Unexpected Love

Unexpected Love

BAB 1

Pagi yang cerah, di dalam sebuah kamar kecil dari rumah yang sederhana itu, Shifa Almadinah sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolahnya. Ya, dia bergegas pergi ke sekolah hari ini karena hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu olehnya terutama kedua orang tuanya.

“Semoga hari ini menjadi hari yang seperti aku harapkan," gumam Shifa dalam hati.

“Shifa , ayo sarapan dulu," ucap Bu Dahlia dari dapur sambil berjalan menuju meja makan.

“Baik Bu...," jawab Shifa dari dalam kamarnya.

Di meja makan terlihat Khaula dan Hafsa sedang menikmati sarapannya dan sudah memakai seragam sekolah. Setelah beberapa menit Shifa keluar dari kamarnya menuju meja makan.

“Selamat pagi kak Shifa ku yang cantik," sambut Khaula.

"Apakah kakak sudah siap untuk melihat hasil pengumuman kelulusan kakak?”

Shifa tersenyum, "Insyaa Allah sudah dik. Kakak berharap semoga hasilnya baik."

“Semoga kakak lulus dengan nilai terbaik ya dan bisa mendapatkan beasiswa kuliah ke luar negeri seperti yang kakak impikan," Hafsa mengatakan dengan lembut dan penuh harap kepada kakak tersayangnya itu.

“Aamiin," balas Ibu Dahlia yang dari tadi sudah berada di meja makan.

Shifa terlihat bahagia karena ia memiliki keluarga yang mendukungnya dalam kedaan apapun.

“Setelah ini, ibu akan pergi ke rumah sakit untuk mengantarkan sarapan ayah. Kalian hati-hati yaa pergi ke sekolahnya," Bu Dahlia mengatakan dengan lembut.

“Baik Bu," balas ketiga anak perempuannya.

***

Setelah sampai di sekolah, beberapa menit kemudian pengumuman pun dimulai. Kepala sekolah SMA Negeri X mengumumkan bahwa Shifa Almadinah terpilih sebagai siswa lulusan terbaik di sekolahnya dan berhasil lulus tes untuk mendapatkan beasiswa kuliah ke luar negeri di salah satu universitas di negara Eropa.

“Alhamdulillah," ucapnya dengan penuh rasa syukur.

Shifa tak pernah sekolah di swasta. Ia selalu lulus di sekolah negeri karena kecerdasannya dan jika tidak maka orang tuanya tak akan sanggup membayar biaya sekolah Shifa karena ayahnya bangkrut dan jatuh sakit. Sejak duduk di sekolah dasar, Shifa selalu mendapatkan juara dan menjadi siswa terbaik di sekolahnya.

Teman-temannya pun senang berteman dengannya karena Shifa gadis yang bukan hanya cerdas dan cantik tapi memiliki kepribadian yang baik, lembut, sopan serta tidak sombong.

Shifa bergegas pulang menuju rumah sakit untuk memberitahu Ayah dan Ibunya bahwa ia lulus dengan nilai terbaik serta mendapatkan beasiswa kuliah ke luar negeri dan itu pasti membuat orangtuanya bangga dan bahagia.

Di dalam kamar pasien, Shifa memberitahu Ayah dan Ibunya atas apa yang ia dapatkan.

“Ayah sangat bangga padamu nak, semoga Allah memberkahi perjalananmu untuk menuntut ilmu ke luar negeri," Pak Syukron berkata dengan penuh arti.

“Terima kasih Ayah," Shifa membalas perkataan ayahnya dengan sendu.

“Ibu juga akan selalu mendo’akan mu nak, semoga kamu berhasil dan bisa menjadi kebanggan keluarga," Bu Dahlia mengatakan dengan tulus sambil mengusap kepala putrinya itu."

Shifa menangis penuh haru karena mendengar do’a tulus dari kedua orantuanya sehingga ia tak perlu cemas untuk pergi ke luar negeri karena kedua orantuanya mendukungnya.

“Ayah, Ibu, terima kasih atas do’a nya. Shifa akan bersungguh-sungguh untuk meraih mimpi Shifa. Itu semua Shifa lakukan untuk Ayah dan Ibu. Semoga Ayah dan Ibu baik-baik saja saat Shifa berada disana dan semoga Ayah segera sembuh."

Mereka adalah keluarga yang saling menyayangi dan memiliki ilmu agama yang baik.

Waktu berjalan begitu cepat. Shifa segera berangkat ke luar negeri untuk melanjutkan sekolahnya.

Di bandara, Bu Dahlia, Khaula dan Hafsa sudah berdiri di samping Shifa sambil menunggu jadwal penerbangan Shifa.

“Bu, beberapa menit lagi Shifa akan berangkat. Ibu, Khaula dan Hafsa hati-hati disini yaa," Shifa berkata kepada tiga perempuan yang ia sayang itu.

“Iya nak, jaga dirimu disana. Jangan lupakan apa yang ibu selalu pesankan keapada kamu sebagai pelindung dirimu," ucap Bu Dahlia.

Khaula berkata sambil meneteskan air mata, "Kakak jangan lupakan kami yaa."

“Tidak, kakak tidak mungkin melupakan adik kakak yang jail ini."

“Kakak jangan lupa menghubungi kami disini," gumam Hafsa.

“Tentu adikku yang cengeng, heheh," Shifa tertawa sedikit untuk mencairkan suasana.

Shifa yang sudah tenang karena telah berpamitan dengan ayahnya di rumah sakit sebelum ia, ibu dan adik-adiknya pergi ke Bandara.

“Assalamu’alaykum Bu," ucap Shifa sambil mencium tangan ibunya.

“Wa’alaykumussalam," jawab ibu dan kedua adiknya.

***

Di negara X yang merupakan salah satu negara di Eropa, dimana Shifa akan menuntut ilmu. Di salah satu restoran terlihat duduk seorang pemuda tampan namun memilki karakter yang dingin dan menakutkan bersama dengan tangan kanannya sedang menunggu seseorang.

“Dimana dia ? Kenapa lama sekali. Waktuku tidak banyak hanya untuk menunggu seperti ini," desisnya.

“Mungkin sebentar lagi tuan, dia akan datang," jawab seorang pria disampingnya yang merupakan orang kepercayaannya itu.

“Kau kan memang selalu membelanya, tidak heran," balasnya lagi.

“Maaf tuan," Marcel mengalah.

Tak lama setelah kedua pria itu berbincang, seorang wanita cantik berambut panjang, bertubuh tinggi dan elegan berjalan masuk menuju restoran itu.

“Maaf kak Zano menunggu lama hehe…," Celine mengatakan sambil tertawa sedikit kepada Revano Alzano yang merupakan sepupunya itu.

“Kebiasaan," ketus Zano yang sudah biasa mendengar alasan sepupunya itu.

“Kau tak meminta maaf padaku ?" tanya Marcel.

Tanpa memperdulikan perkataan Marcel, Celine duduk di samping di antara mereka berdua sambil memesan beberapa minuman dan makanan untuk mereka.

“Bagaimana dengan kuliahmu tahun ini ?” tanya Zano.

“Yeah, aku sudah memilih dimana aku akan kuliah dan aku sudah mengikuti tes juga," jawab Celine dengan ramah.

“Masih di negara ini atau di negara lain ? tapi kau ingatkan uncle Jordan tidak mengizinkanmu untuk kuliah di negara lain," ucap Zano dengan tegas dan wajah dinginnya.

“Well, kak Zano santai aja, aku sudah memutuskannya kok," ucapnya dengan santai tanpa memperdulikan sikap sepupunya itu.

Celine sudah memesan minuman dan makanan untuk mereka bertiga dan menunggu pelayan datang mengantarkan makanannya.

“Aku kuliah disini kok, bahkan aku memilih yang dekat dengan tempat tinggal kita di kota ini juga dan aku lulus," Celine mengucapkannya dengan lantang kepada Zano.

“Dimana ?” tanya Marcel dengan penasaran.

“Nimbrung aja loe Cel," jawab Celine ketus.

“Abis kalian ngobrol sendiri tanpa menghiraukan aku," ucapnya datar.

Dihadapan Celine Marcel tidak kelihatan seperti seorang mafia melainkan seorang pria yang bertingkah seperti sahabatnya sendiri. Berbeda dengan Zano, ia sama dinginnya dengan orang manapun.

“Aku lulus di Universitas X dan akan mulai semester pertama bulan ini," ucap wanita elegan itu.

“Ya sudah aku tak perlu lagi repot untuk membujuk mu dan akan lebih mudah untuk mengawasimu. Hah, andai saja aku tak di perintahkan untuk melakukan ini sama Uncle Jordan," keluh Zano.

“Siapa suruh mau di suruh sama Papa , aku kan tak meminta. Jangan ketus-ketus Zan. Tenang nanti aku carikan gadis yang cocok untukmu di kampus baruku ini supaya kamu merubah sifat kulkasmu itu. Aku sudah bosan melihat sikap dinginmu dari kecil seperti ini. Setuju kan ?” Celine mengucapkannya dengan gaya menggoda.

“Iya jadi kita bisa ngedate couple, benarkan Celine ?" Marcel memotong ucapan Celine.

“Kalian bicara apa sih, hah ? Aku tak ada waktu memikirkan hal-hal semacam itu. Menurutku itu hal yang tak penting," Revano membalas ucapan dua manusia yang berada di samping kanan dan kirinya.

Selesai mereka mengobrol dan menyantap makanan dan minuman di restoran itu, Zano, Marcel dan Celine bergegas pulang ke markas mereka untuk membicarakan pekerjaan mereka sebagai mafia yang belum terselesaikan. Mereka akan bertemu Uncle Jordan dan Tuan Zardo yang merupakan ayah dari Zano.

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

Assalamu'alaikum
salken thor Blue...
nyimak yeeee

2024-01-17

1

radm258

radm258

maaf kak cara penulisan salamnya salah nanti akan berbeda artinya

2022-10-17

0

Sui Ika

Sui Ika

thor aq mampir

2022-06-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!