kompensasi salah paham waktu itu." kata Bryan dengan tegas dan dingin.

Kirana diam, dia seperti di hina karena ketidak mampuannya mendapatkan uang banyak.

"Jadi anda membeli rasa harga diriku dengan uang? Padahal dengan meminta maaf saja cukup. Tapi baiklah, itu aku terima karena memang saya membutuhkan uang untuk bayar kostanku yang menunggak. Terima kasih atas kompensasinya." kata Kirana dengan dingin.

Dia sebenarnya malu mengatakan itu, lagi pula harga dirinya di hargai terlalu murah oleh Bryan. Lebih murah mungkin dari pelacur kelas kakap, mungkin mereka akan membayar puluhan juta dalam semalam. Tapi Kirana, di bayar empat juta tiga ratus untuk pengusiran dirinya dan tuduhan yang tidak berdasar Bryan padanya.

Bryan kembali tersenyum sinis, dia lalu memberikan lembar kertas perjanjian untuk Kirana sebagai guru privat yang harus di lakukan oleh Kirana.

"Kamu boleh baca di kostanmu, besok bisa bicarakan lagi padaku. Karena saat ini saya mau pergi ke kantor." kata Bryan.

Dia lalu bangkit dari duduknya dan keluar dari ruangan kerjanya meninggalkan Kirana yang masih menatap lembar kertas berisi peraturan untuknya.

_

_

_

****************

Terpopuler

Comments

Shinta Arigustanti Slamet

Shinta Arigustanti Slamet

semangat kirana

2023-08-31

0

Marhama Baru

Marhama Baru

jangan sombonh bang nsnyi jayuh cints lho

2023-08-25

0

Kinan Rosa

Kinan Rosa

yang sabar ya Kiran

2023-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 01. Mencari Pekerjaan
2 02. Bertemu Bryan
3 03. Hari Pertama Les
4 04. Salah Lihat
5 05. Danisa Lagi ...
6 06. Wawancara Kerja
7 07. Di Pecat
8 08. Kembali Ke Rumah Bryan
9 09. Uang Kompensasi
10 10. Mendengar Sesuatu
11 11. Mengantar Pulang
12 12. Roti Sobek
13 13. Mami Barunya Missel
14 14. Di WC Umum
15 15. Modus
16 16. Di Pantai
17 17. Getar Halus Hati Kirana
18 18. Menggoda Kirana
19 19. Sedang Cemburu?
20 20. Masih Mode Cemburu?
21 21. Di Suruh Pulang
22 22. Di Jemput Doni
23 23. Bryan Dan Missel Pulang
24 24. Di Jodohkan?
25 25. Menyusul Kirana
26 26. Kedatangan Juragan Samin
27 27. Dia Hamil Anakku
28 28. Mas Kawin Seratus Juta
29 29. Tidur Terpisah
30 30. Perdebatan Kecil
31 31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32 32. Pagi Menggoda
33 33. Laudya Datang Lagi
34 34. Gairah Laudya
35 35. Di Kantor Bryan
36 36. Tentang Perasaan
37 37. Eksekusi Bryan
38 38. Eksekusi Lagi
39 39. Kedatangan Danisa
40 40. Akuarium Ikan
41 41. Lahan Satu Hektar
42 42. Menggosipi Pak Darno
43 43. Memilih Baju Kebaya
44 44. Bukan Istri Siri
45 45. Menjemput Mertua
46 46. Wisuda Kirana
47 47. Tentang Kehamilan
48 48. Keputusan Pak Darno
49 49. Di Pisahkan Dulu
50 50. Missel Merajuk
51 51. Menjemput Kirana
52 52. Menghukum Bryan
53 53. Gagal Eksekusi
54 54. Mencangkul Sawah
55 55. Di Penginapan
56 56. Masih Berlanjut
57 57. Dasar Omes!
58 58. Makan Malam
59 59. Pamer
60 60. Oma Ranti
61 61. Bukan Istri Sinetron
62 62. Menggantikan Kirana
63 63. Di Kantor Yang Panas
64 64. Istri Sah VS Pelakor
65 65. Urusan Mobil Baru
66 66. Tiga Wanita
67 67. Bersekutu
68 68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69 69. Belum Terjadi
70 70. Hampir Saja
71 71. Mengancam Oma Ranti
72 72. Hamil Anakku
73 73. Periksa Ke Dokter
74 74. Membeli Saham
75 75. Ternyata ...
76 76. Laudya Terkejut
77 77. Ketakutan Laudya
78 78. Penggerebekan
79 79. Dakwaan Penjara
80 80. Obrolan Malam
81 81. I Love You Istriku
82 82. Resepsi Pernikahan
83 83. Penghianatan Bruno
84 84. Datang Berdua
85 85. Menyelamatkan Kania
86 86. Mengajak Makan Siang Danisa
87 87. Seperti Psikopat
88 88. Dia Calon Istriku
89 89. Jadilah Mamanya Kania
90 90. Nasehat Bryan
91 91. Mencari Danisa
92 92. Meminta Pada Morgan
93 93. Jadilah istriku Danisa
94 94. Karena Aku Mencintaimu
95 95. Ayo Menikah Danisa
96 96. Lahiran Kirana
97 97. Alka Dan Arka
98 98. Sang Mantan
99 99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100 100. Minum Jamu
101 101. Yaah, Sudahlah
102 102. Kania Dan Missel
103 103. Bicara Apa Mereka?
104 104. Ngidam Jengkol
105 105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106 Pengumuman Novel Baru Saja
107 Pemgumuman Novel Baru
Episodes

Updated 107 Episodes

1
01. Mencari Pekerjaan
2
02. Bertemu Bryan
3
03. Hari Pertama Les
4
04. Salah Lihat
5
05. Danisa Lagi ...
6
06. Wawancara Kerja
7
07. Di Pecat
8
08. Kembali Ke Rumah Bryan
9
09. Uang Kompensasi
10
10. Mendengar Sesuatu
11
11. Mengantar Pulang
12
12. Roti Sobek
13
13. Mami Barunya Missel
14
14. Di WC Umum
15
15. Modus
16
16. Di Pantai
17
17. Getar Halus Hati Kirana
18
18. Menggoda Kirana
19
19. Sedang Cemburu?
20
20. Masih Mode Cemburu?
21
21. Di Suruh Pulang
22
22. Di Jemput Doni
23
23. Bryan Dan Missel Pulang
24
24. Di Jodohkan?
25
25. Menyusul Kirana
26
26. Kedatangan Juragan Samin
27
27. Dia Hamil Anakku
28
28. Mas Kawin Seratus Juta
29
29. Tidur Terpisah
30
30. Perdebatan Kecil
31
31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32
32. Pagi Menggoda
33
33. Laudya Datang Lagi
34
34. Gairah Laudya
35
35. Di Kantor Bryan
36
36. Tentang Perasaan
37
37. Eksekusi Bryan
38
38. Eksekusi Lagi
39
39. Kedatangan Danisa
40
40. Akuarium Ikan
41
41. Lahan Satu Hektar
42
42. Menggosipi Pak Darno
43
43. Memilih Baju Kebaya
44
44. Bukan Istri Siri
45
45. Menjemput Mertua
46
46. Wisuda Kirana
47
47. Tentang Kehamilan
48
48. Keputusan Pak Darno
49
49. Di Pisahkan Dulu
50
50. Missel Merajuk
51
51. Menjemput Kirana
52
52. Menghukum Bryan
53
53. Gagal Eksekusi
54
54. Mencangkul Sawah
55
55. Di Penginapan
56
56. Masih Berlanjut
57
57. Dasar Omes!
58
58. Makan Malam
59
59. Pamer
60
60. Oma Ranti
61
61. Bukan Istri Sinetron
62
62. Menggantikan Kirana
63
63. Di Kantor Yang Panas
64
64. Istri Sah VS Pelakor
65
65. Urusan Mobil Baru
66
66. Tiga Wanita
67
67. Bersekutu
68
68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69
69. Belum Terjadi
70
70. Hampir Saja
71
71. Mengancam Oma Ranti
72
72. Hamil Anakku
73
73. Periksa Ke Dokter
74
74. Membeli Saham
75
75. Ternyata ...
76
76. Laudya Terkejut
77
77. Ketakutan Laudya
78
78. Penggerebekan
79
79. Dakwaan Penjara
80
80. Obrolan Malam
81
81. I Love You Istriku
82
82. Resepsi Pernikahan
83
83. Penghianatan Bruno
84
84. Datang Berdua
85
85. Menyelamatkan Kania
86
86. Mengajak Makan Siang Danisa
87
87. Seperti Psikopat
88
88. Dia Calon Istriku
89
89. Jadilah Mamanya Kania
90
90. Nasehat Bryan
91
91. Mencari Danisa
92
92. Meminta Pada Morgan
93
93. Jadilah istriku Danisa
94
94. Karena Aku Mencintaimu
95
95. Ayo Menikah Danisa
96
96. Lahiran Kirana
97
97. Alka Dan Arka
98
98. Sang Mantan
99
99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100
100. Minum Jamu
101
101. Yaah, Sudahlah
102
102. Kania Dan Missel
103
103. Bicara Apa Mereka?
104
104. Ngidam Jengkol
105
105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106
Pengumuman Novel Baru Saja
107
Pemgumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!