TERPAKSA

Dana datang lebih awal dari orang yang akan ditemuinya. Mungkin, karena ia tak tau orang yang akan di temui seperti apa, ia hanya berfikir untuk langsung mengambil menu dan duduk di pojok cafe. Tepat duduk di dekat kasir, supaya ia tau orang yang akan masuk dan keluar dari cafe itu. Dana melihat ada beberapa orang disana. 2 Pasangan di arah jarum 9 dan 2 orang laki-laki yang mungkin lebih tua darinya. Ia menyimpulkan orang itu belum datang.

Dana membolak-balik menu disana. Pagi ini ia belum sarapan, jadi Dana memesan menu makan berat dan 1 gelas besar mojito. Jam telah menunjukan pukul 11.15 WIB.

"Telat!" katanya bermonolog. Dana menghela napas kesal karena orang yang ditunggu tak kunjung datang. Akhirnya Dana memutuskan untuk menelfon mama karena sudah terlampau lama ia menunggu.

"Ma, yang mana sih orangnya? Aku sudah nunggu 20 menit di sini dan dia belum datang. Makanan yang aku pesan saja sudah dateng. Pokoknya, kalau makananku abis dia belum datang aku pulang!" Dana terlihat sangat kesal di telefon. Ia menutup telfonnya dengan kesal.

"Tok-tok," seseorang mengetok meja. Ia lihat seorang laki-laki tinggi memakai kacamata di depannya.

"Kak Dana?" tanyanya dengan wajah datar.

"Iya," Dana membalasnya dengan tatapan dingin.

"Aku Awan,"

"Oh, duduk!" Dana menjawabnya dengan singkat.

"Aku ambil laptop dulu, tadi aku duduk disana soalnya." Laki-laki itu menunjuk bangku yang ada di pojok ruangan. Mata elang Dana mengikuti arah dimana tangan Awan menunjuk.

"Oke," Jawabnya singkat. Awan berbalik dan membereskan beberapa barang-barangnya yang ada di meja.

"Dia sudah dari tadi? kapan dia masuk? tunggu, berarti dia tau aku duduk disini dari tadi?" Dana bermonolog dengan dirinya lagi. Ia heran karena tak ada seorangpun datang saat ia duduk di sini. Dana melihat kearah luar sehingga bisa dipastikan jika Awan sudah disana sebelum Dana datang.

"Kalau itu benar, berarti dia membiarkanku menunggu 20 menit di sini sembari dia duduk di sana?" Dana berbicara dalam hati. Ia menghela napas tak percaya.

Awan duduk di depannya. Dana memperhatikan barang bawaan yang dibawa laki-laki itu. Sebuah laptop dan minuman dengan cepat memenuhi meja di depan mereka.

"Sudah lama?" Dana bertanya membuka pembicaraan.

"Dari jam 9 tadi sih, lagi ngerjain projek soalnya sebelum penempatan" Awan masih sibuk membereskan barang-barangnya.

"Kamu liat aku duduk disini dari tadi?" Dana bertanya padanya.

"Liat, cuma gak expect itu kak Dana aja, sorry aku agak lupa muka kakak, baru sadar tadi dengar pas telfon."

"Ya sudah, aku sambil makan soalnya belum sarapan tadi, kamu sudah makan?" Dana mencoba menghilangkan rasa kesalnya pada Awan. Lebih baik ia mencoba untuk berfikir positif daripada kesal pada orang yang baru ia temui hari ini.

"Sudah," jawabnya singkat.

Dana menyendok sedikit demi sedikit spagetti yang di pesan. Tak ada percakapan diantara mereka untuk beberapa saat. Ia sudah mendapatkan kesan pertama yang buruk dari laki-laki itu. Awan hanya memainkan HP tanpa menghiraukannya makan.

"Kamu kenapa datang kesini?" Dana membuka percakapan.

"Buat nemuin kak Dana lah," jawabnya singkat.

"Kamu tau kan ini perjodohan?" tanya Dana tanpa basa-basi.

"Iya."

"Lalu, kamu masih datang kesini setelah tau?" Dana mengajukan pertanyaan lagi pada Awan.

"Iya," Dana mengubah posisi duduknya setelah mengengar jawaban itu. Menurutnya tak ada orang waras yang akan datang jika dijodohkan orang tuanya seperti ini.

"Why? i mean, kamu bukan seperti orang yang mau dijodoh-jodohkan." Dana mengernyitkan dahi. Matanya memicing menunggu jawaban dari Awan.

"Kak Dana juga, kenapa mau dateng kesini?" Awan mengubah posisi duduknya dan ganti menatap Dana dengan tatapan liciknya.

"Saya tanya sama kamu duluan, siapa tadi nama kamu, Awan?"

"Iya, Awan." jawabnya singkat.

Dana masih menatapnya dengan sedikit kesal.

"Sepertinya jawabanku akan sama seperti jawaban kamu " Awan merubah posisi duduknya, menyandar di kursi.

"Your mom?" Dana mencoba menebak apa yang dimaksud oleh Awan.

"Yap!"

Dana hanya tersenyum sinis padanya. Ternayata alasan Awan tak jauh berbeda dengannya.

"Terus bagaimana? mau di lanjutin?" Dana bertanya padanya spontan.

"Jadi aku yang memutuskan mau lanjut atau enggak?" Awan terlihat antusias mendengar pertanyaan kakak kelasnya itu.

"No, Aku tanya pendapat kamu." Dana terlihat kaget mendengar ucapan Awan.

"Kalo aku sih, ayo-ayo aja," Awan menjawabnya dengan enteng. Ia mengubah posisi duduknya lagi ke posisi semula.

"Kamu gak gay kan?" pertanyaan itu tak sengaja keluar dari mulut Dana.

Awan hanya tertawa mendengar pertanyaan konyol dari kakak kelasnya itu.

"Kalaupun gay kenapa?" Awan balik bertanya pada Dana. "Bukannya orang luar negeri juga banyak yang gay? harusnya kamu lebih open minded dengan hal seperti itu," katanya melanjutkan.

"Kamu tau aku pernah ke luar negeri dari mana?" Dana terlihat kaget mendengar ucapan Awan.

"Mama cerita banyak soal kamu, sampai aku bosan mendengarnya." Awan kembali sibuk mengaduk minumannya.

"Jadi kamu gay?" Dana memastikan jawaban dari lawan bicaranya itu.

"Untungnya sih enggak," jawaban Awan sedikit membuatnya lega.

"Lalu? maksudnya aku masih gak paham. Laki-laki seperti kamu harusnya gampang banget buat dapet cewe, terus kenapa malah memilih untuk dijodohkan? sama aku lagi yang sebenarnya gak kamu kenal sama sekali kan?" Dana bertanya panjang lebar.

"Kak Dana bagaimana? kenapa mau dijodohkan sama aku? kak Dana juga kan baru kenal sama aku, belum pernah ketemu aku, kenapa mau?" Awan menunjukan ekspresi yang tak bisa Dana tebak. Entah dia ingin memastikan atau meledek pertanyaan Dana yang terus berualang.

"Siapa yang bilang mau? kita jujur-jujuran aja deh, Aku datang kesini ya karena gak mau ngecewain mama aja, aku gak bisa nolak kemauan mama aku."

"Nah sama, jadi kita deal?" Awan terlihat antusias menanggapinya. Ia mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.

"Deal untuk apa?" Dana spontan menepis tangannya.

"Nikah kontrak!" Jawabnya dengan yakin.

"Kamu gila? nikah itu sesuatu yang sakral, ibadah. Kamu mau main-main sama tuhan?" Dana terlihat sedikit kesal dengan tanggapan Awan setelahnya.

"Yasudah, jadi kak Dana yang nolak kan?" Awan terlihat bersemangat. Dana mengubah posisi duduknya. Ia benar-benar tak menyangka kedatangannya ke tempat itu hanya untuk membicarakan hal tak masuk akal dengan Awan.

"Sepertinya percuma saya dateng kesini." Dana tersenyum sinis pada Awan.

"Akan lebih percuma lagi kalau aku gak dapat jawaban apapun dari kamu," Awan menimpali perkataan wanita yang duduk didepannya. Cukup lama sampai Dana menanggapi perkataan Awan.

"Oke, bilang ke mama kamu, aku menolak perjodohan ini. Aku gak mau dijodohkan dengan orang seperti kamu. Dan sepertinya tak ada yang bisa dibicarakan lagi disini. Saya permisi!" Dana memutuskan untuk berdiri dan meninggalkan Awan.

Dana benar-benar marah padanya. Ia tau jika ini adalah perjodohan. Tapi ia tetap tak bisa mempermainkan pernikahan.

Dana berjalan menuju parkiran setelah membayar bill. Ia melirik Awan yang masih duduk menikmati minuman yang dipesannya. Dana memutuskan untuk masuk ke dalam mobil.

Dana pulang dengan perasaan marah dan kesal. Ia merasa seperti membuang-buang waktu untuk bertemu dengan laki-laki itu. Mungkin lebih tepanya ia kesal karena ternayata laki-laki pilihan mama tak seperti yang ia dengar.

"Baik? keluarga baik-baik? agamanya bagus? hah bulshit!" Dana menggerutu di dalam mobil.

"Apa sih yang aku harapkan dari seseorang yang 2 tahun lebih muda dariku? untung aja ketauan di depan, benar-benar gak bisa membayangkan kalau aku nikah sama orang kaya gitu" Ia benar-benar mengutuk kebodohannya sendiri yang menyetujui untuk datang menemui seseorang yang bahkan ia tak pernah kenal sebelumnya.

Sesampainya di rumah, Dana menghela nafas berat. Ia akhirnya memutuskan untuk masuk ke rumah.

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam, sudah pulang?" kata mama padanya.

"Sudah," tanpa basa-basi Dana masuk dan menuju kamarnya. Mama sedikit heran dengan tingkah anak perempuannya itu.

"Bagaimana Awan? baik kan?" pertanyaan mama membuat Dana mengernyitkan dahi. Dana memilih tak menjawab pertanyaan itu.

Jujur ia tak sampai hati memberi tahu jika pilihan mama sangatlah buruk. Tapi perempuan itu juga tak tau harus berkata apa dengan mamanya. Apa ia harus menceritakan hal yang sebenarnya atau hanya akan megatakan jika dirinya tak mempunyai kecocokan dengan laki-laki itu.

Dana melihat mama menyusul di belakang.

"Mama mau jawaban seperti apa?" kata Dana membuka pembicaraan.

...****************...

Terpopuler

Comments

Sihaloho Erita

Sihaloho Erita

lanjut thor

2022-06-08

1

🦋⃟ℛ★KobeBlack★ᴬ∙ᴴ࿐ 🐍Hiatus🐍

🦋⃟ℛ★KobeBlack★ᴬ∙ᴴ࿐ 🐍Hiatus🐍

lanjut kak, udah masuk fav

saling dukung ya 🤗

2022-05-20

0

NandhiniAnak Babeh

NandhiniAnak Babeh

wah kaya nya seru nih..
...
aku komen sendirian..
temenin dong thooooorrrr 🤭🤭🤭

2022-05-17

1

lihat semua
Episodes
1 23 Tahun
2 TERPAKSA
3 MASALALU
4 KANTIN SEKOLAH
5 MAMA MU
6 DOA DAN KEAJAIBAN
7 MENCOBA KABUR
8 TAK KENAL KAMU
9 SISI LAIN
10 CANGGUNG
11 CAST!
12 BERBOHONG
13 REUNI
14 JANJI DULU
15 KEBETULAN YANG TAK TERENCANA
16 KUNJUNGAN MAMA
17 BICARA BAIK-BAIK
18 CEMBURU
19 KEKHAWATIRAN WISNU
20 AWAN
21 TAMPARAN KERAS!
22 URUSAN LAKI-LAKI
23 PERTENGKARAN TERAKHIR
24 HIBURAN AWAN
25 PENOLAKAN WISNU
26 DRAMA PEKERJAAN
27 LAGU LAMA
28 KERETA CINTA
29 NASIHAT MAMA
30 ALASAN MENGHILANG
31 KEDATANGAN SESEORANG
32 TAMU TAK DIUNDANG
33 BELANJA BAJU
34 TUMPANGAN PULANG
35 MENGINAP
36 KEPUTUSAN BERAT
37 TANGIS KEKECEWAAN
38 TRIP MOVE ON
39 TERNYATA
40 DITINGGAL KENCAN
41 JALAN BRAGA
42 BRAGA PUNYA CERITA
43 MOJITO CLASSIC
44 PULANG
45 BELUM SELESAI
46 TELEFON MAMA
47 KEBINGUNGAN DANA
48 KEPUTUSAN SEMALAM
49 YAH KEMPES!
50 MAKAN MALAM
51 KAKAK
52 DEMAM
53 CAMILAN
54 SALAH PAHAM
55 MENGHADAP ORANG TUA
56 PERDEBATAN
57 KATA HATI
58 DEEP TALK
59 PERSIAPAN
60 TEMU KELUARGA
61 JANJI
62 PERTAMA
63 DAY 1
64 ISTRI SAYA
65 PINDAHAN
66 PINDAHAN PART 2
67 KEJUTAN
68 SELEKSI TEMAN
69 KEMARAHAN AWAN
70 UNDANGAN
71 MANCING
72 URGENT
73 RUTINITAS BARU
74 BEFORE THE DAY
75 SEBELUMNYA
76 MISI CANGGUNG
77 TANTANGAN BARU
78 WANITA
79 EGO
80 SELAMAT
81 WAJAR KAN MARAH?
82 PILIHAN DANA
83 RUMAH MAMA
84 NOSTALGIA
85 LAPANGAN SEKOLAH
86 WANITA LAMA
87 BAIK-BAIK SAJA
88 KAIN NIKAHAN
89 COBAAN
90 MEMAAFKAN
91 KOPI
92 BELAJAR
93 BINCANG SORE
94 KAK SAD
95 PERTANYAAN
96 KEMANA?
97 RENGGANG
98 DIJEMPUT
99 PERSIAPAN
100 TAS WANITA
101 HARI BAHAGIA KAKAK
102 TIDAK BAIK-BAIK SAJA
103 KASAR
104 PERTANYAAN MAMA
105 Pengumuman
106 DEAL?
107 PENYESUAIAN
108 EGO
109 LEMBUR
110 BUKU
Episodes

Updated 110 Episodes

1
23 Tahun
2
TERPAKSA
3
MASALALU
4
KANTIN SEKOLAH
5
MAMA MU
6
DOA DAN KEAJAIBAN
7
MENCOBA KABUR
8
TAK KENAL KAMU
9
SISI LAIN
10
CANGGUNG
11
CAST!
12
BERBOHONG
13
REUNI
14
JANJI DULU
15
KEBETULAN YANG TAK TERENCANA
16
KUNJUNGAN MAMA
17
BICARA BAIK-BAIK
18
CEMBURU
19
KEKHAWATIRAN WISNU
20
AWAN
21
TAMPARAN KERAS!
22
URUSAN LAKI-LAKI
23
PERTENGKARAN TERAKHIR
24
HIBURAN AWAN
25
PENOLAKAN WISNU
26
DRAMA PEKERJAAN
27
LAGU LAMA
28
KERETA CINTA
29
NASIHAT MAMA
30
ALASAN MENGHILANG
31
KEDATANGAN SESEORANG
32
TAMU TAK DIUNDANG
33
BELANJA BAJU
34
TUMPANGAN PULANG
35
MENGINAP
36
KEPUTUSAN BERAT
37
TANGIS KEKECEWAAN
38
TRIP MOVE ON
39
TERNYATA
40
DITINGGAL KENCAN
41
JALAN BRAGA
42
BRAGA PUNYA CERITA
43
MOJITO CLASSIC
44
PULANG
45
BELUM SELESAI
46
TELEFON MAMA
47
KEBINGUNGAN DANA
48
KEPUTUSAN SEMALAM
49
YAH KEMPES!
50
MAKAN MALAM
51
KAKAK
52
DEMAM
53
CAMILAN
54
SALAH PAHAM
55
MENGHADAP ORANG TUA
56
PERDEBATAN
57
KATA HATI
58
DEEP TALK
59
PERSIAPAN
60
TEMU KELUARGA
61
JANJI
62
PERTAMA
63
DAY 1
64
ISTRI SAYA
65
PINDAHAN
66
PINDAHAN PART 2
67
KEJUTAN
68
SELEKSI TEMAN
69
KEMARAHAN AWAN
70
UNDANGAN
71
MANCING
72
URGENT
73
RUTINITAS BARU
74
BEFORE THE DAY
75
SEBELUMNYA
76
MISI CANGGUNG
77
TANTANGAN BARU
78
WANITA
79
EGO
80
SELAMAT
81
WAJAR KAN MARAH?
82
PILIHAN DANA
83
RUMAH MAMA
84
NOSTALGIA
85
LAPANGAN SEKOLAH
86
WANITA LAMA
87
BAIK-BAIK SAJA
88
KAIN NIKAHAN
89
COBAAN
90
MEMAAFKAN
91
KOPI
92
BELAJAR
93
BINCANG SORE
94
KAK SAD
95
PERTANYAAN
96
KEMANA?
97
RENGGANG
98
DIJEMPUT
99
PERSIAPAN
100
TAS WANITA
101
HARI BAHAGIA KAKAK
102
TIDAK BAIK-BAIK SAJA
103
KASAR
104
PERTANYAAN MAMA
105
Pengumuman
106
DEAL?
107
PENYESUAIAN
108
EGO
109
LEMBUR
110
BUKU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!