Jodohku Seorang Artis
Vega sedang bingung dengan sikap Ibunya akhir - akhir ini. Ibu Anna memaksanya untuk berkuliah di Jakarta. Padahal nilai yang diperoleh Vega sangat cukup untuk bisa masuk PTN dikotanya itu.
Kota Jogja yang asri dan khas dengan gudeg, makanan kesukaan Vega tentunya. Dia tidak ingin berpisah dengan bestie - bestienya yang sudah ia kenal sejak SMA.
Sedangkan universitas yang akan dimasuki di Jakarta itu bukan universitas negri, melaikan unuversitas swasta yang meskipun salah satu kampus favorit disana. Isinya orang - orang elit dan penuh sosialita.
Bukan apa – apa, dia hanya sedikit gengsi karena menyia-nyiakan kepintarannya, dan meninggalkan univ negri favorit di kotanya.
“Bu, Vega mau kuliah disini aja yaa. Temen temen Vega kuliahnya pada disini semua. Disana kan gada yang jagain Vega. Nanti kalo Vega berubah jadi anak liar karena pergaulan bebas gimana. Ibu mau anak cewe kesayangannya ibu satu satunya ini jadi anak nakal,” Vega mencoba membujuk Ibu Anna untuk membatalkan kuliahnya di Jakarta.
“Siapa bilang gada yang jagain kamu disana. Kan ada Kak Ryan sama Kak Bian yang bakal jagain kamu selama kuliah disana,” jawab Ibu Anna yang bosan dengan tingkah putrinya. Vega seharian ini meminta dibatalkan kuliahnya di Jakarta.
Mendenger nama Ryan dan Bian disebut, Vega menjadi bersemangat untuk pindah.
“Hah, maksud Ibu? Memangnya kak Ryan sama Kak Bi deket tinggalnya sama kampus Vega?"
“Bukan deket lagi Vega, kamu dijakarta akan tinggal di rumah tante Riri. Sudah tentu bakal dekat dengan Kak Ryan dan kak Bian,” Ibu Anna memberitahu.
“SERIUSSS???” Vega berteriak karena terlalu bersemangat.
Vega mengira, Ia akan tinggal di kosan dan pasti akan merasa kesepian karena jauh dari orang tua dan bestie bestienya. Tidak disangka dia akan tinggal bersama keluarga tantenya, dan bisa serumah dengan artis idolanya.
Bayangin tiap pagi saat membuka mata langsung disuguhkan pemandangan indah, seorang artis tampan. Terus bisa kenalan sama artis artis tampan lain, wooow indahnyaa. Vega hampir ngiler saat membayangkan tinggal serumah dengan artis idola.
Vega tidak bisa mengontrol wajah bahagianya. Ibu hanya bisa geleng – geleng kepala melihat raut wajah bahagia anaknya yang sedang berandai – andai itu.
Abian Alfa Seirious, seorang artis papan atas yang selalu di banggakan oleh Vega didepan teman-temannya. Mereka telah mengenal sejak kecil dan saling menyayangi seperti adek kakak. Bahkan wallpaper ponselnya sekarang pun foto Bian dengan background pantai.
Meskipun mereka belum pernah bertemu setelah 7 tahun lamanya, namun Vega tetap menyayangi Bian dan Ryan sebagai kakak. Dia selalu bertanya kepada mamahnya, kapan Kak Bian dan Kak Ryan bisa main ke Jogja lagi. Tapi selalu dijawab nanti, mereka sibuk dan tidak sempat.
Apalagi 5 tahun terakhir ini Bian telah menjalani karirnya menjadi artis papan atas.
***
Di sebuah ruang keluarga sedang terjadi sedikit perdebatan antara anak dan orang tuanya.
“Tapi mah, Vega kan masih kuliah.Bagaimana dengan karir Bian. Lagian Bian kan sudah pacar, mana mungkin Bian tega ninggalin pacar Bian dan nikah sama cewe lain,” bantah Bian yang tiba –tiba diberi tahu perihal perjodohannya.
“Pokoknya kamu tetep harus nikah sama Vega titik. Kamu bisa kerja di perusahaan papah dan berhenti jadi artis. Perjodohan ini sudah disepakati sejak kalian belum lahir Biaan. Kamu jangan mengecewakan mamah, papah dan kakek !” Ucap mamah Riri sedikit berteriak terhadap anaknya yang menolak perjodohan.
“Mah, Bi gamau nikah sama orang yang ga Bi cinta. Bi aja udah lupa wajah Vega, kita sudah tidak pernah bertemu lagi setelah 7 tahun,” Bian masih berusaha menolak.
“Mamah yakin kamu pasti akan jatuh cinta ke Vega nantinya. Dia itu cantik, pintar, baik hati dan penyayang. Banyak laki laki yang ingin bersanding dengannya,” Mamah Riri masih berusaha meyakinkan anak sulungnya itu.
Papah Bima dan kakek Adi hanya bisa menyimak perdebatan antara anak dan ibu itu. Karena hanya mamahnyalah satu - satunya orang yang bisa meyakinkan anak keras kepala itu.
Sedangkan Ryan, ia hanya sibuk menscroll scroll akun instagramnya, tidak terlalu tertarik terhadap perjodohan kakaknya itu.
Bian sangat pusing karena mamahnya terus menerus memaksanya menikah dengan Vega. Pasalnya media pasti akan sangat heboh bila mengetahui artis yang sedang naik daun itu menikah, apalagi dengan gadis muda. Fansnya pasti akan mengamuk, dan akan berpengaruh terhadap film dan iklan yang sedang ia perankan.
Bian sangat terobsesi dengan ketenaran. Dia tidak mungkin melepas karir hanya demi menuruti perjodohan itu. Apalagi harus menikah dengan gadis kecil yang ia sendiri sudah sangat lupa bagaimana rupanya. Dia tidak terlalu peduli terhadap wanita, karena banyak sekali wanita – wanita yang mengemis ingin jadi kekasihnya, bahkan hanya sebagai simpanan merekapun mau.
Meskipun sudah 3 tahun ini ia berpacaran dengan Syaila, Bian tetap sibuk jalan dengan banyak wanita, simpanan – simpanannya, atau dengan wanita – wanita malam yang ia temui di club.
“Bagaimana dengan Syaila mah? Aku tidak mungkin memutuskannya,” Bian
“Memangnya kamu cinta ke Syaila?” tanya mamah Riri yang tahu bahwa pacar anaknya itu hanya pacar pura – pura yang dijodohkan oleh agensi mereka, demi karir keduanya.
Bian terdiam, dia bertanya pada diri sendiri apakah dia cinta ke Syaila?. Sepertinya tidak, karena dari awal ia menerima Syaila karena paksaan agensinya. Dan mereka hanya pacar di publik, atau hanya sekedar menemani diatas ranjang sesekali. Meskipun sebenarnya Syaila sangat mencintai Bian, artis tampan dan terkenal itu.
“Bian pikir – pikir dulu deh mah. Bian pamit dulu,” Bian pergi meninggalkan rumah besar untuk kembali ke apartemennya. Karena setelah menjadi artis ia memilih untuk pindah dan tinggal di Apartemen.
Mamah Riri menghembuskan napasnya kasar karena sikap anaknya yang keras kepala.
“Sudahlah mah, Ini terlalu mendadak untuknya. Kita beri waktu untuknya biar bisa menerima semua ini,” Papah Bima mencoba menenangkan istrinya.
***
Mata bian menerawang jauh melewati kaca mobil yang ditumpanginya . Dia teringat percakapannya ketika masih kecil bersama kakek Rudi, alias kakeknya Vega. Tepatnya seminggu sebelum si kakek meninggal.
“Nak Bian, kamu sayang ga ke Vega?” tanya kakek Rudi.
“Sayang banget dong kek, kenapa kakek kok nanya begitu?” tanya Bian kembali.
“Kalo begitu kamu harus janji satu hal ya ke kakek, kamu harus selalu mendampingi dan menjaga Ve saat nanti kakek sudah tidak ada. Kamu harus menyayanginya seperti adek kamu sendiri,” kakek Rudi berpesan.
Deg. Hati Bian terasa sedikit ngilu.
“Iya kek, Bi janji” jawab Bian kecewa.
Sebenernya ia tidak mau menganggap Vega sebagai adik. Vega yang masih umur 11 tahun itu sudah sangat cantik. Bian yang sudah kelas 3 SMA sangat menyayangi Ve, dan bahkan ingin menikahinya ketika nanti ia dewasa. Namun apalah daya, kakeknya menyuruhnya menyayangi Ve hanya sebatas seorang adik.
Kakek Rudi dan Kakek Adi memang sudah bersahabat sejak dulu. Hal itu menurun kepada anak – anaknya, sehingga Ibu Anna dan mamah Riri juga sangat akrab. Ryan dan Bian sudah menganggap Kakek Rudi sebagai kakek sendiri.
Setelah kejadian tersebut, Bian memilih kembali ke Jakaarta. Bian jarang sekali bermain lagi ke Jogja. Ia tidak mau rasa sayangnya ke Vega semakin tumbuh jika harus bertemu terus menerus.
Sejak saat itu Bian berubah menjadi playboy, apalagi dengan ketampannan yang ia miliki itu, banyak sekali gadis yang ingin bersanding dengannya. Selama ini Bian sudah berhasil mengusir jauh – jauh rasa sukanya kepada Vega.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Ely Jung
baru baca 1 bab aja langsung tertarik nihh... 😍😍😍
2022-10-22
0
Ai Najla
𝚊𝚚𝚞 𝚍𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚖𝚙𝚒𝚛 kak😘.. 𝚖𝚔𝚒𝚗 𝚜𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚢𝚊𝚑 𝚔𝚊𝚔... 𝚜𝚎𝚑𝚊𝚝 𝚍𝚊𝚗 𝚜𝚞𝚔𝚜𝚎𝚜 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞
2022-05-14
1
~🐒Ķímhwä~
Hai Kakk...Kim mampir🤭
fav dulu ya, nanti dilanjut bacanya...semangat buat ceritanya Kakk Thor😊
2022-05-13
1