06. Wawancara Kerja

Setelah melakukan percintaan panas dengan kekasihnya, Danisa keluar dari kamar kostnya hanya memakai baju terusan saja tanpa memakai baju dalam. Dia memastikan Kirana masih di luar menunggunya.

Dan benar saja, dia melihat Kirana sedang duduk termenung sambil menatap lantai ubin.

"Ki, lo datang ke kost gue mau apa?" tanya Danisa ikut duduk di samping Kirana.

"Lho lagi ngapain sih? Siang-siang juga begituan." kata Kirana.

"Kebelet gue, udah lo jangan urusin gue. Mau apa kemari?" tanya Danisa merapikan bagian depannya yang terlihat ada bekas cupangan Bruno.

Kirana pun melihat bekas cupangan itu, lalu menghela nafas panjang.

"Lo bisa bantu gue ngga?" tanya Kirana.

"Kenapa lagi?"

"Tuan Bryan salah lihat waktu gue peluk anaknya untuk menenangkan dia yang sedang menangis, gue di usir. Dan besok ngga les anaknya lagi, gue langsung kabur dari rumahnya karena takut matanya melotot." kata Kirana.

"Terus, lo minta bantuan apa sama gue?" tanya Danisa.

"Lo ada uang ngga? Ibu kost nagih terus minta di lunasi uang kostnya, gue belum ada uang. Rencananya besok gue mau melamar pekerjaan di perusahaan kontraktor. Nanti kalau gue di terima gaji pertama gue buat bayar utang ke lo." kata Kirana.

"Berapa yang lo butuhkan?"

"Satu juta aja, biar gue bayar satu bulan dulu saka ibu kost. Pasti dia ngerti kok, bulan depan bisa di lunasi sekalian." kata Kirana lagi.

Danisa diam, lalu dia masuk ke dalam kamarnya. Kirana merasa lega, sahabatnya itu mau menolongnya.

Setidaknya untuk saat ini, dia tidak di tagih terus oleh ibu kost. Belum lagi ibunya setiap seminggu sekali meneleponnya untuk mengingatkannya pulang setelah sidang skripsi.

Danisa keluar lagi membawa uang satu juta yang di pinjam Kirana. Meski Danisa orangnya bebas dalam bergaul, tapi dia selalu baik pada Kirana. Mau membantunya apa saja.

"Nih, cukup ngga sejuta?" tanya Danisa.

"Cukup kok, terima kasih ya." kata Kirana.

"Iya, jangan sungkan minta bantuanku."

"Iya, lain kali kalau ada perlu minta tolong lagi sama lo. Maaf kalau gue ngerepotin lo." kata Kirana.

"Ngga apa-apa."

"Ya udah, gue pulang dulu. Nanti di cari lagi sama ibu kost. Heheheh ...."

Danisa tersenyum, lalu Kirana pergi meninggalkan Danisa yang masih diam di tempat duduknya. Bruno keluar dan memegang pundaknya.

"Udah selesai urusannya dengan sahabatmu?"

"Udah."

"Ayo kita lanjutkan lagi, baby."

Danisa tersenyum manja, lalu dia bangkit dari duduknya dan masuk ke dalam kamarnya.

_

Kirana kini berada di kantor HRD, dia akan mengikuti tes masuk kerja lebih dulu sebelumnya sama dengan yang lain.

Beberapa kali dia bertanya pada teman yang sudah masuk ke dalam untuk tes, mereka menjawab pertanyaannya sangat mudah. Kirana lega, biar bagaimanapun meski dia melamar dengan ijasah SMAnya tapi dia sedang mengenyam pendidikan tingkat perkuliahan. Jadi jika ada pertanyaan lebih sulit, dia akan bisa berpikir dan menjawabnya dengan mudah. Pikir Kirana.

"Kirana Prameswari."

Kirana pun masuk, dia lalu duduk di depan pegawai yang akan mengetesnya sesuai pekerjaan yang dia tentukan di lembar surat lamaran.

"Kirana, kamu di sini mencantumkan masih kuliah ya?"

"Iya pak."

"Semenster berapa?"

"Semester akhir pak, sedang mengerjakan skripsi."

"Ooh, jadi mau lulus ya."

"Iya, mudah-mudahan lulus tahun ini."

"Begitu ya, lalu kenapa kamu mau bekerja di bagian cleaning servis?"

"Karena saya masih lulusan SMA pak."

"Padahal kami bisa memasukkanmu di bagian staf pegawai." kata pegawai yang mengetes Kirana.

Kirana diam, dia kaget juga. Tapi apakah bisa bernegosiasi? pikirnya.

"Kalau saya bisa di tempatkan di bagian staf pegawai tidak apa-apakah pak?"

"Ya kita lihat saja nanti ya. Kalau begitu, cukup wawancaranya ya. Nanti tunggu hasil pengumuman, kamu mencantumkan nomor ponselkan?" ucapnya.

"Iya pak."

"Ya, nanti kami hubungi kamu kalau di terima bekerja di perusahaan ini." kata pegawai itu.

"Baik pak, kalau begitu saya permisi."

Kirana pun keluar, dia lalu menghela nafas panjang. Perutnya lapar sekali, dari tadi pagi dia hanya makan sepotong roti saja dengan air putih.

Kirana pun mencari kantin, biasanya kantor juga punya kantin. Lalu dia berjalan mendekat pada seorang OB.

"Bu, kantin di mana ya?" tanya Kirana.

"Ada di belakang gedung ini neng." jawab OB itu.

"Oh ya, terima kasih."

Kirana melangkah menuju kantin, dia mencari jalan pintas untuk segera sampai di kantin. Karena perutnya benar-benar sangat lapar.

_

Kirana menunggu panggilan kerja di perusahaan kontraktor itu, dia berharap bisa di terima di bagian mana saja. Yang penting dia bisa bertahan hidup sampai sidang skripsi paling dekat waktunya. Tapi jika dia masih betah bekerja di perusahaan itu, bisa lanjut.

Tidak peduli ayahnya akan marah karena menolak di jodohkan atau menundanya. Lagi pula, jaman sudah modern masih saja di jodohkan. Pikir Kirana.

"Yang pentingkan bisa menghidupi keluarganya. Hidup terjamin tanpa kesusahan. Tidak penting pendidikan tinggi, perempuan itu tempatnya memgurus keluarga, begitu kata ayahnya menurut cerita ibunya.

"Ayah itu bagaimana sih pemikirannya, minta kuliah di bolehkan tapi ujung-ujungnya tetap di jodohkan juga." gumam Kirana.

Tok tok tok

Sedang asyik berpikir, suara ketukan pintu kamarnya dari luar.

"Kirana, kamu ada di dalam?" teriak ibu kost.

Kirana pun beranjak dari baringannya, lalu menuju pintu untuk membukanya.

"Ada apa bu?" tanya Kirana.

"Kamu baru bayar satu bulan, bulan ini belum di bayar. Kapan mau di lunasinya?" tanya ibu kost.

"Iya bu, nanti saya lunasi minggu depan. Mudah-mudahan saya di terima kerja." kata Kirana.

Ibu kost mendengus kesal, beberapa kali dia mendengar jawaban nanti-nanti dari Kirana.

"Ibu bosan dengar jawaban nanti minggu depan dari kamu. Masalahnya cuma kamu yang nunggak terus, jadi ibu tunggu minggu depan kamu bayar. Kalau minggu depan ngga bayar juga, terpaksa kamu pergi dari kostan ibu." kata ibu kost lagi dengan ketus.

"Iya bu, saya akan pergi dari kostan ibu jika saya tidak bisa bayari mnggu depan." jawab Kirana.

Ibu kost pun pergi dengan wajah kesal. Kirana juga heran, kenapa ibu kost jadi kesal seperti itu, padahal biasanya selama dia menunggak tidak apa-apa.

"Ibu kost kenapa ya akhir-akhir ini seperti itu? Padahalkan dulu tidak begitu." gumam Kirana.

Dia kembali ke ranjangnya lagi dan berbaring, belum lama berbaring ponselnya berdering nyaring.

"Halo?"

"Mbak Kirana Prameswari ya?"

"Ya, saya sendiri. Ada apa ya?"

"Oh, kami dari perusahaan kontraktor Bangun Jaya. Mau memberi kabar bahwa besok anda bisa datang ke kantor kami."

"Memangnya saya di terima pak?"

"Ya, anda di terima di perusahaan kami, datang jam tujuh pagi ya. Jangan telat."

"Baik pak, terima kasih atas informasinya."

"Iya sama-sama."

Klik

Kirana sangat senang dia di terima bekerja di perusahaan itu.

"Aaaah, akhirnya di terima juga. Mudah-mudahan aku bisa bekerja dengan baik di sana. Duh senang banget aku."

Kirana lalu menyiapkan baju dan tas yang akan di pakai besok. Dia tidak sabar sekali, meski sekarang masih siang. Dan untuk ke bekerja butuh waktu beberapa jam lagi.

_

_

_

**************

Terpopuler

Comments

Ana Saadah

Ana Saadah

semakin penasaran dengan ceritanya

2023-09-21

0

Shinta Arigustanti Slamet

Shinta Arigustanti Slamet

Danis baik hati

2023-08-31

0

Marhama Baru

Marhama Baru

msntap...lanjut ketja

2023-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 01. Mencari Pekerjaan
2 02. Bertemu Bryan
3 03. Hari Pertama Les
4 04. Salah Lihat
5 05. Danisa Lagi ...
6 06. Wawancara Kerja
7 07. Di Pecat
8 08. Kembali Ke Rumah Bryan
9 09. Uang Kompensasi
10 10. Mendengar Sesuatu
11 11. Mengantar Pulang
12 12. Roti Sobek
13 13. Mami Barunya Missel
14 14. Di WC Umum
15 15. Modus
16 16. Di Pantai
17 17. Getar Halus Hati Kirana
18 18. Menggoda Kirana
19 19. Sedang Cemburu?
20 20. Masih Mode Cemburu?
21 21. Di Suruh Pulang
22 22. Di Jemput Doni
23 23. Bryan Dan Missel Pulang
24 24. Di Jodohkan?
25 25. Menyusul Kirana
26 26. Kedatangan Juragan Samin
27 27. Dia Hamil Anakku
28 28. Mas Kawin Seratus Juta
29 29. Tidur Terpisah
30 30. Perdebatan Kecil
31 31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32 32. Pagi Menggoda
33 33. Laudya Datang Lagi
34 34. Gairah Laudya
35 35. Di Kantor Bryan
36 36. Tentang Perasaan
37 37. Eksekusi Bryan
38 38. Eksekusi Lagi
39 39. Kedatangan Danisa
40 40. Akuarium Ikan
41 41. Lahan Satu Hektar
42 42. Menggosipi Pak Darno
43 43. Memilih Baju Kebaya
44 44. Bukan Istri Siri
45 45. Menjemput Mertua
46 46. Wisuda Kirana
47 47. Tentang Kehamilan
48 48. Keputusan Pak Darno
49 49. Di Pisahkan Dulu
50 50. Missel Merajuk
51 51. Menjemput Kirana
52 52. Menghukum Bryan
53 53. Gagal Eksekusi
54 54. Mencangkul Sawah
55 55. Di Penginapan
56 56. Masih Berlanjut
57 57. Dasar Omes!
58 58. Makan Malam
59 59. Pamer
60 60. Oma Ranti
61 61. Bukan Istri Sinetron
62 62. Menggantikan Kirana
63 63. Di Kantor Yang Panas
64 64. Istri Sah VS Pelakor
65 65. Urusan Mobil Baru
66 66. Tiga Wanita
67 67. Bersekutu
68 68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69 69. Belum Terjadi
70 70. Hampir Saja
71 71. Mengancam Oma Ranti
72 72. Hamil Anakku
73 73. Periksa Ke Dokter
74 74. Membeli Saham
75 75. Ternyata ...
76 76. Laudya Terkejut
77 77. Ketakutan Laudya
78 78. Penggerebekan
79 79. Dakwaan Penjara
80 80. Obrolan Malam
81 81. I Love You Istriku
82 82. Resepsi Pernikahan
83 83. Penghianatan Bruno
84 84. Datang Berdua
85 85. Menyelamatkan Kania
86 86. Mengajak Makan Siang Danisa
87 87. Seperti Psikopat
88 88. Dia Calon Istriku
89 89. Jadilah Mamanya Kania
90 90. Nasehat Bryan
91 91. Mencari Danisa
92 92. Meminta Pada Morgan
93 93. Jadilah istriku Danisa
94 94. Karena Aku Mencintaimu
95 95. Ayo Menikah Danisa
96 96. Lahiran Kirana
97 97. Alka Dan Arka
98 98. Sang Mantan
99 99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100 100. Minum Jamu
101 101. Yaah, Sudahlah
102 102. Kania Dan Missel
103 103. Bicara Apa Mereka?
104 104. Ngidam Jengkol
105 105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106 Pengumuman Novel Baru Saja
107 Pemgumuman Novel Baru
Episodes

Updated 107 Episodes

1
01. Mencari Pekerjaan
2
02. Bertemu Bryan
3
03. Hari Pertama Les
4
04. Salah Lihat
5
05. Danisa Lagi ...
6
06. Wawancara Kerja
7
07. Di Pecat
8
08. Kembali Ke Rumah Bryan
9
09. Uang Kompensasi
10
10. Mendengar Sesuatu
11
11. Mengantar Pulang
12
12. Roti Sobek
13
13. Mami Barunya Missel
14
14. Di WC Umum
15
15. Modus
16
16. Di Pantai
17
17. Getar Halus Hati Kirana
18
18. Menggoda Kirana
19
19. Sedang Cemburu?
20
20. Masih Mode Cemburu?
21
21. Di Suruh Pulang
22
22. Di Jemput Doni
23
23. Bryan Dan Missel Pulang
24
24. Di Jodohkan?
25
25. Menyusul Kirana
26
26. Kedatangan Juragan Samin
27
27. Dia Hamil Anakku
28
28. Mas Kawin Seratus Juta
29
29. Tidur Terpisah
30
30. Perdebatan Kecil
31
31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan
32
32. Pagi Menggoda
33
33. Laudya Datang Lagi
34
34. Gairah Laudya
35
35. Di Kantor Bryan
36
36. Tentang Perasaan
37
37. Eksekusi Bryan
38
38. Eksekusi Lagi
39
39. Kedatangan Danisa
40
40. Akuarium Ikan
41
41. Lahan Satu Hektar
42
42. Menggosipi Pak Darno
43
43. Memilih Baju Kebaya
44
44. Bukan Istri Siri
45
45. Menjemput Mertua
46
46. Wisuda Kirana
47
47. Tentang Kehamilan
48
48. Keputusan Pak Darno
49
49. Di Pisahkan Dulu
50
50. Missel Merajuk
51
51. Menjemput Kirana
52
52. Menghukum Bryan
53
53. Gagal Eksekusi
54
54. Mencangkul Sawah
55
55. Di Penginapan
56
56. Masih Berlanjut
57
57. Dasar Omes!
58
58. Makan Malam
59
59. Pamer
60
60. Oma Ranti
61
61. Bukan Istri Sinetron
62
62. Menggantikan Kirana
63
63. Di Kantor Yang Panas
64
64. Istri Sah VS Pelakor
65
65. Urusan Mobil Baru
66
66. Tiga Wanita
67
67. Bersekutu
68
68. Mengintimidasi Orang Yang Salah
69
69. Belum Terjadi
70
70. Hampir Saja
71
71. Mengancam Oma Ranti
72
72. Hamil Anakku
73
73. Periksa Ke Dokter
74
74. Membeli Saham
75
75. Ternyata ...
76
76. Laudya Terkejut
77
77. Ketakutan Laudya
78
78. Penggerebekan
79
79. Dakwaan Penjara
80
80. Obrolan Malam
81
81. I Love You Istriku
82
82. Resepsi Pernikahan
83
83. Penghianatan Bruno
84
84. Datang Berdua
85
85. Menyelamatkan Kania
86
86. Mengajak Makan Siang Danisa
87
87. Seperti Psikopat
88
88. Dia Calon Istriku
89
89. Jadilah Mamanya Kania
90
90. Nasehat Bryan
91
91. Mencari Danisa
92
92. Meminta Pada Morgan
93
93. Jadilah istriku Danisa
94
94. Karena Aku Mencintaimu
95
95. Ayo Menikah Danisa
96
96. Lahiran Kirana
97
97. Alka Dan Arka
98
98. Sang Mantan
99
99. Pernikahan Danisa Dan Daniel
100
100. Minum Jamu
101
101. Yaah, Sudahlah
102
102. Kania Dan Missel
103
103. Bicara Apa Mereka?
104
104. Ngidam Jengkol
105
105. Kebahagiaan Danisa Dan Daniel
106
Pengumuman Novel Baru Saja
107
Pemgumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!