Bab 3 Thats u?

Hari ini, hari pertama Vega masuk kuliah. Ia tidak boleh terlambat karena ada ospek di kampusnya. Ia tau, pasti akan dapat masalah dari senior - senior galak jika telat, apalagi dihari pertama. Vega sedang sibuk memeriksa barang yang perlu ia bawa untuk ospek, tiba - tiba ada seseorang mengetuk pintu.

Tok tok tok

“Ve buruan, ditunggu sarapan dibawah,” teriak Ryan kemudian langsung turun tangga tanpa menunggu jawaban  dari Vega.

“Iya” jawab vega pelan, yang tentunya hanya dia yang mendengarnya sendiri, karena ia masih sibuk memasukan perlengkapan.

5 menit kemudian Vega turun ke ruang makan.

“Selamat pagi om, tante, kakek,” sapa vega sambil tersenyum.

“Pagi," jawab mereka.

Ryan terdiam menatap Vega yang sedang berjalan menuju ke kursinya. Ia kagum atas kecantikan Vega. Kali ini Vega mengenakan hem putih panjang, dipadukan dengan rok hitam ketat yang memperlihatkan lekuk tubuhnya.

Meskipun Vega gadis desa namun ia tidak kalah soal wajah dan fisiknya dengan gadis - gadis kota. Vega rajin merawat tubuhnya. Bedanya ia selalu memilih baju – baju yang tertutup.

Sebenarnya dia sedikit tidak nyaman karena baju yang ia kenakan kali ini terlalu ketat menurutnya. Ia membeli baju ini secara onlen, sehingga tidak tahu ukuran sebenarnya.

“Ryan kamu jaga baik-baik Ve di kampus ya," ucap mamah Riri kepada Ryan.

Vega sengaja didaftarkan dikampus yang sama dengan Ryan, agar ada yang menjaga dan megawasi ketika berkuliah. Ryan mengambil jurusan yang sama dengan pacarnya yaitu kesenian.

Ryan memang sudah punya pacar bernama Nise. Mereka sudah berpacaran sejak sama - sama masih SMA. Sedangkan Vega mengambil jurusan film dan televisi. Sejak kecil, cita – cita nya membuat film dan jadi sutradara terkenal.

“Ayo ve kita berangkat, senior film galak galak orangnya loh,” ajak Ryan yang tak mau adiknya itu telat dihari pertama ospeknya.

Kemudian mereka berpamitan dan berangkat menggunakan mobil Ryan. Setelah sampai, mereka berpisah di gedung fakultasnya masing –masing. Vega mendapat teman baru beernama Nita di kelasnya.

Nita orangnya ramah dan banyak bicara, sehingga mereka menjadi cepat akur. Ketika jam makan siang, mereka sengaja menuju kantin yang berada dekat fakultas kesenian. Karena memang difakultas mereka tidak ada kantin.

Ryan melihat adiknya yang sedang seperti kebingungan mencari tempat duduk.

“Vee!” panggil Ryan yang sedang makan bersama pacarnya.

“Kak Ryan, kami boleh gabung?, soalnya ga ada kursi kosong lagi kak” tanya Vega ketika melihat Ryan.

“Boleh sini ve,” ajak Nise pacar Ryan.

Vega bingung, siapa gadis itu. Dari mana gadis itu tau namanya.

“Ini Nise, pacarku ve,” Ryan mengenalkan pacarnya ke Vega karena melihat Vega kebingungan.

“Ohhh ini toh pacar kakak... hai ka Nise, aku Vega, ini temenku Nita,” sapa Vega

“Hai kak,” Nita ikut juga menyapa.

Mereka akhirnya makan bersama. Vega memesan soto daging dan es teh. Sedangkan Nita memesan mia ayam dan es jeruk.

“Ve kita cabut dulu ya, masih ada kelas soalnya,” Ryan dan Nise meninggalkan Vega dan Nita untuk menghadiri kelas berikutnya.

“Lo punya kakak yang juga kuliah disini Ve? Kok ga mirip?” tanya Nita yang dari tadi penasaran.

“Emm, engga, bukan. Dia sebenernya anak tanteku, kami dari kecil sudah seperti adik kakak, dan sekarang aku di Jakarta tinggal bersama keluarganya” Vega menerangkan.

“Ohhh.., pantesan.. ganteng ya, dan juga cewenya cantik banget. Mereka serasi,” sambung Nita.

“Iya bener banget, apalagi mereka bucin banget udah pacaran dari SMA,” Vega mengingat kembali saat Ryan bercerita alasan mengambil jurusan seni itu agar bisa terus bertemu pacarnya, Nise.

 ***

Hari ini kelas belum mulai, masih masa orientasi, sehingga Vega telah selesai dan siap untuk pulang. Namun karena Ryan masih ada kelas sampe sore, jadi Ve memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dan berniat menggunakan KRL.

Vega memang belum pernah sama sekali naik kereta listrik itu. Namun dia sudah bertanya ke Nita bagaimana cara membeli kartu dan cara menaikinya.

Ketika sedang menyebrang jalan menuju stasiun, tiba – tiba..

Bugh!

Vega terjatuh karena syok. Mobil mewah berwarna hitam dengan kaca hitam yang tertutup rapat, hampir saja menabraknya. Ia tidak sadar jika lampu hijau sudah berubah menjadi merah.

Ia bangun dan merapikan kembali bajunya. Vega kemudian berdiri dan meminta maaf, lau berlari menuju stasiun sambil sedikit terpincang - pincang.

Tanpa disadari sepasang mata sedang melihatnya dari dalam mobil berkaca hitam itu. Yaa, Bian. Ia merasa tidak asing dengan gadis cantik yang terjatuh tadi. Ingin rasanya ia pergi memanggil sang gadis,untuk memastikan sesuatu, namun ia urungkan karena mengingat jadwalnya yang sangat padat hari ini. 

Simon, manager sekaligus asisten pribadinya kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju lokasi syuting. Simon sendiri sebenarnya merasa tidak asing dengan gadis yang hampir di tabraknya tadi.

 Tiba – Tiba Hp Bian berdering.

“Iya mah kenapa?” Bian mengangkat telfonnya.

“Malam ini makan dirumah ya sayang, Mamah kangen,” dari seberang terdengar suara mamah Riri.

“Bian ada syuting mah, gatau bisa atau engga nanti,” jawab Bian.

“Mamah gamau tau, harus bisa,” Mamah Riri tetap memaksa.

“Iya mah, nanti Bian usahain,” jawab Bian pasrah yang tidak bisa menolak permintaan mamahnya.

***

Vega sedikit terlambat karena baru pertama kali naik KRL, ia sempat melewatkan beberapa stasiun sehingga harus kembali lagi agar bisa turun distasiun dekat rumah besar.

Sesampainya di rumah, mamah Riri menyuruh Vega membersihkan diri dan menyuruhnya istirahat karena melihat tampilan Ve yang sedikit nerantakan.

Ketika jam makan malam tiba, Vega turun ke bawah menggunakan daster pinknya yang membuat Ve terlihat unyu dan menggemaskan dengan ramput yang terikat kuncir kuda.

Selama dirumah itu ia memang sudah menganggap seperti dirumah sendiri jadi dia memilih pakaian apa saja yang nyaman baginya. Saat menuruni tangga ia mendengar suara pria asing diruang makan. 

Deg.

Jangan jangan kak Bian. Vega sedikit berlari karena tidak sabar ingin segera bertemu artis idolanya. Mamah Riri, Papah Bima, dan Kakek Adi kaget melihat Vega yang berlarian.

“Pelan – pelan Ve,” suruh kakek Adi yang takut gadis yang sudah ia anggap sebagai cucunya sendiri terjatuh ketika berlari.

Bian seketika menengok, dan terkejut ketika ada gadis cantik nan imut itu dirumahnya. Wajahnya sedikit tersenyum karena kagum akan kecantikan gadis kecil itu.

Namun kemudian tersadar bahwa gadis ini yang akan dinikahkan dengannya. Gadis yang bisa saja menghancurkan karirnya nanti apabila menikah dengannya. Sekaligus gadis yang harus ia jaga layaknya seorang adik sendiri.

“Hai ka Bi, lama tidak berjumpa,” sapa Vega dengan senyum sumringahnya.

Namun Bi hanya menjawab singkat dan terkesan cuek “Ya.”

Vega yang mendapat perlakuan seperti itu hanya bingung kemudian berjalan menuju kursinya. Pasalnya kak Bian yang dulu ia kenal sangat menyanyangi dan memanjakannya.

Mamah Riri yang menyadari jika anaknya sengaja bersikap cuek langsung mengajak Ve makan.

“Ve kamu mau lauk apa?” tanya mamah Riri

“Aku mau telur tante” jawab Vega. Ia mencoba untuk tidak peduli dengan kak Bi yang berubabah 180 derajat .  Mungkin kak Bian sedang tidak mood karena kesibukannya seagai artis.

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂

☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂

mau telur apa ve...?
telur mertua

2022-05-24

0

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Nyicil 3 bab dulu ya Kak....

2022-05-23

1

joong

joong

masih menyimak 🙏😊

2022-05-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kuliah di Jakarta
2 Bab 2 Tinggal serumah
3 Bab 3 Thats u?
4 Bab 4 Keliling Kota Katanya
5 Bab 5 Gaun Mahal
6 Bab 6 Gitaris tampan
7 Bab 7 Dating?
8 Bab 8 Perjodohan
9 Bab 9 Apartemen
10 Bab 10 Firts Kiss
11 Bab 11 Sandwich
12 Bab 12 Belajar gitar
13 Bab 13 Di rumah berdua
14 Bab 14 I love u
15 Bab 15 Bertunangan?
16 Bab 16 Memilih gaun
17 Bab 17 Kali ini cincin?
18 Bab 18 Hari pertunangan
19 Bab 19 Pie buah
20 Bab 20 Tunangan Rahasia
21 Bab 21 Kami sudah berjuang bersama
22 Bab 22 Sekali lagi maafkan aku
23 Bab 23 Sengaja menghindar?
24 Bab 24 Sepeda polkadot
25 Bab 25 Sunset with u
26 Bab 26 Do you remember?
27 Bab 27 Calon mantu Ibu
28 Bab 28 You're my only sunset
29 Bab 29 Mengakhiri Hubungan
30 Bab 30 Wanita pelakor?
31 Bab 31 Kesetanan
32 Bab 32 Wanita penghibur
33 Bab 33 Jumpa pers
34 Bab 34 Spageti Carbonara
35 Bab 35 Ciao! Bravo!
36 Bab 36 Kak Ryan yang malang :((
37 Bab 37 Tunangan actually
38 Bab 38 Cerita part 2
39 Bab 39 Dosen baru
40 Bab 40 Apa sebenarnya salahku?
41 Bab 41 Jika aku melamarnya
42 Bab 42 Anak kecil merepotkan
43 Bab 43 Sikap baik yang menyakitkan
44 Bab 44 Aku menyukainya, tapi
45 Bab 45 Tugas kuliah
46 Bab 46 Mencari cara
47 Bab 47 Kiriman spesial
48 Bab 48 Penipu tampan
49 Bab 49 Hari H Pernikahan
50 Bab 50 Hari H part 2
51 Bab 51 Malam Pertama
52 Bab 52 Menikmati perjalanan
53 Bab 53 Tebak kata di jidat
54 Bab 54 Akhirnya yang kalah
55 Bab 55 Belanja kan
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1 Kuliah di Jakarta
2
Bab 2 Tinggal serumah
3
Bab 3 Thats u?
4
Bab 4 Keliling Kota Katanya
5
Bab 5 Gaun Mahal
6
Bab 6 Gitaris tampan
7
Bab 7 Dating?
8
Bab 8 Perjodohan
9
Bab 9 Apartemen
10
Bab 10 Firts Kiss
11
Bab 11 Sandwich
12
Bab 12 Belajar gitar
13
Bab 13 Di rumah berdua
14
Bab 14 I love u
15
Bab 15 Bertunangan?
16
Bab 16 Memilih gaun
17
Bab 17 Kali ini cincin?
18
Bab 18 Hari pertunangan
19
Bab 19 Pie buah
20
Bab 20 Tunangan Rahasia
21
Bab 21 Kami sudah berjuang bersama
22
Bab 22 Sekali lagi maafkan aku
23
Bab 23 Sengaja menghindar?
24
Bab 24 Sepeda polkadot
25
Bab 25 Sunset with u
26
Bab 26 Do you remember?
27
Bab 27 Calon mantu Ibu
28
Bab 28 You're my only sunset
29
Bab 29 Mengakhiri Hubungan
30
Bab 30 Wanita pelakor?
31
Bab 31 Kesetanan
32
Bab 32 Wanita penghibur
33
Bab 33 Jumpa pers
34
Bab 34 Spageti Carbonara
35
Bab 35 Ciao! Bravo!
36
Bab 36 Kak Ryan yang malang :((
37
Bab 37 Tunangan actually
38
Bab 38 Cerita part 2
39
Bab 39 Dosen baru
40
Bab 40 Apa sebenarnya salahku?
41
Bab 41 Jika aku melamarnya
42
Bab 42 Anak kecil merepotkan
43
Bab 43 Sikap baik yang menyakitkan
44
Bab 44 Aku menyukainya, tapi
45
Bab 45 Tugas kuliah
46
Bab 46 Mencari cara
47
Bab 47 Kiriman spesial
48
Bab 48 Penipu tampan
49
Bab 49 Hari H Pernikahan
50
Bab 50 Hari H part 2
51
Bab 51 Malam Pertama
52
Bab 52 Menikmati perjalanan
53
Bab 53 Tebak kata di jidat
54
Bab 54 Akhirnya yang kalah
55
Bab 55 Belanja kan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!