JODOHKU ADIK KELAS
Alexa Dana Queenara Hanum adalah wanita yang merasa sangat beruntung di dunia. Ia mendapatkan karier yang mapan di usianya yang masih muda. Pertemanan yang erat, dan keluarga yang sangat mendukungnya.
"Hai Dan," kata Putri pada Dana. Ia menemui teman-temannya setelah mereka berpisah cukup lama. Sekitar 6 bulan lalu ketika terakhir kali mereka berkumpul.
"Kok diganti sih nama groupnya?" Dana membuka pembicaraan tak lama setelah ia datang.
"Loh kita girls support girls Dana, jangan salah," kata Fina menjawab.
"Ini bukan girls support girls Cik, ini ngingetin aku buat nikah namanya," Dana sedikit kesal karena tingkah Fina.
"Apaan sih?" kata Putri penasaran. Dia lalu membuka HP dan tertawa melihatnya.
"Sama siapa?" Putri tak bisa menahan tawanya. Mereka berdua melihat Dana secara bersamaan. Berharap Dana akan menjawab pertanyaan mereka.
FINA MENGGANTI NAMA GROUP " 23 JATAH DANA NIKAH"
PUTRI MENGGANTI NAMA GROUP "DANA KAPAN KAWIN"
DANA MENGGANTI NAMA GROUP " SUKSES BESTIE"
FINA MENGGANTI NAMA GROUP " CALON DANA MANA? YOK BISA YOK 23 NIKAH"
"Ih udah dong ngeledek mulu!" Dana menampilkan ekspresi cemberut pada mereka berdua. Mereka hanya tertawa melihat tingkah Dana.
"Lagian keluarga kamu aneh sih Dan, masa kamu harus nikah umur 23 sih? Dikira masih jaman Siti Nurbaya?" kata Putri meledek.
"Namanya juga orang tua."
"Jadi mana calonnya?" tanya Fina menyelidik.
"Ya, belum ada," Dana menjawab pertanyaan Fina dengan santai.
"Yah, gimana sih" Putri tampak kecewa mendengarnya.
Tiga orang sahabat itu lalu melanjutkan percakapan dengan topik yang lain.
Keluarga Dana memang sedikit aneh dengan tradisi menikah di umur 23. Sebenarnya hal itu merupakan harapan dari keluarganya agar Dana sama seperti nenek, ibu, tante dan om nya yang menikah di usia 23 tahun. Ia tak tau mengapa, tapi hal tersebut sedikit banyak mengganggu pikirannya.
Dana yang sebenarnya 23 tahun belum pernah punya pacar pun sangat sebal jika ditanya tentang pasangan.
"Mana pacarnya? Pacarnya orang mana? Kok sendiri aja? Sudah ada pacar belum, kenalin dong sama budhe, kapan nikah?" pertanyaan yang hanya bisa dijawab dengan "Doain saja budhe, tante. InsyaAllah secepatnya kok doain ya." Hal tersebut terkadang membuat Dana malas bertemu orang.
Setelah bertemu Putri dan Fina, Dana langsung pulang ke rumah. Ia terlihat lelah karena telah lama tak membuang energinya untuk mengobrol dengan orang lain.
"Sudah pulang? pergi kemana aja tadi?" kata mama yang menyambut Dana di depan rumah.
"Sudah, cuma ke caffe sama Fina dan Putri di Cangkir" katanya singkat.
Mama tiba-tiba menariknya untuk duduk di ruang tamu. Ia membuka percakapan dengan Dana.
"Nduk? kamu ingat gak sama anak temennya mama yang dulu adek kelas kamu?" kata mama dengan serius. Dana langsung mengerutkan dahi. Jujur Ia lupa siapa orang yang dimaksud mama. "Yang kuliah di pertanahan itu," mama mencoba membuatnya ingat.
"Oh, ingat. Kenapa?" Jawab Dana dengan santai.
"Dia udah selesai pendidikan," kata mama semakin bersemangat.
"Lalu?" Dana masih tak mengerti maksud dari ucapan mama.
"Kamu belum punya pacar kan?" tanya mama menyelidik.
"Belum, terus?" Tanya Dana yang masih tak mengerti.
"Kamu gak pingin kenalan dulu sama dia?" kata mama tanpa basa-basi.
"Mama masih mau ngejodoh-jodohin aku sama dia?" Dana sedikit kaget mendengar ucapan mama. Ia sampai mengubah posisinya dari duduk langsung berdiri.
"Duduk dulu, kan mumpung kamu libur, dia juga belum berangkat tugas. Apa salahnya ketemu dulu kan? kalau cocok ya lanjut, kalo enggak ya sudah. Kamu itu sudah 23 tahun, masa belum pernah bawa pacar ke rumah."
"Mah, Aku kenal saja tidak, tahu orangnya aja tidak, walaupun satu SMP dan SMA, tapi aku belum pernah ketemu sama dia. Lagian dia lebih muda dari aku, mama yakin mau jodohin aku sama dia?" dari awal, Dana memang sangat ragu akan perjodohan ini. Walaupun Ia bersekolah di tempat yang sama dengan laki-laki itu, Dana tak pernah melihat dan mengenal orangnya. Ia hanya tau orang itu dari cerita mama.
Dana bahkan tak penasaran sama sekali tampang dari orang yang selalu dibicarakan mamanya. Usianya 2 tahun lebih muda darinya. Adek sepupunya saja 5 tahun lebih muda. Baginya tak ada alasan apapun untuk penasaran dengan orang yang usianya 2 tahun lebih muda darinya. Bagi Dana, dia tak lebih dari sekedar anak kecil.
Semuanya bermula dari 2 tahun yang lalu. Mama bekerja di tempat yang sama dengan tante Hesti. Dia adalah mama dari laki-laki itu. Dia ingin menjodohkan anaknya yang saat itu masih kuliah dengan Dana. Tante Hesti tau soal Dana semenjak SMP. Saat SMP Dana memang aktif di berbagai kegiatan sekolah. Marching Band sekolah, juara PMR di Propinsi, bahkan 10 besar nilai UN tertinggi di SMP. Tak heran, namanya sering terpajang di majalah sekolah. Bahkan mading utama.
Dari sanalah awal mula tante Hesti ingin menjodohkan Dana dengan anaknya. Sebenarnya ia heran, dari sekian banyak orang yang jauh lebih cantik dan lebih populer di SMP nya saat itu, kenapa Dana yang ingin dijodohkan dengan anaknya. Awalnya Dana tak tau, sampai ternyata Tante Hesti menelfonnya untuk menanyakan mama, padahal mama tak pernah memberikan nomor telfon anaknya pada tante Hesti. Sangat aneh mengapa dia bisa dapat nomor telfon itu.
Lanjut ke percakapan Dana dan mama.
"Dicoba dulu nduk, agamanya baik, orangnya baik, dari keluarga baik juga, lalu apa yang salah?" kata mama membujuk. Jujur Dana pasrah akan hal itu. Siapa yang bisa menentang kemauan mama. Selama ini ia selalu saja menurutinya. Mulai dari memilih sekolah, Memilih jurusan, bahkan memilih apa yang akan ia lakukan. Bagaimana ia bisa menolaknya kalau begitu.
"Ma, kalau sudah berhubungan dengan perjodohan, itu berarti bukan hanya aku dan dia yang terlibat, ini sudah menyangkut 2 keluarga. Mama yakin?" Dana mencoba memastikan niat dari mamanya.
"Insyaallah," jawab mama mantap. Suasana hening sejenak. Dana masih ragu akan apa yang akan ia lakukan. Disisi lain Dana tak menyukai laki-laki itu. Ia bahkan tak mengenalnya sama sekali. Di sisi lain Dana tak bisa menolak keinginan mama.
"Ketemu dimana?" Dana akhirnya mengalah pada mama.
Mama yang tadinya sangat tegang tiba-tiba sumringah mendengar kata-kata anaknya.
"Sebentar, mama tanya sama tante Hesti, tadi sih niatnya mau di Cangkir, mama pastikan dulu." kata mama bersemangat.
Dana lalu mandi dan menuju dapur. Ia memasak makanan untuk makan malam.
"Nduk," kata mama dari ruang keluarga.
"Ya?" Dana menyahut panggilan mama.
"Besok siang jam 11 di Cangkir." Mama menghampiri anaknya yang sedang sibuk memasak.
"Ya," Dana masih sibuk dengan masakkanya.
Malam harinya, Dana sama sekali tak tidur karna lembur pekerjaan kantor. Ia mengambil sisa WFH dan cuti untuk pulang. Jadi mau tak mau ia harus merelakan jam tidurnya untuk bekerja mengejar deadline. Dana baru tidur setelah subuh. Kepalanya sangat pusing karna kurang tidur.
09.30 WIB
"Nduk bangun, ya ampun kok masih tidur." Mama membangunkannya dengan pelan. Dana hanya menggeliat di balik selimut. Udara di kampung halamannya memang sangat sejuk. Lebih tepatnya dingin sampai ia tak mau beranjak dari sana.
"Ayo bangun, kan ada janji jam 11. Kamu kalo mandi lama, nanti telat." Mama menariknya bangun dari kasur. Dana hanya bisa pasrah mengikuti. Ia di tarik ke kamar mandi dengan mata yang masih menutup.
"5 Menit lagi deh Ma, masih ngantuk," katanya berbalik ke kamar.
"Enggak, nanti bablas tidur lagi kamu." Mama mendorongnya berbalik lagi menuju kamar mandi.
Setelah mandi, Dana sedikit berdandan dan siap untuk berangkat.
10.30 WIB
Dana duduk di depan TV setelah selesai memakai kaos kaki. Ia pikir tak apa terlambat sedikit.
"Kok belum berangkat?" kata mama padanya.
"Ma, cewe tu emang harus datang terlambat, kalau cepet datangnya dikiranya aku yang ngarep, tenang aja. Lagi pula dari sini 10 menit aja, Cangkir juga baru buka jam 10 tadi. Pelayannya masih masak air di dapur." Dana menjelaskan panjang lebar.
"Kalau kesiangan, rejeki bisa dipatok ayam. Kalau terlambar, jodoh bisa diambil orang. Dah cepet berangakat!" kata mama pada anaknya.
"Iya, ini mau berangkat." Dana berangkat ke cafe yang sudah disepakati sebelumnya. Cafe yang sama dengan tempat Ia, Fina dan Putri bertemu. Entah mengapa di kotanya hanya cafe ini yang lumayan menjanjikan untuk dijadikan tempat nongki.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
4My_4hy🌺
akhirnya mampir disini juga 🤭
2022-07-31
1
Siti Mariatun
aku datang autor penasaran
2022-06-09
0
Sihaloho Erita
pagi
mampir sebentar dukung sedikit sedikit
lama lama jd bukit💪
2022-06-08
1